• Tidak ada hasil yang ditemukan

Zonasi kawasan konservasi perairan merupakan suatu bentuk rekayasa teknik pemanfaatan ruang di kawasan konservasi perairan melalui penetapan batas-batas fungsional sesuai dengan potensi sumber daya dan daya dukung serta proses-proses ekologis yang berlangsung sebagai satu kesatuan ekosistem. Penyusunan rencana zonasi kawasan konservasi perairan TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali melalui beberapa tahapan kegiatan. Tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Pembentukan kelompok kerja penyusunan dokumen Rencana Pengelolaan dan Zonasi (RPZ)

Kelompok kerja dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat No 151/188/P4K/XI/Dislutkan/2016 yang kemudian direvisi melalui Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 523.1-193 Tahun 2017 tentang pembentukan kelompok kerja penyusunan rencana pengelolaan dan zonasi kawasan konservasi Taman Wisata Perairan Pulau Liang dan Pulau Ngali Kabupaten Sumbawa serta Suaka Alam Perairan Teluk Cempi Kabupaten Dompu.

b. Pengumpulan data dan informasi

Penyusunan dokumen rencana pengelolaan dan zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali memerlukan data dan informasi yang valid dan komprehensif agar menghasilkan perencanaan kawasan yang baik. Tahapan pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan melakukan inventarisasi data dan laporan seperti ekosistem terumbu karang, ekonomi dan budaya, dan perikananan ikan demersal dan pola pemanfaatan kawasan. Pengumpulan data dan informasi dilakukan pada bulan September 2016.

c. Analisis

Data dan informasi yang dikumpulkan kemudian dianalisis oleh tim kelompok kerja. Analisis data menghasilkan informasi ekologi yang meliputi tutupan karang keras, kekayaan genera, kelimpahan dan biomassa ikan karang, sosial ekonomi yang meliputi pengetahuan dan persepsi masyarakat. Data perikanan meliputi jumlah armada, alat tangkap dan hasil tangkapan nelayan serta pola pemanfaatan di

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 30 kawasan Pulau Liang dan Pulau Ngali. Selanjutnya dari ketiga analisis tersebut dilakukan analisis lanjutan dengan menggunakan analisis marxan untuk menentukan alternatif lokasi yang terpilih untuk dijadikan rancangan zonasi.

Analisis data dilakukan pada bulan September – Oktober 2016.

d. Penataan zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali.

Penataan zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali telah melalui beberapa pertemuan tim kelompok kerja (pokja) dan konsultasi publik. Pertemuan tim kelompok kerja antara lain; Pertemuan pertama tim kelompok kerja pertama pada tanggal 24 Oktober 2016, pertemuan pokja ke dua pada tanggal 5 Desember 2016 dan pertemuan kelompok kerja ke tiga pada tanggal 31 Januari bertempat di Mataram.

e. Penyusunan draf rencana pengelolaan jangka panjang dan menengah

Penyusunan draf rencana pengelolaan jangka panjang dan menengah dilaksanakan pada bulan Desember 2016. Tahapan kegiatan ini meliputi uraian kondisi umum kawasan, perumusan permasalahan, rancangan zonasi, batas geografis zona, deskripsi kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan di setiap zona, dan pentahapan dan pembiayaan rencana pengelolaan.

f. Konsultasi publik

Draf rencana pengelolaan dan rencana zonasi selanjutnya dibawa ke tahapan konsultasi publik untuk mendapatkan masukan dari para pihak terkait, untuk mengakomodir semua kepentingan. Konsultasi publik pertama dilakukan pada tanggal 24 November 2016 bertempat di Aula Kantor Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa. Konsultasi publik kedua dilaksanakan di Mataram pada tanggal 20 Februari 2017. Konsultasi publik ketiga dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 Maret 2017 di Kabupaten Sumbawa. Hasil kesepakatan dituangkan dalam berita acara.

g. Perumusan zonasi dan rencana pengelolaan

Draf rencana pengelolaan dan zonasi, selanjutnya disempurnakan oleh kelompok kerja dengan mempertimbangkan hasil kesepakatan konsultasi publik, sehingga draf rencana pengelolaan dan zonasi dapat menjadi dokumen final. Perumusan zonasi dan rencana pengelolaan dilakukan pada bulan Januari 2017.

h. Perumusan dokumen final

Dokumen final RPZ selanjutnya diusulkan ke Gubernur melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk disahkan sebagai dokumen resmi RPZ dalam jangka 20 tahun.

