• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

D. Unit-Unit Usaha

3. Unit Usaha Perkayuan

Unit usaha ini diberi nama mu’awanah bergerak di bidang penjualan kayu Kalimantan bagi masyarakat umum, usaha ini dikembangkan di dua tempat, mu’awanah I bertempat di Desa Wonosalam yang dikelola oleh Bapak Nur Hamid dengan empat karyawan yang memiliki asset sebesar Rp. 120.000.000,00. Sedangkan mu’awanah II bertempat di Desa Karang Melati yang dikelola oleh Bapak Ali Efendy dengan empat karyawan yang mempunyai asset sebesar Rp. 90.000.000,00.

4. Unit Usaha Grosir

Unit usaha ini berlokasi di lantai I kantor pusat koperasi pondok pesantren At-Taslim di Jl. Kalijajar No. 9 Bintoro Demak yang bergerak di bidang penjualan kebutuhan sehari-hari (sembako dll) kepada para santri maupun masyarakat umum dengan harga grosir (bakul), usaha ini dikelola

oleh Bapak Subhan dengan dua karyawan yang berasset sebesar Rp. 90.000.000,00.

5. Unit Usaha Bengkel dan Spareparts

Unit usaha ini bergerak di bidang jasa perbaikan (servis) kendaraan roda dua (motor) dan roda empat (mobil) dan penjualan onderdil, usaha ini diberi nama Bintoro Bangkit yang berlokasi di Jl. Raya Demak-Bonang sebelah makam pahlawan Demak, yang dikelola oleh Bapak S. Riyadi dengan tiga karyawan, modal yang ditanamkan pada unit usaha ini sebesar Rp. 32.000.000,00.

6. Unit Usaha Warung Serba Ada Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (WASERDA LPNU)

Warung serba ada LPNU Kabupaten Demak adalah mitra usaha koperasi pondok pesantren At-Taslim yang bertempat di Ruko Bintoro No. 17-18 Kabupaten Demak (depan pasar Bintoro). Lembaga usaha ini bermodalkan dari saham warga Nadhiyin Kabupaten Demak yang pengelolanya didukung oleh koperasi pondok pesantren At-Taslim sebanyak delapan karyawan, modal yang ditanamkan sebesar Rp. 200.000.000,00. Lembaga perekonomian nahdlatul ulama adalah badan otonom dibawah naungan organisasi nahdlatul ulama yang bergerak di bidang persoalan ekonomi.

7. Unit Usaha Depo Isi Ulang Air Minum (DAMIU QIA)

Unit ini bergerak di bidang usaha isi ulang dan penjualan air minum bagi santri dan masyarakat umum, usaha ini di kembangkan di dua tempat

unit usaha yang DAMIU QIA I bertempat di sebelah utara kantor pusat koperasi pondok pesantren At-Taslim Jl. Kalijajar No. 9 Bintoro Demak yang di kelola oleh Bapak M. Nasih Syarifudin dengan tiga karyawan dengan modal yang ditanamkan sebesar Rp. 15.000.000,00. Sedangkan DAMIU QIA II bertempat di Desa Wonosalam yang dikelola oleh Bapak Nakhrowi dengan tiga karyawan modal yang di tanamkan juga sebesar Rp. 15.000.000,00, unit usaha ini di buka setiap hari mulai jam 08.00 sampai jam 21.00 WIB.87

E. Perkembangan Koperasi Pondok Pesantren A-Taslim

Sejak berdirinya koperasi pondok pesantren At-Taslim pada tahun 1986 Alhamdulillah koperasi pondok pesantren At-Taslim terus mengalami peningkatan walaupun sedikit, yang agak kelihatan terjadi pada tahun 1996 saat membuka unit usaha simpan pinjam yang berprisip syari’ah yaitu prinsip

Nadzar Hibah, karena usaha tersebut tidak hanya untuk para santri tetapi juga

untuk masyarakat umum.

