RATA-RATA LAMA SEKOLAH PENGELUARAN PER KAPITA
2010 UNDP mengubah
metodologi: Komponen IPM yang digunakan AHH, RLS, HLS, dan PNB per kapita Metode agregasi menggunakan rata-rata geometrik 2010 2014 Penyempurnaan:
1. Mengganti tahun dasar PNB per kapita dari 2005 menjadi 2011
2. Mengubah metode agregasi indeks pendidikan dari rata geometrik menjadi rata-rata aritmatik
Kesehatan Pendidikan Hidup Layak Standar Rata-rata Aritmatik Geometrik Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5)
3 3 3 3,00 3,00
2 3 4 3,00 2,88
1 3 5 3,00 2,47
Perubahan yang dilakukan UNDP tidak hanya sebatas itu, UNDP juga menyempurnakan penghitungan metode baru. UNDP merubah tahun dasar penghitungan PNB per kapita dari 2008 menjadi 2005. Tiga tahun berselang, UNDP melakukan penyempurnaan kembali penghitungan metode baru. Kali ini, UNDP merubah metode agregasi indeks pendidikan dari rata-rata geometrik menjadi rata-rata aritmatik dan tahun dasar PNB per kapita. Serangkaian perubahan yang dilakukan UNDP bertujuan agar dapat membuat suatu indeks komposit yang cukup relevan dalam mengukur pembangunan manusia.
Perkembangan Pembangunan Manusia
Pembangunan manusia merupakan isu strategis bagi perekenomian sehingga capaiannya perlu dipantau
Pada dasarnya, perubahan metodologi penghitungan IPM didasarkan pada alasan yang cukup rasional. Suatu indeks komposit harus mampu mengukur apa yang diukur. Dengan pemilihan metode dan variabel yang tepat, indeks yang dihasilkan akan cukup relevan. Namun, alasan utama yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM setidaknya ada dua.
Pemutakhiran Metodologi
Indeks pembangunan manusia di Humbang Hasundutan pada tahun 2019 telah mencapai 68,83 dan berstatus “sedang”. Pada tingkat regional, capaian pembangunan manusia cukup bervariasi. Capaian pembangunan manusia tertinggi berada di Kota Medan dengan IPM sebesar 80,97. Sementara capaian pembangunan manusia terendah berada di Kabupaten Nias Barat dengan IPM sebesar 61,14.
Tabel 2.2 Tabel Nilai Pembangunan Manusia Humbang Hasundutan, 2019
Komponen Nilai
IPM
68,83
TahunAngka Harapan Hidup
69,06
TahunHarapan Lama Sekolah
13,27
TahunRata-rata Lama Sekolah
9,53
Tahun Pendapatan per Kapita7.902
juta RpBerdasarkan tabel di atas, pada tahun 2019 manusia Humbang Hasundutan diharapkan memiliki harapan hidup di kisaran 69 tahun. Harapan lama sekolah bagi penduduk usia 7 tahun di Humbang Hasundutan selama 13 tahun.
Selama periode lima tahun terakhir (2015-2019) angka IPM manusia Humbang Hasundutan terus mengalami peningkatan.
salah satu bukti bahwa ada improvement/peningkatan kualitas hidup yang dilakukan pemerintah setempat bagi masyarakatnya.
Grafik 2.2 Perkembangan Angka IPM Humbang Hasundutan, 2015-2019
Tahun 2015 anggka IPM Humbang Hasundutan berada pada nilai 66,03; tahun sebesar 2016 66,56; tahun 2017 sebesar 67,30; tahun 2018 sebesar 67,96; dan tahun 2019 sebesar 68,83.
Secara rinci, perkembangan dari dimensi-dimensi pembentuk angka pembangunan manusia Humbang Hasundutan dirinci dalam penjelasan-penjelasan di bawah ini.
Perkembangan Pembangunan Dimensi Kesehatan
Umur harapan hidup saat lahir merupakan indikator yang dapat mencerminkan derajat kesehatan suatu wilayah, baik dari sarana prasarana, akses, hingga kualitas kesehatan. Pada tahun 2019, pertumbuhan umur harapan hidup saat lahir di Sumatera Utara sebesar 0,54 persen, meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang
66,03 66,56
67,30
67,96
68,83
Pemutakhiran Metodologi
hanya 0,06 persen. Sementara angka harapan hidup Humbang Hasundutan meningkat dari 68,69 tahun di tahun 2018 menjadi 69,06 tahun di tahun 2019.
