• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengendalian Internal Kas Pada Pt. (Persero) Angkasa Pura Ii Bandar Udara Internasional Kualanamu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pengendalian Internal Kas Pada Pt. (Persero) Angkasa Pura Ii Bandar Udara Internasional Kualanamu"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANGKASA PURA II BANDAR UDARA INTERNASIONAL KUALANAMU

Oleh :

MIROJA DINDA DARUS 122102126

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

NAMA

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

: MIROJA DINDA DARUS

NIM : 122102126

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA PT. (PERSERO) ANGKASA PURA II BANDAR UDARA

INTERNASIONAL KUALANAMU

Tanggal ... Dosen Pembimbing Tugas Akhir

NIP: 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si., Ak., CA

Tanggal ... Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

NIP: 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si., Ak., CA

Tanggal ... Dekan Fakultas Ekonomi USU

NIP: 19560407 198002 1 001

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

NAMA

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

: MIROJA DINDA DARUS

NIM : 122102126

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA PT. (PERSERO) ANGKASA PURA II BANDAR UDARA

INTERNASIONAL KUALANAMU

MEDAN, 2015

(4)

i

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayahnya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Tugas akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul: “Sistem Pengendalian Internal Kas Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu.” Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Kedua Orangtua penulis Papa Japilus Ampera Darus dan Mama Rosmawati yang selalu mendoakan penulis serta memberi dukungan moril dan materi dari penulis kecil sampai sekarang, serta Kakak penulis Dhea Raisa Darus, S.IPdan abang penulis Muhammad Dhio Darus, SE menjadi motivasi dan penyemangat bagi penulis untuk lebih cepat menyelesaikan studi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac.Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

ii

5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Staff Akademik Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Jaya Tahoma Sirait, selaku Kepala Cabang PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Kualanamu dan Ibu yang telah memberikan data-data yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini beserta jajaran staff yang telah membantu dalam melancarkan proses riset.

8. Rekan-rekan mahasiswa stambuk 2012 Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Namun penulis berharap kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan untuk perbaikan penulisan ini, semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, Juni 2015

(6)

iii

DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi

BAB I : PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah... B. Perumusan Masalah... C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... D. Rencana Penulisan... 1. Jadwal Survei/Observasi dan Tugas Akhir... 2. Rencana Isi...

1 1 3 4 4 4 6

BAB II : PT. (PERSERO) ANGKASA PURA II BANDAR

UDARA INTERNASIONAL KUALANAMU ... A. Sejarah Ringkas...

B. Struktur Organisasi ... C. Job Description... D. Jaringan Kegiatan... E. Kinerja Kegiatan Terkini... F. Rencana Kegiatan...

(7)

iv

A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal... B. Tujuan Pengendalian Internal Kas... C. Unsur-unsur Pengendalian Internal Kas... D. Prosedur Penerimaan Kas... E. Prosedur Pengeluaran Kas...

45 47 48 51 57

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN... A. Kesimpulan... B. Saran...

66 66 66

(8)

v

Tabel I.1 Jadwal Survei/ Observasi dan Tugas Akhir... 5 Tabel III.1 Uraian Tugas Penanggung Jawab Pada PT. (Persero) Angkasa

Pura II... 53 Tabel III.2 Uraian Tugas Penanggung Jawab Pada PT. (Persero) Angkasa

Pura II... 58 Tabel III.3 Pengeluaran Kas Pihak Intern Pada PT. (Persero) Angkasa

(9)

vi

Gambar II.1 Struktur Organisasi Kantor Cabang Utama PT. (Persero)

Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu... 11 Gambar III.1 Prosedur Penerimaan Kas Pada PT. (Persero) Angkasa Pura

II... 52 Gambar III.2 Prosedur Pengeluaran Kas Pada PT. (Persero) Angkasa Pura

(10)

1 A.Latar Belakang Masalah

Didalam perkembangan perekonomian saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang selalu berhubungan dengan pengendalian harta bendanya, khususnya masalah kas, dimana sebagian besar transaksi yang dilakukan perusahaan-perusahaan selalu melibatkan kas. Sehubungan dengan hal tersebut peranan akuntansi sangat penting dan diperlukan bagi setiap perusahaan-perusahaan sebagai alat untuk memberikan/menyajikan informasi atas transaksi keuangan dalam bentuk laporan keuangan.

Pengendalian adalah proses mempengaruhi atau mengarahkan aktivitas sebuah obyek, organisasi atau sistem. Sedangkan pengendalian internal atau kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Dengan adanya pengendalian internal yang diharapkan segala kesalahan, penyimpangan, dan hal-hal yang meragukan perusahaan akan dapat dicegah seminim mungkin.

(11)

otorisasi serta menetapkan dan mengawasi suatu kegiatan melalui pengendalian internal.

Jika dilihat dari sudut pandang akuntansi, kas merupakan aktiva yang paling lancar dalam neraca, dalam arti paling sering berubah. Hampir setiap transaksi selalu mempengaruhi kas. Kas menjadi begitu penting karena perorangan, perusahaan bahkan pemerintah harus mempertahankan posisi likuiditas yang memadai yakni mereka harus memiliki sejumlah uang yang mencukupi untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar perusahaan yang bersangkutan dapat terus beroprasi. Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Oleh karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian intern (internal control) yang baik atas kas dan bank.

(12)

dengan membentuk bagian verifikasi yang bertugas mereview, merekonsiliasi serta menjaga pengendalian internal.

PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang dalam kegiatannya juga melibatkan transaksi kas. Dimana mempunyai visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai. Kas merupakan faktor penting dalam mendukung tercapainya visi dan misi serta tujuan tersebut. Untuk melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi atas kas PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu memerlukan sistem pengendalian internal kas.

Sesuai dengan uraian diatas dapat dilihat penting nya sistem pengendalian internal kas bagi perusahaan/instansi, maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Sistem Pengendalian Internal Kas PadaPT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu”.

B. Perumusan Masalah

Dalam permasalahan yang akan peneliti bahas dalam tugas akhir ini adalah sejauh mana peran sistem pengendalian internal kas pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu. Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

(13)

2. Apakah pengendalian internal kas yang diterapkan pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu telah dilaksakan dengan efektif dan efisien?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut “untuk mengetahui bagaimanakah sistem pengendalian internal kas yang diterapkan pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu”.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang sistem pengendalian internal kas yang mungkin akan berguna apabila peneliti menemukan permasalahan yang berhubungan dengan permasalahan tersebut diatas.

b. Membantu perusahaan dalam memberikan masukan yang lebih baik dalam meningkatkan efektivitas perusahaan.

c. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian di masa mendatang.

D. Rencana Penulisan

(14)
[image:14.595.114.512.246.757.2]

Penelitian ini akan dilakukan di PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu yang berlokasi di DESA BERINGIN Kec. Beringin, kab. Deli Serdang, Sumatera Utara.

Tabel 1.1

Jadwal Survei/ Observasi dan Tugas Akhir

NO KEGIATAN

APRIL 2015 MEI 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mengurus SKS bersih.

