• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERKEMBANGAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN DI

3.3 Usaha – Usaha Pengembangan Pendidikan

Tujuan nasional bangsa Indonesia seperti tertera dalam alinea keempat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan tujuan yang luhur dari bangsa Indonesia dan untuk mewujudkannya maka diperlukan lembaga-lembaga pendidikan. Lembaga-lembaga ini diharapkan mampu menampung para generasi penerus bangsa untuk dapat mewujudkan tujuan nasional Indonesia.

Usaha-usaha kearah tersebut telah dilakukan pemerintah dengan mendirikan sarana pendidikan tingkat dasar, pendidikan tingkat menengah, pendidikan tingkkat atas, dan pendidikan tinggi (universitas). Banyaknya anak usia sekolah dan kurangnya daya tampung yang dapat disediakan oleh pemerintah mengakibatkan banyaknya anak usia sekolah yang sekolahnya terputus atau tidak dapat melanjutkan

pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi lagi. Untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan tersebut maka pemerintah mengharapakan kesediaan pihak swasta untuk mendirikan lembaga pendidikan yang biaya pendidikannya terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Harapan pemerintah ini segera diwujudkan oleh pihak swasta, terbukti dengan banyaknya lembaga pendidikan oleh swasta yang salah satunya adalah Universitas Simalungun yang didirikan oleh yayasan Universitas Simalungun. Keberadaan Universitas Simalungun ditengah-tengah masyarakat Pematang Siantar diharapkan dapat mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia yang dipertegas dalam GBHN. Adapun tujuan tersebut adalah untuk menciptakan manusia Indonesia yang berkualitas dimana bangsa indonesia saat ini sedang melakukan pembangunan disegala bidang. Mengingat pembangunan membutuhkan tenaga-tenag terdidik dan terampil, pihak swasta mengambil peran dalam usaha pembangunan tersebut.

Masyarakat yang adil dan makmur merupakan tujuan akhir dari pembangunan nasional Indonesi. Untuk mencapai tujuan pembangunan, aspek pendidikan tidak dapat dikesampingan oleh karena itu pendidikan yang diberikan haruslah terarah agar apa yang dicita-citakan dapat terwujud dengan baik. Paulo Freire, seorang tokoh pendidikan Amerika Latin (Brazil) bahwa pendidikan adalah proses penyadaran menuju pembebasan13. Artinya pendidikan adalah untuk menumbuhkan kesadaran dalam diri manusia agar orang lain dapat merasakan kehadirannya ditengah-tengah masyarakat.

Pendidikan merupakan alat penyaring untuk menghasikan orang-orang yang tepat sebagai motor penggerak pembangunan. Pendidikan juga harus dapat mendidik tenaga-tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dimana seseorang lulusan lembaga pendidikan harus mampu mandiri dan tidak tergantung pada pekerjaan yang diberikan oleh orang lain. Oleh karena itu mahasiswa diarahkan menurut bakat dan kemampuan mereka agar tidak canggung setelah terjun ketengah-tengah masyarakat. Dengan alasan inilah maka Universitas Simalungun sebagai yayasan pendidikan yang masih tergolong muda terus berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikannya.

Untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dibutuhkan mutu pendidikan yang baik. Mutu pendidikan dikatakan baik jika didalamnya terdapat keteraturan program pendidikan. Pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di Universitas Simalungun dilakukan melalui Triprogram yaitu peningkatan dibidang kurikulum, fasilitas dan pelayanan.

3.4 Pelaksanaan Triprogram

Setiap yayasan tentu mempunyai program yang menjadi dasar dan tujuan dalam melaksanakan aktifitasnya. Program tersebut sama halnya dengan Tridharma Perguruan Tinggi, hanya saja sifatnya umum untuk semua perguruan tinggi sedangkan Triprogram merupakan salah satu langkah kebijaksanaan dari pihak yayasan yang sifatnya khusus.

Dasar dan tujuan dari Universitas Simalungun telah tertuang dalam bentuk lambang yang bersimboyan Habonaron Do Bona yang diangkat dari falsafah atau

pandangan hidup masyarakat Batak Simalungun. Ditinjau dari segi etimologinya

Habonaron do Bona terdiri dari dua kata yakni Habonaron dan Bona. Habonaron

artinya Kebenaran, maka yang terkandung dalam kata Bonar disini, jauh lebih mendalam pengertiannya dari penggunaan kata ini dalam pembicaraan sehari-hari. Jika dalam pembicaraan sehari-hari kata Bonar berarti ”Benar” atau ”sesuai” maka disini kata Bonar artinya ”Menjadi panutan hidup bagi masyrakat”.

