• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

C. Unsur-unsur Pengendalian Internal Kas

Manajemen bertanggung jawab merancang dan menerapkan lima unaur pengendalian internal (elements of internal control) untuk mencapai tiga tujuan pengendalian internal. Unsur-unsur tersebut adalah :

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian perusahaan adalah perilaku manajemen dan karyawan secara keseluruhan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah filosofi dan gaya operasional manajemen. Manajemen yang secara berlebihan menekankan pentingnya pencapaian target operasi dan menyimpang dari kebijakan pengendaliannya, secara tidak langsung dapat mendorong karyawan untuk mendorong mengabaikan pengendalian.

Struktur organisasi perusahaan, yang merupakan kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian operasi, juga mempengaruhi lingkungan pengendalian. Kebijakan personalia juga berpengaruh pada lingkungan pengendalian.

2. Penilaian Risiko (risk assessment)

Semua perusahaan menghadapi risiko. Risiko dapat berupa perubahan permintaan pelanggan, ancaman pesaing, perubahan peraturan, perubahan dalam faktor –faktor ekonomi, seperti tingkat suku bunga maupun pelanggaran karyawan terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan. Saat risiko dapat diidentifikasi, risiko dapat dianalisis untuk memperkirakan seberapa penting risiko tersebut untuk menilai kemungkinan

terjadinya risiko tersebut dan menentukan tindakan yang dapat menekan risiko tersebut.

3. Prosedur pengendalian

Prosedur pengendalian dibuat untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan perusaan dapat dicapai, termasuk mencegah kecurangan.

•Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan, tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan harus dibagi antara dua orang staf atau lebih untuk menekan kemungkinan terjadinya ketidakefisienan, kesalahan, dan kecurangan.

•Operasional, penyimpangan aset, dan akuntansi, kebijakan pengendalian harus menetapkan tanggung jawab berbagai macam aktivitas usaha. Tanggung jawab untuk operasi, penyimpangan aset, dan akuntansi harus dipisahkan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan.

•Bukti dan tindakan keamanan, bukti-bukti dan tindakan keamanan harus digunakan untuk melindungi aset dan memastikan data akuntansi dapat dipercaya. Prosedur pengendalian ini dapat diterapkan dalam berbagai teknik, seperti prosedur otorisasi, pemberian persetujuan, dan rekonsiliasi.

4. Pengawasan

Pengawasan terhadap sistem pengendalian internal dapat menemukan kelemahan-kelemahan dan memperbaiki efektivitas

pengendalian. Sitem pengendalian internal dapat diawasi melalui manajemen yang berkelanjutan atau evaluasi terpisah.

5. Informasi dan komunikasi

Informasi dan komunikasi merupakan elemen penting dalam pengendalian internal. Informasi mengenai lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian serta pengawasan dibutuhkan manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan kepatuhan pada pelaporan, hukum dan peraturan yang diperlukan.

D.Prosedur Penerimaan Kas

Prosedur penerimaan kas yang dilakukan pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu meliputi serangkaian proses pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas serta pertanggungjawaban kembali. Proses ini dapat dilaksanakan secara manual ataupun menggunakan sistem terkomputerisasi.

Adapun ketentuan umum dan uraian prosedur terhadap penerimaan kas pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu ialah:

Gambar III.1

Prosedur Penerimaan Kas Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Sumber: PT. (Persero) Angkasa Pura II

I. Ketentuan Umum

Adapun ketentuan umum prosedur penerimaan kas pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu , yaitu:

1. Penerimaan kas adalah penerimaan perusahaan berupa uang tunai, cek dan giro baik yang berasal dari Debitur maupun pihak lainnya.

2. Pada prinsipnya setiap penerimaan berupa uang tunai, cek dan giro harus melalui Kasir perusahaan, kecuali dalam hal penerimaan yang bersifat emergency yang diterima setelah jam kantor.

3. Kasir harus menyetorkan setiap penerimaan tunai, cek dan giro ke Rekening Bank perusahaan pada hari yang sama.

4. Setiap Kasir perusahaan menerima uang tunai, cek dan giro harus menyiapkan kuitansi sebagai tanda terima yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Khusus untuk penerimaan cek dan giro, kuitansi tanda terima harus diberi catatan “kuitansi akan sah setelah jumlah penerimaan tersebut dikreditkan ke dalam rekening bank perusahaan”.

5. Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan bertanggungjawab atas penerimaan kas dan harus membuat Laporan Harian Penerimaan Kas.

