• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unified Modeling Language

Dalam dokumen SISTEM INFORMASI BIMBINGAN MAHASISWA. (Halaman 33-41)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.7 Unified Modeling Language

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk memvisualisasikan, mendokumentasikan,

menspesifikasikan, dan membangun sebuah sistem pengembangan

software berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga

memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi

konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang

spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan

dalam sistem piranti lunak.

Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk

berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta

ditulis dalam bahasa pemrograman apapun.

Pada tugas akhir ini, diagram UML yang digunakan meliputi

use case diagram, activity diagram, dan class diagram.

ii. Konsep Dasar UML

Konsep dasar UML dapat dirangkum dalam Tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Konsep Dasar UML

Major Area View Diagrams Main Concepts

Static view Class

diagram

Class, association, generalization, dependency,

realization, interface

Use case view Use case

diagram

Use case, actor, association, extend, include, use case generalization Implementation view Component diagram Component, interface, dependency, location Structural

Deployment view Deployment

diagram Node, component, dependency, location State machine view State chart diagram State, event, transition, action

Activity view Activity

diagram State, activity, completion transition, fork, join Sequence diagram Interaction, object, message, activation Dynamic Interaction view Collaboratio n diagram Collaboration, interaction, collaboration role, message Model manageme nt Model management view Class diagram Package, subsystem, model Extensibilit y all all Constraint, stereotype, tagged values

iii. Usecase Diagram

Use case Diagram berisi use case, actor, dan interaksidiantaranya. Tujuan dari use case diagram adalah untuk menyajikan gambaran grafis

dari fungsionalitas yang disediakan oleh sistem dari segi pengguna,

tujuan, hubungan kebutuhan pengguna terhadap sistem, dan hubungan

antar fungsional sistem.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya komponen dari use

case diagram adalah use case, aktor, dan relasi.

Use Case

Use Case merepresentasikan fungsionalitas yang disediakan oleh sistem, yaitu kemampuan apa yang akan

diberikan kepada seorang aktor oleh sistem. Notasi UML untuk

use case ditunjukkan pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Notasi UML Use Case

Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat digunakan untuk

membantu mengidentifikasi use case sistem:

- Apa tugas dari masing-masing aktor?

- Apakah ada aktor yang membuat, menyimpan, mengubah,

menghapus, atau membaca informasi dalam sistem?

- Apakah use case akan membuat, menyimpan, mengubah,

- Apakah setiap aktor harus memberitahu sistem tentang

perubahan eksternal?

- Apakah setiap aktor perlu diberitahu tentang kejadian-

kejadian tertentu dalam sistem?

- Apakah use case akan mendukung dan memelihara sistem?

- Dapatkah semua persyaratan fungsional dipenuhi oleh use

case?

Actor

Actor merepresentasikan pengguna atau sistem yang menyediakan atau menerima informasi dari sistem. Notasi UML

actor ditunjukkan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Notasi UML Aktor

Pada sejumlah sistem informasi, manusia adalah satu-

satunya aktor. Dan mungkin saja dalam sistem informasi,

seorang aktor bisa saja menjadi suatu sistem eksternal. Pada

aplikasi real-time dan distribusi, sebuah aktor bisa saja menjadi

satu perangkat eksternal I/O atau sebuah alat pengatur waktu.

Perangkat eksternal I/O dan pengatur waktu aktor secara khusus

lazimnya berada dalam real-time yang tersimpan dalam sistem

(real-time embedded systems), sistem berinteraksi dengan

Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat digunakan untuk

membantu mengidentifikasi para aktor untuk sebuah sistem:

- Siapa yang tertarik dengan kebutuhan tertentu?

- Sistem apa yang digunakan dalam organisasi?

- Siapa yang akan mendapatkan keuntungan dari penggunaan

sistem?

- Siapa yang akan memberi sistem informasi, yang akan

menggunakan informasi ini, dan yang akan menghapus

informasi ini?

- Siapa yang akan mendukung dan memelihara sistem?

- Apakah sistem menggunakan sumber daya eksternal?

- Apakah satu orang memainkan beberapa peranan yang

berbeda?

- Apakah ada beberapa orang yang memainkan peran yang

sama?

Relasi Use Case

Hubungan asosiasi mungkin ada antara aktor dan use case.

Jenis asosiasi ini sering disebut sebagai asosiasi berkomunikasi

karena merupakan komunikasi antara aktor dan use case.

Terdapat dua macam asosiasi antar use case, yaitu include dan

extend.

Relasi include dibuat antara use case baru dengan use case

masing-masing use case pada sistem pendaftaran kursus dimulai

dengan verifikasi pengguna. Sistem pendaftaran kursus dapat

dilakukan jika telah dilakukan verifikasi pengguna.

Sedangkan Relasi extend digunakan untuk menunjukkan:

- Kondisi optional

- Perilaku yang dijalankan hanya dalam kondisi tertentu seperti

pemicu alarm hanya menyala saat terjadi kebakaran.

- Beberapa aliran yang berbeda yang dapat dijalankan

berdasarkan pada pilihan actor

iv. Activity Diagram

Penjelasan alur sistem dengan menggunakan teks sangat

berguna, akan tetapi bisa menjadi sulit untuk dibaca dan dipahami

jika logikanya rumit, atau banyak terdapat alternate flow.

Activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas dalam

sebuah sistem. Dapat digunakan dalam model bisnis untuk

menunjukkan alur kerja bisnis. Diagram ini menentukan di mana

alur kerja dimulai, di mana berakhir, kegiatan apa yang terjadi

selama alur kerja, dan dalam rangka kegiatan apa yang terjadi. Suatu

kegiatan adalah tugas yang dilakukan selama alur kerja.

Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun activity diagram :

a. Sejak diagram activity diputuskan untuk memodelkan beberapa

aktifitas yang akan dimodelkan. Sekali telah ditentukan lingkup

yang harus memberikan diagram tersebut judul yang cocok.

b. Harus bisa mengidentifikasi aktifitas, alur pengendali dan alur

obyek yang terjadi antar aktifitas.

c. Harus bisa mengidentifikasi beberapa keputusan sebagai bagian

dari proses yang dimodelkan

d. Harus berusaha untuk mengidentifikasi beberapa kemungkinan

terjadinya aktifitas yang paralel dalam proses

v. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan

menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan

dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan

(atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk

memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class,

package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti

containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok :

1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut

Gambar 2.7 Contoh Class

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

- Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

- Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan

dan anak-anak yang mewarisinya

- Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Hubungan antar class antara lain:

a. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya

menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain,

atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah

navigability menunjukkan arah query antar class.

b. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri

atas..”).

c. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat

diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan

sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan

dari pewarisan adalah generalisasi.

d. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-

passing dari satu class kepada class lain.

Gambar 2.8 Contoh Class Diagram

Dalam dokumen SISTEM INFORMASI BIMBINGAN MAHASISWA. (Halaman 33-41)

Dokumen terkait