• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS SIMALUNGUN SEBELUM TAHUN 1977

2.1 Berdirinya Universitas Simalungun

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan. Pendidikan merupakan alat untuk memperbaiki keadaan sekarang, juga untuk mempersiapkan hari esok yang lebih baik serta lebih sejahtera.

Sebahagian besar masyarakat Indonesia sudah sadar akan pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kehidupan. Dimana-mana tampak anak muda berebut untuk mendapatkan pendidikan, walaupun ada sejumlah kasus orang tua menolak menyekolahkan anaknya dengan dalih untuk membantu mancari nafkah. Bagi masyarakat yang tidak lagi berada digaris kemiskinan, rata-rata berusaha untuk menyekolahkan anak-anak mereka setinggi mungkin. Jika anak-anak mereka tidak dapat memasuki sekolah atau perguruan tinggi negeri, mereka berusaha menyekolhkan di sekolah ataupun perguruan tinggi swasta.

Berdasar kenyataan di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan akan pendidikan dewasa ini sangat meningkat. Kebutuhan akan pendidkan bukan saja meningkat di kota- kota besar tetapi juga sampai ke pelosok desa.

Pematang Siantar merupakan ibu kota Kabupaten Simalungun yang berada di Daerah Tingkat II Propinsi Sumatera Utara. Sebagai sebuah kabupaten, Pematang Siantar juga ikut serta dalam penyelenggaraan pendidikan. Meningkatnya kebutuhan

akan pendidikan, jika dilihat dari naiknya jumlah anak usia sekolah, menyebabkan perlu untuk menambah sarana pendidikan baik swasta maupun negeri dari tinggkat TK, SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi merupakan wadah atau tempat dimana para mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan melalui pengajaran maupun malalui praktek secara lebih mendalam.

Tujuan Perguruan Tinggi didirikan yakni sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pusat penelitian sesuai dengan kebutuhan pembangunan sekarang dan masa yang akan datang. Perguruan Tinggi mendidik manusia agar mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab besar terhadap masa depan bangsa dan negara dengan melaksanakan tridharma Perguruan Tinggi. Mengembangkan tata kehidupan kampus yang bermoral Pancasila dan kepribadian indonesia8.

Adapun Perguruan Tinggi yang terdapat di Pematang Siantar antara lain FKIP Nomensen, Sekolah Tinggi Theologia HKBP Nomensen, Ekstension IKIP Negeri Medan (tutup tahun 1971). Dalam skripsi ini penulis tidak akan membahas semua Perguruan Tinggi di Pematang Siantar. Penulis lebih memfokuskan kepada Universitas Simalungun sebagai universitas Swasta yang berdiri di tahun 1965 dan merupakan universitas termuda.

Universitas Simalungun yang terletak di Pematang Siantar merupakan Perguruan Tinggi yang pendiriannya diprakarsai oleh Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Simalungun yang saat itu dijabat oleh Radjamin Purba. Tingkat lanjut dari

usaha memprakarsai itu adalah dengan mengadakan musyawarah di gedung DPRD-GR Tingkat II Kabupaten Simalungun pada tanggal 18 September 1965. Peserta Musyawarah terdiri dari ketua Partai-Partai Politik, Pimpinan Perkebunan Negara dan Swasta, Pengusaha Nasional, Pemuka Masyakarat, Cerdik Cendekiawan dan Kepala Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Negeri dan Swasta yang terdapat di Kabupaten Simalungun.

Musyawarah tersebut menghasilkan Piagam Pernyataan yang berisikan : 1. Dengan rasa penuh tanggung jawab terhadap bangsa dan negara serta

penyelesaian revolusi Indonesia, berketepatan hati serta seia sekata mendirikan satu universitas Simalungun disingkat dengan USI.

2. Untuk merealisasikan kebulatan tekad terhadap pendirian Universitas Simalungun itu, maka berdasarkan musyawarah telah dibentuk satu badan yayasan yang bernama Yayasan Universitas Simalungun.

Dalam piagam tersebut telah tersusun suatu badan yang bernama Yayasan Univertasi Simalungun dengan susunan pengurus9.