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 31 Rancangan zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali dibagi menjadi 4 zona yaitu zona inti, zona pemanfaatan, zona perikanan berkelanjutan dan zona lainnya (sub zona rehabilitasi). Peruntukan zona dan titik koordinat zonasi di Taman Wisata perairan Pulau Liang dan Pulau Ngali, dapat dilihat pada Gambar 23 dan Tabel 5.

Tabel 5. Titik Koordinat Batas Luar TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali.

No koordinat Bujur Timur Lintang Selatan Luas (Ha) 1 117˚ 35' 14.405" E 8˚ 25' 34.401" S

33,461 2 117˚ 40' 12.969" E 8˚ 21' 48.299" S

3 117˚ 51' 52.880" E 8˚ 35' 51.499" S 4 117˚ 46' 11.787" E 8˚ 39' 26.654" S

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 32 Gambar 23. Peta Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali.

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 33 3.2 Zona Inti

1. Rancangan Zonasi dan Koordinat

Zona inti merupakan wilayah kawasan konservasi perairan yang memiliki kondisi habitat yang baik dan mempunyai luas minimal 2% dari luas kawasan, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Merupakan daerah pemijahan, pengasuhan dan/atau alur ruaya ikan;

2. Memiliki keanekaragaman jenis biota perairan beserta ekosistemnya;

3. Mempunyai ciri khas ekosistem alami, dan mewakili keberdaan biota tertentu yang masih asli;

4. Mempunyai ciri khas sebagai sumber plasma nutfah bagi kawasan konservasi perairan;

5. Memiliki luasan yang cukup untuk menjamin kelangsungan hidup berbagai jenis biota untuk menunjang kegiatan perikanan dan pariwisata dan menjamin berlangsungnya proses bio-ekologis secara alami.

Zona inti kawasan konservasi perairan TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali terdapat di 6 lokasi dengan luas total 1.567,46 ha (4,68 % dari total kawasan).

Koordinat serta luasan zona inti tercantum pada Tabel 6 dan Gambar 23.

Tabel 6. Lokasi Zona Inti di TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali

Lokasi No

Koordinat Bujur Timur Lintang Selatan Luas (ha)

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 34

Lokasi No

Koordinat Bujur Timur Lintang Selatan Luas (ha)

Secara umum kondisi ekologi di zona inti termasuk dalam kategori baik dengan tingkat pemanfaatan kategori rendah. Kondisi ekologi tersebut terlihat dari indikator atau parameter yang digunakan untuk pemilihan lokasi seperti persen penutupan karang keras kategori tinggi, tingkat rekrutmen kategori tinggi, kelimpahan dan biomassa ikan kategori sedang, dan tingkat pemanfaatan rendah.

Tingkat pemanfaatan terlihat dari indikator kegiatan pemanfaatan berupa aktivitas penangkapan ikan.

a. Zona inti 1. Kondisi ekologi di zona inti satu termasuk dalam kategori tinggi dengan tingkat pemanfaatan rendah. Luas ekosistem terumbu karang yaitu sekitar 62,60 ha dengan tingkat rekrutmen karang termasuk kategori rendah. Luas ekosistem lamun sekitar 13,22 ha. Kelimpahan dan biomassa ikan terumbu karang termasuk dalam kategori sedang. Lokasi pemijahan

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 35 ikan kategori sedang.. Tingkat pemanfaatan di lokasi ini termasuk kategori rendah.

b. Zona inti 2. Kondisi ekologi di zona inti dua termasuk dalam kategori sedang dengan tingkat pemanfaatan rendah. Kondisi tersebut terlihat dari luas ekosistem karang sebesar 76,94 ha, luas ekosistem lamun sebesar 5,35 ha. Kelimpahan dan biomassa ikan terumbu karang termasuk dalam kategori sedang. Tingkat pemanfaatan termasuk rendah yaitu untuk kegiatan penangkapan ikan.