II. Uraian Tugas Penanggung Jawab PT. (Persero) Angkasa Pura II Adapun penjelasan uraian tugas penanggung jawab dan tindakan yang dilakukan pada PT. (Persero) Angkasa Pura II dapat dijelaskan melalui Tabel III.1 sebagai berikut:

Tabel III.1

Uraian Tugas Penanggung Jawab Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II

Uraian Tugas

Penaggung Jawab Tindakan

Kasir 1. Menerima pembayaran berupa uang

tunai, cek, dan giro dari Debitur dan atau pihak lainnya.

2. Menyiapkan kuitansi atas penerimaan tersebut, selanjutnya ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.

Uraian Tugas Penanggung Jawab Kasir

Tindakan

3. Menyerahkan kuitansi asli kepada Debitur atau pihak lain yang melakukan pembayaran.

4. Menyiapkan Bukti Penerimaan Kas dan mencatat nomor bukti penerimaan tersebut. Serta melampirkan copy-copy kuitansi kepada masing-masing Bukti Penerimaan Kas.

5. Menyiapkan dan menyerahkan Laporan Harian Kas serta menyerahkan Bukti Penerimaan Kas

beserta dokumen pendukungnya kepada Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan.

Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan

6. Menerima Bukti Penerimaan Kas beserta dokumen pendukungnya dari Kasir.

7. Memeriksa kebenaran Bukti Penerimaan Kas beserta dokumen pendukungnya tersebut.

Uraian Tugas Penaggung Jawab

Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan

Tindakan

8. Menandatangani Bukti Penerimaan Kas pada kolom yang sudah ditentukan.

9. Menyerahkan Bukti Penerimaan Kas beserta dokumen pendukungnya kepada Petugas Akuntansi.

PetugasAkuntansi 10.Menerima Bukti Penerimaan Kas beserta dokumen pendukungnya dari Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan.

11.Memverifikasi dan memberi kode akun pada bukti tersebut dan paraf. 12.Menyerahkan Bukti Penerimaan Kas

yang sudah di paraf kepada Ka. Unit Akuntansi.

Ka. UnitAkuntansi 13.Menerima Bukti Penerimaan Kas beserta dokumen pendukungnya yang telah diverifikasi dari Petugas Akuntansi.

14.Memeriksa kebenaran data dan dokumen tersebut.

Uraian Tugas Penanggung Jawab Ka. UnitAkuntansi

Tindakan

15.Menandatangani data tersebut pada kolom yang telah ditentukan.

16.Menyerahkan Bukti Penerimaan Kas beserta dokumen pendukungnya kepada Ka. Unit Keuangan.

Ka. UnitKeuangan 17.Menerima Bukti Penerimaan Kas beserta dokumen pendukungnya yang sudah ditandatangani Ka. Unit Akuntansi.

18.Memeriksa kelengkapan dokumen tersebut dan otorisasinya, kemudian menandatangani Bukti Penerimaan Kas tersebut pada kolom yang sudah ditentukan.

Ka. Unit Akuntansi 19.Mengembalikan seluruh dokumen tersebut beserta Laporan Harian Kas kepada Ka. Unit Akuntansi.

20.Menerima Bukti Penerimaan Kas yang sudah ditandatangani dan dokumen pendukungnya dari Ka.

Uraian Tugas Penanggung Jawab Ka. Unit Akuntansi

Tindakan

Unit Keuangan.

21.Melakukan proses akuntansi, selanjutnya, lihat Prosedur Proses Akuntansi Keuangan (Bab III, Bagian IX, Seksi I).

Sumber: PT. (Persero) Angkasa Pura II

E.Prosedur Pengeluaran Kas

Prosedur pengeluaran kas yang dilakukan pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu meliputi berbagai proses yang dilakukan baik manual maupun terkomputerisasi mulai dari pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangandalam rangka pertanggungjawaban yang berkaitan dengan pengeluaran kas pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Adapun ketentuan umum dan uraian prosedur pengeluaran kas secara rinci sebagai berikut :

Gambar III.2

Prosedur Pengeluaran Kas Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Sumber: PT. (Persero) Angkasa Pura II

I. Ketentuan Umum

Adapun ketentuan umum prosedur pengeluaran kas pada PT.(Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu , yaitu:

1. Setiap pengeluaran kas harus didasarkan Bukti Pengeluaran Kas berikut dokumen pendukungnya yang telah diotorisasi oleh Pejabat yang berwenang sesuai ketentuan PT AP II yang berlaku (Lihat Daftar Otorisasi Pembayaran Kas / SK Ordonatur).