Ketua Umum I : Radjamin Poerba, SH Ketua Umum II : Tarip Purba

Ketua Harian : Sohor Simarmata Sekretaris : Patuan Naga Nasution Bendara : Rudolf Ezar Damanik

Peraturan yang mengatur masalah pendirian atau pembentukan sebuah universitas swasta adalah UU No.22 tahun 1961. Undang-Undang ini berisikan

hal mengenai proyek peningkatan perguruan tinggi swasta yang diusahakan oleh Dirjend Pendidikan Tinggi lebih dikenal dengan sebutan ”Pedoman Persyaratan Pendirian Badan Hukum Penyelenggaraan Perguruan Tinggi Swasta”. Berarti sebelum dibentuknya sebuah universitas para pendirinya harus memiliki Badan Hukum Penyelenggara10

Pendirian Badan hukum Penyelenggara tersebut dimana pendiri harus memenuhi syarat yang merupakan persyaratan pendirian Badan Hukum Penyelenggara. Adapun ke-4 syarat tersebut adalah sebagai berikut11

1. Harus legal

2. Harus mempunyai organisasi dan administrasi, artinya organisasi dan administrasi berguna untuk memenuhi persyaratan dalam menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

3. Harus mempunyai finansial artinya modal yang meliputi pemilikan lahan untuk areal kampus, menyediakan bangunan, sarana dan prasarana, menyusun studi kelayakan pendidikan, rencana induk pengembangan dan statusnya serta membiayai kegiatan persiapan lainnya. Disamping itu juga memiliki jaminan bank.

4. Mempunyai personalia, sarana dan prasarana yaitu pemimpin, pengajar, tenaga teknis atau administrasi serta lahan gedung dan kampus.

Demikian uraian mengenai pedoman persyaratan pendirian badan hukum penyelenggaraa perguruan tinggi swasta. Apabila suatu yayasan telah dapat

10 Direktur Jenderal Perguruan Tinggi, Tentang Pedoman Persyaratan Pendirian Badan

Hukum Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta, Jakarta, 1989, hal.55

memenuhi persyaratan tersebut maka yayasan tersebut telah dapat mendirikan sebuah unit atau perguruan tinggi swasta.

Dimulai dari persyaratan legalitas, yayasan pendidikan memenuhi pesyaratan-persyaratan yang ditetapkan seperti pesyaratan-persyaratan hukum pendirian universitas, dalam hal ini pihak USI telah mempunyai badan hukum penyelenggara yang berbentuk Yayasan Universitas Simalungun. Perguruan Tinggi yang akan dibentuk berupa universitas dinamakan Universitas Simalungun. Bidang ilmu atau keahlian yang diselenggarakan yayasan USI pada tahun pertama adalah fakultas Ekonomi, dan fakultas Pertanian serta fakultas Hukum. Pihak yayasan juga telah memenuhi persyaratan umum seperti izin pendirian yang diberikan oleh Koordinator Perguruan Tinggi (Kopertis) dan persyaratan khusus khusus seperti mempunyai gedung dan sarananya serta personil kepengurusan.

Persyaratan kedua yaitu masalah organasasi dan administrasi yang akan membantu pihak yayasan dalam menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga seperti masalah landasan hukum yang mencakup landasan hukum idiil, konstitusional dan landasan hukumnya dengan landasan hukum yang ditetapkan oleh pemerintah.

Persyaratan yang ketiga adalah yang menyangkut masalah finansial seperti modal awal, kesanggupan finansial dan jaminan bank. Modal awal yang dimaksud disini adalah memiliki lahan untuk mendirikan bangunan kampus, dalam dalam ini pihak yayasan telah memilikinya yaitu lahan di Jalan Merdeka Pematang Siantar. Pada perkembangan selanjutnya USI memiliki lahan di Jalan Sisingamangaraja Barat Pematang Siantar. Masalah penyediaan bangunan, sarana dan fasilitas juga telah

dimiliki oleh pihak yayasan seperti bangunan kampus dan sarananya. Masalah studi dan kelayakan pendidikan, rencana induk pengembangan dan statusnya telah dilakukan dan dijalankan pihak yayasan. Hal ini dapat kita lihat dalam usaha untuk menaikkan status perguruan tinggi yang dibina pihak yayasan tersebut.

Persyaratan yang keempat adalah masalah personalianya, sarana, dan prasarana. Personalia yang dimaksud disini meliputi nama pimpinan tertinggi, nama pengajar dan nama tenaga teknis atau administrasi. Sarana dan prasarana yang dimaksud disini meliputi lahan, gedung kampus, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya proses belajar mengajar, sarana dan prasarana tersebut telah dimiliki oleh pihak yayasan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dilihat bahwa pihak yayasan USI yang dalam hal ini bertindak sebagai badan hukum penyelenggara telah dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam UU No.22 tahun 1961.

