• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

5.10 Sumber Biaya Pengobatan

5.13.2 Umur Berdasarkan Jenis Kista

Proporsi penderita kista ovarium di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2014- 2015 umur berdasarkan jenis kista dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.19 Diagram Bar Proporsi Umur Berdasarkan Jenis Kista Yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2014-2015

Berdasarkan Gambar 5.19 dapat dilihat bahwa dari 59 penderita yang berada pada kelompok umur < 35 tahun, sebanyak 50 penderita (84,7%) yang menderita kista ovarium jinak dan sebanyak 9 penderita (15,3%) yang menderita kista ovarium ganas. Dari 67 penderita yang berada pada kelompok umur ≥ 35 tahun, sebanyak 49 penderita (73,1%) yang menderita kista ovarium jinak dan sebanyak 18 penderita (26,9%) yang menderita kista ovarium ganas.

Berdasarkan hasil uji Chi-Square terdapat p > 0,05 , artinya tidak ada perbedaan bermakna antara proporsi umur penderita berdasarkan jenis kista ovarium.

Kista ovarium dapat terjadi pada semua umur, kista ovarium sering terjadi pada wanita berusia 20-50 tahun. Kista ovarium dikelompokan menjadi 2 yaitu kista ovarium non neoplastik biasanya bersifat jinak dan akan mengecil atau menghilang sendiri setelah 2 sampai 3 bulan, kista neoplastik bersifat ganas umumnya harus dioperasi. Keganasan kista ovarium sering dijumpai pada usia sebelum menarke dan kista pada usia diatas 45 tahun (Wiknjosastro, 2008).

Hal ini sejalan dengan penelitian Taufiqoh (2012), di RS Muhammadiyah Surabaya bahwa ibu yang berumur <16 tahun dan mengalami kista ovarium ganas sebanyak 1 orang (33,3%), dan yang mengalami kista ovarium jinak sebanyak 2 orang (66,7%). Ibu yang berumur 16-45 tahun dan mengalami kista ovarium ganas sebanyak 19 orang (76%), dan sebanyak 6 orang (24%) mengalami kista ovarium jinak, sedangkan ibu yang berumur >45 tahun dan mengalami kista ovarium ganas sebanyak 8 orang (66,7%) dan mengalami kista ovarium jinak sebanyak 4 orang (33,3%).

5.13.3Jenis Kista Berdasarkan Status Perkawinan

Proporsi penderita kista ovarium di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2014- 2015 jenis kista berdasarkan status perkawinan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.20 Diagram Bar Proporsi Jenis Kista Berdasarkan Status Perkawinan Yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2014-2015

Berdasarkan Gambar 5.20 dapat dilihat bahwa dari 99 penderita kista ovarium jinak, proporsi status perkawinan penderita kista berdasarkan status perkawinan tertinggi adalah status kawin sebanyak 82 orang (82,8%), belum kawin sebanyak 16 orang (16,2%) dan terendah pada status cerai sebanyak 1 penderita (1,0%). Dari 27 penderita kista ovarium ganas, proporsi status perkawinan penderita kista berdasarkan status perkawinan tertinggi adalah status kawin sebanyak 20 orang (74,1%), belum kawin sebanyak 5 orang (18,5%) dan terendah pada status cerai sebanyak 2 penderita (7,4%).

Berdasarkan uji Exact Fisher diperoleh p >0,05 artinya tidak ada perbedaan bermakna antara proporsi jenis kista berdasarkan status perkawinan.

Menurut hasil penelitian Dumaris, di RS Elisabeth Medan pada tahun 2013 bahwa menemukan dari 110 penderita kista ovarium jinak, proporsi status perkawinan tertinggi yaitu berstatus kawin (78,7%) sedangkan dari 6 penderita kista ovarium ganas , proporsi status perkawinan tertinggi yaitu berstatus kawin (100%).

5.13.4 Jenis Kista Berdasarkan Ukuran Diameter Kista

Proporsi penderita kista ovarium di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2014- 2015 jenis kista berdasarkan ukuran diameter kista dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.21 Diagram Bar Proporsi Jenis Kista Berdasarkan Ukuran Diameter Kista Yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2014-2015

Berdasarkan Gambar 5.21 dapat dilihat bahwa dari 99 penderita kista ovarium jinak, proporsi ukuran diameter kista ovarium tertinggi adalah ukuran >5

cm2 sebanyak 84 penderita (84,8%) dan ukuran ≤5 cm2 sebanyak 15 penderita (15,2%). Dari 27 penderita kista ovarium ganas, proporsi ukuran diameter kista ovarium tertinggi adalah ukuran >5 cm2 sebanyak 24 penderita (88,9%) dan

ukuran ≤5 cm2

sebanyak 3 orang (11,1%).

Berdasarkan hasil uji Chi-Square terdapat p > 0,05 , artinya tidak ada perbedaan bermakna antara proporsi jenis kista berdasarkan ukuran diameter kista.

Ukuran diameter kista bervariasi, kista seringkali tidak memberikan gejala atau keluhan apabila besar kista < 5 cm, kista memberikan gejala/ keluhan apabila kista sudah semakin membesar. Setiap kista mempunyai ukuran berbeda-beda , seperti kista folikel ukuran diameternya 1-1 cm, kista korpus luteum berukuran > 3 cm, kistadenoma Ovarii Musinosum berdiameter 16-17 cm (wiknjosastro, 2008).