Grafik 2.3 Perkembangan Angka Harapan Hidup (tahun) Humbang Hasundutan, 2015-2019
Perkembangan umur harapan hidup saat lahir dari tahun 2015 sampai 2019 cenderung meningkat. Secara rata-rata, umur harapan hidup tumbuh sebesar 0,25 persen per tahun selama tahun 2015-2019. Hal ini menunjukkan harapan bayi yang baru lahir untuk hidup semakin besar karena membaiknya derajat kesehatan masyarakat. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, diantaranya kemajuan teknologi di bidang kesehatan, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan serta kepedulian masyarakat terhadap gaya hidup sehat.
68,10 68,26
68,41
68,69
69,06
Pemutakhiran Metodologi
Perkembangan Pembangunan Dimensi Pendidikan
Dimensi pengetahuan dalam penghitungan IPM merupakan agregasi dari angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. Angka harapan lama sekolah menghitung pendidikan dari usia 7 tahun ke atas, sedangkan rata-rata lama sekolah menghitung dari usia 25 tahun ke atas. Pada tahun 2019, pertumbuhan harapan lama sekolah di Sumatera Utara sebesar 0,08 persen, menurun jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebesar 0,31 persen. Sedangkan pertumbuhan rata-rata lama sekolah di Sumatera Utara sebesar 1,18 persen, meningkat pesat jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebesar 0,97 persen.
Harapan lama sekolah di Humbang Hasundutan di tahun 2019 sebesar 13,27 tahun naik 0,02 poin dibanding tahun 2018 dengan 13,25 tahun. Rata-rata lama sekolah di Humbang Hasundutan di tahun 2019 sebesar 9,53 tahun naik 0,18 poin dibanding tahun 2018 dengan 9,28 tahun.
Grafik 2.4 Perkembangan Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah (tahun), Humbang Hasundutan 2015-2019
13,15 13,21 13,24 13,25 13,27
8,90 8,91 9,10 9,28 9,53
2015 2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan rata-rata lama sekolah sebagai indikator pengetahuan di tahun 2019 cukup signifikan. Namun secara umum, pertumbuhan indikator pengetahuan di Kabupaten Humbang Hasundutan hanya mengalami sedikit peningkatan dari tahun 2015 hingga 2019. Secara rata-rata, angka harapan lama sekolah tumbuh sebesar 1,44 persen per tahun selama tahun 2015-2019. Sedangkan harapan lama sekolah rata-rata tumbuh sebesar 0,21 persen per tahun untuk periode yang sama. Kedua indikator ini menggambarkan capaian
(stock) dan penambahan (flow) sumber daya manusia berkualitas di
suatu wilayah
Perkembangan Pembangunan Dimensi Pengeluaran Rumah Tangga
Standar hidup layak diwakili oleh indikator pengeluaran per kapita yang disesuaikan, mencerminkan kemampuan masyarakat dalam membelanjakan uangnya dalam bentuk barang maupun jasa. Agar kemampuan daya beli masyarakat antar wilayah menjadi terbanding, perlu dibuat standarisasi. Misalnya, satu rupiah di suatu wilayah memiliki daya beli yang sama dengan satu rupiah di Jakarta Selatan. Dengan adanya standarisasi ini, maka perbedaan kemampuan daya beli masyarakat antar wilayah dapat dibandingkan. Pada tahun 2019, pertumbuhan pengeluaran per kapita di Sumatera Utara sebesar 2,48 persen, mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 3,54 persen.
Pemutakhiran Metodologi
Grafik 2.5 Perkembangan Pengeluaran per Kapita (ribu Rupiah/tahun) Kabupaten Humbang Hasundutan, 2015-2019
Pengeluaran per kapita yang disesuaikan di Sumatera Utara mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Selama lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan pengeluaran per kapita Sumatera Utara meningkat sebesar 2,55 persen per tahun. Tahun 2015, pengeluaran per kapita penduduk berkisar 9,56 juta Rupiah per tahun kemudian di tahun 2019 meningkat mencapai 10,40 juta Rupiah. Sebagai catatan pengeluaran perkapita di sini adalah pengeluaran per kapita dengan tahun dasar 2012 yang sudah disesuaikan antar daerah (pengeluaran perkapita disesuaikan). Searah dengan Sumatera Utara, pengeluaran per kapita penduduk Humbang Hasundutan peningkatan dari sebesar 6,88 juta Rupiah per tahun 2015 menjadi 7,90 juta Rupiah per tahun di 2019, meningkat 3,56 persen dari tahun 2018 ke 2019.
6.889 7.135 7.412 7.630 7902 2015 2016 2017 2018 2019