Setelah badan hukum penyelenggara (yayasan) telah memenuhi semua persyaratan yang ditentukan maka pihak yayasan mengambil langkah berikutnya yaitu membuat surat permohonan ke kopertis untuk membentuk atau mendirikan sebuah perguruan tinggi. Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No.22/B-swt/U/67 tanggal 9 April 1965 didirikanlah Universitas Simalungun (USI).

Berdirinya Universitas Simalungun tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Daerah kabupaten Simalungun. Melalui Surat Keputusan No.17/DPRDGR/1966 tanggal 6 Juli 1966 USI diberi izin untuk memungut sumbangan dari masyarakat daerah Kabupaten Simalungun sebesar Rp 5- untuk setiap kepala keluarga. Dalam

pelaksanaannya dipercayakan kepada kepala kampung dan dikoordinasikan oleh asisten Wedana setempat. Disamping itu yayasan USI telah mendapat bantuan berupa subsidi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Simalungun dengan persetujuan DPRDGR melalui surat keputusannya No.2/DPRDGR/1967 sebesar Rp.150.000.

Adapun yang menjadi visi dari Universitas Simalungun adalah untuk menjadi Universitas yang Unggul dan terdepan dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan yang bermoral pancasila, berwawasan dan berkemampuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS). Memiliki semangat kerakyatan dan kemandirian dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung pembangunan nasional, memajukan masyarakat serta budaya bangsa pada umumnya dan daerah pada khususnya.

Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang mendukung pembangunan nasional, pengabdian kepada masyarakat yang selaras dengan visi USI, membina kehidupan akademik yang sehat serta mengembangkan dan melestarikan penemuan ilmu pengetahuan, teknologi dan humaniora dengan mengoptimalkan pendayaangunaan sumber daya yang ada di Universitas dengan instansi/lembaga terkait menjadi misi Universitas Simalungun.

Tujuan Universitas Simalungun adalah membentuk manusia asusila yang cakap, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mempunyai keinsyafan bertanggungjawab terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia pada khususnya dan dunia pad umumnya untuk terbentuknya pribadi yang mengusahakan

ilmu pengetahuan serta mampu dalam memangku jabatan negara atau pekerjaan masyarakat yang membutuhkan pendidikan, pengajaran berilmu pengetahuan.12

2.2 Letak dan Kondisi Kampus

Universitas Simalungun merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Kabupaten Simalungun. Perguruan Tinggi ini memiliki kampus yang terletak di Jalan Merdeka No.194 Pematang Siantar. Kampus ini meliputi Fakultas Ekonomi yang terdiri dari Jurusan Ekonomi Pembangunan dan Jurusan Managemen, Fakultas Pertanian terdiri dari Jurusan Agronomi, Sosial Ekonomi dan Jurusan Kehutanan, Fakultas Hukum terdiri dari Jurusan Perdata dan Pidana dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan terdiri dari Jurusan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Sejarah dan Jurusan Pendidikan Moral Pancasila.

Kampus tersebut dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk menunjang kelangsungan perkuliahan. Melihat jumlah mahasiswa dan sarana maupun prasarana penunjang perkuliahan maka kita akan mengetahui bahwa USI merupakan Universitas Swasta yang ada di kota Siantar yang keberadaannya telah diakui oleh pemerintah dan masyarakat.

Pada tahun 1966 USI hanya memiliki satu kampus saja yaitu di Jalan Merdeka. Akibat pertambahan anak sekolah tamatan SLTA di kota Siantar semakin meningkat yang membutuhkan pendidikan dan pengajaran yang wadahnya adalah Universitas, maka untuk menampung anak-anak tersebut pihak Yayasan USI

membangun gedung baru yang berada di jalan Sisingamangaraja Barat Pematang Siantar. Kampus ini memiliki luas 39 hektare yang terdiri atas gedung-gedung kuliah untuk semua fakultas yang ada. Terdapat juga gedung induk yang dipergunakan sebagai kantor biro dan yayasan, gedung perpustakaan, gedung laboratorium, aula, mess (penginapan bagi tenaga pengajar dari luar daerah), gudang dan cafetaria.