2. Setiap penerbitan Bukti Pengeluaran Kas harus diberi nomor urut oleh Ka.Sub.Unit.Adm.Keuangan/Petugas yang ditunjuk pada tanggal transaksi.

3. Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan harus membuat Laporan Harian Pengeluaran Kas selambat-lambatnya 1 ( satu ) hari kerja pada hari kerja berikutnya.

4. Pembayaran kepada pihak ekstern yang nilainya sampai dengan Rp 1.000.000,- ( satu juta rupiah ) dibayarkan dengan kas.

5. Untuk jumlah pengeluaran kepada pihak ekstern yang melebihi jumlah Rp 1.000.000,- ( satu juta rupiah ) harus dilakukan dengan cek, giro, transfer atau pemindahbukuan rekening bank ( lihat Prosedur Pengeluaran Bank – Pemborongan Pekerjaan/Pengadaan Barang dan Jasa ).

6. Pengeluaran Kas kepada pihak intern meliputi antara lain pembayaran yang berkaitan dengan pegawai yaitu restitusi, lembur dan tunjangan profesi, serta pembayaran atas permohonan uang muka dari Unit Kerja sesuai dengan ketentuan PT. AP II.

7. Penanggung jawab atas pengeluaran kas tersebut adalah Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan.

8. Setiap pengeluaran kas kecuali untuk biaya pegawai harus mendapat konfirmasi tersedianya anggaran dan disetujui oleh pejabat yang berwenang.

II. Uraian Prosedur Penanggung Jawab Pada PT.(Persero) Angkasa Pura II

Adapun penjelasan uraian prosedur tugas penanggung jawab dan tindakan yang dilakukan untuk prosedur pengeluaran kas pada PT. (Persero) Angkasa Pura II dapat dijelaskan melalui Tabel III.1 sebagai berikut:

Tabel III.2

Uraian Tugas Penanggung Jawab Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II A.Pengeluaran Kas Pihak

Ekstern Penanggung Jawab

Tindakan

Petugas Akuntansi 1. Memeriksa kelengkapan dan menerima dokumen tagihan dari Ka. Unit Terkait, atas permintaan pembayaran dari pihak ekstern. Dalam hal dokumen di maksud tidak lengkap langsung di tolak untuk segera dilengkapi.

2. Menyiapkan Bukti Pengeluaran Kas dengan dilampiri dokumen bukti pendukung.

3. Memverifikasi ( kebenaran jumlah, hitungan, aspek legal, dan tersedianya anggaran dalam periode akuntansi, dan lain-lain ) dokumen beserta Bukti Pengeluaran Kas dan memberi kode akun serta paraf. 4. Menyerahkan Bukti Pengeluaran Kas

A. Pengeluaran Kas Pihak Ekstern Penanggung Jawab

Petugas Akuntansi

Tindakan

kepada Ka. Unit Akuntansi.

Ka. Unit Akuntansi 5. Menerima Bukti Pengeluaran Kas beserta dokumen pendukungnya dari Petugas Akuntansi.

6. Memeriksa hasil verifikasi Bukti Pengeluaran Kas beserta dokumen pendukungnya.

7. Bila benar menandatangani Bukti Pengeluaran Kas tersebut pada kolom yang sudah ditentukan.

8. Menyerahkan kepada Ka. Unit Keuangan untuk persetujuan pembayarannya.

Ka. Unit Keuangan 9. Menerima Bukti Pengeluaran Kas beserta dokumen pendukung yang sudah ditandatangani Ka. Unit Akuntansi.

10.Memeriksa kesesuaian prosedur dan menandatangani Bukti Pengeluaran Kas tersebut pada kolom yang sudah

A. Pengeluaran Kas Pihak Ekstern Penanggung Jawab

Ka. Unit Keuangan

Tindakan

ditentukan.

11.Menyerahkan kepada Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan untuk proses selanjutnya.

Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan

12.Menerima Bukti Pengeluaran Kas yang telah disetujui Ka. Unit Keuangan.

13.Memeriksa kebenaran pembayaran dan otorisasi, bila sesuai menandatangani Bukti Pengeluaran Kas tersebut pada kolom yang sudah ditentukan.

14.Menyerahkan Bukti Pengeluaran Kas tersebut kepada Kasir untuk proses pembayarannya.

Kasir 15.Menerima Bukti Pengeluaran Kas

yang sudah ditandatangani oleh Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan.