c. Zona inti 3. Kondisi ekologi di zona inti tiga termasuk dalam kategori tinggi dengan tingkat pemanfaatan sedang. Kondisi tersebut terlihat dari luas ekosistem karang sebesar 319,47 ha, luas ekosistem lamun sebesar 4,26 ha. Tingkat rekrutmen karang kategori tinggi, Kelimpahan dan biomassa ikan terumbu karang termasuk dalam kategori sedang Lokasi peminjahan ikan dengan kategori rendah. Tingkat pemanfaatan termasuk rendah yaitu untuk kegiatan penangkapan ikan.

d. Zona inti 4. Kondisi ekologi di zona inti empat termasuk dalam kategori tinggi dengan tingkat pemanfaatan rendah. Kondisi tersebut terlihat dari luas ekosistem karang di lokasi ini yaitu sekitar 20,05 ha dengan tingkat rekrutmen karang kategori sedang sebesar 3,17 no.m-2, Kelimpahan dan biomassa ikan terumbu karang termasuk dalam kategori sedang yaitu 10.180 no.ha-1 dan 256.78. kg.ha-1 Tingkat pemanfaatan termasuk rendah yaitu sebagai lokasi memancing bagi nelayan.

e. Zona inti 5. Kondisi ekologi di zona inti enam termasuk dalam kategori sedang dengan tingkat pemanfaatan rendah. Kondisi tersebut terlihat dari luas ekosistem karang sebesar 9,53 ha, persen penutupan karang sekitar 36%, dengan tingkat rekrutmen karang kategori kategori sedang sebesar 3,50 no.m-2. Kelimpahan dan biomassa ikan terumbu karang termasuk dalam kategori tinggi yaitu 14.300 no.ha-1 dan 415.05. kg.ha-1. Lokasi pemijahan ikan kategori sedang. Tingkat pemanfaatan termasuk rendah yaitu sebagai lokasi memancing bagi nelayan.

f. Zona inti 6. Kondisi ekologi di zona inti tujuh termasuk dalam kategori tinggi dengan tingkat pemanfaatan rendah. Kondisi tersebut terlihat dari luas ekosistem karang sebesar 35,46 ha, persen penutupan karang keras di lokasi ini yaitu sekitar 52,5 % tingkat rekrutmen karang kategori tinggi sebesar

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 36 6,67 no.m-2. Kelimpahan dan biomassa ikan terumbu karang termasuk dalam kategori tinggi yaitu 18.635 no.ha-1 dan 503.95 kg.ha-1. Merupakan lokasi pemijahan ikan kategori baik. Tingkat pemanfaatan termasuk rendah yaitu sebagai lokasi istirahat nelayan.

3. Peruntukan/Tujuan Zona

Zona inti dalam kawasan konservasi perairan diperuntukkan bagi perlindungan mutlak habitat dan populasi ikan, perlindungan ekosistem pesisir yang unik dan atau rentan terhadap perubahan, penelitian dan pendidikan. Kegiatan perlindungan mutlak habitat dan populasi ikan meliputi: perlindungan proses ekologis yang menunjang kelangsungan hidup dari suatu jenis atau sumber daya ikan dan ekosistemnya; penjagaan dan pencegahan kegiatan yang dapat mengakibatkan gangguan terhadap ekosistem dan perubahan fungsi kawasan, keutuhan potensi kawasan dan perubahan fungsi kawasan dan/atau pemulihan dan rehabilitasi ekosistem, serta perlindungan alur migrasi biota laut.

Kegiatan penelitian yang diperbolehkan yaitu: penelitian dasar yang menggunakan metode observasi untuk tujuan pengumpulan data dasar;

penelitian terapan menggunakan metode survei untuk tujuan monitoring kondisi biologis dan ekologis; pengembangan untuk tujuan rehabilitasi.

4. Kegiatan yang boleh dan tidak boleh

Kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan di zona inti dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut:

Tabel 7. Jenis Kegiatan Yang Boleh dan Tidak di Zona Inti TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali

No Kegiatan Keterangan

1 Pendidikan, penelitian dan pengembangan √ Bersyarat

2 Rehabilitasi habitat dan populasi ikan X

3 Penangkaran dan pelepasliaran satwa √ Bersyarat

4 Penangkapan ikan (Kapasitas Kapal < 10 GT) X

5 Penangkapan ikan (Kapasitas Kapal 10 - 30 GT) X

6 Penangkapan ikan (Kapasitas Kapal >30 GT) X

7 Budidaya (Mutiara, rumput laut, ikan dan udang) X 8 Pariwisata alam perairan (Rekreasi pantai, Wisata berenang,

selam, snorkeling, pancing, perahu layar, selancar, tontonan, olahraga permukaan air lainnya, pembuatan foto, video dan film

