CO 1 CO 2 CO 1 + CO 2 CO 1 + DCT CO 2 + DCT (CO 1 + CO 2) + DCT
sebesar 61.25%, untuk ekstraksi fitur ciri orde dua 53.75%, untuk kombinasi antara ciri orde satu dan ciri orde dua 68.75%, kombinasi DCT dengan ciri orde satu 10%, kombinasi DCT dengan ciri orde dua 12,5% sedangkan kombinasi antara DCT dengan ekstrasi fitur ciri orde satu dan dua memperoleh tingkat keakuratan yang paling rendah dibandingkan dengan metode lain yaitu 1,25%. Untuk citra dengan orientasi 45° ke kiri metode yang paling baik adalah kombinasi antara ciri orde satu dan ciri orde dua dengan hasil sebesar 68,75%.
Pada citra dengan orientasi 30° ke kiri ekstraksi fitur ciri orde satu memiliki tingkat keakuratan sebesar 73.75%, untuk ekstraksi fitur ciri orde dua 51.25%, untuk kombinasi antara ciri orde satu dan ciri orde dua 68.75%, kombinasi DCT dengan ciri orde satu 13.75%, kombinasi DCT dengan ciri orde dua 11.25% sedangkan kombinasi antara DCT dengan ekstrasi fitur ciri orde satu dan dua memperoleh tingkat keakuratan yang paling rendah dibandingkan dengan metode lain yaitu 5%. Untuk citra dengan orientasi 30° ke kiri metode yang paling baik adalah ekstraksi fitur ciri orde satu dengan hasil sebesar 73,75%.
Pada citra dengan orientasi 15° ke kiri ekstraksi fitur ciri orde satu memiliki tingkat keakuratan sebesar 70%, untuk ekstraksi fitur ciri orde dua 52.25%, untuk kombinasi antara ciri orde satu dan ciri orde dua 75%, kombinasi DCT dengan ciri orde satu 3.75%, kombinasi DCT dengan ciri orde dua 11.25% sedangkan kombinasi antara DCT dengan ekstrasi fitur ciri orde satu dan dua memperoleh tingkat keakuratan yang paling rendah dibandingkan dengan metode lain yaitu 8.75%. Untuk citra dengan orientasi 15° ke kiri metode yang paling baik adalah kombinasi antara ciri orde satu dan ciri orde dua dengan hasil sebesar 75%.
Pada citra dengan orientasi 0°, ekstraksi fitur ciri orde satu memiliki tingkat keakuratan sebesar 68.75%, untuk ekstraksi fitur ciri orde dua 50%, untuk kombinasi antara ciri orde satu dan ciri orde dua 75%, kombinasi DCT dengan ciri orde satu 3.75%, kombinasi DCT dengan ciri orde dua 12.5% sedangkan kombinasi antara DCT dengan ekstrasi fitur ciri orde satu dan dua memperoleh tingkat keakuratan yang paling rendah dibandingkan dengan metode lain yaitu 8.75%. Untuk citra dengan orientasi 0° ke kiri metode yang paling baik adalah kombinasi antara ciri orde satu dan ciri orde dua dengan hasil sebesar 75%.
Pada citra dengan orientasi 15° kekanan, ekstraksi fitur ciri orde satu memiliki tingkat keakuratan sebesar 52.50%, untuk ekstraksi fitur ciri orde dua 45%, untuk kombinasi antara ciri orde satu dan ciri orde dua 67.50%, kombinasi DCT dengan ciri orde satu 3.75%, kombinasi DCT dengan ciri orde dua 11.25% sedangkan kombinasi antara DCT dengan ekstrasi fitur ciri orde satu dan dua memperoleh tingkat keakuratan yang paling rendah dibandingkan dengan metode lain yaitu 10%. Untuk citra dengan orientasi 15° kekanan metode yang paling baik adalah kombinasi antara ciri orde satu dan ciri orde dua dengan hasil sebesar 67,50%.
Pada citra dengan orientasi 30° kekanan, ekstraksi fitur ciri orde satu memiliki tingkat keakuratan sebesar 68.75%, untuk ekstraksi fitur ciri orde dua 47.50%, untuk kombinasi antara ciri orde satu dan ciri orde dua 80%, kombinasi DCT dengan ciri orde satu 10%, kombinasi DCT dengan ciri orde dua 12,50% sedangkan kombinasi antara DCT dengan ekstrasi fitur ciri orde satu dan dua memperoleh tingkat keakuratan yang paling rendah dibandingkan dengan metode lain yaitu 10%. Untuk citra dengan orientasi 30° kekanan metode yang paling baik adalah kombinasi antara ciri orde satu dan ciri orde dua dengan hasil sebesar 80%.