16.Melakukan pembayaran kepada yang bersangkutan dan memberi

A. Pengeluaran Kas Pihak Ekstern Penanggung Jawab

Kasir

Tindakan

17.nomor urut pada Bukti Pengeluaran Kas.

18.Membukukan mutasi harian kas pada Buku Kasir.

19.Menyerahkan Bukti Pengeluaran Kas yang sudah dilakukan pembayaran kepada Petugas Sub. Unit Adm. Keuangan.

Petugas Sub. Unit Adm. Keuangan

20.Menerima Bukti Pengeluaran Kas beserta dokumen lainnya dari Kasir. 21.Mempersiapkan Laporan Mutasi

Harian Kas.

22.Menyerahkan Laporan Mutasi Harian Kas beserta Bukti Pengeluaran Kas kepada Ka. Sub.Unit Adm. Keuangan.

Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan

23.Menerima Laporan Mutasi Harian Kas beserta Bukti Pengeluaran Kas dari Petugas. Sub.Unit Adm. Keuangan.

A. Pengeluaran Kas Pihak Ekstern Penanggung Jawab

Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan

Tindakan

24.Memeriksa dan menandatangani Laporan Mutasi Harian Kas beserta Bukti Pengeluaran kas.

25.Menyerahkan Laporan Mutasi Harian Kas beserta Bukti Pengeluaran Kas kepada Petugas Akuntansi.

Petugas Akuntansi 26.Menerima Laporan Mutasi Harian Kas beserta Bukti Pengeluaran Kas dari Ka. Sub.Unit Adm. Keuangan. 27.Melakukan proses akuntansi,

selanjutnya, lihat Prosedur Proses Akuntansi Keuangan (Bab III, Bagian IX, Seksi I).

Tabel III.3

Pengeluaran Kas Pihak Intern Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II B. Pengeluaran Kas Pihak Intern

Petugas Akuntansi 1. Menerima permintaan

pembayaran yang dilengkapi dengan Bukti

Pengeluaran Kas dari Ka. Unit Terkait (setelah mendapat konfirmasi tersedianya anggaran), setelah mendapat persetujuan pejabat yang

berwenang antara lain untuk pembayaran biaya pegawai, biaya diklat, biaya umum, dan lain-lain. 2. Proses selanjutnya sama

dengan Prosedur Pengeluaran Kas Pihak Ekstern dari No. 3 sampai dengan No. 21. Sumber: PT. (Persero) Angkasa Pura II

66

Berdasarkan hasil penelitian terhadap Pengendalian Internal Kas pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. PT. (Persero) Angkasa Pura II telah mempunyai prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang terkelola dengan baik.

2. Setiap penerimaan dan pengeluaran wajib memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen yang diperlukan.

3. Uraian prosedur setiap penanggung jawab sudah mempunyai pembagian tugas masing-masing dalam melakukan penerimaan dan pengeluaran kas. 4. Laporan harian kas dibuat setiap hari kerja sehingga saldo kas dapat

diketahui.

5. Bukti-bukti penerimaan kas maupun pengeluaran kas harus terlebih dahulu ditandatangani oleh beberapa pejabat yang berwenang dan lebih dahulu meneliti bukti-bukti pendukungnya.

6. Setiap pengeluaran kas harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenangsetelah meneliti bukti-bukti pendukungnya.

B.Saran

Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka penulis mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki antara lain:

1. Prosedur pengendalian Internal Kas yang dimiliki pada PT. (Persero) Angkasa Pura II sebaiknya dipertahankan karena prosedur pengendalian kas yang sudah dilakukan sesuai dengan tahap-tahap yang terstruktur. 2. Perusahaan harus memastikan apakah sistem pengendalian internal kas

yang diterapkan oleh perusahaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana semestinya.

68

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit: Salemba Empat; Jakarta

Mulyadi , 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga,Salemba Empat; Jakarta

Reeve, James M., Carl S. Warren, Jonathan E. Duchac, Ersa Tri Wahyuni, Gatot Soepriyanto, Amir Abadi Jusuf dan Chaerul D. Djakman 2009. Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia, Buku 1, Penerjemahan Damayanti Dian, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta

Warren,Carl S. Reeve James M. dan Philip E. Fess, 2005. Accounting, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta

Warren, Reeve , Fess.2006. Pengantar Akuntansi , Buku Satu, Edisi 21,

diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, Taufik Hendarwan, Penerbit : Salemba Empat ,Jakarta.

Dokumen terkait