STRUKTUR ORGANISASI
SEJARAH BERDIRINYA PT PUPUK ISKANDAR MUDA
C. Unit Urea
Dengan menggunakan proses Mitsui Toatsu Total recycle C Improved. Unit ini mampu memproduksi pupuk urea butiran dengan kapasitas terpasang 1.725 ton/ hari atau 570.000 ton/ tahun. Urea yang dihasilkan di simpan dalam Bulk storage ataupun dikirm ke unit pengantongan. Urea dibuat dengan mereaksikan ammonia dengan carbondioksida, larutan urea murni dikristalkan secara vakum, kemudian dilelehkan kembali dalam Melter dengan menggunakan
Steam sebagai pemanas. Dari atas Prilling Tower lelehan urea di teteskan yang kemudian akan memadat setelah didinginkan dengan udara.
Adapun proses yang terjadi di pabrik urea adalah sebagai berikut :
a. Seksi Sintesa
b. Seksi Penguraian / Pemurnian c. Seksi Daur Ulang
d. Seksi Pengkristalan dan Pembutiran
Pada saat meresmikan pabrik PIM-1, Presiden RI menyatakan akan segera mendirikan pabrik PIM-2 di tempat yang sama. Sejak saat itu, Proyek pengembangan pabrik PIM-2 mulai dijajaki. Pada tahun 1994 proyek ini tercatat dalam Blue Book Bappenas dan pada 20 Nopember 1996 Pemerintah menyetujui pembangunan proyek PIM-2. Pemancangan tiang pertama proyek pabrik PIM-2 dilakukan pada tanggal 25 Pebruari 1999, tetapi karena situasi keamanan tidak kondusif, proyek ini dihentikan pembangunannya sejak 18 Desember 1999 dan baru dimulai pembangunan kembali pada tanggal 3 Juli 2002. Produksi ammonia (first drop) terjadi pada tanggal 18 Februari 2004 dan pada 15 Agustus 2005 Proyek PIM-2 dinyatakan selesai dengan kapasitas sebagai berikut :
- Unit Ammonia, menggunakan teknologi Kellog Brown & Root, AS, dengan kapasitas desain 1.200 ton ammonia/hari.
- Unit Urea, menggunakan teknologi Aces - TEC, Jepang, dengan kapasitas desain sebesar 1.725 ton urea/hari.
Tertundanya pembangunan Proyek PIM-2 yang dibangun oleh konsorsium
Toyo Engineering Corporation Japan, PT. Rekayasa Industri dan PT. Krakatau
Engineering ini telah berdampak pada peningkatan biaya, yaitu dari USD 310,2 juta menjadi USD 344,8 juta. PIM-2 telah memakai teknologi canggih dengan sistem kontrol dan pendeteksian menggunakan DCS (Digital Control System) Centum CS3000 Yokogawa dan PLC serta memakai Vibration Monitor System 3000 Betly Nevada, dengan kapasitas produksi ammonia cair 1200 ton/hari dan kapasitas Urea Granular 1.725 ton/hari.
Sedangkan produk samping yang dihasilkan oleh PT PIM terdiri dari O2, N2, CO2 cair, dan dry ice atau es kering. Es kering berfungsi sebagai pendingin untuk mengawetkan makanan, minuman, buah-buahan, sayuran, dan ikan/udang. Bahan ini berguna untuk meningkatkan jumlah bahan makanan yang diawetkan, mengurangi biaya pengawetan (mengurangi penggunaan balok es), dan memelihara kualitas makanan yang diawetkan.
Gas sintesa kemudian di konversikan menjadai ammonia, setelah beberapa reaksi dan pemurnian, ammonia ini siap dikirim untuk proses pabrik urea atau sebagai produk lansung ammonia.
h. Sistem Persiapan Gas Umpan Baku
- Desulfurizer
- Mercury Guard Chamber - CO2 Preatment Unit (CPU) - Hydrotreater
- ZnO Guard Chamber i. System Pembuatan Gas Sintesa
- Primary Refomer - Secondary Reformer - Shift Converter
j. System Pemurnian Gas Sintesa. - CO2 Absorber
- CO2 Striper - Methanator
k. System Sintesa Ammonia l. System Pendinginan Ammonia m. Sistem Daur Ulang Ammonia
n. Sistem Daur Ulang Hidrogen (HRU)
4. Unit Penunjang Produksi
Pabrik PT. Pupuk Iskandar Muda di lengkapi dengan unit penunjang produksi, diantaranya :
1. Unit Pelabuhan PT. Pupuk Iskandar Muda mampu disandari kapal-kapal curah berbobot mati sampai 25.000 DWT. Kedalaman rata-rata 10.5 meter pada saat air surut dan dilengkapi dengan sarana untuk memuat pupuk curah kedalam kapal (Ship Loader). Serta sarana air minum dan sarana navigasi.
