TINJAUAN PUSTAKA
2.9 Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML)adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. Denotasi yang lengkap untuk membuat visualisasi model suatu sistem. Sistem berisi informasi dan fungsi, tetapi yang secara normal digunakan untuk memodelkan sistem komputer (Sugiarti, 2013).
Tujuan dari unified Modeling Language (UML) diantara lain sebagai berikut: 1. Memodelkan suatu sistem (bukan hanya perangkat lunak) yang
menggunakan konsep berorintasi objek.
2. Menciptakan suatu bahasa pemodelan yang dapat digunakan baik oleh manusia maupun mesin.
3. Memberikan bahasa yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman.
Keuntungan menggunakan Unified Modeling Language (UML), adalah sebagai berikut:
16
1. Terdesain dan terdokumentasi secara professional sebelum dibuat.
2. Desain yang dibuat terlebih dahulu membuat reusable code dapat dikode dengan tingkat efisiensi yang tinggi.
3. Dengan membuat UML dapat melihat gambaran besar dari suatu . UML menjanjikan akan menghasilkan hasil dengan biaya rendah, software lebih efisien, lebih dapat dipercaya, dan hubungan antar bagian yang terlibat menjadi lebih baik.
UML merupakan sintaks umum untuk membuat model logika dari suatu sistem dan digunakan untuk menggambarkan sistem agar dapat dipahami selama fase analisis dan desain. UML biasanya disajikan dalam bentuk diagram atau gambar yang meliputi class beserta atribut dan operasinya, serta hubungan antar class yang meliputi inheritance, association dan komposisi. UML terdiri dari banyak diagram antara lain sebagai berikut:
2.9.1 Use Case Diagram
Use case diagramadalah gambaran dari beberapa atau seluruh aktor danuse case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditentukan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.
Sebuah use case merepresentasikan sebuah interkasi antara aktor dengan sistem (Sugiarti, 2013).
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama padause case,yaitu:
•Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informmasi itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
•Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor.
Simbol-simbol yang digunakan pada use case diagram ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Simbol pada use case diagram
Nama Simbol Deskripsi
Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal di frase namaUse Case.
Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.
Asosiasi Asosiasi merupakan hubungan statis antar elemen yang menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain.
Ekstensi i use case tambahan ke sebuahuse casedimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walaupun tanpa use case tambahan itu, mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek. Biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan.
18
Generalisasi Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) anatara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari yang lainnya. misalnya : arah panah mengarah pada use case yang menjadi generalisasinya (umum). Generalisasi merupakan hubungan hirarkis antara elemen. Elemen dapat mewarisi semua atribut dan
metode elemen asalnya dan menambah
fungsionalitas baru.
Include
<<include>>
i use case tambahan ke sebuah use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat.
2.9.2 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan rangkaian alir aktivitas dalam sistem yang dirancang, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan alir kerja dari sistem.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan dalam mendefinisikan hal-hal berikut: a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem atau user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
Simbol-simbol yang digunakan pada activity diagram ditunjukkan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Simbol-simbol pada activity diagram
Nama Simbol Deskripsi
Status Awal Status awal aktivitas sistem, sebauh
aktivitas memiliki sebuah status awal.
Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem
dan diawali dengan kata kerja.
percabangan/decision Asosiasi percabangan dimana jika
ada pilihan aktivitas lebih dari satu.
Penggabungan/join Asosiasi penggabungan dimana
lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.
Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap
aktivitas yang terjadi.
2.9.3 Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu (Sugiarti, 2013).
20
Simbol-simbol yang digunakan pada sequence diagram ditunjukkan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Simbol-simbol padasequence diagram
Nama Simbol Deskripsi
Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.
Lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek, untuk
menggambarkan kelas dan objek.
message Menyatakan objek yang berinteraksi (pesan).
Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif.
Pesan tipe create
Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat. Pesan tipe
call
Menyatakan suatu objek memanggil
operasi/metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri, sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi.
Pesan tipe return
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.
2.9.4 ClassDiagram
Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan etode atau operasi.Class Diagrammendefinisikan jenis jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Simbol-simbol padaclass diagramakan dijelaskan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Simbol-sim NO GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7
simbol padaclass diagram
NAMA KETERANGA
Generalization
Hubungan dimana objek ana berbagi perilaku dan struktur yang ada di atasnya objek induk Nary
Association
Upaya untuk menghindari asosia dari 2 objek.
Class Himpunan dari objek-objek yang
serta operasi yang sama.
Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi y sistem yang menghasilkan su terukur bagi suatu actor
Realization Operasi yang benar-benar dilak
objek.
Dependency
Hubungan dimana perubahan y suatu elemen mandiri (inde mempegaruhi elemen yang berg elemen yang tidak mandiri
Association Apa yang menghubungkan an
dengan objek lainnya
AN
nak (descendent)
r data dari objek uk (ancestor).
siasi dengan lebih
ang berbagi atribut
i yang ditampilkan suatu hasil yang
akukan oleh suatu
yang terjadi pada
dependent) akan
ergantung padanya
22
BAB III