X

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 37

No Kegiatan Keterangan

komersial)

9 Pengusahaan pariwisata alam perairan (Infrastruktur, peralatan, jasa transportasi, dan jasa pramuwisata)

X

10 Pelestarian adat dan budaya X

11 Berlayar melintas (Kapasitas Kapal <10 GT) 12 Pemasangan atau pemeliharaan pipa dan kabel bawah laut X

13 Pembangunan pelabuhan umum X

14 Pembangunan pelabuhan khusus X

15 Pembangunan breakwater (pemecah gelombang), revetment (turap), groin, dermagadan jetty

X

16 Instalasi pembangkit energi listrik terbarukan X

17 Penenggelaman kapal X

18 Pengerukan dasar laut X

19 Penimbunan dan pengeringan laut X

20 Pengambilan air laut X

21 Penambangan atau pengambilan karang X

22 Penambangan atau pengambilan pasir laut X

23 Industri garam/industry X

24 Biofarmakologi X

25 Bioteknologi X

26 Pengambilan Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) X

27 Perumahan/permukiman X

28 Pembuangan air limbah hasil olahan X

29 Pembuangan sampah X

30 Pangkalan nelayan X

3.3 Zona Pemanfaatan

1. Rancangan Zonasi dan Koordinat

Zona Pemanfaatan merupakan bagian kawasan konservasi perairan yang letak, kondisi, dan potensi alamnya diutamakan untuk kepentingan perlindungan dan pelestarian habitat dan populasi ikan; pariwisata dan rekreasi; penelitian dan pengembangan; dan pendidikan. Zona pemanfaatan mempunyai kriteria sebagai berikut :

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 38 1. Mempunyai daya tarik pariwisata alam berupa biota perairan beserta

ekosistem perairan yang indah dan unik;

2. Mempunyai luasan yang cukup untuk menjamin kelestarian jenis dan daya tarik pariwisata bahari dan rekreasi;

3. Mempunyai karakter objek penelitian dan pendidikan yang mendukung kepentingan konservasi;

4. Mempunyai kondisi perairan yang relatif masih baik untuk berbagai kegiatan pemanfaatan dengan tidak merusak ekosistem aslinya;

Zona pemanfaatan kawasan konservasi perairan TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali terletak di 3 lokasi yang tersebar di sekitar zona inti. Zona pemanfaatan terbesar terdapat Pulau Dangar Ode dan Dangar Rea. Luas total total zona pemanfaatan untuk pariwisata di TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali yaitu 1.295,40 ha atau sekitar 3,78 % dari total kawasan. Detail koordinat serta lokasi zona pemanfaatan dapat dilihat pada Tabel 8 dan Gambar 23.

Tabel 8. Koordinat Zona Pemanfaatan di TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali.

Lokasi No

Koordinat Bujur Timur Lintang Selatan Luas (ha)

Zona

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 39

Lokasi No

Koordinat Bujur Timur Lintang Selatan Luas (ha) 41 8° 29' 53,821" S 117° 44' 24,778" E

42 8° 29' 49,971" S 117° 44' 40,321" E 43 8° 30' 0,111" S 117° 44' 43,629" E 44 8° 30' 0,978" S 117° 44' 39,977" E

Total 1.295,40

2. Potensi

Secara umum kondisi potensi ekologi di zona pemanfaatan termasuk dalam kategori baik dengan tingkat pemanfaatan kategori sedang.

a. Zona Pemanfaatan 1. Kondisi ekologi di zona pemanfaatan satu termasuk dalam kategori tinggi dengan tingkat pemanfaatan rendah. Luas ekosistem terumbu karang yaitu sekitar 55,74 ha dengan tingkat rekrutmen karang termasuk kategori rendah. Luas ekosistem lamun sekitar 22,29 ha, luas ekosistem mangrove sebesar 36,10 ha. Kelimpahan dan biomassa ikan terumbu karang termasuk dalam kategori sedang.

