2.7 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
2.7.2 Unified Modeling Language (UML)
Menurut Britton dan Doake (2000, p39), UML mengkombinasikan elemen yang terbaik dari metodologi object oriented utama, sementara pada waktu yang sama, merefleksikan pelatihan yang paling baik dalam industri. Notasi standar UML memiliki dasar yang kuat, sangat baik bila didokumentasikan dan siap untuk digunakan, tetapi pengembangan dalam proses standar terbukti jauh lebih sulit.
Sedangkan menurut Jones dan Rama (2006, p60), UML merupakan sebuah bahasa yang digunakan untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, mengkonstruksikan, dan mendokumentasikan sebuah sistem informasi. UML
dikembangkan oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson, sebagai alat untuk menganalisis dan mendesain object oriented.
2.7.2.1 Rich Picture
Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen, dan Stage (2000, p26-27), Rich Picture adalah gambaran yang tidak formal yang menghadirkan pemahaman illustrator tentang sebuah situasi. Rich Picture terfokus pada aspek/hal yang penting dari suatu situasi, yang ditentukan oleh illustrator.
2.7.2.2 Activity Diagram
Menurut Jones dan Rama (2006, p61), terdapat 2 tipe activity diagram, yaitu :
1. Overview Diagram.
Overview diagram merupakan gambaran tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan event-event kunci, urutan dari event-event, dan arus informasi antar event.
Langkah-langkah mempersiapkan overview diagram : 1. Baca narasi dan identifikasi event kunci.
2. Tambah keterangan narasi untuk memperjelas batasan kunci dan nama event.
Pedoman penamaan event : a. Sifat luas, tidak rinci.
b. Hindari nama yang terfokus pada langkah yang detail di dalam event.
c. Spesifik.
d. Diawali kata kerja.
e. Tidak mencantumkan nama karyawan. 3. Gambar orang/alat dalam swimlane (kolom).
4. Buat diagram tiap event dan tunjukkan urutan event.
5. Gambar dokumen yang diciptakan dan digunakan, juga tunjukkan arus informasi dari event ke dokumen, dan sebaliknya.
6. Gambar table/file yang diciptakan dan digunakan, juga tunjukkan arus informasi dari event ke table/file, dan sebaliknya.
2. Detailed Diagram.
Detailed diagram sama seperti peta sebuah kota yang menyediakan gambaran yang lebih rinci dari aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua event yang ditunjukkan pada overview diagram. Langkah-langkah mempersiapkan detailed diagram :
1. Tandai aktivitas yang ditunjukkan dari sebuah narasi. 2. Persiapkan workflow table.
3. Identifikasi detailed diagram yang diperlukan.
4. Untuk setiap detailed diagram, ikuti langkah-langkah :
a. Rancang sebuah garis untuk agent-agent yang ikut serta dalam event yang ditunjukkan oleh detailed diagram.
b. Tambahkan sebuah bujur sangkar yang dikotak-kotak untuk setiap aktivitas dalam event yang sedang didokumentasikan dalam detailed diagram.
c. Gunakan garis bersambung untuk menunjukkan urutan aktivitas.
d. Rancang berbagai dokumen yang dibuat atau digunakan oleh aktivitas dalam diagram itu.
e. Gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan tiap aktivitas dan dokumen.
f. Berbagai dokumen dibuat, dimodifikasi, atau digunakan oleh aktivitas-aktivitas dalam diagram pada kolom komputer.
g. Gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dan tabel.
2.7.2.3 UML Class Diagram
Mathiassen, Madsen, Nielsen, dan Stage (2000, p69-70) mengatakan bahwa class diagram membentuk gambaran problem-domain yang berkaitan dengan mendeskripsikan semua hubungan struktural diantara class-class dan object-object dalam model.
Menurut Jones dan Rama (2006, p172-173), tahapan perancangan class diagram, yaitu :
1. Tempatkan table transaksi yang diperlukan pada UML class diagram. Dengan tahapan :
Identifikasi event suatu proses bisnis.
Tentukan event yang memerlukan tabel transaksi/event yang perlu direkam pada sistem komputer.
Mulailah UML class diagram dengan menempatkan nama tiap event secara berurutan pada suatu kotak.