Kata yang kedua adalah Bona artinya ”Pangkal, Pokok, Asal Mula, Landasan”. Jadi Habonaron do Bona berarti ”kebenaran yang menjadi pangkal atau landasan hidup, atau cermin hidup di dalam kehidupan sehari-hari”. Habonaron do Bona mempunyai nilai keagamaan, sebab setiap agama selalu menganjurkan kepada pengikutnya agar tetap melakukan hal yang baik.

Adapun lambang Universitas Simalungun terdiri dari wadah bersudut lima, obor, burung hantu, buku dan seperangkat alat tulis dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Wadah Bersudut Lima yang duhubungkan dengan garis lengkung berarti pendidikan berdasarkan Pancasila.

2. Obor, melambangkan ilmu pengetahuan sebagai sumber terang bagi kebudayaan dan perkembangannya.

3. Burung Hantu dan Buku, melambangkan ketekunan yang dibutuhkan untuk ilmu pengetahuan.

4. Seperangkat Alat Tulis, melambangkan bahwa ilmu pengetahuan tidak boleh meninggalkan kepribadian bangsa.

5. Rumah Balai Adat yang disebelah kanan berasal dari lambang Kabupaten Simalungun dan yang disebelah kiri berasal dari lambang kota Pematang Siantar melambangkan pusat kebudayaan yang memegang teguh kepribadian Indonesia. Kedua rumah adat itu juga melambangkan perpaduan kedua pemerintahan yang memberikan dukungan kepada Universitas Simalungun dan sebaliknya pengabdian Universitas Simalungun kepada kedua pemerintah daerah tersebut.

6. Bambu Tiga Ruas, melambangkan tiga syarat yang harus dimiliki pemuda dewasa yakni kepandaian membaca dan menulis, bersopan santun dalam berbicara dan kepandaian dalam salah satu ilmu.

7. Arti warna yang tertera pada lambang tersebut adalah warna kuning emas berarti keagungan, warna merah berarti kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, warna putih berarti kebenaran dan suci, warna hitam berarti teguh dan tegas, sedangkan warna hijau berarti adil dan makmur.

Lambang Universitas Simalungun memberikan gambaran bahwa keberadaannya diperlukan ditengah-tengah masyarakat terlebih-lebih dalam rangka peningkatan sumber daya manusia. Untuk menanggapi hal tersebut maka dirasa perlu untuk meningkatkan mutu pendidikan yang kesemuanya dituangkan dalam Triprogram yang dilaksannakan oihak yayasan yaitu peningkatan mutu pendidikan, fasilitas dan pelayanan.

Sejak awal berdirinya Universitas Simalungun melakukan penigkatan mutu pendidikan diberbagai bidang usaha tersebut antara lain:

1. Bidang kurikulum, peningkatan dibidang kurikulum yang dilaksanakan pihak yayasan diselaraskan dengan kurikulum yang ditentukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dirjen Pendidikan Tinggi yang meliputi :

- Praktikum, merupakan kegiatan pendukung untuk memperlancar pelaksanaan perkuliahan seperti praktikum pertanian, bahasa dan sastra. Semua kegiatan praktikum ini dapat terlaksana karena Universitas Simalungun dilengkapi dengan beberapa laboratorium. Laboratorium tersebut antara lain laboratorium Botani Anotomy, laboratorium zoology, laboratorium kristollografi, dan laboratorium bahasa.Khusus untuk fakultas Pertanian disediakan lahan seluas 2,5 Ha sebagai wadah untuk kebun percobaan di Siantar.

- Kursus-kursus, kegiatan ini diberikan kepada mahasiswa sebagai kegiatan ektrakurikuler, dimana berguna untuk menambah keterampilan dibidangnya masing-masing. Adapun kursus yang diselenggarakan Universitas Simalungun adalah kursus akuntansi dan kursus komputer. Kesemua kursus ini diberikan secara gratis kepada mahasiswa yang memenuhi persyaratan yang ditentukan.