Pada citra dengan orientasi 45° kekanan, ekstraksi fitur ciri orde satu memiliki tingkat keakuratan sebesar 63.75%, untuk ekstraksi fitur ciri orde dua 56.25%, untuk kombinasi antara ciri orde satu dan ciri orde dua 72.5%, kombinasi DCT dengan ciri orde satu 5%, kombinasi DCT dengan ciri orde dua 10% sedangkan kombinasi antara DCT dengan ekstrasi fitur ciri orde satu dan dua memperoleh tingkat keakuratan yang paling rendah dibandingkan dengan metode lain yaitu 3.75%. Untuk citra dengan orientasi 45° kekanan metode yang paling baik adalah kombinasi antara ciri orde satu dan ciri orde dua dengan hasil sebesar 72,5%.
Dari hasil penelitian yang didapat, kombinasi ekstraksi fitur ciri orde satu dan ciri orde dua memberikan hasil pengenalan citra wajah lebih baik dibandingkan dengan ekstraksi fitur ciri orde satu, ciri orde dua, kombinasi DCT (discrete cosine transform) dengan ciri orde satu, kombinasi DCT (discrete cosine transform) dengan ciri orde dua dan kombinasi DCT (discrete cosine transform) dengan ciri orde satu dan ciri orde dua.
4.3 Kontribusi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai pada tujuh model yang diujikan yaitu Ciri Orde Satu, Ciri Orde Dua, kombinasi Ciri Orde Satu dan Dua, kombinasi Ciri Orde Satu dengan DCT (Discrete Cosine Transform), kombinasi Ciri Orde Dua dengan DCT (Discrete Cosine Transform) serta kombinasi Ciri Orde Satu, Ciri Orde Dua dan DCT (Discrete Cosine Transform). Maka penelitian ini mampu mengusulkan model terbaik dalam pengenalan pola citra wajah dalam berbagai sudut yang diujikan.
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam hal pengenalan pola citra wajah dalam berbagai sudut pengambilan dengan menggunakan kombinasi antara nilai ekstraksi fitur dan tranformasi citra, untuk mendapatkan tingkat keakuratan yang lebih baik. Dan dapat menjadi landasan untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan kombinasi berbagai ekstraksi ciri.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, dapat diambil sebagai berikut :
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, citra wajah dapat dikenali dengan menggunakan ekstraksi fitur ciri orde satu, ciri orde dua, kombinasi ciri orde satu dan ciri orde dua, kombinasi DCT dengan ciri orde satu, kombinasi DCT dengan ciri orde dua dan kombinasi DCT dengan ciri orde satu dan ciri orde dua.
2. Pengenalan citra wajah untuk ciri orde satu memiliki tingkat keakuratan dengan presentase 65.54%, untuk ciri orde dua tingkat keakuratan sebesar 50.89%, untuk kombinasi ciri orde satu dan ciri orde dua memiliki tingkat keakuratan sebesar 72,50%, untuk kombinasi Ciri Orde Satu dan DCT (Discrete Cosine Transform) memiliki tingkat keakuratan sebesar 7.14%, untuk kombinasi Ciri Orde Dua dan DCT (Discrete Cosine Transform) memiliki tingkat keakuratan sebesar 11.61%, dan untuk kombinasi Ciri Orde Satu dan Ciri Orde Dua dengan DCT (Discrete Cosine Transform) memiliki tingkat keakuratan sebesar 6.79%
3. Dari presentase diatas, kombinasi DCT (Discrete Cosine Transform) terhadap Ekstraksi Fitur tidak cocok digunakan untuk pengenalan citra wajah.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah :
1. Penggunaan sampel citra wajah dengan kualitas yang baik untuk posisi citra wajah dengan orientasi 45° kekiri, 30° kekiri, 15° kekiri, 0°, 45° kekanan, 30° kekanan, 15° kekanan sangat mempengaruhi keberhasilan pengenalan pola citra wajah. 2. Untuk Penelitian selanjutnya kombinasi ekstraksi fitur dapat dilakukan dengan