b. Zona Pemanfaatan 2. Kondisi ekologi di zona pemanfaatan tiga termasuk dalam kategori baik dengan tingkat pemanfaatan kategori sedang. Kondisi ekologi tersebut terlihat dari indikator atau parameter yang digunakan untuk pemilihan lokasi seperti luas ekosistem terumbu karang sebesar 868,195 ha dengan persen penutupan karang keras kategori tinggi (49,75%), rekrutmen karang kaeras kategori rendah yaitu 1,33 no.m2. Kelimpahan dan biomassa ikan tinggi, dan rekrutmen karang baru termasuk kategori tinggi yaitu sebesar 16.605 no.ha-1 dan 335,12 kg.ha-1. Tingkat pemanfaatan berupa kegiatan wisata pantai, snorkeling dan menyelam. Kegiatan wisata pantai dapat dilakukan di sekitar Pulau Dangar Ode dan Pulau Dangar Rea

c. Zona Pemanfaatan 3. Kondisi ekologi di zona pemanfaatan tujuh termasuk dalam kategori tinggi dengan tingkat pemanfaatan rendah. Kondisi tersebut terlihat dari luas ekosistem karang sebesar 120,96 ha, persen penutupan karang keras di lokasi ini yaitu sekitar 52,5 % tingkat rekrutmen karang kategori tinggi sebesar 6,67 no.m-2. Kelimpahan dan biomassa ikan terumbu

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 40 karang termasuk dalam kategori tinggi. Tingkat pemanfaatan termasuk rendah yaitu sebagai lokasi istirahat nelayan.

3. Peruntukan/Tujuan Zona

Zona pemanfaatan dalam kawasan konservasi perairan diperuntukkan bagi perlindungan dan pelestarian habitat dan populasi ikan, pariwisata dan rekreasi, penelitian dan pengembangan, pendidikan. Kegiatan pariwisata dan rekreasi yang diperbolehkan meliputi: rekreasi pantai, menyelam; pariwisata jasa lingkungan seperti snorkeling dan menggunakan perahu kaca (glass bottom boat); banana boat; pariwisata minat khusus; perahu pariwisata; olahraga permukaan air seperti berenang, selancar air (surfing), dayung/kayak dan jenis olahraga air lainnya.

4. Kegiatan yang boleh dan tidak

Kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan di zona pemanfaatan dapat dilihat pada Tabel 9 sebagai berikut.

Tabel 9. Jenis Kegiatan Yang Boleh dan Tidak di Zona Pemanfaatan TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali

No Kegiatan Keterangan

1 Pendidikan, penelitian dan pengembangan √ Bersyarat

2 Rehabilitasi habitat dan populasi ikan √ Bersyarat

3 Penangkaran dan pelepasliaran satwa

4 Penangkapan ikan (Kapasitas Kapal < 10 GT) X

5 Penangkapan ikan (Kapasitas Kapal 10 - 30 GT) X

6 Penangkapan ikan (Kapasitas Kapal >30 GT) X

7 Budidaya (Mutiara, rumput laut, ikan dan udang) X 8 Pariwisata alam perairan (Rekreasi pantai, Wisata berenang,

selam, snorkeling, pancing, perahu layar, selancar, tontonan, olahraga permukaan air lainnya, pembuatan foto, video dan film komersial)