- Perpustakaan, untuk memenuhi minat para maahsiswa dalam membaca disediakan perpustakaan. Perpustakaan ini dilengkapi buku-buku ilmiah dari semua cabang ilmu menurut fakultasnya dan majalah-majalah dari dalam dan luar negeri, serta diasuh oleh tenaga ahli. Kerjasama Universitas Simalungun dengan perpustakaan rakyat

setempat juga dilakukan dimana perpustakaan rakyat dipindahkan kesalah satu ruangan perpustakaan Universitas Simalungun, sehinga mahasiswa dapat memanfaatka buku-buku yang ada.

- Peningkatan mutu staff pengajar atau dosen, usaha ini dilakukan dengan mengirim para dosen untuk belajar dan memperdalam ilmunya di dalam maupun ke luar negeri. Selain bantuan untuk melanjutkan studinya, para dosen juga diberikan rangsangan untuk menambah semangat kerja dan juga jaminan hari tua. Hal ini bertujuan untuk menjaga mutu pendidik dan kelangsungan pendidikan, karena dosen merupakan pelaksana dari kegiatan perkuliahan, maka para dosen harus betul-betul bersikap Ing Ngarso Sung Tulodo yakni berdiri di depan sebagai teladan, Ing Madya Mangun Karso yaitu berada ditengah-tengah untuk membangkitkan karsa atau citra dan Tut Wuri Handayani yakni berada dibelakang untuk menjadikan dorongan. Cerminan sikap para pengajar yang demikian itulah yang diharapkan mampu melahirkan para intelektual yang dapat menjadi tombak pembangunan.

2. Peningkatan Fasilitas, usaha peningkatan fasilitas yang mendukung pelaksanaan pendidikan tetap ditingkatkan setiap tahunnya. Peningkatan fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan mutu atau kualitas Universitas Simalungun sebagai lembaga pendidikan yang dikelola oleh pihak swasta. Usaha peningkatan ini mencakup pembelian alat-alat untuk laboratorium, mendirikan fasilitas olahraga, membangun gedung baru untuk meningkatkan

kegiatan perkuliahan, pengadaan kebun percobaan sebagai sarana praktek bagi para mahasiswa yang kuliah di fakultas Pertanian. Pengadaan sarana di perpustakaan untuk menambah perbendaharaan buku-buku yang sangat berguna dalam mendukung perkuliahaan mahasiswa. Kursus-kursus yang merupakan kegiatan tambahan untuk menambah keterampilan mahasiswa seperti kursus akuntansi dan komputer. Koperasi mahasiswa yang mempunyai tujuan untuk menyediakan barang-barang kebutuhan mahasiswa seperti buku-buku serta surat dan sebagainya.

Penyediaan fasilitas untuk mendukung perkuliahaan di Universitas Simalungun juga dapa diguankan sebagai sarana publikasi universitas tersebut ditengah-tengah masyarakat karena masyarakat akan semakin mengenal Universitas Simalungun dari berbagai kegiatannya yang didukung oleh fasilitas yang ada. Pengadaan fasilitas tersebut selain untuk mendukung kegiatan perkuliahaan juga menjadi sarana publikasi bagi pengembangan Universitas Simalungun sehingga universitas ini semakin dikenal oleh masyarakat luas.

3. Peningkatan pelayanan, Universitas Simalungun dalam usaha meningkatkan pelayanannya ditengah-tengah masyarakat sebagai salah satu misinya yang disalurkan dalam beberapa bentuk yaitu :

- Pemberian beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa berprestasi akan tetapi segi ekonominya kurang mampu. Beasiswa ini diberikan oleh yayasan Universitas Simalungun selain itu diberikan pula oleh lembaga-lembaga lain seperti Yayasan Supersemar, Perbankan yang merupakan sponsor Universitas Simalungun. Selain itu juga

disediakan bantuan yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang Indeks Prestasinya tidak memenuhi syarat tetapi keadaan ekonominya sangat lemah.

- Mengadakan suatu lembaga penelitian yang disebut Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyrakat (LPPM). Lembaga ini bertujuan untuk meneliti masalah-masalah masyarakat pedeaan dan kemudian menerapkan hasil penelitian tersebut kepada kegiatan pembangunan.

- Penerbitan Surat Kabar Pembangunan yang diterbitkan pihak universitas bertujuan untuk memberikan informasi seputar daerah Simalungun dan perkembangan kampus serta penerbitan warta almamater Universitas Simalungun yang bertujuan untuk memberi informasi mengenai hasil-hasil penelitian dosen maupun mahasiswa serta pengembangan kampus.