2 Mengajukan surat permohonan judul.

3 Mengurus surat riset

4 Mengantar surat izin riset ke perusahaan

5 Mengambil surat balasan hasil riset dari perusahaan

6 Meminta data ke perusahaan mengenai sejarah ringkas

perusahaan, struktur organisasi, dan uraian tugas.

(15)

Dalam kegiatan pengumpulan data, penulis melakukan penelitian selama beberapa minggu mulai 28 April s/d 30 Juni 2015 di bagian keuangan PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandara Udara Internasional Kualanamu.

2. Rencana Isi

Penulis akan menguraikan rencana isi untuk mempermudah menganalisa setiap masalah. Tugas akhir yang penulis kerjakan, dapat dilihat dalam sistematika penulisan berikut ini:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan, jadwal survey/ observasi dan tugas akhir dan rencana isi.

BAB II : PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II BANDAR UDARA INTERNASIONAL KUALANAMU

Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini dan rencana kegiatan.

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA PT.

(PERSERO) ANGKASA PURA II BANDAR UDARA INTERNASIONAL KUALANAMU

(16)

pengendalian internal kas, prosedur penerimaan kas, prosedur pengeluaran kas.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

8 A.Sejarah Ringkas Perusahaan

Pada tahun 1992 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan studi pemilihan lokasi Bandar Udara Baru sebagai pengganti Bandar Udara Polonia, dimana terdapat 6 (enam) alternatif lokasi di Propinsi Sumatera Utara yang berada di kawasan Kualanamu, Pantai Cermin & Hamparan Perak (masing-masing dua lokasi). Adapun 6 (enam) kriteria yang menjadi perhatian Direktorat Jendral Perhubungan Udara adalah sebagai berikut:

a. Rencana Tata Ruang Wilayah b. Pertumbuhan Ekonomi

c. Kelayakan ekonomis, teknis, operasional, lingkungan dan usaha angkutan udara

d. Keamanan dan keselamatan penerbangan e. Keterpaduan intra dan antar moda

f. Pertahanan keamanan Negara

(18)

September 1995 yang kemudian disempurnakan dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 66 Tahun 1996 6 Nopember 1996.

Pada tahun 1996 dimulainya proses pembebasan lahan lokasi Bandar Udara Baru Kualanamu seluas 1.365 Ha oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) selaku BUMN penyelengara bandar umum dan tahun1997 dilakukan studi Review Master Plan & Basic Design Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara Baru Kualanamu oleh PT. Angkasa Pura II (Persero). Pencanangan membangun Bandara Baru Kualanamu dengan sistem Ruislag (tukar guling dengan Bandar Udara Polonia), pada saat itu sudah ada investor yang berminat yaitu konsorsium PT. Citra Lamtoro Gung Persada. Terkait terjadinya krisis ekonomi pada era pemerintahan Orde Baru, maka status pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu “Ditangguhkan Pelaksanaannya” melalui KEPPRES Nomor 39 Tahun 1997 pada tanggal 20 September 1997. Kemudian terjadi perubahan status pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu untuk diteruskan pelaksanaannya melalui KEPPRES Nomor 47 Tahun 1997 pada tanggal 1 Nopember 1997.

Pada 1998 kembali terjadi perubahan status pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu “Untuk Ditangguhkan Pelaksanaannya” melalui KEPPRES Nomor 5 Tahun 1998 pada tanggal10 Januari 1998. Namun pada tahun 2002 Diterbitkan KEPPRES Nomor 15 Tahun 2002 tentang Pencabutan KEPPRES Nomor 39 Tahun 1997 dengan mengintruksikan kepada Kementrian terkait untuk melakukan penilaian kelayakan penerusanproyek-proyek yang ditangguhkan pelaksanaannya (termasuk proyek pembangunan Bandar Udara

(19)

Selanjutnya Kementrian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan pengkajian ulang yang didasarkan pada tingkat kebutuhan, ketersediaan dana dan kriteria/ karakteristik khusus proyek dan dinyatakan pembangunan Bandar Udara baru di Kualanamu layak untuk diteruskan pelaksanaanya. Atas persetujuan Presiden RI pada Era Reformasi, Menteri Perhubungan menetapkan pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu dapat diteruskan pelaksanaanya dengan pola pendanan dari BLN (Bantuan Luar Negeri), namun kebijakan pemerintah pada Era Indonesia Bersatu menyetujui pendanaan dari APBN dan Sharing dengan PT.Angkasa Pura II (Persero) selaku BUMN penyelenggara Bandar Udara umum.

Pada tahun 2003 dilakukan Pembuatan Detail Engineering Designpembangunan Bandar Udara Kualanamu oleh Ditjen Perhubungan Udara dan PT. Angkasa Pura II (Persero) dan tahun 2006peletakan batu pertama sebagai awal dimulainya pelaksanaan pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu oleh Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla. Adanya Penetapan Rencana Induk Bandar Udara Baru Kualanamu dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 30 Tahun 2007tanggal 16 Juli 2007 dan perubahannya dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. : KM 61 Tahun 2007 tepatnya pada tanggal (29 November 2007 ). Penetapan KKOP (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan) Bandar Udara Baru Kualanamu dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. : KM 57 Tahun 2007 pada tanggal 2 Nopember 2007.

(20)

ditetapkan pemerintah. Tanggal 25 juli 2013 Bandar Udara Polonia resmi di dipindahkan dan mulailah pengoperasian Bandar Udara Internasional Kualanamu. Pada akhirnya Bandar Udara Internasional Kualanamu di resmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Tanggal 27 Maret 2014.

B.Struktur Organisasi

[image:20.595.84.534.329.643.2]

Adapun Struktur Organisasi Kantor Cabang Utama PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu yaitu sebagai berikut.

Gambar II.1

Struktur Organisasi Kantor Cabang Utama PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu.

(21)

C.Job description

Bandar Udara Internasional Kualanamu memiliki struktur organisasi dengan fungsi dan tugas pokok yang berbeda-beda. Adapun Fungsi dan tugas pokok setiap bidang adalah sebagai berikut :

1. General Manager

Fungsi : Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian seluruh kegiatan penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam menunjang pelaksanaan usaha perusahaan dan pengembangan strategi Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu untuk menunjang strategi bisnis dan kegiatan operasional Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

b. Menyusun kegiatan dan evaluasi program pada Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

(22)

d. Melakukan pengendalian dan pengurusan aset perusahaan yang digunakan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Melakukan perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu berikut kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan kebijakan dan petunjuk yang telah ditetapkan oleh Direksi.

f. Mengendalikan ketertiban wilayah kerja Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu dalam menunjang keamanan dan keselamatan penerbangan.

g. Menyusun laporan pertanggungjawaban dan perhitungan hasil kegiatan usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan oleh Direksi.

h. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pencapaian kinerja kepada Direksi secara periodik.

i. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

2. Ketua Pelelangan

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi pelelangan yang meliputi kegiatan seleksi untuk pengadaan barang dan jasa di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok:

(23)

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Pelelangan Kantor Cabang terkait seleksi untuk pengadaan barang dan jasa.

c. Melakukan pengkajian dan mengusulkan perbaikan pelaksanaan program, sistem dan prosedur Divisi Pelelangan kepada pihak terkait.

d. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pelelangan kepada General Manager secara periodik.

e. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

3 . Manager Pengembangan Teknologi Informasi & Komunikasi

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi pengembangan teknologi komunikasi dan informasi pada wilayah kerja Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Pengembangan Teknologi Informasi & Komunikasi yang telah ditetapkan dalam RKA. b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Pengembangan Teknologi

Informasi & Komunikasi di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanam.

c. Melakukan implementasi rencana pengembangan sarana dan prasana teknologi informasi dan komunikasi.