9 Pengusahaan pariwisata alam perairan (Infrastruktur, peralatan, jasa transportasi, dan jasa pramuwisata)

√ Bersyarat

10 Pelestarian adat dan budaya

11 Berlayar melintas (Kapasitas Kapal <10 GT)

12 Pemasangan atau pemeliharaan pipa dan kabel bawah laut √ Bersyarat

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 41

No Kegiatan Keterangan

13 Pembangunan pelabuhan umum X

14 Pembangunan pelabuhan khusus X

15 Pembangunan breakwater (pemecah gelombang), revetment (turap), groin, dermaga dan jetty

√ Bersyarat

16 Instalasi pembangkit energi listrik terbarukan √ Bersyarat

17 Penenggelaman kapal √ Bersyarat

18 Pengerukan dasar laut X

19 Penimbunan dan pengeringan laut X

20 Pengambilan air laut √ Bersyarat

21 Penambangan atau pengambilan karang X

22 Penambangan atau pengambilan pasir laut X

23 Industri garam/industri X

24 Biofarmakologi √ Bersyarat

25 Bioteknologi √ Bersyarat

26 Pengambilan Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) √ Bersyarat

27 Perumahan/permukiman X

28 Pembuangan air limbah hasil olahan X

29 Pembuangan sampah X

30 Pangkalan nelayan X

3.4 Zona Perikanan Berkelanjutan 1. Rancangan Zonasi dan Koordinat

Zonasi Perikanan Berkelanjutan adalah bagian kawasan konservasi perairan yang karena letak, kondisi dan potensinya mampu mendukung kepentingan pelestarian pada zona inti dan zona pemanfaatan. Zona perikanan berkelanjutan memiliki luas sebesar 29.840,62 ha atau 89,18 % dari total kawasan. Koordinat serta luasan zona perikanan berkelanjutan dapat dilihat pada Tabel 10 dan Gambar 20. Kriteria dari zona perikanan berkelanjutan antara lain:

1. Memiliki nilai konservasi, tetapi dapat ditoleransi untuk pemanfaatan budidaya ramah lingkungan dan penangkapan ikan dengan alat dan cara yang ramah lingkungan.

2. Mempunyai karakteristik ekosistem yang memungkinkan untuk berbagai pemanfaatan ramah lingkungan dan mendukung perikanan berkelanjutan.

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 42 3. Mempunyai kondisi perairan yang relatif masih baik untuk mendukung

kegiatan multifungsi dengan tidak merusak ekosistem aslinya.

4. Mempunyai keanekaragaman jenis biota perairan beserta ekosistemnya.

5. Mempunyai luasan yang cukup untuk menjamin pengelolaan budidaya ramah lingkungan, perikanan tangkap berkelanjutan, dan kegiatan sosial ekonomi dan budaya masyarakat.

6. Mempunyai keanekaragaman jenis dan keterwakilan biota perairan bernilai ekonomis.

Tabel 10. Koordinat Zona Perikanan Berkelanjutan di TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali

No koordinat

Bujur Timur Lintang Selatan Luas kawasan (ha) 2 8° 21' 48,299" S 117° 40' 12,969" E

29.807.62 3 8° 35' 51,499" S 117° 51' 52,880" E

4 8° 39' 26,654" S 117° 46' 11,787" E 5 8° 24' 47,709" S 117° 36' 16,066" E

1. Potensi

Secara umum kondisi potensi ekologi di zona perikanan berkelanjutan termasuk dalam kategori sedang dengan tingkat pemanfaatan kategori tinggi.

Kondisi ekologi tersebut terlihat dari indikator atau parameter yang digunakan untuk pemilihan lokasi seperti persen penutupan karang keras kategori sedang, kelimpahan dan biomassa ikan karang kategori sedang, resistensi dan rekrutmen karang sedang. Tingkat pemanfaatan tersebut terlihat dari indikator atau parameter kegiatan pemanfaatan yaitu sebagai daerah penangkapan ikan, penangkapan ubur-ubur, kawasan budidaya mutiara dan rumput laut.

Penangkapan ikan dan ubur-ubur dilakukan hampir di seluruh perairan TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali. Untuk penangkapan ubur-ubur dilakukan pada waktu tertentu yaitu sekitar bulan Oktober - Januari. Kegiatan budidaya mutiara dan rumput laut banyak dilakukan di sekitar pulau Ngali.

2. Peruntukan/Tujuan Zona

Zona perikanan berkelanjutan dalam kawasan konservasi perairan diperuntukkan bagi perlindungan habitat dan populasi ikan, penangkapan ikan

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 43 dengan alat dan cara yang ramah lingkungan, budidaya ramah lingkungan, pariwisata dan rekreasi, penelitian dan pengembangan, dan pendidikan.

3. Kegiatan yang boleh dan tidak

Kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan di zona perikanan berkelanjutan dapat dilihat pada Tabel 11 sebagai berikut.

Tabel 11. Jenis kegiatan yang boleh dan tidak di zona perikanan berkelanjutan TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali.