2. Gudang urea curah lengkap dengan Portal Scrapper dan ban berjalan 3. Laboratorium pengendalian produksi yang berada di unit utiliti, unit
ammonia dan unit urea.
4. Laboratorium utama yang selalu memeriksa mutu hasil produksi dan memonitor limbah.
5. Perbengkelan yang menunjang pemeliharaan pabrik dan bengkel perbaikan alat-alat dan kendaraan.
5. Pencegah Pencemaran
PT. Pupuk Iskandar Muda sejak semula telah memasukkan ke dalam konsep rancangannya masalah pengolahan lingkungan hidup. Menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem adalah komitmen dasar PT. Pupuk Iskandar Muda menjadikan dalam dirinya sebagai perusahaan yang berwawasan lingkungan. Upaya ini antara lain dengan cara mencegah sekecil mungkin terjadinya pencemaran lingkungan. Bahan buangan pabrik PT. Pupuk Iskandar Muda tidak berbahaya, karena seluruh peralatan telah dirancang sedemikian rupa dengan dilengkapi proses daur ulang bahan buangan.
a. Buangan berupa gas dari pabrik tidak mengandung gas berbahaya dan sebagian besar berupa uap air.
b. Air buangan diproses di kolam pembuangan yang berfungsi untuk pengendapan padatan yang terlarut, pengontrolan PH serta penambahan kandungan oksigen.
c. Debu urea yang terjadi pada saat pembutiran diserap dan diamankan dengan urea filter dengan sistem Wet Scrubbler (penangkapan debu dengan air).
d. Kebisingan dari mesin dikurangi dengan memasang cerobong.
6. Struktur Organisasi PT. Pupuk Iskandar Muda
Organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem dari aktivitas yang dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama, didalam organisasi pembagian tugas adalah suatu keharusan, pembagian tugas akhirnya menghasilkan departemen-departemen dan Job Description dari masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Struktur organisasi dalam suatu perusahaan sangat diperlukan untuk merumuskan suatu organisasi harus dapat menunjang keberhasilan perusahaan, perusahaan yang berhasil dalam mencapai tujuan tidak hanya tergantung pada modal dan proses industrinya tetapi tergantung pada sistem menajemen yang baik, yang mana untuk ini diperlukan struktur organisasi yang fleksibel dan berkembang sesuai dengan kondisi yang
dihadapi perusahaan. Semua unsur organisasi perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik intern maupun ekstern untuk mencapai kesatuan gerak secara sinergi yang disesuaikan dengan tugas pokok masing-masing.
Dewan Direksi (Board of Director) berfungsi mengelola perusahaan secara koorporat sesuai dengan yang telah ditetapkan pemegang saham melalui kebijakan strategi fungsional seperti : pemasaran, keuangan, pengembangan dan pemberdayaan seluruh aset dan potensi yang dimiliki. Secara struktural unit kerja di bawah direksi adalah setingkat Kompartemen yang dipimpin oleh General Manager (Eselon-1) dan unit kerja dibawah Kompartemen disebut Departemen dipimpin oleh Manajer (Eselon-2). Unsur-unsur organisasi PT. Pupuk Iskandar Muda, terdiri dari :
Unsur Pimpinan
Unsur Pembantu Pimpinan
Unsur Pelaksana
Unsur Penunjang
Unsur Pengawasan
1. Unsur Pimpinan adalah Direksi yang terdiri dari : Direktur Utama, Direktur Produksi, Teknik & Pengembangan, Direktur Komersil dan Direktur SDM & Umum.
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah terdiri dari : Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawaan Intern (SPI) Kompartemen Produksi, Kompartemen
Pemeliharaan, Kompartemen Keuangan, Kompartemen Pemasaran dan Kompartemen Sumber Daya Manusia serta Kompartemen Umum.
3. Unsur Pelaksanaan adalah yang langsung melaksanakan proses produksi, pemeliharaan pabrik serta yang melaksanakan pemasaran produk yaitu : Kompartemen Produksi, Kompartemen Pemeliharaan dan Kompartemen Pemasaran.
4. Unsur Penunjang terdiri dari Departemen lainnya sebagaimana yang tertera pada struktur organisasi (terlampir).
5. Unsur Pengawasan merupakan Unit Kerja yang melakukan pengawasan dan inspeksi seluruh kegiatan perusahaan meliputi operasional dan keuangan yang terdiri dari : Satuan Pengawasan Intern (SPI), Kompartemen Pemeliharaan (Departemen Inspeksi) dan Kompartemen Produksi (Departemen Rendal Produksi).
Visi : Menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif
Misi :
Memproduksi dan memasarkan pupuk dan petrokimia dengan efisien Memenuhi standar mutu dan berwawasan lingkungan
Memberikan nilai tambah kepada stakeholder
Berperan aktid menunjang ketahanan pangan