Maksud dari prinsip nadzar hibah adalah pengurus koperasi boleh menggunakan dana dari anggota untuk kegiatan perekonomian dan bertanggung jawab atas dana yang di gunakan, dan apabila mendapatkan keuntungan pengurus bernadzar memberikan hibah kepada anggota, dan hibah yang di berikan terserah dari pengurus besar kecilnya, prinsip tersebut hampir sama dengan akad Wadi‟ah yadh dhamanah, yaitu bahwa pihak

87

penyimpan dana bertanggung jawab atas segala kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada barang/asset titipan, dan apabila mendapat keuntungan si penitip atau pemilik dana mendapatkan bonus dari pihak penyimpan dana, nominal pemberian bonus atas dana yang digunakan itu terserah dari pihak penyimpan dana, dalam hal ini penyimpan dana adalah bank, BMT dan KSP yang menggunakan prinsip syari’ah.

Setelah membuka unit usaha simpan pinjam yang berprinsip syari’ah Alhamdulillah koperasi pondok pesantren At-Taslim bisa membuka unit usaha yang lain seperti warung TELKOM, perkayuan, grosir, bengkel dan spareparts, WASERDA (warung serba ada), dan DAMIU QIA (depo air minum aqua), walaupun perkembangannya kurang begitu pesat jumlah anggota pada tahun 2009 sudah mencapai 373 orang dengan jumlah asset yang di miliki koperasi mencapai Rp. 2.183.953.617,00. Dan pada tahun 2010 jumlah anggota 358 orang dan assetnya sebesar Rp. 1.878.874.415,00.

Koperasi pondok pesantren At-Taslim berusaha mengembangkan unit usahanya sesuai dengan prinsip yang dimiliki koperasi yaitu hari ini harus lebih baik dari kemarin dan esok harus lebih baik dari pada hari ini yang didasari dengan kejujuran dan amanah. Dan berbekal semangat kebersamaan serta adanya dorongan dari pemerintah khususnya kantor koperasi, usaha kecil dan menengah dan masyarakat sekitar pesantren, dengan secerca harapan kami akan gapai kebahagiaan dan kesejahteraan bersama.88

88

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Terhadap Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow di Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak

Koperasi adalah suatu badan yang mengelola kegiatan usaha. Pengertian lain dari koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang perorang atau badan berlandaskan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi, merupakan penjabaran dari Undang Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat (1), koperasi berkedudukan sebagai sokoguru perekonomian nasional, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.

Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, maka untuk mengembangkannya koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota. Dan koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin untuk menjalankan prinsip-perinsip koperasi serta kaedah-kaedah ekonomi,89 untuk menjalankan hal-hal yang diuraikan di atas maka koperasi memerlukan anggota, karena apabila suatu koperasi tidak ada anggotanya maka koperasi

89

Http//koperasi&UKM,blogspot.Com/2009/II/peran-koperasi-dalam-perekonomian-indonesia, h. 1

tidak akan bisa berjalan dengan baik, bisa-bisa koperasi tersebut akan gulung tikar.

Dari beberapa data yang peneliti peroleh di lapangan khususnya di koperasi pondok pesantren At-Taslim ternyata peran yang dilakukan koperasi dalam mengatur cash flow para santri sangatlah bagus, karena yang dilakukan koperasi dapat melatih para santri untuk menghemat uang dan melatih para santri agar menggunakan uangnya dalam hal yang penting atau kebutuhan-kebutuhan yang di perlukan saja untuk sekolah, makan, membeli kitab dan lain-lain.

Dan juga rata-rata para santri di pondok pesantren At-Taslim masih di bangku SMA dan SMP kalau mengelola uangnya sendiri dengan baik belum bisa. Hal tersebut dilakukan karena merujuk pada tujuan dari pendirian pondok pesantren yaitu mendidik santri-santri ilmu agama dan ilmu perekonomian agar suatu saat setelah para santri keluar dari pondok dapat menggunakan ilmu tentang agama dan perekonomian yang santri dapat di daerah asal para santri, misalnya untuk wira usaha atau yang lainnya.

Di koperasi pondok pesantren At-Taslim peran yang dilakukan dalam Mengatur cash flow para santri adalah:

1. Ikut serta dalam pendidikan manajemen keuangan para santri.90

Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari di dirikannya pondok pesantren At-Taslim yaitu mendidik para santri dengan ilmu agama dan ilmu perekonomian.