2.3 Perkembangan Universitas Simalungun

Adanya persetujuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.1/swt/I/1967 tanggal 10 Pebruari 1967 Yayasan USI telah resmi membuka 3 fakultas baru yaitu Fakultas Kedokteran, Ekonomi dan Pertanian. Pada saat diresmikan tepatnya tanggal 11 Maret 1967 USI hanya mempunyai satu fakultas saja yaitu Fakultas Ekonomi dengan 127 mahasiswa. Beberapa bulan kemudian tepatnya tanggal 1 Juni 1967 dibukalah Fakultas Pertanian dengan 64 mahasiswa dengan demikian USI telah berhasil membuka 2 buah fakultas dintara 3 fakultas yang telah mendapat ijin dari Direktur Jendral Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta.

Pembukaan fakultas kedokteran ditunda karena pelaksanaannya masih terbentur dalam kesulitan pembiayaan laboratorium dan rumah sakit. Fakultas kedokteran ditunda pembukaannya bukan berarti perkembangan fakultas yang ada berhenti. Pengurus yayasan, dewan kurator, rektorium, mengadakan rapat untuk membentuk satu tim yang bertugas mengadakan penelitian tentang pembukaan fakultas baru. Tim tersebut terdiri dari Fils Sutan Hutagalung ( ketua), Mansen Purba (sekretaris), Oka Anom dan Edward Lumban Tobing masing – masing anggota.

Mereka berpendapat bahwa fakultas Sastra dan akademi Peternakan belum waktunya dibuka karena kekurangan tenaga pengajar.

Tim ini mengusulkan kepada peminpin universitas untuk membuka fakultas hukum dengan pertimbangan untuk memenuhi keinginan masyarakat terutama karyawan- karyawan ataupun pejabat yang ingin menambah pengetahuannya dibidang hukum. Pertimbangan lainnya ditinjau dari segi pembiayaannya, fakultas hukum membutuhkan biaya yang relatif kecil dan tenaga pengajar yang tersedia. Fakultas hukum mulai berdiri pada tanggal 26 Desember 1967. Dengan demikian dalam tahun perkuliahan 1968 USI sudah mempunyai 3 fakultas. Pembukaan fakultas- fakultas baru tersebut tidak terlepas dari jumlah atau keadaan mahasiswa yang menuntut ilmu disana.

Perkembangan jumlah mahasiswa USI sejak tahun ajarab 1967 sampai dengan tahun ajaran 1975 dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel I

Keadaan Mahasiswa Universitas Simalungun Tahun 1967- 1975 No Tahun Ajaran Fakultas

Ekonomi Pertanian Hukum FKIP

1 1967/ 1968 127 64 40 - 2 1968/ 1969 52 76 118 - 3 1969/ 1970 24 71 100 - 4 1970/ 1971 32 67 87 6 5 1971/ 1972 28 57 81 168 6 1972/ 1973 13 32 87 96 7 1973/ 1974 738 20 90 175 8 1974/ 1975 758 18 73 329

Sumber: Sekretariat Universitas Simalungun Tahun 1975

Jika dilihat dari data diatas, jumlah mahasiswa mengalami penurunan dan peningkatan sestiap tahunnya namun masih tergolong dalam perkembangan yang baik.

Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan di USI, 50% terdiri dari karywan yang berasal dari berbagai bidang usaha pemerintah maupun swasta. Diantaranya ada sebagai kepala dinas, direktur perkebunan negara maupun swasta, asisten wedana, asisten perkebunan, administrasi perkebunan, jaksa dan hakim. Hal ini menyebabkan mahasiswa yang memiliki jabatan tersebut sering sekali meninggalkan bangku perkuliahan karena panggilan tugas ataupun mutasi serta pertukaran pemimpin.

Sebagai sebuah Universitas baru pada awal berdirinya, USI mengalami kendala yang mempengaruhi proses belajar mengajar dikampus. Hal ini disebabkan oleh pengadaan dana. Lokasi belajar sudah ada namun dana untuk kelengkapan lainnya sulit terpenuhi. Pengurus yayasan terus berusaha untuk mencari dana dengan cara memungut sumbangan sebesar Rp 5,- untuk setiap kepala keluarga di Siantar dengan peretujuan DPRDGR Simalungun.”

