• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unit Kerja Teknis Operasional & Pemeliharaan

Air Reser voir

A. Unit Kerja Teknis Operasional & Pemeliharaan

SPAM yang dikelola Non PDAM/UPT terdapat 2 Kecamatan. SPAM ini dikelola oleh masyarakat atau yayasan secara swadaya. SPAM yang dikelola Non PDAM/UPT hanya SPAM Ibukota Kecamatan dengan Jaringan Perpipaan (JP).

SPAM Jaringan perpipaan yang ada bersumber dari aliran sungai kecil dan mata air dengan pengaliran secara gravitasi, pada umumnya SPAM ini dikelola oleh kelompok masyarakat secara swadaya dan Yayasan.

Tabel 5.20. SPAM IKK Perpipaan Non PDAM di Kabupaten Deli Serdang

No. Kecamatan SPAM Pengelolaan

1. Gunung Meriah Sungai+perpipaan+ HU Masyarakat 2. STM Hulu Mata Air+ perpipaan + HU Yayasan Sumber : Survey Lapangan, 2012

5.4.3. Kendala dan Permasalahan

SPAM Kabupaten Deli Serdang dikelola oleh PDAM Tirtanadi Deli Serdang dan PDAM Tirta Deli memiliki kendala dan permasalahan kompleks meskipun sudah terjalin kerjasama operasional (KSO) sejak 1981. Kendala dan permasalahan yang terjadi pada bagian teknis, keuangan, kelembagaan dan manajemen. Kendala dan permasalahan yang bersifat fisik dan non fisik ini menyebabkan keterbatasan atau ketersediaan pendukung pada sistem penyelenggaraan air minum itu sendiri.

A. Unit Kerja Teknis Operasional & Pemeliharaan

SPAM Kabupaten Deli Serdang yang dikelola oleh PDAM Tirtanadi Deli Serdang dan PDAM Tirta Deli menyebabkan Konflik antarwilayah dalam pemanfaatan air baku lintas wilayah tersebut. Permasalahan teknis juga bisa disebabkan oleh bencana sehingga mempengaruhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas air tersebut. Ruang lingkup teknis operasional dan pemeliharaan berasal dari unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan. Adapun permasalahan tiap unit teknis dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.21. Kendala dan permasalahan aspek teknis operasional dan pemeliharaan

No Parameter Teknis Permasalahan

1 Unit air baku  Debit berfluktuasi, kecil dan terbatas

 Sulit melakukan pengelolaan 2 Unit produksi  Tidak memiliki instalasi pengolahan

 Kualitas air minum tidak terkontrol

 Terjadinya kerusakan pompa

3 Unit distribusi  Sulit mengatur tekanan di dalam pipa

 Kerusakan pada pompa distribusi

 Kerusakan pada pipa dan banyaknya lumpur pada pipa

 Wilayah pelayanan terbatas dan sulit dikembangkan 4 Unit pelayanan  Kerusakan/aus pada meter air

 Kerusakan pada pipa Sumber : Dokumen RISPAM Kab. Deli Serdang, 2012

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 67

5.2.3. Kebijakan Pengembangan SPAM

Pada awalnya, pengembangan sistem penyediaan air minum banyak dilakukan oleh pemerintah pusat, namun demikian sejalan dengan upaya pelaksanaan desentralisasi dan perkembangan sosial politik dalam negeri, maka penyelenggaraan sistem penyediaan air minum (SPAM) menjadi kewenangan wajib pemerintah daerah. Dengan ditetapkannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, kewenangan wajib tersebut lebih ditegaskan lagi dan dalam pelaksanaannya pemerintah pusat dapat memfasilitasi/ membantu pengembangan SPAM khususnya dalam rangka pengamanan (safeguard) pencapaian sasaran nasional dan pengendalian pelaksanaan untuk perwujudan standar pelayanan minimal. Untuk mengatur pengembangan sistem air minum nasional, Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Salah satu yang mendasar diatur dalam PP tersebut adalah bahwa pemerintah bertanggung jawab dan wajib untuk menjamin penyelenggaraan pelayanan air minum yang berkualitas. Sementara itu, dalam rangka percepatan pelayanan pada sektor air bersih, sanitasi, dan persampahan, dan untuk mencapai sasaran yang tertuang dalam MDG (Millennium Development Goals) dengan dilatarbelakangi oleh kondisi ketersediaan prasarana dan sarana Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) yang masih sangat terbatas maka perlu kiranya suatu kebijakan dan strategi dalam bidang air minum yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menjamin kebutuhan pokok air minum yang memenuhi syarat kualitas, syarat kuantitas dan syarat kontinuitas.

