• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unsur-Unsur Sebuah Desain

Dalam dokumen 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA (Halaman 26-35)

Unsur desain adalah batu bangunan dari struktur karya seni, atau abjad dari ekspresi grafis. Perancangan menyusun unsur desain atau unsur, maka dia mencipta panduan visual atau desain, atau komposisi visual. Unsur desain terdiri dari :

1. Garis

Garis adalah Hubungan antara dua titik secara lurus, kumpulan titik-titik secara berderet lurus, suatu titik yang diperluas menjadi sesuatu yang mempunyai/memiliki panjang, kedudukan dan arah. Garis terdiri dari dua yaitu alami (organis) dan buatan (geometris).

2. Bidang

Beberapa garis dengan berbeda arah dan saling berpotongan akan membentuk bidang atau patra (pattern). Bidang dapat pula dikatakan apabila garis yanng diperluas akan memiliki panjang dan lebar, raut (shape), permukaan, orientasi (pedoman) dan kedudukan (posisi). Akan tetapi bidang tidak memiliki kedalaman (depth).

3. Arah

Terdapat empat arah utama yaitu horizontal dan vertical.

Gambar 2.3. Empat Penjuru Arah Utama Sumber : Tips desain, (2007) 4. Ukuran

Gambar 2.4. Contoh Ukuran Bidang Sumber : Tips desain, (2007)

Ukuran bidang 1, 2, 3, 4, dan 5 mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Bidang 1 mempunyai ukuran 1 cm, bidang 2 mempunyai ukuran 1,25 cm, bidang 3 mempunyai ukuran 1,5 cm, bidang 4 mempunyai ukuran 1,75 cm, bidang 5 mempunyai ukuran 2 cm. Bidang 1 dan bidang 2 mempunyai kemiripan, sedangkan bidang 1 dan bidang 5 mempunyai perbedaan yang kontras antara bidang yang kecil dan bidang yang besar.

Horizontal Horizontal

Vertical

Vertical

5. Tekstur

Tekstur adalah keadaan fisik permukaan bahan/material, yang penghayatannya dengan indera raba. Tekstur (barik) terdiri dari tekstur raba dan tekstur lihat. Tekstur atau barik lihat terdiri dari :

• Tekstur Hias

Tekstur hias adalah tekstur yang menghiasi permulaan dan dibawahkan oleh raut (shape). Bila dihilangkan tidak akan mempengaruhi raut.

• Tekstur Mekanis

Tekstur mekanis adalah tekstur yang diperoleh dengan menggunakan sarana mekanis tekstur yang dihasilkan tidak perlu dibawahkan oleh raut.

• Tekstur Semerta

Tekstur semerta ada karena terjadinya tekstur itu sendiri. 6. Warna

Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss , bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut . Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat.

Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna adalah sebagai berikut : Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.

Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang,

mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut adalah potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang :

• Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).

• Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian. • Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat

atau kehidupan spesifik.

• Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).

• Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.

• Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.

• Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.

Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi :

a. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.

b. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.

c. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni, CMYK atau Process Color System, Munsell Color System, Ostwald Color System,

Schopenhauer/Goethe Weighted Color System, Substractive Color System serta Additive Color/RGB Color System.

Diantara bermacam sistem warna diatas, kini yang banyak dipergunakan dalam industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Sedangkan RGB Color System dipergunakan dalam industri media visual elektronika.

Gambar 2.5. CMYK dan RGB Sumber : Tips desain, (2007)

Gambar 2.6. Warna Primer dan Warna Sekunder Sumber : Tips desain, (2007)

Gambar 2.7. Warna Panas dan Warna Dingin Sumber : Tips desain, (2007)

Gambar 2.8. Color Harmony Sumber : Tips desain, (2007)

7. Nada

Kunci nada adalah suatu sistem nada berdasarkan pada nada dominan, dimana nada dominan tersebut sebagai nama dari sistem itu. Berikut adalah macam perasaan yang dihasilkan oleh nada :

• Tinggi Mayor : Cemerlang, Positif, Mendorong, Riang • Tinggi Minor : Halus, Feminim, Merenung

• Sedang Mayor : Kuat, Kaya, Maskulin, Jujur

• Sedang Minor : Dunia Mimpi, Tertahan, Senja Abadi • Rendah Mayor : Seram, Berdaulat, Meledak

• Rendah Minor : Redup, Mengerikan, Lengah 8. Khroma

Khroma menurut Munsell yaitu, menunjukan deret intensitas dalam warna (dalam hal ini pigmen dalam warna). Misalnya, dua warna merah yang sama, mungkin dapat pula bernada sama, akan tetapi dalam penampilannya berbeda. Yang satu merah kuat dan yang lainnya merah lemah. Hal ini karena beda intensitasnya atau beda jumlah pigmen warnanya.