Universitas Simalungun juga mendapat bantuan dari kopertis wilayah I Medan berupa alat-alat invetaris seperti mesin tik, lemari, mobil dan alat-alat lainnya. Bantuan lain yang sangat berharga ialah penempatan beberapa dosen melalui Kopertis wilayah I Medan. Hal ini disebabkan karena kurangnya tenaga kerja pengajar di USI. Dosen-dosen tersebut digaji oleh pemerintah walaupun tenaganya dimanfaatkan oleh Yayasan USI.’’ Pada tahun 1966-1975 USI telah memilki tenaga sebagai berikut :

Tabel II

Keadaan Dosen Universitas Simalungun Tahun Ajaran 1966- 1975 No Fakultas Dosen Jumlah

Yayasan Koperties Honor

1 Ekonomi 5 4 13 22

2 Hukum 12 3 17 32

3 Pertanian 10 7 15 32

4 FKIP 10 16 15 41

Jumlah 37 30 60 127

Sumber: Sekretariat USI tahun 1975

Jika dilihat dari data, jumlah dosen yang ditempatkan oleh Kopertis wilayah I Medan dari tahun ajaran 1966 hingga tahun ajaran 1970 sebanyak 30 oarang. Hal ini menggambarkan pemerintah peduli terhadap Universitas Simalungun khususnya dalam hal penyediaan tenaga pengajar untuk meningkatkan pendidikan di kampus Universitas Simalungun.

Kendala lain yang dihadapi Universitas Simalungun yakni mengenai penyediaan buku-buku untuk perpustakaan. Walaupun pihak Universitas Simalungun sudah berusaha melengkapi perpustakaan namun karena kondisi dana sangat terbatas maka perpustakaan belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa. Pihak Yayasan Universitas Simalungun bekerja sama dengan perpustakaan Rakyat Siantar berusaha menangani masalah ini. Perpustakaan rakyat dipindahkan ke Universitas Simalungun sehingga mahasiswa dapat memanfaatkan perpustakaan dengan baik.

Masalah kenaikan status di universitas swasta merupakan tanggung jawab semua pihak yang terkait dengan universitas yang bersangkutan seperti para pengurus yayasan, pegawai, staf pengajar serta para mahasiswanya yang belajar di universitas tersebut. Masalah kenaikan status ini mempunyai syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh universitas yang bersangkutan untuk menaikkan statusnya yang berhubungan dengan masalah kuantitas dan kualitas pendidikan yang dimiliki oleh suatu universitas swasta. Masalah kuantitas menyangkut sumber daya manusia yang ada sedangkan kualitas adaalah derajat, ukuran baik buruk, dan tinggi rendahnya sesuatu, dalam hal ini mutu pendidikan.

Mutu pendidikan yang diharapkan adalah suatu keadaan dimana semua hal yang diajarkan mempunyai nilai tepat guna dalam kehidupan. Mutu ini menyangkut isi silabus, materi ilmu pengetahuan, tata nilai, hal- hal normatif, dan estetis, unsur yang efektif dan ekonomis, keterampilan sosial dan manajerial, keterampilan teknis, standarisasi atau pembakuan, tenaga guru dan pelatihan dengan kualitas tinggi dan lain- lain.

Untuk menaikkan status tersebut pihak yayasan bertanggung jawab mengelola sebaik- baiknya segala sesuatu yang menyangkut nama universitas tersebut. Sementara pihak pegawai dan staff pengajar bertaggung jawab untuk menjalankan proses belajar mengajar sebaik- baiknya. Pihak ketiga yaitu mahasiswa, dimana mereka dituntut untuk meningkatkan kualitas dirinya baik selama kuliah maupun setelah tamat dan terjun ke masyrakat. Dengan demikian masyarakat luas atau pemerintah mengetahui mutu yang dimiliki universitas tersebut.

Universitas Simalungun sejak berdiri tahun 1965 telah banyak meluluskan sarjana serta D-3 ( non gelar). Para lulusan tersebut telah menunjukan kualitas yang di anggap baik. Ini membawa dampak semakin meningkatnya kualitas Universitas Simalungun karena mahasiswanya telah tampil ditengah- tengah masyarakat sebagai pemimpin. Hal ini tidak terlepas dari adanya dukungan pihak pemerintah pusat, pemerintah daerah Kabupaten Simalungun serta masyarakat Pematang Siantar.