Pelayanan-pelayanan yang diberikan oleh Universitas Simalungun baik itu kepada mahasiswanya maupun masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan yayasan tersebut. Demikianlah pelaksanaan Triprogram yang dilakukan oleh Yayasan Universitas Simalungun dimana kesemua program tersebut dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai misi hadirnya yayasan ini ditengah-tengah masyarakat.

3.5 Kesejahteraan Dosen dan Karyawan

Untuk melaksanakan tugas sehari-hari seorang dosen atau staff pengajar memegang peranan penting serta memiliki tanggung jawab yang besar. Selain mengajar seorang dosen juga harus dapat mendidik agar mahasiswanya bukan saja pandai dalam bidang ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki budi pekerti yang luhur dan mempunyai kepribadian. Kesemuanya itu tidak terlepas dari tugas dan tanggung jawab seorang dosen selaku pengajar.

Semakin bertambahnya jumlah mahasiswa maka dosen yang mengajar di Universitas Simalungun juga disesuaikan dengan jumlah dan mutunya. Untuk kelancaran administrasi dan proses belajar mengajar, para dosen mempunyai hubungan dengan dekan masing-masing fakultas dan selanjutnya dekan bertanggung jawab kepada rektor selaku pimpinan universitas. Disamping itu hubungan antara mahasiswa dan dosen juga harus dapat berjalan dengan baik, dengan pengertian bahwa para dosen dapat mengerti para mahasiswanya dan sebaliknya mahasiswa juga harus dapat mengerti pada dosen yang mengajar.

Banyak dosen senior yang mengajar dan bila diperhatikan jelas memiliki perbedaan sikap dengan mahasiswa sekarang. Untuk itulah para dosen senior tersebut dituntut harus mampu mengikuti atau menjiwai karakter mahasiswanya, jangan sampai sang dosen dijuluki sebagai dosen yang kolot dan picik pandangannya. Masalah hubungan antara dosen dan mahasiswa ini kiranya merupakan hal yang sangat penting karena dalam hal belajar dan mengajar yang terpenting adalah saling mengisi kekurangan masing-masing.

Tugas seorang dosen yang demikian berat tentu saja menyita sebagian waktunya sehingga pihak universitas merasa perlu untuk memberikan semangat bagi peningkatan mutu kerja para staff pengajar. Untuk itulah kepada para dosen diberikan bantuan kesehatan, pakaian seragam, gaji yang memadai dan sarana lainnya yang dapat mempelancar tugs-tugas seorang dosen atau staff pengajar di Universitas Simalungun. Universitas Siamlungun juga memberikan bantuan kepada setiap dosen yang melanjutkan studi Strata-2 atau strata-3 sebagai wujud dari kepedulian Universitas Simalungun terhadap mutu tenaga pengajar.

Perhatian yang sama juga diberikan kepada karyawan atau pengawai lainnya yang bekerja sebagai tenaga administrasi maupun pengawai-pengawai yang bertugas di Universitas Simalungun sebab kehadiran mereka juga berperan dalam kelangsungan program pendidikan yang dijalankan Universitas Simalungun.

BAB IV

DAMPAK UNIVERSITAS SIMALUNGUN TERHADAP

MASYARAKAT PEMATANG SIANTAR

Perkembangan pendidikan di Pematang Siantar membawa pengaruh yang besar terhadap masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari peranan lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Kota Siantar. Salah satu lembaga tersebut adalah Universitas Simalungun. Kehadiran Universitas Simalungun ditengah-tengah masyarakat Pematang Siantar membawa dampak positif bagi kemajuan pendidikan. Sebagai sebuah universitas, Universitas Simalungun menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi dimana semua kegiatan yang ada memiliki relevansi bagi kehidupan masyarakat bangsa dan negara.

Tridharma Perguruan Tinggi adalah tugas pokok perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan perturan yang berlaku. Semua perguruan tinggi di Indonesia memiliki Tridharma Perguruan Tinggi yang sama. Universitas Simalungun berperan aktif memajukan bangsa dengan melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

4.1 Pengabdian Terhadap Masyakarat

Tugas perguruan tinggi yang esensial adalah melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yakni menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Mengenai Dharma pendidikan sudah cukup jelas, bahwa dengan

mempersiapkan para mahasiswa menjadi seorang sarjana dan pemimpin dimasa yang akan datang merupakan perwujudan dari dharma tersebut. Demikian pula tentang dharma penelitian yang jelas digambarkan dalam kegiatan-kegiatan laboratoris, riset dan survei.

Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, menyatakan bahwa pengabdian pada masyarakat di perguruan tinggi merupakan suatu kegiatan pengalaman ilmu pengetahuan dan teknologi oleh perguruan tinggi secara melembaga dalam membantu pembangunan, baik secara langsung maupun tidak langsung demi tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Berdasarkan batasan tersebut di atas, berarti setiap kegiatan perguruan tinggi yang bernilai ilmiah dan bermanfaat bagi pembangunan, merupakan pengabdian pada masyarakat. Maka jelaslah bahwa banyak sekali bentuk kegiatan yang merupakan penjabaran dari dharma pengabdian pada masyarakat. Dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ada dua pihak yang berkepentingan yaitu masyarakat dengan segala mekanisme perkembangannya sebagai objek pengabdian. Kedua, perguruan tinggi dengan karakteristik dengan kerjanya yang khas, terutama dalam keduduknya sebagai lembaga pendidikan.

Pelaksanaan dharma pengabdian pada masyarakat di universitas umumnya dalam bentuk Kuliah Kerja dan Nyata (KKN). Universitas Simalungun juga melaksanakan KKN sebagai perwujudan pengabdian pada masyarakat di Pematang Siantar. Tujuan pokok KKN dilihat dari sudut pendidikan adalah untuk mendidik mahasiswa secara langsung menghadapi masalah pedesaan yang bersifat realitas dan

secara langsung merasakan masalah pembangunan desa keseluruhan. Mahasiswa dapat belajar dari pengalaman agar mereka melatih diri untuk memecahkan setiap masalah secara interdisipliner dan mampu menjadi seorang problem solver yang baik dalam masyarakat. Dengan demikian mahasiswa berusaha untuk memecahkan setiap masalah yang dihadapi desa diamana mereka ditempatkan.

Manfaat KKN bagi masyarakat dan pemerintah daerah yakni memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, ilmu, teknologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan. Terbentuknya kader-kader baru penerus pembangunan dalam masyarakat dan memanfaatkan tenaga bantuan mahasiswa untuk melaksanakan program dan pembangunan yang berada dibawah tanggung jawab pemerintah daerah.

Manfaat KKN bagi Universitas Simalungun yakni, pihak universitas memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintergrasian mahasiswanya dengan proses pembangunan ditengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahaan dan pengembangan ilmu yang diasuh di Universitas Simalungun dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dari pembangunan. Disamping itu, Universitas Simalungun juga memperoleh kasus berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahaan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian. Manfaat lain yaitu meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan instansi dan departemen lain dengan utusan kerjasama dari mahasiswa yang melaksakan KKN.

Kuliah kerja nyata ( KKN ) yang dilaksanakan Universitas Simalungun dalam waktu dua bulan ternyata belum menunjukkan hasil yang baik maka LPPM USI mencanangkan bahwa KKN USI merupakan KKN yang berkesinambungan, artinya

desa yang dulu ditempati atau dibina akan ditempati lagi oleh mahasiswa KKN. Dengan kata lain desa tersebut dijadikan menjadi desa binaan/ dampingan USI. Dengan demikian diharapkan desa tersebut dapat berkembang menjadi desa yang maju tetapi tidak semua dijadikan desa binaan atau dampingan sekaligus. Artinya tidak semua desa yang pernah ditempati dapat dibina secara berkesinambungan mengingat kemampuan yang terbatas.

Pada tahun akademik 1971/ 1972 LPPM USI memilih 6 desa dibeberapa kecamatan. Adapun keenam desa tersebut adalah Desa Parik Sabungan, desa Dolok Saribu dikecamatan Dolok Pardamean kelurahan Pematang Raya, desa Raya Bayu di kecamatan Raya dan kelurahan Tiga Runggu serta desa Tapian Nauli di kecamatan Siantar Marihat. Pelaksanaan KKN yang akan penulis uraikan khusunya di desa Tapian Nauli di kecamatan Siantar Marihat.