(24)

pengembang teknologi informasi dan komunikasi di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pengembangan Teknologi Informasi & Komunikasi kepada General Manager secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

4. Manager Hukum

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi hukum yang meliputi kegiatan :

a. Peraturan dan bantuan hukum. b. Perjanjian kerja sama.

c. Perjanjian pengadaan barang dan jasa. Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Hukum yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Hukum Kantor Cabang terkait bantuan hukum, perjanjian kerja sama serta perjanjian pengadaan barang dan jasa.

(25)

draft perjanjian kerjasama komersial, draft perjanjian pengadaan barang, pemborongan dan jasa lain.

d. Melakukan pengkajian dan mengusulkan perbaikan pelaksanaan program, sistem dan prosedur Divisi Hukum kepada pihak terkait.

e. Melaporkan pencapaian kinerja unit hukum kepada General Manager secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

5. Manager Humas dan Protokoler

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi humas yang meliputi kegiatan :

I. Humas. II. Protokoler.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Humas dan Protokoler yang telah ditetapkan dalam RKAP.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Humas dan Protokoler Kantor Cabang terkait kegiatan kehumasan dan keprotokoleran.

(26)

keprotokoleran, pengurusan dan pelayanan akomodasi tamu KNO, pengurusan kunjungan kerja dari cabang lain dan dari instansi lain.

d. Mengawasi dan mengendalikan program kerja humas terkait produk pencitraan Kantor Cabang antara lain content Website, penyelenggaraan pameran, majalah internal, spanduk, banner dan lain-lain.

e. Melakukan pengkajian dan mengusulkan perbaikan pelaksanaan program, sistem dan prosedur Divisi Humas dan Protokoler kepada pihak terkait.

f. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Humas dan Protokoler kepada General Manager secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

6. Manager Perencanaan dan Manager Kinerja

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi Perencanaan & Managemen Kinerja yang meliputi kegiatan :

a. Pengolahan dan analisis data statistik penerbangan, penumpang, dan moda transportasi darat.

b. Perencanaan pengembangan Bandar Udara Internasional Kualanamu. c. Monitoring dan akselarasi pencapaian target-target program investasi. d. Pengembangan kinerja komersial.

(27)

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Perencanaan & Managemen Kinerja yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Perencanaan & Managemen Kinerja di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Melakukan pengolahan dan analisis data statistik yang telah dikompilasi oleh Divisi Pelayanan Bandar Udara untuk kebutuhan Kantor Cabang dan Perusahaan.

d. Mengelola dan menyusun kegiatan inovasi di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengawasi dan melakukan akselarasi pencapaian target-target program investasi dan KPI Kantor Cabang.

f. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada managemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí perencanaan dan managemen kinerja di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

g. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Perencanaan & Manajemen Kinerja kepada General Manager secara periodik.

h. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

(28)

Fungsi : Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian pada bidang operasi dan teknik mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam menunjang pelaksanaan usaha perusahaan dan pengembangan strategi Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Menyelenggarakan kegiatan bidang operasi dan teknik yang terkait fungsi-fungsi pelayanan bandar udara, pengamanan, PKP-PK, fasilitas elektronika dan teknologi informasi, fasilitas LMP, infrastruktur bandara serta risk and safety management secara sistematis dan mampu bersinergi dengan baik.

b. Menyusun kegiatan dan evaluasi program fungsi bidang operasi dan teknik mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Membantu General Manager dalam menyusun sistem dan prosedur serta pembinaan kegiatan pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian pada bidang operasi dan teknik.

(29)

e. Melakukan penelaahan data dalam rangka perumusan kebijakan pengelolaan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu pada bidang operasi dan teknik.

f. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pencapaian kinerja pada bidang operasi dan teknik kepada General Manager secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

8. Manajer Pelayanan Bandar Udara

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi pelayanan bandar udara di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi :

I. Pelayanan pelanggan. II. Operasi sisi udara.

III. Operasi sisi darat dan terminal. Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Pelayanan bandar udara yang telah ditetapkan dalam RKA.

(30)

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Pelayanan Bandara Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating seluruh fungsi pelayanan bandara di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí pelayanan bandar udara di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

f. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pelayanan Bandara kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

9. Manager Pengamanan

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi pengamanan di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi :

I. Pengamanan penerbangan. II. Pengamanan umum.

(31)

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Pengamanan yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola Melaksanakan kegiatan Divisi Pengamanan terkait kegiatan keamanan dan keselamatan penerbangan di wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Pengamanan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating seluruh fungsi pengamanan di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu. e. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada

manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí pengamanan di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

f. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pengamanan kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

10. Manager Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK)

(32)

I. Operasional dan pemeliharaan fasilitas PKP-PK. II. Pengendalian kualitas PKP-PK dan pelatihan. Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi PKP-PK yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan divisi PKP-PK terkait pemberian pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran, pemeliharaan peralatan PKP-PK, proses salvage, pengendalian kualitas PKP-PK dan pelatihan personil PKP-PK.

c. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating personil fungsi PKP-PK di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí PKP-PK di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi PKP-PK kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

(33)

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi infrastruktur bandara di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi pemeliharaan seperti:

I. Bangunan terminal. II. Bangunan non terminal. III. Aksesibilitas dan landasan. IV. Lingkungan.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Infrastruktur Bandar Udara yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Infrastruktur Bandar Udara mengenai kegiatan pemeliharaan infrastruktur terkait bangunan terminal dan non terminal, aksesibilitas dan landasan, serta lingkungan di wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Infrastruktur Bandar Udara Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating serta pengajuan TCC personil seluruh fungsi infrastruktur bandar udara di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

(34)

f. Mengelola jadwal pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur bandar udara secara berkala.

g. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí infrastruktur bandar udara di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

h. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Infrastruktur bandar udara kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

i. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

12. Manager Fasilitas Listrik, Mekanikal dan Peralatan

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi fasilitas listrik, mekanikal, & peralatan di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi :

I. Energi dan catu daya. II. Fasilitas listrik bandara. III. Fasilitas mekanikal. IV. Fasilitas peralatan. Tugas Pokok :

(35)

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Fasilitas Listrik, Mekanikal, & Peralatan terkait kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas listrik, mekanikal, dan peralatan di wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Fasilitas Listrik, Mekanikal, & Peralatan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating serta pengajuan TCC personil seluruh fungsi fasilitas listrik, mekanikal, dan peralatan di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengawasi kegiatan pemeliharaan fasilitas listrik, mekanikal, dan peralatan agar dapat berfungsi dengan baik.

f. Mengelola jadwal pemeliharaan dan perbaikan fasilitas listrik, mekanikal, dan peralatan secara berkala.