90

Wawancara dengan Bapak Karyono (Selasa, 30 januari 2012, Pukul 08.30 WIB), Bapak Nur Hamid (Selasa, 30 Januari 2012, Pukul 10.30 WIB), Bapak Usman (Kamis, 1 Februari 2012, Pukul 08.30), dan Bapak Noor Said (Kamis, 1 Februari 2012, Pukul 10.00 WIB)

2. Diberikannya fasilitas pembiayaan di luar konsumtif bagi para santri.91

Fasilitas tersebut diberikan apabila ada kekurangan atau keterlambatan pemberian/pengiriman uang dari orang tua.

3. Apabila para santri mau mengambil simpanannya dari pihak koperasi menanyakan untuk keperluan apa uang tersebut dengan syarat menunjukkan kartu tanda anggota pondok pesantren At-Taslim, jika uang tersebut akan di gunakan dalam hal konsumtif atau berhura-hura maka koperasi tidak akan mencairkan uang para santri.92

4. Pemberian/pengiriman uang dari orang tua untuk para santri langsung masuk kekoperasi (tabungan) baik bagi santri yang rumahnya dekat maupun yang jauh.93

5. Pengelolaan simpanan para santri menjadi satu dengan penyimpan yang lain (alumni maupun masyarakat) untuk diputarkan.94

6. Untuk pemberian hibah dari koperasi langsung di masuk kesimpanan atau tabungan.95

Untuk pengambilan hibahnya terserah para santri mau diambil kapan, asalkan di gunakan untuk biaya sekolah maupun

91

Wawancara dengan Bapak Noor Said (Jum’at, 2 Februari 2012, Jam 10.00 WIB)

92

Wawancara dengan Bapak Usman (Kamis, 1 Februari 2012, Pukul 08.30), dan Bapak Nur Hamid (Selasa, 30 Januari 2012, Pukul 10.30 WIB)

93

Wawancara dengan Bapak Noor Said (Jum’at, 2 Februari 2012, Jam 10.00 WIB), dan Bapak Karyono (Selasa, 30 januari 2012, Pukul 08.30 WIB)

94

Wawancara dengan Bapak Noor Said, Op.cit.

95

Wawancara dengan Bapak Nur Hamid (Selasa, 30 Januari 2012, Pukul 10.30 WIB), dan Bapak Noor Said (Jum’at, 2 Februari 2012, Jam 10.00 WIB)

untuk biaya pondok pesantren misalnya untuk membayar SPP pondok pesantren, makan dan pembelian kitab.

7. Untuk menjaga keuangan para santri agar tidak boros.96

Kalau boleh memberi masukan untuk pengurus koperasi para santri juga diberikan kesempatan untuk menjadi pengurus koperasi agar dapat mempraktekkan ilmunya yang diperoleh di pesantren dan untuk daftar anggota yang khusus santri tolong dipisah walaupun dalam memutarkan uang simpanannya dijadikan satu dengan anggota yang lain agar apabila lain kali ada peneliti yang mau minta data tentang berapa jumlah santri yang menabung dapat langsung di dapat. Kemudian terus dipertahankan dan ditingkatkan tentang pengelolaan simpanan baik yang dari santri maupun yang bukan dari santri.

96

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa uraian yang telah penulis sajikan di bab IV, merupakan hasil penelitian lapangan yang kemudian dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang ada terhadap peran koperasi dalam mengatur cash flow para santri di koperasi pondok pesantren At-Taslim. Dengan demikian dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

1. Peran koperasi dalam mengatur cash flow para santri di koperasi pondok pesantren At-Taslim adalah ikut serta dalam pendidika manajemen keuangan para santri. Diberikannya fasilitas pembiayaan diluar konsumtif bagi para santri. Pengabilan simpanan dengan syarat menunjukkan kartu tanda anggota pondok pesantren dan pengurus koperasi menanyakan buat keperluan apa uang tersebut, apabila untuk berfoya-foya maka koperasi tidak akan mencairkan uangnya. Pemberian/pengiriman uang dari orang tua untuk santri langsung masuk ketabungan. Pengelolaan simpanan para santri menjadi satu dengan simpanan yang lainnya untuk di putar. Pemberian hibah dari koperasi langsung di masuk ketabungan, dan untuk menjaga keuangan para santri agar tidak boros.

B. Saran-saran

Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk koperasi pondok pesantren At-Taslim supaya lebih meningkatkan koperasi baik di bidang usaha maupun sumber daya manusianya, untuk prinsip yang di gunakan segera di perjelas dan didaftarkan ke Dinas Perkoperasian Kabupaten Demak.

