• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Penyajian dan Pembahasan Data

2. Unsur-unsur Biaya Produks

Unsur-unsur biaya produksi untuk perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Biaya bahan baku

Biaya bahan baku adalah biaya semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi dan dapat dimasukkan langsung dalam perhitungan biaya produk (harga pokok produksi). Komponen biaya yang dimasukkan pada unsur biaya bahan baku oleh PT. MBG PUTRA MANDIRI antara lain: Alumunium, Alumunium Bronze (AB2), VCN, SUS 316L, VCN/HQ7210, AB-2 Dia 120 x 250, frame mild steel, frame by SUS 304, thermoplastic table top chain, compat induction motor, pnumatic system by festo, mini PLC control system, speed adjuster by Inverte, plat MS, platinum 2103 PE, expoxy DNT, DC53 dia 55x120, thiner sikken

medium, thiner DTL duper, clear sikken, thiner, isolasi, hexagon 35, as kuningan, kuningan dia 70x3000, kuningan dia 32x3000, kuningan dia 45x1500, BM 1, as stainles dia 8mm, as nylon dia 30, per segitiga.

Alokasi biaya-biaya yang berhubungan dengan pembelian seperti biaya angkut masing-masing jenis bahan baku yang dibeli dikapitalisasi dalam nilai bahan baku, maka harga pokok bahan baku dicatat sebesar harga perolehannya.

b. Biaya tenaga kerja (Produksi)

Biaya tenaga kerja (produksi) adalah biaya tenaga kerja yang jasanya dapat digunakan langsung dalam pembuatan produk tertentu. Komponen biaya yang dimasukkan pada unsur biaya tenaga kerja (Produksi) PT. MBG PUTRA MANDIRI adalah semua tenaga kerja sub. bagian manufaktur, antara lain:

1.) Tenaga kerja Sub. Bag. Automotif Machine VGS-20 VR-6500 yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan mesin Automotif Machine VGS-20 VR-6500.

2.) Tenaga kerja Sub. Bag. Bench Work yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan mesin Bench Work/ BW.

3.) Tenaga kerja Sub. Bag. CNC Milling, yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan mesin CNC Milling.

4.) Tenaga kerja Sub. Bag. Drilling Rongfu yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan mesin Drilling Rongfu.

5.) Tenaga kerja Sub. Bag. Hobbing Machine yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan mesin Hobbing Machine. 6.) Tenaga kerja Sub. Bag. Milling Paofong, yaitu tenaga kerja

produksi yang mengoprasikan mesin Milling Paofong.

7.) Tenaga kerja Sub. Bag. Milling Matsura, yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan mesin Milling Matsura.

8.) Tenaga kerja Sub. Bag. Milling Niigata, yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan mesin Milling Niigata.

9.) Tenaga kerja Sub. Bag. Ponch 63 Ton RRT, yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan mesin Ponch 63 Ton RRT.

10.) Tenaga kerja Sub. Bag. Ponch 63 Ton Hitachi, yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan mesin Ponch 63 Ton Hitachi.

11.) Tenaga kerja Sub. Bag. Sand Blasting, yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan mesin Sand Blasting.

12.) Tenaga kerja Sub. Bag. Slotter, yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan mesin Slotter.

13.) Tenaga kerja Sub. Bag. Turning Mazak I, yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan Turning Mazak I.

14.) Tenaga kerja Sub. Bag. Turning Mazak II, yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan Turning Mazak II.

15.) Tenaga kerja Sub. Bag. Turning C0630, yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan mesin Turning C0630.