13. Manager Fasilitas Elektronika dan Teknologi Informatika

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi fasilitas elektronika dan teknologi informasi di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi :

I.Elektronika bandar udara. II.Fasilitas data dan informasi. III.Infrastruktur dan jaringan.

(36)

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi Informasi yang telah ditetapkan dalam RKA. b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi

Informasi terkait kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas elektronika dan teknologi informasi di wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi Informasi Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating serta pengajuan TCC personil seluruh fungsi elektronika di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengawasi kegiatan pemeliharaan fasilitas elektronika dan teknologi informasi agar dapat berfungsi dengan baik.

f. Mengelola jadwal pemeliharaan dan perbaikan fasilitas elektronika dan teknologi informasi secara berkala.

(37)

h. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi Informasi kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

i. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

14. Manajer Risk and Safety Management

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi risk & safety management yang meliputi kegiatan :

I. Pengawasan sistem manajemen keselamatan. II. Indentifikasi sistem manajemen risiko.

III. Implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi PKP-PK yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan divisi PKP-PK terkait pemberian pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran, pemeliharaan peralatan PKP-PK, proses salvage, pengendalian kualitas PKP-PK dan pelatihan personil PKP-PK.

c. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating personil fungsi PKP-PK di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

(38)

PKP-PK di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi PKP-PK kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

14. Deputi Bidang Keuangan, Komersial, & SDM

Fungsi : Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian pada bidang keuangan, komersial, dan SDM mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam menunjang pelaksanaan usaha dan pengembangan strategi Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Menyelenggarakan kegiatan bidang keuangan, komersial, dan SDM yang terkait fungsi-fungsi keuangan, komersial, manajemen aset dan perlengkapan, serta SDM dan umum secara sistematis dan mampu bersinergi dengan baik.

(39)

c. Membantu General Manager dalam menyusun sistem dan prosedur serta pembinaan kegiatan pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian pada bidang keuangan, komersial, dan SDM.

d. Membantu General Manager dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Divisi Keuangan, Komersial, Manajemen Aset & Perlengkapan, serta SDM & Umum.

e. Melakukan penelaahan data dalam rangka perumusan kebijakan pengelolaan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu pada bidang keuangan, komersial, dan SDM.

f. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pencapaian kinerja pada bidang keuangan, komersial, dan SDM kepada General Manager secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

15. Manager Keuangan

Fungsi : Perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi keuangan yang meliputi kegiatan:

I. Administrasi keuangan dan perpajakan. II. Akuntansi dan anggaran.

III. Manajemen piutang. IV. PKBL.

(40)

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pencapaian program kerja Divisi Keuangan yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Divisi Keuangan Kantor Cabang terkait kegitana administrasi keuangan dan perpajakan, akuntansi dan anggaran, manajemen piutang serta PKBL Kantor cabang.

c. Mengkaji dan mengajukan usulan kepada manajemen atau divisi terkait mengenai kegiatan fungsi keuangan di Kantor Cabang Bandar Udara Kualanamu.

d. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí keuangan di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Keuangan kepada Deputi Bidang Keuangan, Komersial & SDM.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

16. Manager Komersial Bandar Udara dan Penerbangan

Fungsi : Perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi komersial yang meliputi kegiatan:

(41)

III. Manajemen Piutang. IV. PKBL.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pencapaian program kerja Divisi Komersial Bandara & Penerbangan yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Divisi Komersial Bandar Udara & Penerbangan Kantor Cabang terkait kegiatan akun PJP2U, PJP4U, tenan, dan jasa penunjang.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Komersial Bandar Udara & Penerbangan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí komersial di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu;

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Komersial Bandara & Penerbangan kepada Deputi Bidang Keuangan,Komersial & SDM;

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

(42)

Fungsi : Perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi manajemen aset dan perlengkapan yang meliputi kegiatan:

I. Aset Tetap dan Pertanahan. II. Pengadaan.

III. Perlengkapan. Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pencapaian program kerja Divisi Manajemen Aset Tetap & Perlengkapan yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Divisi Manajemen Aset & Perlengkapan Kantor Cabang terkait kegitan Aset tetap dan pertanahan, pengadaan dan perlengkapan Kantor cabang.

c. Mengkaji dan mengajukan usulan kepada manajemen atau divisi terkait mengenai kegiatan fungsi manajemen aset dan perlengkapan di Kantor Cabang Kualanamu.

d. Mengevaluasi kegiatan di Divisi Manajemen Aset dan Perlengkapan serta mengajukan usulan perbaikan pelaksanaan program, sistem dan prosedur di Divisi Manajemen Aset dan Perlengkapan.

(43)

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

18. Manager SDM dan Umum

Fungsi : Perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi SDM dan Umum yang meliputi kegiatan:

I. Personalia dan Kesejahteraan. II. Pengembangan SDM dan Diklat. III. Administrasi dan Kerumahtangaan. Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pencapaian program kerja Divisi SDM dan Umum yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Divisi SDM dan Umum Kantor Cabang terkait kegitan personalia dan kesejahteraan, pengembangan SDM dan Diklat serta administrasi dan kerumahtangaan Kantor cabang.

c. Mengkaji dan mengajukan usulan kepada manajemen atau divisi terkait mengenai kegiatan fungsi manajemen aset dan perlengkapan di Kantor Cabang Bandar Udara Kualanamu.

(44)

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi SDM & Umum kepada Deputi Bidang Keuangan,Komersial dan SDM.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

D.Jaringan Kegiatan

Tata kelola pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu mempunyai komitmen penerapan GCG (Good Coprorate Governance) merupakan hal yang mutlak bagi Angkasa Pura II. Hal tersebut dilakukan melalui penguatan infrastruktur yang dimiliki dan secara berkesinambungan meningkatkan sistem dan prosedur untuk mendukung efektivitas pelaksanaan GCG di Angkasa Pura II.

(45)

Semangat yang terkandung dalam penerapan GCG di Angkasa Pura II adalah niat dan tekad manajemen Angkasa Pura II untuk menjadikan Angkasa Pura II sebuah perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang dengan kualitas Produk dan Proses Kerja yang baik, serta memiliki Code of Conduct, termasuk tanggung jawab terhadap lingkungannya. Tujuan Penerapan GCG di Angkasa Pura II adalah sebagai berikut:

1) Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Organ Perseroan (Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi), karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan berjalan secara baik dan kepentingan semua pihak terpenuhi .

2) Mendorong dan mendukung pengembangan Angkasa Pura II. 3) Mengelola sumber daya secara lebih amanah.

4) Mengelola risiko secara lebih baik.

5) Meningkatkan pertanggungjawaban kepada stakeholders.

6) Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Angkasa Pura II. 7) Memperbaiki budaya kerja Angkasa Pura II.