2. Tempatkan tabel master yang diperlukan pada UML class diagram. Dengan tahapan :
Untuk tiap event yang ada pada UML class diagram, tentukan barang, jasa, atau entitas agen yang berkaitan.
Mengidentifikasi entitas yang berguna untuk tabel master.
Mempertimbangkan dalam menggunakan tabel master untuk menemukan jejak lokasi uang dan pengaruh dari event pada balance akun di general ledger.
Tambahkan tabel master yang diperlukan pada sisi yang tepat pada UML class diagram. Hubungkan tabel master ke tabel transaksi yang bersangkutan.
3. Tentukan hubungan yang diperlukan antar tabel. Dengan tahapan :
Pada tiap hubungan/garis, tentukan cardinality-nya untuk tiap tabel.
Tulis cardinality pada hubungan/garis diantara entitas.
Jika terdapat hubungan many-to-many, ubah ke dalam bentuk hubungan one-to-many dengan menambahkan junction table. Pada junction table harus terdapat primary key pada setiap tabel yang memiliki hubungan many-to many.
4. Tentukan atribut yang tepat. Dengan tahapan :
Menentukan primary key setiap tabel. Tulis primary key pada kotak tabel.
Hubungkan tabel yang berelasi dengan foreign key pada pasangan yang berhubungan. Tulis foreign key pada kotak entitas.
Keterangan :
One-to-one relationship : jika dua entitas adalah suatu event, tambahkan primary key event pertama ke dalam set atribut event kedua.
One-to-many relationship : hubungkan “one” ke entitas “many” dengan menambahkan primary key.
Many-to-many relationship : gunakan junction table untuk memisahkan many-to-many relationship menjadi dua one-to-many relationship. Termasuk primary key dari tiap dua original table sebagai atribut dari junction table.
Tentukan atribut lainnya yang diperlukan untuk menyediakan isi informasi.
2.7.2.4 Use Case Diagram
Mathiassen, Madsen, Nielsen dan Stage (2000, p343) mengatakan bahwa use case diagram menunjukkan hubungan antara actor dan use case.
Menurut Jones dan Rama (2006, p267), use case dapat dipakai untuk memodel hubungan antara user dan sistem. Mungkin kebanyakan interaksi antara user dan sistem terjadi ketika data dimasukkan dalam form yang ditampilkan di komputer. Use case adalah urutan dari tahapan-tahapan yang terjadi ketika actor berinteraksi dengan sistem untuk tujuan khusus. Actor dapat berupa orang, komputer, atau sistem lainnya. Use case diagram adalah presentasi grafik yang menyediakan list use case yang terjadi dalam sebuah aplikasi. Use case diagram juga berguna untuk mempertimbangkan pengendalian internal.
2.7.2.5 Rancangan Database
Database, menurut Britton dan Doake (2000, p266), adalah semua data yang dibutuhkan untuk mendukung operasi organisasi. Di dalamnya meliputi aktivitas mengumpulkan, mengorganisasi, dan merawat secara tersentralisasi.
Sedangkan menurut Jones dan Rama (2006, p156), database adalah kumpulan dari data yang saling terkait. Database diatur oleh Database Management System (DBMS), suatu program yang memungkinkan pengguna menyimpan, memodifikasi, memperoleh informasi dari database.
Database merupakan kumpulan file-file. Ada dua jenis file, yaitu : 1. File master.
Bentuk file master, yaitu : - File barang/jasa.
- File agen (agen internal maupun eksternal). - Cash (file tentang perkiraan bank).
- General Ledger (perkiraan-perkiraan dalam buku besar). File master mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Mereka menyimpan data yang relatif permanen tentang agen eksternal, agen internal, atau jasa dan barang-barang (contoh : file persediaan (jasa dan barang-barang), file pelanggan (agen eksternal), file karyawan (agen internal)).
b. Mereka tidak menyediakan detail tentang transaksi individu. c. Penyimpanan data dapat dikarakteristikkan sebagai data
acuan/referensi maupun data ringkasan.
- Data acuan/referensi adalah data deskriptif yang relatif permanen dan tidak dipengaruhi oleh transaksi. Di dalam file pelanggan, nama pelanggan adalah suatu contoh. Semua file master berisi data acuan.