2. Bagi masyarakat jangan takut untuk bekerjasama dengan koperasi, karena dengan bekerjasama dengan koperasi bisa memperbaiki perekonomian masyarakat dan berbondong-bondonglah mendatangi koperasi dan menjadi anggotanya.

3. Untuk peneliti selanjutnya, supaya bisa lebih menyempurnakan skripsi ini dan teruslah berusaha.

C. Penutup

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan, hidayah dan taufik-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul: ”PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOW PARA SANTRI” (Studi Kasus di Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak). Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya kelak di hari kiamat.

Penulis menyadari meskipun dalam penulisan skripsi ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun dalam penulisan ini tidak lepas dari kesalahan dan kekeliruan. Hal itu semata-mata merupakan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak demi perbaikan yang akan datang untuk mencapai kesempurnaan.

Semoga skripsi ini dapat diterima guna melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar strata 1 (satu). Akhirnya penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat menambah khazanah keilmuan, bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amiin.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji dan Ninik Widiyanti Dinamika Koperasi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007.

Antonio, Muhammad Syafi’I Bank Syari‟ah Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani, 2009.

Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998.

Ascarya, Akad & Produk Bank Syari‟ah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

Azyumardi, Azra Pesantren, Kontinuitas dan Perubahan, dalam Bilik-bilik

Pesantren : Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta: paramadina, 1997.

Bashith, Abdul Islam Dan Manajemen Koperasi, Malang: UIN-Malang Press, 2008.

Baswir, Revrisond Koperasi Indonesia, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1997. Bungin, Burhan Metodologi Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodologi ke

Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007.

Basu, Swastha Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002. Chapra, M. Umer Islam Dan Pembangunan Ekonomi, Depok: Gema Insani,

2005.

Danim, Sudarwan Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2002. DEPAG RI, Pedoman Pembinaan Dan Pengembangan Koperasi Pondok

Pesantren, Jakarta: Departemen Agama RI, 2003.

Faisal, Sanapiah Format-format penelitian sosial, Dasar-dasar dan Aplikasi, Jakarta: CV. Rajawali. 1992.

Kartasapoetra, G Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2005.

Hendar, Ekonomi Koperasi, Jakarta : FE-UI. Cet. Kelima, 1999.

Hendrojogi, Koperasi Asas-asas, Teori Dan Praktik, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

Persada, 2003.

Reksohadiprodjo, Sukanto Menejemen Koperasi, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1988.

Ridwan, Muhammad Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Yogyakarta: UII Press, 2004.

Partomo, Titik Sartika Ekonomi Dan Koperasi, Bogor: Ghalia Indonesia, cet 2, 2004.

Sudarsono dan Edilius Koperasi Dalam Teori Dan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung: CV. Alfa Beta, 2011.

Suhendi, Hendi Fiqh Muamalah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka, 2002. Suryabrata, Sumadi Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 1992.

Suryabrata, Sumadi Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995.

Straus, Anselm Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Surabaya: PT Bina Ilmu Offset, 1997.

UU RI No 25 tahun 1992 pasal 5

Widiyanti, Ninik Koperasi dan Perekonomian Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1989.

Widiyanti, Ninik Manajemen Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Widyawati, Ninik dan Y.W Sunindhia Koperasi Dan Perekonomian Indonesia, Jakarta: PT. Rineka Cipta dan Bina Adiaksara, 2003.

Http//bmt-syari’ah, blogspot. Com/2009/II/ landasan - dasar - system - koperasi- syari’ah.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Trisno Eko Riyanto

Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 02 Oktober 1988

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-laki

Golongan Darah : -

Alamat : Desa Temuroso Rt 05 Rw 04 Kecamatan

Guntur Kabupaten Demak

Riwayat Pendidikan

 SDN 1 Temuroso Tahun 2000/2001  SLTP Negeri 1 Guntur Tahun 2003/2004  MAN Semarang 1 Tahun 2007/2008

Organisasi yang pernah diikuti :

 Ketua Rebana Nahdlotul Fata Tahun 2010-Sekarang  Sekertaris jamaah mauludiyah putra dukuh perbalan

 Seksi humas jamaah manaqibiyah dukuh perbalan,  Seksi futsal UKM Binora

Dokumen terkait