8) Meningkatkan citra Angkasa Pura II (image) menjadi semakin baik.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Angkasa Pura II memiliki komitmen penuh dan secara konsisten menegakkan penerapan GCG dengan mengacu kepada beberapa aturan formal yang menjadi landasan bagi Angkasa Pura II dalam penerapan GCG yaitu:

1. Undang Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN(Pasal 5 ayat 3).

2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha No. PER- 01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan perubahannya Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012.

3. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.

(46)

5. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: KEP.448/UM.004/X/AP II–2007 dan Nomor: KEP.02.03.01/00/10/2007 461 tentang Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) di Lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero).

Prinsip-prinsip GCG sesuai dengan PER-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, meliputi:

1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan;

2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif;

3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;

4. Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip prinsip korporasi yang sehat;

(47)

E.Kinerja Kegiatan Terkini

Memaksimalkan pelayanan terbaik melalui penyediaan beragam pelayanan jasa penunjang Bandar udara yang modern dengan ditunjang fasilitas berteknologi tinggi adalah komitmen Angkasa Pura II untuk mewujudkan kenyamanan bagi pengguna jasa selama berada di lingkungan bandara. Angkasa Pura II mengusahakan pelayanan-pelayanan jasa yang menunjang bisnis jasa kebandarudaraan. Pelayanan jasa terkait bandara udara disediakan oleh Angkasa Pura II bertujuan untuk mendukung terciptanya aspek keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara selama berada di kawasan Bandara. Pelayanan jasa terkait bandar udara tersebut diantaranya: penyewaan ruangan, gudang, lahan dan fasilitas lainnya, kegiatan konsesioner, parkir kendaraan, pas bandara dan penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan industri serta bangunan yang berhubungan dengan kelancaraan angkutan udara.

Pelayanan penunjang lainnya yang juga diupayakan oleh Angkasa Pura II antara lain: pelayanan operasi bandara, pelayanan penerbangan haji, pelayanan tenaga kerja Indonesia, pelayanan kargo, pelayanan keamanan dan keselamatan bandara, pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) serta pelayanan penanggulangan gawat darurat.

1. Pelayanan Bandara

(48)

menuntut perlunya pengelolaan yang serius dan memadai. Angkasa Pura II berupaya penuh untuk memberikan pelayanan terbaik melalui pelayanan operasi bandara dengan penambahan berbagai fasilitas di lingkungan bandara dan perluasan kawasan terminal termasuk pembangunan gedung atau bangunan terminal baru. Upaya yang dilakukan ini bertujuan supaya dapat menampung jumlah penumpang yang bertambah serta dapat menghadirkan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara.

Penambahan dan perbaikan fasilitas bandara yang dilakukan oleh perusahaan diantaranya adalah penambahan dan perbaikan kursi di ruang tunggu penumpang, garbarata, toilet, troli bagasi, konter check in, konter pemeriksaan, fasilitas tempat ibadah seperti mushola dan sejumlah fasilitas pendukung lainnya. Terkait dengan pengembangan kawasan terminal, Angkasa Pura II melakukan penambahan kapasitas bandara diantaranya penambahan ruang yang mampu menampung peningkatan jumlah penumpang serta penataan ruangan yang memperlancar proses pemeriksaan dan memudahkan pengurusan administrasi penumpang. Melalui kerjasama dengan mitra binaan perusahaan, Angkasa Pura II juga menambah konterkonter jualan yang menyediakan berbagai kebutuhan para pengguna jasa bandara. Dalam rangka menjaga kenyamanan dan keindahan di lingkungan bandara, Angkasa Pura II senantiasa memantau kebersihan kawasan bandara dan melakukan program kebersihan bandara.

(49)

Pelayanan penerbangan haji pada tahun 2012 (1433H) dibagi dalam 2 fase yaitu: fase I pemberangkatan penerbangan haji dimulai pada tanggal 21 September dan berakhir 20 Oktober 2012, dengan mengangkut 82.638 jemaah.

Fase II pemulangan penerbangan haji tanggal 31 Oktober-30 November 2012 yang terbagi dalam 197 kelompok terbang (kloter) sebagaimana yang telah ditentukan oleh penyelenggara jemaah haji Indonesia (Kementerian Agama Republik Indonesia). Kegiatan penyelenggaraan penerbangan haji pada tahun 2012 dilakukan melalui 5 embarkasi/dembarkasi Bandar Udara Angkasa Pura II meliputi: Soekarno-Hatta, Polonia, Sultan Iskandar Muda, Minangkabau dan Sultan Mahmud Badaruddin II. Dalam rangka menunjang kelancaran penyelenggaraan penerbangan tersebut, Angkasa Pura II senantiasa terus meningkatkan kualitas pelayanan, fasilitas dan sumber daya manusia.

3. Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia(TKI)

Indonesia mempunyai jumlah tenaga kerja yang relatif banyak yang tersebar di berbagai negara, di mana sebagian besar memanfaatkan pelayanan jasa angkutan udara. Lalu lintas tenaga kerja Indonesia yang melalui pintu keberangkatan maupun pintu kedatangan bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II menunjukkan peningkatan seiring dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang ada di luar negeri. Selama tahun 2012, tenaga kerja Indonesia tercatat sebagai pengguna jasa bandara terbesar kedua setelah wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.

(50)

memberikan pelayanan yang maksimal dan fasilitas kemudahan bagi TKI diantaranya adalah penyediaan jalur khusus keberangkatan dan kedatangan TKI, pusat layanan informasi TKI dan layanan angkutan darat bagi TKI yang pulang ke kampung. Angkasa Pura II juga memberikan perhatian khusus dan perlindungan bagi para TKI dari aksi-aksi penipuan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab di lingkungan bandara. Dengan demikian, diharapkan para TKI merasa nyaman dan aman selama berada di bandara.

4. Pelayanan Kargo

Bisnis pengiriman atau pengangkutan barang memiliki prospek usaha yang sangat strategis termasuk bisnis pengiriman barang melalui angkutan udara (kargo). Peluang bisnis yang strategis ini, dimanfaatkan oleh PT. Agkasa Pura II dengan mengoperasikan terminal kargo dimulai sejak tahun 2007. Perusahaan telah membentuk unit bisnis strategis yang mengelola pelayanan kargo di setiap bandara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II.

Dalam rangka memastikan terpenuhinya aspek kelancaran, keamanan dan keselamatan operasional pengiriman barang dari mulai dari mulai proses penggudangan sampai dengan penerbangan, PT. Angkasa Pura II melakukan pengawasan kepatuhan terhadap prosedur dan standar yang berlaku. Perusahaan melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kargo di badara-bandara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II seperti peningkatan kapasitas pergudangan kargo yang dapat menampung peningkatan volume transaksi.

(51)

PT. Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi atas terpenuhinya aspek keamanan dan keselamatan bandara dari segala bentuk ancaman dan gangguan yang dapat merugikan penumpang, pengguna jasa bandara maupun perusahaan sendiri. Komitmen perusahann tersebut diwujudkan dengan adanya penyediaan pelayanan keamanan dan keselamatan bandara. PT. Angkasa Pura II telah melengkapi bandara-bandara yang dikelola dengan fasilitas pengamanan yang modern dan berteknologi tinggi mulai dari peralatan X-Ray untuk pemeriksaan bagasi dan kargo, walk-through dan handheld metal detector, sitem CCTV, pagar parimeter, dan lain-lain. Pada aspek kualitas sumber daya manusia yang bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan dikawasan bandara, perusahaan telah memberikan berbagai pelatihan baik yang bersifat pengetahuan sampai pada keterampilan teknis dilapangan. Hal ini bertujuan untuk membentuk personil keamanan yang handal dan profesional dalam menjalankan tugas-tugas operasional pengamanan bandara.

6. Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan pemadam Kebakaran (PKP-PK)

(52)

dengan program PKP-PK dalam kondisi yang siap siaga dan berfungsi secara optimal. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan berupa perbaikan dan peningkatan kelengkapan fasilitas maupun penggantian atau peremajaan kendaraan operasional PKP-PK antara lain foam tender, rescue invention vehcle (rapid car), ambulan dan commando car, sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku bagi masing-masing bandara.

7. Layanan Penanggulangan Gawat Darurat Kecelakaan Pesawat

(53)

F. Rencana Kegiatan

Sasaran & Tujuan Perusahaan 1. Tujuan

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Pererusahaan, PT. Angkasa Pura II telah menetatapkan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan tersebut antara lain :

1) Menjalankan dan mendukung kebijakan program perusahaan dalam segmen ekonomi dan pembangunan.

2) Mengumpulkan keuntungan bagi perusahaan dengan menjalankan bisnis kebandarudaraan yang sesuai dengan asas-asas perusahaan.

2. Sasaran Perusahaan

PT. Angkasa Pura II telah menetapkan sasaran perusahaan dalam rangka menyukseskan Tujuan Perusahaan untuk periode tahun 2009 - 2013 sebagai berikut :

1)Tercapainya pengembangan kegiatan bisnis yang menjadi fokus PT. Angkasa Pura II serta peningkatan produktivitas kegiatan usaha PT. Angkasa Pura II.

2)Tercapainya kepuasan pengguna jasa melalui pelayanan prima yang didukung dengan jaminan Service Level Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) serta ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pengguna jasa.

3)Terselenggaranya perbaikan berkelanjutan dalam proses bisnis yang berlandaskan mutu dan sesuai dengan harapan pengguna jasa.

4)Terciptanya pengembangan leadership system untuk mewujudkan efektifitas kepemimpinan sebagai role model.

5)Terwujudnya organisasi yang sesuai dengan fungsi pengelolaan bisnis bandara dan didukung oleh SDM yang berkinerja tinggi dan kompeten sesuai fokus bisnis PT. Angkasa Pura II.

(54)

45 KUALANAMU

A.Pengertian Sistem Pengendalian Internal

komisaris mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undang-undang, dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi.

Dalam teor intern didefinisikan sebagai suat organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti

(55)

Berdasarkan atas, dapat dipahami bahwa pengendalian intern adalah suat dari berbagai unsur dan tidak terbatas pada metode pengendalian yang dianut oleh bagian akuntansi dan keuangan, tetapi meliputi pengendalian anggaran, biaya standar, program pelatihan pegawai dan staf pemeriksa intern.

Setiap perusahaan/ intansi memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas operasional usahanya. Kas ( Cash) adalah aktiva lancar yang meliputi uang kertas/logam dan benda-benda lain yang dapat digunakan sebagai media tukar/alat pembayaran yang sah dan dapat diambil setiap saat.

Kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari aset. Yang termasuk dalam kas adalah seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan dengan segera seperti uang kertas, uang logam, dan saldo rekening giro di bank. Menurut PSAK No 2, setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.

(56)

untuk menjaga dana kas perusahaan. Sistem ini membentuk pengendalian internal yang memadai terhadap kas.

Pengendalian internal kas merupakan salah satu cara untuk menjaga agar dana kas perusahaan tidak diselewengkan. Meskipun penyelewengan itu tidak mungkin untuk dihilangkan tetapi dengan pengendalian inernal kas penyelewengan ini dapat dihindari. Pengendalian internal kas ada 2 yaitu :

a. Pengendalian internal kas untuk penerimaan kas

-Pengurusan penerimaan physic dan pengawasan terhadap Penerimaan kas, Penyimpanan dan penyetorannya ke bank.

-Kontrol periodik dan penjagaan keamanan uang yang disimpan. -Pengurusan Pembuatan bukti-bukti.

-Pencatatan terperici dari transaksi yang terjadi untuk menunjukan kapan diterima, dari siapa diterima berapa jumlahnya dan untuk apa penerimaan itu.

b. Pengendalian internal untuk pengeluaran kas

-Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil yang tidak efisien jika dilakukan menggunakan cek dapat dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil.

-Cek harus ditantatangani minimal 2 orang pejabat.

-Cek yang batal digunakan/salah tulis harus diasir dengan rapi.

(57)

Pengendalian Intern yang diciptakan dalam suatu perusahaan harus mempunyai beberapa tujuan. Tujuan pengendalian internal adalah menyediakan keyakinan yang memadai bahwa:

(1)Aset telah dilindungi dan digunakan untuk keperluan bisnis

Pengendalian internal dapat melindungi aset perusahaan dari pencurian, kecurangan, penyalahgunaan, atau kesalahan penempatan. Salah satu pelanggaran yang paling serius adalah kecurangan yang dilakukan oleh karyawan, adalah tindakan yang disengaja untuk menipu perusahaan demi kepentingan pribadi.

(2)Informasi bisnis yang akurat

Informasi yang akurat sangat penting untuk menjalankan perusahaan dengan baik. Perlindungan aset serta informasi yang akurat sering kali berjalan beriringan. Sebab karyawan yang mencoba melakukan penipun juga harus melakukan penyesuaian pencatatan akuntansi agar dapat menyembunyikan kecurangan yang dilakukannya.

(3)Karyawan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku

Perusahaan harus patuh pada hukum, peraturan, serta standar pelaporan keuangan yang berlaku. Contoh standar serta hukum tersebut mencakup peraturan mengenai lingkugan hidup, klausul perjanjian, peraturan keselamatan kerja, dan prinsip akuntansi berterima umum (generally accepted accounting principles-GAAP).

(58)

Manajemen bertanggung jawab merancang dan menerapkan lima unaur pengendalian internal (elements of internal control) untuk mencapai tiga tujuan pengendalian internal. Unsur-unsur tersebut adalah :

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian perusahaan adalah perilaku manajemen dan karyawan secara keseluruhan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah filosofi dan gaya operasional manajemen. Manajemen yang secara berlebihan menekankan pentingnya pencapaian target operasi dan menyimpang dari kebijakan pengendaliannya, secara tidak langsung dapat mendorong karyawan untuk mendorong mengabaikan pengendalian.

Struktur organisasi perusahaan, yang merupakan kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian operasi, juga mempengaruhi lingkungan pengendalian. Kebijakan personalia juga berpengaruh pada lingkungan pengendalian.

2. Penilaian Risiko (risk assessment)

(59)

terjadinya risiko tersebut dan menentukan tindakan yang dapat menekan risiko tersebut.