16.) Tenaga kerja Sub. Bag. Welding (Mig & Tig), yaitu tenaga kerja produksi yang mengoprasikan mesin Welding (Mig & Tig).

c. Penyusutan mesin manufaktur

Penyusutan mesin manufaktur adalah biaya yang dikeluarkan yang berhubungan dengan penurunan umur ekonomis mesin-mesin manufaktur. Komponen biaya yang dimasukkan pada unsur biaya penyusutan mesin manufaktur PT. MBG PUTRA MANDIRI antara lain:

1.) Penyusutan mesin Automotif Machine VGS-20 VR-6500, 2.) Penyusutan mesin Bench Work,

3.) Penyusutan mesin CNC Milling, 4.) Penyusutan mesin Drilling Rongfu, 5.) Penyusutan mesin Hobbing Machine, 6.) Penyusutan mesin Milling Paofong, 7.) Penyusutan mesin Milling Matsura, 8.) Penyusutan mesin Milling Niigata, 9.) Penyusutan mesin Ponch 63 Ton RRT, 10.) Penyusutan mesin Ponch 63 Ton Hitachi, 11.) Penyusutan mesin Sand Blasting,

13.) Penyusutan mesin Turning Mazak I, 14.) Penyusutan mesin Turning Mazak II, 15.) Penyusutan mesin Turning C0630, 16.) Penyusutan mesin Welding (Mig & Tig), d. Biaya subcount

Biaya subcount adalah biaya yang dikeluarkan yang berhubungan dengan kegiatan/ proses subcount. Subcount adalah proses produksi suatu produk yang selanjutnya memerlukan pengerjaan dari perusahaan lain atau penambahan bahan baku dari perusahaan lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor internal perusahaan, yaitu karena perusahaan tidak memiliki salah satu mesin produksi yang harus dipakai untuk penyelesaian suatu produk produksi atau karena perusahaan tidak memiliki bahan baku yang dibutuhkan. Hanya produk-produk tertentu saja yang memerlukan proses subcount.

Beberapa contoh komponen biaya yang dimasukkan pada unsur biaya subcount oleh PT. MBG PUTRA MANDIRI: 1.) SC gear Helical, yaitu subcount produk sparepart gear

Helical yang biasanya disubcount pada YPTI, Yogyakarta, 2.) Harden gear 18T (236), yaitu pengerasan material untuk

pembuatan sparepart Gear 18T (236), yang biasanya disubcount di ATMI, Solo,

3.) Harden rel rantai (469), yaitu pengerasan material untuk pembuatan sparepart rel rantai (469), yang biasanya disubcount di ATMI, Solo,

e. Biaya overhead (Produksi)

Biaya overhead pabrik/ produksi adalah semua komponen biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik dalam sistem harga pokok pesanan tidak dapat dibebankan secara langsung kepada produk yang bersangkutan, melainkan dibebankan kepada pesanan atau produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka. Taksiran biaya overhead (Produksi) untuk menghitung tarif ditentukan dimuka pada PT. MBG PUTRA MANDIRI berasal dari komponen biaya yang dimasukkan pada biaya overhead sesungguhnya. Komponen biaya overhead sesungguhnya tersebut sebagai berikut: 1.) Tenaga kerja overhead (9 orang), yaitu:

a.) Bagian marketing (1 orang), b.) Bagian manufaktur (5 orang), c.) Bagian design (3 orang). 2.) Tunjangan kesehatan manufaktur, 3.) Tunjangan shift,

4.) Akomodasi & transport marketing, 5.) Listrik 3 phase,

7.) Maintenance Mesin, 8.) Pengadaan sarana & tools, 9.) Lain-lain/ cadangan.

Komponen biaya yang kemudian dibebankan dengan tarif tersebut adalah jumlah jam kerja mesin. Komponen biaya overhead (produksi) pada PT. MBG PUTRA MANDIRI adalah sebagai berikut:

1.) BOP Automotif Machine VGS-20 VR-6500, 2.) BOP Bench Work,

3.) BOP CNC Milling, 4.) BOP Drilling Rongfu, 5.) BOP Hobbing Machine, 6.) BOP Milling Paofong, 7.) BOP Milling Matsura, 8.) BOP Milling Niigata, 9.) BOP Ponch 63 Ton RRT, 10.) BOP Ponch 63 Ton Hitachi, 11.) BOP Sand Blasting,

12.) BOP Slotter,

13.) BOP Turning Mazak I, 14.) BOP Turning Mazak II, 15.) BOP Turning C0630, 16.) BOP Welding (Mig & Tig).