Jenjang landasan nada = suatu warna dapat mencapai khroma maksimal : • Merah : 5/14

• Kuning : 7/16 • Hijau : 6/10 • Biru : 4/10 • Ungu : 5/12

Keterangan : 2/4 = 2 (nada), 4 (khroma) 2.2. Gambaran Mengenai Perusahaan 2.2.1. Deskripsi Pt. Modern Surya Jaya

Pt. Modern Surya Jaya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Civil Engineering dan General Contractor yaitu sebuah bidang usaha jasa kontraktor dimana sekarang banyak di butuhkan oleh negara-negara berkembang khususnya di Indonesia. Pt. Modern Surya Jaya adalah perusahaan yang sedang

berkembang yang telah berdiri sejak tahun 1969. Kini Pt. Modern Surya Jaya telah mempunyai tiga kantor cabang di tiga kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Semarang dan Mataram dengan Surabaya sebagai kantor pusatnya.

Proyek-proyek yang dikerjakan oleh Pt. Modern Surya Jaya antara lain meliputi : a. Proyek Pembangunan di laut (dermaga, dok gall, tanggul laut)

b. Proyek perkereta apian (jalan rel, jembatan kereta api, persignalan) c. Proyek kelistrikan (gardu induk, jaringan transmisi dan instalasi listrik) d. Proyek telekomunikasi (gedung sentral telepon, jaringan telekomunikasi dan

istalasi mekanikal/elektrikal)

e. Proyek irigasi / perairan (bendungan, bangunan dan jaringan irigasi dan bangunan pengaman lahar gunung berapi)

f. Proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan raya, jembatan jalan raya dan landasan udara

g. Proyek sipil lain misalnya bangunan gedung, pabrik / gudang, perpipaan, dan lain sebagainya.

Peralatan-peralatan berat yang dimiliki oelh Pt. Modern Surya Jaya untuk menunjang proyek-proyek yang dikerjakan meliputi :

Peralatan pancang.

Peralatan pemindahan tanah.

Peralatan pekerjaan telekomunikasi, elektrikal dan mekanikal.

Peralatan pekerjaan jalan kereta api.

Peralatan pekerjaan sipil lainnya. 2.2.2. Sejarah Pt. Modern Surya Jaya

Pt. Modern Surya Jaya didirikan pada tahun 1969. Pada awalnya perusahaan ini masih berbentuk CV. Modern Surya Jaya dimana bidang usaha yang dikerjakan hanya mencangkup pembangunan rumah dan bangunan saja. Pemilik awal CV. Modern Surya Jaya pada saat itu adalah seorang arsitektur sehingga bidang usaha yang dikerjakan seperti pembangunan rumah/gedung beserta desainnya. Seiring bertambahnya pengalaman dan berkembangnya perusahaan,

pada tahun 1976 CV. Modern Surya Jaya resmi mengganti bentuk CV menjadi Pt. Modern Surya Jaya. Pada saat itu Pt. Modern Surya Jaya telah berganti pemilik yaitu Ir. Nurtikta Tjandranegara (sampai sekarang) dimana ia adalah seorang lulusan sarjana teknik sipil, sehingga pada bidang usaha yang dikerjakan pun tidak lagi membangun rumah/gedung melainkan pembangunan kereta api, infrastruktur dan lain sebagainya.

Pada awalnya Pt. Modern Surya Jaya hanya mempunyai satu kantor yang masih beralamatkan di jalan Polisi Istimewa di Surabaya. Proyek pertama yang dikerjakan oleh Pt. Modern Surya Jaya adalah proyek rehabilitasi lintasan-lintasan kereta api di Surabaya. Kini Pt. Modern Surya Jaya telah mempunyai kantor pusat yang beralamatkan di jalan Raya Tenggilis dan mempunyai 3 kantor cabang yang terletak di ibukota propinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat. 2.2.3. Visi dan Misi Pt. Modern Surya Jaya

Visi dari Pt. Modern Surya Jaya adalah menjadi perusahaan jasa konstruksi terbaik dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Misi dari Pt. Modern Surya Jaya yang pertama adalah memberikan jasa konstruksi sesuai keinginan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan pelanggan dan peningkatan sumber daya, dan yang kedua adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta ikut memperhatikan dan menjaga lingkungan sekitar.

2.2.4. Struktur Organisasi Pt. Modern Surya Jaya

Dalam dokumen 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA (Halaman 26-35)

Dokumen terkait