3. Prosedur pengendalian

Prosedur pengendalian dibuat untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan perusaan dapat dicapai, termasuk mencegah kecurangan.

•Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan, tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan harus dibagi antara dua orang staf atau lebih untuk menekan kemungkinan terjadinya ketidakefisienan, kesalahan, dan kecurangan.

•Operasional, penyimpangan aset, dan akuntansi, kebijakan pengendalian harus menetapkan tanggung jawab berbagai macam aktivitas usaha. Tanggung jawab untuk operasi, penyimpangan aset, dan akuntansi harus dipisahkan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan.

•Bukti dan tindakan keamanan, bukti-bukti dan tindakan keamanan harus digunakan untuk melindungi aset dan memastikan data akuntansi dapat dipercaya. Prosedur pengendalian ini dapat diterapkan dalam berbagai teknik, seperti prosedur otorisasi, pemberian persetujuan, dan rekonsiliasi.

4. Pengawasan

(60)

pengendalian. Sitem pengendalian internal dapat diawasi melalui manajemen yang berkelanjutan atau evaluasi terpisah.

5. Informasi dan komunikasi

Informasi dan komunikasi merupakan elemen penting dalam pengendalian internal. Informasi mengenai lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian serta pengawasan dibutuhkan manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan kepatuhan pada pelaporan, hukum dan peraturan yang diperlukan.

D.Prosedur Penerimaan Kas

Prosedur penerimaan kas yang dilakukan pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu meliputi serangkaian proses pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas serta pertanggungjawaban kembali. Proses ini dapat dilaksanakan secara manual ataupun menggunakan sistem terkomputerisasi.

(61)
[image:61.595.99.564.114.521.2]

Gambar III.1

Prosedur Penerimaan Kas Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Sumber: PT. (Persero) Angkasa Pura II

I. Ketentuan Umum

Adapun ketentuan umum prosedur penerimaan kas pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu , yaitu:

(62)

2. Pada prinsipnya setiap penerimaan berupa uang tunai, cek dan giro harus melalui Kasir perusahaan, kecuali dalam hal penerimaan yang bersifat emergency yang diterima setelah jam kantor.

3. Kasir harus menyetorkan setiap penerimaan tunai, cek dan giro ke Rekening Bank perusahaan pada hari yang sama.

4. Setiap Kasir perusahaan menerima uang tunai, cek dan giro harus menyiapkan kuitansi sebagai tanda terima yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Khusus untuk penerimaan cek dan giro, kuitansi tanda terima harus diberi catatan “kuitansi akan sah setelah jumlah penerimaan tersebut dikreditkan ke dalam rekening bank perusahaan”.

5. Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan bertanggungjawab atas penerimaan kas dan harus membuat Laporan Harian Penerimaan Kas.

[image:62.595.114.513.499.753.2]

II. Uraian Tugas Penanggung Jawab PT. (Persero) Angkasa Pura II Adapun penjelasan uraian tugas penanggung jawab dan tindakan yang dilakukan pada PT. (Persero) Angkasa Pura II dapat dijelaskan melalui Tabel III.1 sebagai berikut:

Tabel III.1

Uraian Tugas Penanggung Jawab Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II

Uraian Tugas

Penaggung Jawab Tindakan

Kasir 1. Menerima pembayaran berupa uang

tunai, cek, dan giro dari Debitur dan atau pihak lainnya.

(63)

Uraian Tugas Penanggung Jawab Kasir

Tindakan

3. Menyerahkan kuitansi asli kepada Debitur atau pihak lain yang melakukan pembayaran.

4. Menyiapkan Bukti Penerimaan Kas dan mencatat nomor bukti penerimaan tersebut. Serta melampirkan copy-copy kuitansi kepada masing-masing Bukti Penerimaan Kas.

5. Menyiapkan dan menyerahkan Laporan Harian Kas serta menyerahkan Bukti Penerimaan Kas

beserta dokumen pendukungnya kepada Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan.

Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan

6. Menerima Bukti Penerimaan Kas beserta dokumen pendukungnya dari Kasir.

(64)

Uraian Tugas Penaggung Jawab

Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan

Tindakan

8. Menandatangani Bukti Penerimaan Kas pada kolom yang sudah ditentukan.

9. Menyerahkan Bukti Penerimaan Kas beserta dokumen pendukungnya kepada Petugas Akuntansi.

PetugasAkuntansi 10.Menerima Bukti Penerimaan Kas beserta dokumen pendukungnya dari Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan.

11.Memverifikasi dan memberi kode akun pada bukti tersebut dan paraf. 12.Menyerahkan Bukti Penerimaan Kas

yang sudah di paraf kepada Ka. Unit Akuntansi.

Ka. UnitAkuntansi 13.Menerima Bukti Penerimaan Kas beserta dokumen pendukungnya yang telah diverifikasi dari Petugas Akuntansi.

(65)

Uraian Tugas Penanggung Jawab Ka. UnitAkuntansi

Tindakan

15.Menandatangani data tersebut pada kolom yang telah ditentukan.

16.Menyerahkan Bukti Penerimaan Kas beserta dokumen pendukungnya kepada Ka. Unit Keuangan.

Ka. UnitKeuangan 17.Menerima Bukti Penerimaan Kas beserta dokumen pendukungnya yang sudah ditandatangani Ka. Unit Akuntansi.

18.Memeriksa kelengkapan dokumen tersebut dan otorisasinya, kemudian menandatangani Bukti Penerimaan Kas tersebut pada kolom yang sudah ditentukan.

Ka. Unit Akuntansi 19.Mengembalikan seluruh dokumen tersebut beserta Laporan Harian Kas kepada Ka. Unit Akuntansi.

(66)

Uraian Tugas Penanggung Jawab Ka. Unit Akuntansi

Tindakan

Unit Keuangan.

21.Melakukan proses akuntansi, selanjutnya, lihat Prosedur Proses Akuntansi Keuangan (Bab III, Bagian IX, Seksi I).

Sumber: PT. (Persero) Angkasa Pura II

E.Prosedur Pengeluaran Kas

Prosedur pengeluaran kas yang dilakukan pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu meliputi berbagai proses yang dilakukan baik manual maupun terkomputerisasi mulai dari pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangandalam rangka pertanggungjawaban yang berkaitan dengan pengeluaran kas pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu.

(67)
[image:67.595.82.556.113.553.2]

Gambar III.2

Prosedur Pengeluaran Kas Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Sumber: PT. (Persero) Angkasa Pura II

I. Ketentuan Umum

(68)

1. Setiap pengeluaran kas harus didasarkan Bukti Pengeluaran Kas berikut dokumen pendukungnya yang telah diotorisasi oleh Pejabat yang berwenang sesuai ketentuan PT AP II yang berlaku (Lihat Daftar Otorisasi Pembayaran Kas / SK Ordonatur).

2. Setiap penerbitan Bukti Pengeluaran Kas harus diberi nomor urut oleh Ka.Sub.Unit.Adm.Keuangan/Petugas yang ditunjuk pada tanggal transaksi.

3. Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan harus membuat Laporan Harian Pengeluaran Kas selambat-lambatnya 1 ( satu ) hari kerja pada hari kerja berikutnya.