Kuliah kerja nyata ( KKN ) didesa Tapian Nauli banyak memberikan manfaat bagi masyarakat. Selama menjalankan tugas KKN mahasiswa turut aktif membangun masyarakat dalam segala bidang kehidupan, bekerja sama dengan kepala desa atau Gamot, tokoh- tokoh masyarakat dan agama setempat. Dalam setiap pertemuan yang diadakan, diberikan penyuluhan atau bimbingan tentang Keluarga Berencana ( KB), pertanian, penerangan hukum, kebersihan lingkungan, kesadaran beragama, dan lain- lain. Mahasiswa yang mengajak masyarakat desa untuk ergotong royong seperti memperbaiki saluran air, jalan, penghijauan, dan membersihkan pekarangan rumah penduduk dan rumah ibadah serta menggalakkan olah raga didesa.

Pendekatan yang dilakukan mahasiswa terhadap masyarrakat melalui dialog menimbulkan keterbukaan masyarakat tentang permasalahan yang dihadapinya.

Kemudian permasalah tersebut diajukan oleh mahasiswa kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Simalungun sebagai bahan pertimbangan untuk memajukan pembangunan didesa tersebut. Karena kehidupan diperkotaan sebagian besar ditunjang oleh pedesaan dan begitu juga sebaliknya. Dengan demikian pembangun yang dilakukan sekarang jangan hanya dipusatkan pada perkotaan saja tetapi harus disebarkan dipedesaan untuk mencapai pemerataan pembangunnan.

Lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan dari lingkungan masyarakat. Lembaga pendidikan ini hidup bersama masyarakat. Masyarakat membutuhkan agar mahasiswa dapat dibina dilembaga pendidikan sebaliknya lembaga pendidikan membutuhkan agar masyarakat membantu pelancaran proses belajar mengajar dilembaga pendidikan dengan berbagai macam fasilitas. Lembaga pendidikan harus tetap berakar pada masyarakat setempat, memperhatikan ide- ide mereka dan dapat mendengarkan inspirasi mereka serta memanfaatkan fasiilitas tempat untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan hidup masyarakat.

Kehadiran Universitas Simalungun sebagai pendidikan tinggi di kota Pematang Siantar disambut positif oleh masyarakat. Masyarakat semakin menyadari bahwa tanpa pendidikan kemajuan tidak tercapai dan semakin sulit memperoleh status sosial yang baik ditengah- tengah masyarakat.

Pemekiran inilah yang mendorong orang tua mengirimkan anaknya ke Perguran Tinggi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Namun kesempatan menikmati pendidikan di Perguruan Tinggi sangat terbatas. Maka kehadiran Universitas Simalungun merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat Siantar dalam menikmati pendidikan tinggi di kota tersebut.

Kehadiran mahasiswa dari berbagai luar daerah kota Siantar seperti Porsea, Siborong- borong, Parapat, dan daerah lainnya membawa dampak positif bagi masyarakat Siantar, khusunya yang tinggal disekitar kampus. Hal ini disebabkan terbukanya peluang baru bagi mereka untuk mencari nafkah.

Masyarakat dikampus Universitas Simalungun memang memanfaatkan rumahnya sebagai pemondokan (Rumah kost) bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota Siantar. Selain itu mereka juga membuka usaha seperti Cathering (Rantangan), Foto copy, Rental Komputer dan usaha lainnya. Hal ini secara tidak langsung berdampak positif terhadap pendapatan daerah berupa peningkatan pajak dan retribusi.

Dipihak lain muncul tanggapan yang menyatakan Universitas Simalungun kurang melakukan kerja sama dengan lembaga- lembaga lain yang ada di kota Siantar. Ini tampak pada sebagian besar lulusan Universitas Simalungun yang masih mengalami kesukaran dalam mencari pekerjaan. Kebanyakan dari mereka diterima bekerja di instansi swasta atau pekerbunan dan lembaga penelitian khususnya bidang pertanian.

4.2 Terhadap Pendidikan di Pematang Siantar

Pendidikan merupakan hal mutlak untuk mencerdaaskan kahidupan bangsa. Keluarga merupakan tempat pertama manusia mendapatkan pendidikan, akan tetapi pendidikan diperoleh dilingkungan keluarga saja tidak cukup. Seseorang yang ingin maju harus belajar baik itu pendidikan formal maupun informal. Pendidikan merupakan segala usaha yang dilakukan dengan sadar untuk pembinaan kepribadian

serta pengembangan kemampuan manusia Indonesia secara jasmani maupun rohani dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Dokumen terkait