5.13.5 Jenis Kista Berdasarkan Riwayat Menarche

Proporsi penderita kista ovarium di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2014- 2015 jenis kista berdasarkan riwayat menarche kista dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.22 Diagram Bar Proporsi Jenis Kista Berdasarkan Riwayat

Menarche Yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan

Tahun 2014-2015

Berdasarkan Gambar 5.22 dapat dilihat bahwa dari 99 penderita kista ovarium jinak, proporsi riwayat menarche tertinggi adalah menarche dini sebanyak 59 orang (59,6%) dan menarche normal sebanyak 40 orang (40,4%). Dari 27 penderita kista ovarium ganas, proporsi riwayat menarche tertinggi adalah menarche dini sebanyak 14 orang (51,9%) dan menarche normal sebanyak 13 orang (48,1%).

Berdasarkan uji Chi-Square diperoleh nilai p> 0,05, artinya tidak ada perbedaan bermakana antara proporsi jenis kista berdasarkan riwayat menarche.

Kista ovarium sering terjadi pada wanita dimasa reproduksi, menarche dini (<12 tahun) merupakan faktor risiko berkembangnya kista ovarium (Manuaba, 2010).

5.13.6 Ukuran Diameter Kista Berdasarkan Keluhan

Proporsi penderita kista ovarium di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2014- 2015 ukuran diameter kista berdasarkan keluhan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.23 Diagram Bar Proporsi Ukuran Diameter Kista Berdasarkan Keluhan Yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2014-2015

Berdasarkan gambar 5.23 dapat dilihat bahwa dari 18 penderita kista ovarium yang memiliki ukuran ≤5 cm2 berdasarkan keluhan, proporsi keluhan tertinggi adalah keluhan yang dirasakan sebanyak 11 orang (61,1%) dan keluhan yang terlihat sebanyak 7 orang (38,9%). Dari 108 penderita kista ovarium yang memiliki ukuran >5 cm2 berdasarkan keluhan, proporsi keluhan tertinggi adalah

keluhan yang dirasakan sebanyak 67 orang ( 62,0%) dan keluhan yang terlihat sebanyak 41 orang (38,0%).

Berdasarkan uji Chi-Square diperoleh nilai p> 0,05 artinya, tidak ada perbedaan bermakna antara proporsi ukuran diameter kista berdasarkan keluhan.

Penelitian ini sejalan dengan Dumaris (2013), di RS Elisabeth Medan bahwa dari 58 penderita kista ovarium yang mengalami keluhan nyeri abdomen bawah, proporsi ukuran diameter tertinggi adalah ≤6 cm yaitu sebanyak (60,3%) dan terendah adalah ukuran >6 cm yaitu sebanyak (39,7%).

5.13.7 Lama Rawatan Rata-rata (Hari) Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Proporsi penderita kista ovarium di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2014- 2015 lama rawatan rata-rata (hari) berdasarkan keluhan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.24 Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata (Hari) Berdasarkan Penatalaksanaan Medis Yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2014-2015

Berdasarkan gambar 5.24 dapat dilihat bahwa dari 90 penderita kista ovarium, proporsi lama rawatan < 7 hari berdasarkan penatalaksanaan medis tertinggi adalah terapi pembedahan sebanyak 69 orang (76,7%), terapi hormonal sebanyak 21 orang (23,3%). Dari 36 penderita proporsi lama rawatan ≥7 hari berdasarkan penatalaksanaan medis tertinggi adalah terapi pembedahan sebanyak 31 orang (86,1%), terapi hormonal 5 orang (13,9%).

Berdasarkan Uji Chi-Square diperoleh p > 0,05, artinya tidak ada perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan penatalaksanaan medis.

5.13.8 Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi penderita kista ovarium di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2014- 2015 penatalaksanaan medis berdasarkan keluhan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.25 Diagram Bar Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2014-2015

Berdasarkan gambar 5.25 dapat dilihat bahwa dari 26 penderita kista ovarium dengan melakukan tindakan medis terapi hormonal, proporsi keadaan sewaktu pulang penderita kista ovarium tertinggi adalah pulang berobat jalan sebanyak 25 orang (96,2%), pulang atas permintaan sendiri sebanyak 1 orang (3,8%) dan tidak ditemukan penderita kista ovarium pulang dengan keadaan meninggal. Dari 100 penderita kista ovarium yang melakukan tindakan pembedahan atau operasi, proporsi keadaan sewaktu pulang penderita kista ovarium tertinggi adalah pulang berobat jalan sebanyak 98 orang (98,0%), pulang dengan keadaan meninggal sebanyak 2 orang (2,0%), serta tidak ditemukan penderita kista ovarium dengan pulang atas permintaan sendiri.

Berdasarkan uji Exact Fisher diperoleh p >0,05 artinya tidak ada perbedaan bermakna antara proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Pada penelitian ini penatalaksanaan terapi hormonal dan pembedahan berdasarkan keadaan sewaktu pulang tinggi pada pulang berobat jalan, hal ini disebabkan penderita ingin menjalani perawatan sesuai dengan terapi yang diperoleh sampai dianjurkan untuk pulang atas berobat jalan maupun pulang ada perbaikan.

Dokumen terkait