4. Pembayaran kepada pihak ekstern yang nilainya sampai dengan Rp 1.000.000,- ( satu juta rupiah ) dibayarkan dengan kas.

5. Untuk jumlah pengeluaran kepada pihak ekstern yang melebihi jumlah Rp 1.000.000,- ( satu juta rupiah ) harus dilakukan dengan cek, giro, transfer atau pemindahbukuan rekening bank ( lihat Prosedur Pengeluaran Bank – Pemborongan Pekerjaan/Pengadaan Barang dan Jasa ).

6. Pengeluaran Kas kepada pihak intern meliputi antara lain pembayaran yang berkaitan dengan pegawai yaitu restitusi, lembur dan tunjangan profesi, serta pembayaran atas permohonan uang muka dari Unit Kerja sesuai dengan ketentuan PT. AP II.

7. Penanggung jawab atas pengeluaran kas tersebut adalah Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan.

8. Setiap pengeluaran kas kecuali untuk biaya pegawai harus mendapat konfirmasi tersedianya anggaran dan disetujui oleh pejabat yang berwenang.

II. Uraian Prosedur Penanggung Jawab Pada PT.(Persero) Angkasa Pura II

(69)
[image:69.595.115.505.160.751.2]

Tabel III.2

Uraian Tugas Penanggung Jawab Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II A.Pengeluaran Kas Pihak

Ekstern Penanggung Jawab

Tindakan

Petugas Akuntansi 1. Memeriksa kelengkapan dan menerima dokumen tagihan dari Ka. Unit Terkait, atas permintaan pembayaran dari pihak ekstern. Dalam hal dokumen di maksud tidak lengkap langsung di tolak untuk segera dilengkapi.

2. Menyiapkan Bukti Pengeluaran Kas dengan dilampiri dokumen bukti pendukung.

3. Memverifikasi ( kebenaran jumlah, hitungan, aspek legal, dan tersedianya anggaran dalam periode akuntansi, dan lain-lain ) dokumen beserta Bukti Pengeluaran Kas dan memberi kode akun serta paraf. 4. Menyerahkan Bukti Pengeluaran Kas

(70)

A. Pengeluaran Kas Pihak Ekstern Penanggung Jawab

Petugas Akuntansi

Tindakan

kepada Ka. Unit Akuntansi.

Ka. Unit Akuntansi 5. Menerima Bukti Pengeluaran Kas beserta dokumen pendukungnya dari Petugas Akuntansi.

6. Memeriksa hasil verifikasi Bukti Pengeluaran Kas beserta dokumen pendukungnya.

7. Bila benar menandatangani Bukti Pengeluaran Kas tersebut pada kolom yang sudah ditentukan.

8. Menyerahkan kepada Ka. Unit Keuangan untuk persetujuan pembayarannya.

Ka. Unit Keuangan 9. Menerima Bukti Pengeluaran Kas beserta dokumen pendukung yang sudah ditandatangani Ka. Unit Akuntansi.

(71)

A. Pengeluaran Kas Pihak Ekstern Penanggung Jawab

Ka. Unit Keuangan

Tindakan

ditentukan.

11.Menyerahkan kepada Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan untuk proses selanjutnya.

Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan

12.Menerima Bukti Pengeluaran Kas yang telah disetujui Ka. Unit Keuangan.

13.Memeriksa kebenaran pembayaran dan otorisasi, bila sesuai menandatangani Bukti Pengeluaran Kas tersebut pada kolom yang sudah ditentukan.

14.Menyerahkan Bukti Pengeluaran Kas tersebut kepada Kasir untuk proses pembayarannya.

Kasir 15.Menerima Bukti Pengeluaran Kas

yang sudah ditandatangani oleh Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan.

(72)

A. Pengeluaran Kas Pihak Ekstern Penanggung Jawab

Kasir

Tindakan

17.nomor urut pada Bukti Pengeluaran Kas.

18.Membukukan mutasi harian kas pada Buku Kasir.

19.Menyerahkan Bukti Pengeluaran Kas yang sudah dilakukan pembayaran kepada Petugas Sub. Unit Adm. Keuangan.

Petugas Sub. Unit Adm. Keuangan

20.Menerima Bukti Pengeluaran Kas beserta dokumen lainnya dari Kasir. 21.Mempersiapkan Laporan Mutasi

Harian Kas.

22.Menyerahkan Laporan Mutasi Harian Kas beserta Bukti Pengeluaran Kas kepada Ka. Sub.Unit Adm. Keuangan.

Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan

(73)

A. Pengeluaran Kas Pihak Ekstern Penanggung Jawab

Ka. Sub. Unit Adm. Keuangan

Tindakan

24.Memeriksa dan menandatangani Laporan Mutasi Harian Kas beserta Bukti Pengeluaran kas.

25.Menyerahkan Laporan Mutasi Harian Kas beserta Bukti Pengeluaran Kas kepada Petugas Akuntansi.

Petugas Akuntansi 26.Menerima Laporan Mutasi Harian Kas beserta Bukti Pengeluaran Kas dari Ka. Sub.Unit Adm. Keuangan. 27.Melakukan proses akuntansi,

selanjutnya, lihat Prosedur Proses Akuntansi Keuangan (Bab III, Bagian IX, Seksi I).

(74)
[image:74.595.111.516.189.659.2]

Tabel III.3

Pengeluaran Kas Pihak Intern Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II B. Pengeluaran Kas Pihak Intern

Petugas Akuntansi 1. Menerima permintaan

pembayaran yang dilengkapi dengan Bukti

Pengeluaran Kas dari Ka. Unit Terkait (setelah mendapat konfirmasi tersedianya anggaran), setelah mendapat persetujuan pejabat yang

berwenang antara lain untuk pembayaran biaya pegawai, biaya diklat, biaya umum, dan lain-lain. 2. Proses selanjutnya sama

dengan Prosedur Pengeluaran Kas Pihak Ekstern dari No. 3 sampai dengan No. 21.

(75)

66

Berdasarkan hasil penelitian terhadap Pengendalian Internal Kas pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. PT. (Persero) Angkasa Pura II telah mempunyai prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang terkelola dengan baik.

2. Setiap penerimaan dan pengeluaran wajib memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen yang d

Gambar

Tabel 1.1
Gambar II.1
Gambar III.1
Tabel III.1
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Half of the rats were exposed to constant back- were exposed to a single tone / shock pairing (tone: ground noise during avoidance learning, while a control 1600 Hz for 3 s, 115

bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dan Peraturan Menteri

Application of the method to the characterization of the structure of an outcrop Grey- Vosgues sandstone (sample GV-1) indicated that the simultaneous prediction of capillary

Undang­Undang  Nomor 64  Tahun  1958  tentang  Pembentukan

[2] reformulated (7) as an integral equa- tion using a hodograph transform. Although their equation still requires a numerical solution, it provides an attractive alternative

Diantara dialog/percakapan tersebut diberikan pengiring (musik) 4 Setelah dialog selesai, layar panggung ditutup, apabila tidak ada layar, boneka turun ke bawah panggung

[r]