No Kegiatan Keterangan

1 Pendidikan, penelitian dan pengembangan √ Bersyarat

2 Rehabilitasi habitat dan populasi ikan √ Bersyarat

3 Penangkaran dan pelepasliaran satwa

4 Penangkapan ikan (Kapasitas Kapal < 10 GT) √ Bersyarat

5 Penangkapan ikan (Kapasitas Kapal 10 - 30 GT) X

6 Penangkapan ikan (Kapasitas Kapal >30 GT) X

7 Budidaya (Mutiara, rumput laut, ikan dan udang) √ Bersyarat 8 Pariwisata alam perairan (Rekreasi pantai, Wisata berenang,

selam, snorkeling, pancing, perahu layar, selancar, tontonan, olahraga permukaan air lainnya, pembuatan foto, video dan film komersial)

9 Pengusahaan pariwisata alam perairan (Infrastruktur, peralatan, jasa transportasi, dan jasa pramuwisata)

√ Bersyarat

10 Pelestarian adat dan budaya

11 Berlayar melintas (Kapasitas Kapal <10 GT) 12 Pemasangan atau pemeliharaan pipa dan kabel bawah laut √ Bersyarat

13 Pembangunan pelabuhan umum X

14 Pembangunan pelabuhan khusus √ Bersyarat

15 Pembangunan breakwater (pemecah gelombang), revetment (turap), groin, dermagadan jetty

√ Bersyarat

16 Instalasi pembangkit energi listrik terbarukan √ Bersyarat

17 Penenggelaman kapal √ Bersyarat

18 Pengerukan dasar laut X

19 Penimbunan dan pengeringan laut X

20 Pengambilan air laut √ Bersyarat

21 Penambangan atau pengambilan karang √ Bersyarat

22 Penambangan atau pengambilan pasir laut X

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 44

No Kegiatan Keterangan

23 Industri garam/industry X

24 Biofarmakologi √ Bersyarat

25 Bioteknologi √ Bersyarat

26 Pengambilan Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) √ Bersyarat

27 Perumahan/permukiman X

28 Pembuangan air limbah hasil olahan X

29 Pembuangan sampah X

30 Pangkalan nelayan

3.5 Zona lainnya

1. Rancangan Zonasi dan Koordinat

Zona lainnya pada TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali diperuntukkan sebagai sub zona rehabilitasi dengan luas 757,88 ha atau 2,26 %. Detail koordinat serta luasan dapat dilihat pada Tabel 12 dan Gambar 23.

Tabel 12. Koordinat Sub Zona Rehabilitasi di TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali

Lokasi No.

koordinat Lintang Selatan Bujur Timur Luas (Ha) Zona rehabilitasi

Rencana Pengelolaan dan Zonasi TWP Pulau Liang dan Pulau Ngali 45 2. Potensi

a. Zona rehabilitasi 1. Kondisi ekologi di sub zona rehabilitasi satu termasuk dalam kategori sedang dengan tingkat pemanfaatan kategori sedang. Luas ekosistem lamun yaitu sebesar 5,35 ha dan ekosisten karang sebesar 7,67 ha.

Kondisi ekologi terlihat dari indikator atau parameter yang digunakan untuk pemilihan lokasi seperti persen penutupan karang kategori sedang, kepadatan rekrutmen karang kategori rendah, kelimpahan dan biomassa ikan sedang. Sub zona rehabilitasi satu di peruntukkan sebagai kawasan rehabilitasi karang.

b. Zona rehabilitasi 2. Kondisi ekologi sub zona rehabilitasi dua termasuk dalam kategori sedang dengan tingkat pemanfaatan kategori tinggi. Luas ekosistem lamun yaitu sebesar 31,56 ha dan ekosisten karang sebesar 176,59 ha. Kondisi ekologi terlihat dari indikator atau parameter yang digunakan untuk pemilihan lokasi seperti persen penutupan karang kategori sedang, kepadatan rekrutmen karang kategori rendah, kelimpahan dan biomassa ikan sedang. Tingkat pemanfaatan sedang terlihat dari indikator atau parameter kegiatan pemanfaatan yaitu sebagai daerah penagkapan ikan.

b. Zona rehabilitasi 2. Kondisi ekologi sub zona rehabilitasi dua termasuk dalam kategori sedang dengan tingkat pemanfaatan kategori tinggi. Luas ekosistem lamun yaitu sebesar 31,56 ha dan ekosisten karang sebesar 176,59 ha. Kondisi ekologi terlihat dari indikator atau parameter yang digunakan untuk pemilihan lokasi seperti persen penutupan karang kategori sedang, kepadatan rekrutmen karang kategori rendah, kelimpahan dan biomassa ikan sedang. Tingkat pemanfaatan sedang terlihat dari indikator atau parameter kegiatan pemanfaatan yaitu sebagai daerah penagkapan ikan.

Dokumen terkait