Pada tahun akademik 1967- 1968 setelah dua tahun menjalankan aktivitas kampusnya status Universitas Simalungun berubah menjadi status terdaftar sesuai dengan SK Menteri Pendidikan RI No. 0387/ 0/ 1969 tanggal 22 mei 1969. Pada tahun akademik 1967- 1968 itu juga dibuka Fakultas Ekonomi yang memulai perkuliahannya pada tanggal 11 maret 1967. Fakultas ini merupakan fakultas tertua di Universitas Simalungun yang terdiri dari Jurusan Studi Pembangunan dan Jurusan Manajemen. Pada tahun itu juga dibuka Fakultas Pertanian yang terdiri dari 3 Jurusan yakni Jurusan Agronomi, Sosial Ekonomi, dan Kehutanan.

Fakultas Hukum dibuka pada tahun 1968 yang terdiri dari 2 Jurusan yakni Jurusan Perdata dan Pidana. Kemudian pada tahun 1970 dibuka fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan yang terdiri dari 4 Jurusan yaitu Jurusan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Sejarah, dan Pendidikan Moral Pancasila. Keempat fakultas tersebut mendapat status terdaftar sesuai dengan SK Menteri Pendidikan No. 175/ PT/ 1969 pada tanggal 20 mei 1969.

Selanjutnya kenaikan status diperoleh Fakultas Ekonomi, Hukum, dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan menjadi status diakui sesuai dengan SK Menteri

Pendidikan No. 443/ 0/ 1975. sedangkan fakultas Pertanian jurusan Kehutanan masih memiliki status ijin operasional.

Pada tahun yang sama 2 Fakultas memperoleh status disamakan yaitu Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan dan Manajemen serta Fakultas Hukum Jurusan Perdata dan Pidana. Melihat perkembangan kenaikan status Universitas Simalungun tersebut maka dapat dikatakan setiap tahunnya Universitas Simalungun menunjukan mutu yang baik dari universitas tersebut.

Universitas Simalungun menggunakan peraturan akademik yang bersifat umum ditingkat universitas dan berbagai peraturan yang bersifat khusus di fakultas jurusan dan program studi. Kesemua peraturan yang berlaku mempunyai hirarki administrasi. Perturan universitas berlaku disemua fakultas dan juga berlaku disemua jurusan ataupun program studi. Dengan adanya hirarki administrasi tersebut maka peraturan tingkat jurusan tidak boleh bertentangan dengan perturan ditingkat fakultas.

Dalam penyelenggaraan pendidikan, Universitas Simalungun menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS). Ini sesuai dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.0124/U/1979 dan juga SK No.0211/U/1982, serta petunjuk pelaksana Dirjen Pendidikan Tinggi 1983. Dari penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan Universitas Simalungun timbul beberapa pengertian yang juga berlaku umum di universita-universitas lainnya yaitu pengertian Sistem Kredit Semester dan Satuan Kredit Semester.

Kredit adalah satuan hitung untuk menghitung beban studi mahasiswa, dosen dan program. Sistem Kredit adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang berdasarkan pada satuan hitung kredit. Sementara arti semester adalah satuan waktu

terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan satu jenjang lengkap dari awal sampai akhir dan dibagi-bagi dalam penyelenggaraan semester.

Dengan demikian kita dapat menarik defenisi dari SKS adalah Sistem penyelenggaraan dimana beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar atau dosen dan beban penyelenggaraan program pendidikan dinyatakan dalam Satuan Kredit Semester. Satuan Kredit Semester adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh melalui satu jam kegiatan terjadwal yang diiringi oleh 2-4 jam perminggu oleh tugas lain yang terstruktur maupun yang mandiri selama satu semester ataupun tabungan pengalaman belajar lainnya yang setara.

Semester

Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan dalam suatu jejang pendidikan. Satu semester setara dengan 16-19 minggu kerja.

Satuan Kredit Semester

Satuan Kredit Semester adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha kumulatif bagi suatu program studi, serta usaha untuk menyelenggarakan pendidikan bagi perguruan tinggi dan khususnya bagi tenaga pengajar.

Tujuan

Tujuan umum penerapan sistem kredit diperguruan tinggi di Indonesia adalah agar perguruan tinggi tersebut dapat memenuhi tuntutan pembangunan, karena di dalamnya dimungkinkan penyajian program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel,

sehingga memberi kemungkinan luas kepada mahasiswa untuk memilih program menuju suatu macam jenjang profesi tertentu yang dituntut oleh pembangunan.

Secara khusus tujuan penerapan sistem kredit adalah sebagai berikut:

 Untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu sesingkat-singkatnya.

 Untuk memberi kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengambil mata kuliah-mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan

Dokumen terkait