f. Biaya overhead sesungguhnya (proyek)

Biaya overhead sesungguhnya (proyek) pada PT. MBG PUTRA MANDIRI adalah biaya yang langsung mengeluarkan kas dalam proses produksi. Berikut ini beberapa contoh komponen biaya yang dimasukkan pada unsur biaya overhead sesungguhnya (Proyek) oleh PT. MBG PUTRA MANDIRI adalah:

1.) Pemakaian SA, yaitu pemakaian sarana dan alat pendukung lainnya yang digunakan untuk mengerjakan produk yang sifatnya tidak terlihat pada produk tersebut, misalnya pemakaian kawat las dan pemakaian alat-alat lainnya.

2.) Paket invoice, yaitu pembebanan biaya paket dokumen- dokumen yang berhubungan dengan produk tersebut, misalnya faktur penagihan dan faktur pajak.

3.) Fee marketing, yaitu biaya fee untuk bagian marketing yang dibebankan pada produk tersebut.

4.) Akomodasi dan transportasi, yaitu pembebanan biaya yang dikeluarkan untuk akomodasi dan transportasi yang dibutuhkan untuk setiap produk pesanan.

5.) Lain-lain, yaitu pembebanan biaya yang dikeluarkan untuk pembelian secara kas bahan penolong yang dibutuhkan untuk setiap produk pesanan.

Penulis mengelompokkan unsur-unsur biaya produksi sebagai berikut:

a. Biaya bahan baku langsung

Biaya bahan baku langsung adalah biaya/ harga bahan utama yang membentuk bagian utama dari produk selesai dan dapat diidentifikasi dan ditelusur ke produk/ pesanan selesai. Komponen biaya yang dimasukkan pada unsur biaya bahan baku oleh penulis adalah sama dengan perusahaan. Alokasi biaya-biaya yang berhubungan dengan pembelian seperti biaya angkut masing- masing jenis bahan baku yang dibeli dikapitalisasi dalam nilai bahan baku, maka harga pokok bahan baku dicatat sebesar harga perolehannya.

b. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk balas jasa karyawan yang berhubungan langsung dengan produksi barang. Pada PT. MBG PUTRA MANDIRI selain tenaga kerja Sub. Bag. Manufaktur/ permesinan, penulis juga memasukkan komponen tenaga kerja bagian design ke dalam biaya tenaga kerja langsung.

c. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung selama proses produksi. Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang paling komplek dan tidak diidentifikasikan pada produk jadi, maka pengumpulan biaya overhead pabrik baru dapat dilaksanakan pada

akhir periode. Agar memperoleh pembebanan yang adil dan teliti, maka pembebanan tersebut berdasarkan tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka. Dalam pemilihan dan penentuan dasar biaya overhead pabrik harus dilakukan dengan tepat. Karena ketepatan penentuan dasar pembebanan tarif biaya overhead pabrik menentukan ketepatan harga pokok produksi. Dalam memilih dasar pembebanan yang akan dipakai, tujuan utamanya adalah untuk membebankan biaya overhead pabrik yang adil dan teliti.

3 Klasifikasi Biaya Produksi

Setiap pesanan yang dikerjakan mempunyai karakteristik dan tingkat kesulitan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Hal ini menyebabkan perbedaan komponen biaya produksi untuk masing- masing jenis pesanan. Untuk menunjukkan perhitungan biaya produksi produk untuk tiap-tiap pesanan pada PT. MBG PUTRA MANDIRI, dalam penelitian ini penulis mengambil contoh penghitungan biaya produksi produk jenis sparepart pesanan Valve D 25mm Bare ROP sejumlah 25 unit. Alasan penulis menggunakan contoh tersebut karena merupakan pesanan jenis produk sparepart dengan kuantitas terbanyak pada bulan Januari 2010.

a. Klasifikasi biaya produksi untuk contoh produk yang diambil diatas menurut perusahaan adalah sebagai berikut:

Tabel II.1

Klasifikasi Biaya Produksi Menurut Perusahaan Pesanan Valve D 25mm Bare ROP, 25 Unit

Dokumen terkait