Kebijakan pengembangan SPAM dirumuskan dengan menjawab isu strategis dan permasalahan dalam pengembangan SPAM. Secara umum kebijakan dibagi menjadi lima kelompok yang ditentukan arahan kebijakan sebagai dasar dalam mencapai sasaran pengembangan SPAM untuk memenuhi sasaran MDG baik jangka pendek tahun 2009 maupun jangka panjang 2015. Adapun arahan kebijakan adalah:

1. Peningkatan cakupan dan kualitas air minum bagi seluruh masyarakat Indonesia

2. Pengembangan pendanaan untuk penyelenggaraan SPAM dari berbagai sumber secara optimal

3. Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundang-undangan 4. Peningkatan penyediaan Air Baku secara berkelanjutan

5. Peningkatan peran dan kemitraan dunia usaha, swasta dan masyarakat

5.2.4. Strategi pengembangan SPAM

Kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM Daerah antara lain memuat rencana strategis dan program pengembangan SPAM yang memuat :

a. Identifikasi potensi dan rencana alokasi air baku untuk wilayah pelayanan sesuai perkembangannya;

b. Garis besar sistem penyediaan air baku di wilayah administratif;

c. Garis besar rencana pembagian wilayah administratif menjadi satu atau lebih wilayah pelayanan sesuai potensi air baku dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) baik wilayah pelayanan dengan jaringan perpipaan maupun wilayah pelayanan dengan bukan jaringan perpipaan;

L A P O R A N A K H I R 201 5 201 9

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 68

d. Indikasi program pengembangan untuk setiap rencana wilayah pelayanan berdasarkan urutan prioritas;

e. Kriteria dan standar pelayanan di wilayah administratif kabupaten atau kota; f. Indikasi keterpaduan program dengan pengembangan prasarana dan sarana

sanitasi yang merupakan dampak penggunaan air minum untuk wilayah pelayanan yang dianggap strategis dan merupakan wilayah pusat pertumbuhan;

g. Indikasi alternatif pembiayaan dan pola investasi untuk wilayah pelayanan yang dianggap strategis dan merupakan wilayah pusat pertumbuhan; serta

h. Indikasi pengembangan kelembagaan untuk wilayah pelayanan yang dianggap strategis dan merupakan wilayah pusat pertumbuhan.

Gambar 5.8.

Strategi Pengembangan SPAM

5.2.5. Rencana Pengembangan SPAM A. Zona Pengembangan SPAM

Suatu sistem penyediaan air minum harus direncanakan dan dibangun sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi tujuan, diantaranya :

a. Tesedianya air dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memenuhi persyaratan air minum.

b. Tersedianya air setiap waktu atau berkesinambungan.

c. Tersedianya air dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat atau pemakai. d. Tersedianya pedoman operasi atau pemeliharaan dan evaluasi

Periode perencanaan 15 – 20 tahun dengan rencana pengembangan SPAM memiliki Sasaran pelayanan dengan memprioritaskan daerah yang belum mendapat pelayanan air minum dan berkepadatan tinggi serta kawasan strategis. Setelah itu prioritas pelayanan diarahkan pada daerah pengembangan sesuai dengan arahan dalam perencanaan induk kota.

Berdasarkan jenis kebutuhan air tersebut, maka besar kebutuhan air perkapita akan sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan besaran alokasi air dapat dilakukan dengan pendekatan kebutuhan pokok manakala potensi sumber daya air baku relatif rendah dan

Pengurangan Kebocoran Air & Jumlah Air tak Berekening

Tak Berekening Pemanfaatan Kapasitas Berlebih Belum Terpakai

Pemanfaatan Air

Tanah Dangkal yang baik Pembangunan Sistem Baru

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Deli Serdang V . 69

sulit diperoleh sehingga relatif mahal untuk eksploitasinya. Kriteria besar alokasi kebutuhan air per kapita berdasarkan pendekatan kebutuhan pokok dan komersial dapat diuraikan, sebagai berikut :

 Sambungan Rumah : 100-120 ltr/orang/hari

 Hidran Umum : 30-40 ltr/orang/hari

 Kebutuhan non domestic : 15-20% kebutuhan domestic

 Alokasi kehilangan air : 15-20% dari kebutuhan rata-rata B. Ibukota Kabupaten

Lubuk Pakam merupakan Ibukota Kabupaten Deli Serdang merupakan wilayah dengan tingkat kekotaannya lebih tinggi dan menggunakan pengolahan lengkap dan pemompaan untuk air sungai dengan tingkat turbidity > 50 mg/l sehingga bisa mendistribusikan dan melayani penduduk Lubuk Pakam. Namun hal yang perlu dilakukan adalah pengembangan lintas IKK yaitu pengembangan SPAM Kota Lubuk Pakam-IKK Pagar Merbau - IKK Batang Kuis dan IKK Percut Sei Tuan. Pengembangan SPAM Kota Lubuk Pakam - IKK Batang Kuis - IKK Percut Sei Tuan direncanakan menjadi satu kesatuan karena pertimbangan sebagai berikut :

 Secara geografis wilayahnya berdekatan dengan potensi sumber air baku yang sama, yakni Sungai Ular.

 Kondisi 69 sosial ekonomi dan karakteristik kekotaannya relatif sama, merupakan wilayah yang padat penduduk dan pesat perkembangannya, sehingga SPAM yang akan dibangun akan cost recovery meskipun dengan pengolahan lengkap dan pemompaan.

Dokumen terkait