- Data ringkasan diubah ketika peristiwa, seperti pesanan dan kiriman terjadi. Contoh : kuantitas persediaan yang tersedia. Beberapa file master hanya boleh terdiri dari data acuan, tanpa ada data ringkasan.
2. File transaksi.
File transaksi mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Mereka menyimpan data tentang peristiwa (contoh : order pesanan, pengiriman, pengumpulan kas).
b. Mereka pada umumnya meliputi suatu field untuk tanggal dari transaksi.
c. Mereka pada umumnya meliputi informasi terkait event, seperti kuantitas dan harga.
d. Terdapat field yang menyimpan informasi status pada suatu proses (contoh : field Order_Status = dikirim, ditagih, atau ditutup).
Primary key adalah sebuah atribut yang unik yang mengidentifikasi record di tabel. Foreign key adalah field di dalam tabel dimana dia merupakan primary key di tabel lainnya. Foreign key digunakan untuk menghubungkan file transaksi dengan file master dan menghubungkan 2 event yang terjadi pada satu urutan kejadian seperti file pesanan dengan file pengiriman.
2.7.2.6 Rancangan Formulir
Menurut Bodnar dan Hopwood yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan (2000, p188), formulir dibuat secara jelas, dapat dipahami, padat, dan dapat memuat seluruh informasi yang diperlukan dengan cara yang mudah dilakukan.
Sedangkan menurut Mulyadi (2001, p75), formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Formulir sering pula disebut dengan dokumen.
Formulir, menurut Jones dan Rama (2006, p261), digunakan untuk menampilkan interface yang mudah digunakan end-user. End user
tidak harus tahu desain tabel atau membayangkan tabel yang dibutuhkan untuk menyimpan data dari event-event tertentu.
Jenis-jenis formulir input (Jones dan Rama (2006, p262-264)), yaitu :
1. Single-record entry form.
Hanya menunjukkan satu record pada satu waktu, digunakan untuk menambah, menghapus atau modifikasi data dalam record tunggal dalam tabel tertentu dan biasanya digunakan untuk memelihara file master.
2. Tabular entry form.
Digunakan untuk memasukkan atau memodifikasi beberapa record dalam tabel tunggal dan untuk mencatat sekumpulan event.
3. Multi table entry form.
Digunakan untuk memasukkan atau memodifikasi record dalam dua atau lebih tabel yang berhubungan.
2.7.2.7 Rancangan Layar
Mathiassen, Madsen, Nielsen dan Stage (2000, p151) mengatakan bahwa interface adalah fasilitas-fasilitas yang membuat model dan fungsi sistem tersedia bagi actor.
Interface, menurut Britton dan Doake (2000, p268), adalah sistem interface atau tampilan yang berhubungan dengan dunia luar.
Menurut Jones dan Rama (2006, p271), form interface elements adalah obyek pada form yang digunakan untuk memasukkan informasi atau melakukan tindakan.
2.7.2.8 Rancangan Laporan
Menurut Jones dan Rama (2006, p201), laporan adalah presentasi data yang telah terformat dan terorganisasi dengan baik.
Menurut Jones dan Rama (2006, p212), tipe-tipe laporan terdiri dari :
1. Simple List.
Yaitu laporan yang menampilkan tampilan yang sederhana dari sebuah transaksi yang terjadi selama periode waktu tertentu, tanpa adanya suatu pengelompokkan.
2. Grouped Detail Report.
Yaitu laporan yang menampilkan event yang terjadi selama periode tertentu dengan pengelompokkan atas produk, layanan, ataupun agent.
3. Summary Report.
Yaitu laporan yang mengelompokkan event berdasarkan parameter yang bervariasi. Contohnya: bulan, customer.
4. Single Entity Report.
Yaitu laporan yang memberikan detail tentang suatu event tertentu. Contohnya: laporan faktur dan PO (Purchase rder).
2.7.2.9 Navigation Diagram
Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen dan Stage (2000, p344), navigation diagram adalah sejenis statechart diagram yang fokus pada seluruh user interface yang dinamis. Diagram ini menunjukkan windows yang ada dan transisi antar windows-windows tersebut.