• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengendalian Internal Aktiva Tetap Pada Pt. (Persero) Angkasa Pura Ii Bandar Udara Internasional Kualanamu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pengendalian Internal Aktiva Tetap Pada Pt. (Persero) Angkasa Pura Ii Bandar Udara Internasional Kualanamu"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

8 A. Sejarah Ringkas Perusahaan

Pada tahun 1992 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan studi pemilihan lokasi Bandar Udara Baru sebagai pengganti Bandar Udara Polonia, dimana terdapat 6 (enam) alternatif lokasi di Propinsi Sumatera Utara yang berada di kawasan Kualanamu, Pantai Cermin & Hamparan Perak (masing-masing dua lokasi). Adapun 6 (enam) kriteria yang menjadi perhatian Direktorat Jendral Perhubungan Udara adalah sebagai berikut:

a. Rencana Tata Ruang Wilayah b. Pertumbuhan Ekonomi

c. Kelayakan ekonomis, teknis, operasional, lingkungan dan usaha angkutan udara

d. Keamanan dan keselamatan penerbangan e. Keterpaduan intra dan antar moda

f. Pertahanan keamanan Negara

(2)

Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 1995 pada 21 September 1995 yang kemudian disempurnakan dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 66 Tahun 1996 6 Nopember 1996.

Pada tahun 1996 dimulainya proses pembebasan lahan lokasi Bandar Udara Baru Kualanamu seluas 1.365 Ha oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) selaku BUMN penyelengara bandar umum dan tahun1997 dilakukan studi Review Master Plan & Basic Design Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara Baru Kualanamu oleh PT. Angkasa Pura II (Persero). Pencanangan membangun Bandara Baru Kualanamu dengan sistem Ruislag (tukar guling dengan Bandar Udara Polonia), pada saat itu sudah ada investor yang berminat yaitu konsorsium PT. Citra Lamtoro Gung Persada. Terkait terjadinya krisis ekonomi pada era pemerintahan

Orde Baru, maka status pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu “Ditangguhkan Pelaksanaannya” melalui KEPPRES Nomor 39 Tahun 1997 pada

tanggal 20 September 1997. Kemudian terjadi perubahan status pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu untuk diteruskan pelaksanaannya melalui KEPPRES Nomor 47 Tahun 1997 pada tanggal 1 Nopember 1997.

(3)

ditangguhkan pelaksanaannya (termasuk proyek pembangunan Bandar Udara

Baru Kualanamu) pada tanggal 22 Maret 2002.

Selanjutnya Kementrian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan pengkajian ulang yang didasarkan pada tingkat kebutuhan, ketersediaan dana dan kriteria/ karakteristik khusus proyek dan dinyatakan pembangunan Bandar Udara baru di Kualanamu layak untuk diteruskan pelaksanaanya. Atas persetujuan Presiden RI pada Era Reformasi, Menteri Perhubungan menetapkan pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu dapat diteruskan pelaksanaanya dengan pola pendanan dari BLN (Bantuan Luar Negeri), namun kebijakan pemerintah pada Era Indonesia Bersatu menyetujui pendanaan dari APBN dan Sharing dengan PT. Angkasa Pura II (Persero) selaku BUMN penyelenggara Bandar Udara umum.

Pada tahun 2003 dilakukan Pembuatan Detail Engineering Design pembangunan Bandar Udara Kualanamu oleh Ditjen Perhubungan Udara dan PT. Angkasa Pura II (Persero) dan tahun 2006 peletakan batu pertama sebagai awal dimulainya pelaksanaan pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu oleh Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla. Adanya Penetapan Rencana Induk Bandar Udara Baru Kualanamu dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 30 Tahun 2007 tanggal 16 Juli 2007 dan perubahannya dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. : KM 61 Tahun 2007 tepatnya pada tanggal (29 November 2007 ). Penetapan KKOP (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan) Bandar Udara

(4)

Tahun 2008 pelaksanaan pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu sampai dapat diselesaikan sesuai target pengoperasian bandar udara yang telah ditetapkan pemerintah. Tanggal 25 juli 2013 Bandar Udara Polonia resmi di dipindahkan dan mulailah pengoperasian Bandar Udara Internasional Kualanamu. Pada akhirnya Bandar Udara Internasional Kualanamu di resmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Tanggal 27 Maret 2014.

B. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi pada Kantor Cabang Utama PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu yaitu sebagai berikut.

Gambar II.1

Struktur Organisasi Kantor Cabang Utama PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu

(5)

C. Job Description

Bandar Udara Internasional Kualanamu memiliki struktur organisasi dengan fungsi dan tugas pokok yang berbeda-beda. Adapun Fungsi dan tugas pokok setiap bidang adalah sebagai berikut :

1. General Manager

Fungsi : Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian seluruh kegiatan penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam menunjang pelaksanaan usaha perusahaan dan pengembangan strategi Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu untuk menunjang strategi bisnis dan kegiatan operasional Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

b. Menyusun kegiatan dan evaluasi program pada Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

(6)

d. Melakukan pengendalian dan pengurusan aset perusahaan yang digunakan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Melakukan perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu berikut kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan kebijakan dan petunjuk yang telah ditetapkan oleh Direksi.

f. Mengendalikan ketertiban wilayah kerja Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu dalam menunjang keamanan dan keselamatan penerbangan.

g. Menyusun laporan pertanggungjawaban dan perhitungan hasil kegiatan usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan oleh Direksi.

h. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pencapaian kinerja kepada Direksi secara periodik.

i. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

2. Ketua Pelelangan

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi pelelangan yang meliputi kegiatan seleksi untuk pengadaan barang dan jasa di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok:

(7)

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Pelelangan Kantor Cabang terkait seleksi untuk pengadaan barang dan jasa.

c. Melakukan pengkajian dan mengusulkan perbaikan pelaksanaan program, sistem dan prosedur Divisi Pelelangan kepada pihak terkait.

d. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pelelangan kepada General Manager secara periodik.

e. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

3 . Manager Pengembangan Teknologi Informasi & Komunikasi

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi pengembangan teknologi komunikasi dan informasi pada wilayah kerja Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Pengembangan Teknologi Informasi & Komunikasi yang telah ditetapkan dalam RKA. b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Pengembangan Teknologi

Informasi & Komunikasi di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanam.

c. Melakukan implementasi rencana pengembangan sarana dan prasana teknologi informasi dan komunikasi.

(8)

pengembang teknologi informasi dan komunikasi di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pengembangan Teknologi Informasi & Komunikasi kepada General Manager secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

4. Manager Hukum

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi hukum yang meliputi kegiatan :

a. Peraturan dan bantuan hukum. b. Perjanjian kerja sama.

c. Perjanjian pengadaan barang dan jasa. Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Hukum yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Hukum Kantor Cabang terkait bantuan hukum, perjanjian kerja sama serta perjanjian pengadaan barang dan jasa.

(9)

draft perjanjian kerjasama komersial, draft perjanjian pengadaan barang, pemborongan dan jasa lain

d. Melakukan pengkajian dan mengusulkan perbaikan pelaksanaan program, sistem dan prosedur Divisi Hukum kepada pihak terkait.

e. Melaporkan pencapaian kinerja unit hukum kepada General Manager secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

5. Manager Humas dan Protokoler

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi humas yang meliputi kegiatan :

I. Humas. II. Protokoler. Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Humas dan Protokoler yang telah ditetapkan dalam RKAP.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Humas dan Protokoler Kantor Cabang terkait kegiatan kehumasan dan keprotokoleran.

(10)

keprotokoleran, pengurusan dan pelayanan akomodasi tamu KNO, pengurusan kunjungan kerja dari cabang lain dan dari instansi lain.

d. Mengawasi dan mengendalikan program kerja humas terkait produk pencitraan Kantor Cabang antara lain content Website, penyelenggaraan pameran, majalah internal, spanduk, banner dan lain-lain.

e. Melakukan pengkajian dan mengusulkan perbaikan pelaksanaan program, sistem dan prosedur Divisi Humas dan Protokoler kepada pihak terkait. f. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Humas dan Protokoler kepada

General Manager secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

6. Manager Perencanaan dan Manager Kinerja

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi Perencanaan & Managemen Kinerja yang meliputi kegiatan :

I. Pengolahan dan analisis data statistik penerbangan, penumpang, dan moda transportasi darat.

II. Perencanaan pengembangan Bandar Udara Internasional Kualanamu. III. Monitoring dan akselarasi pencapaian target-target program investasi. IV. Pengembangan kinerja komersial.

(11)

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Perencanaan & Managemen Kinerja yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Perencanaan & Managemen Kinerja di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Melakukan pengolahan dan analisis data statistik yang telah dikompilasi oleh Divisi Pelayanan Bandar Udara untuk kebutuhan Kantor Cabang dan Perusahaan.

d. Mengelola dan menyusun kegiatan inovasi di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengawasi dan melakukan akselarasi pencapaian target-target program investasi dan KPI Kantor Cabang.

f. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada managemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí perencanaan dan managemen kinerja di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

g. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Perencanaan & Manajemen Kinerja kepada General Manager secara periodik.

(12)

7. Deputi Bidang Operasi dan Teknik

Fungsi : Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian pada bidang operasi dan teknik mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam menunjang pelaksanaan usaha perusahaan dan pengembangan strategi Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Menyelenggarakan kegiatan bidang operasi dan teknik yang terkait fungsi-fungsi pelayanan bandar udara, pengamanan, PKP-PK, fasilitas elektronika dan teknologi informasi, fasilitas LMP, infrastruktur bandara serta risk and safety management secara sistematis dan mampu bersinergi dengan baik.

b. Menyusun kegiatan dan evaluasi program fungsi bidang operasi dan teknik mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Membantu General Manager dalam menyusun sistem dan prosedur serta pembinaan kegiatan pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian pada bidang operasi dan teknik.

(13)

e. Melakukan penelaahan data dalam rangka perumusan kebijakan pengelolaan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu pada bidang operasi dan teknik.

f. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pencapaian kinerja pada bidang operasi dan teknik kepada General Manager secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

8. Manajer Pelayanan Bandar Udara

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi pelayanan bandar udara di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi :

I. Pelayanan pelanggan. II. Operasi sisi udara.

III. Operasi sisi darat dan terminal. Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Pelayanan bandar udara yang telah ditetapkan dalam RKA.

(14)

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Pelayanan Bandara Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating seluruh fungsi pelayanan bandara di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí pelayanan bandar udara di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

f. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pelayanan Bandara kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

9. Manager Pengamanan

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi pengamanan di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi :

I. Pengamanan penerbangan. II. Pengamanan umum.

(15)

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Pengamanan yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola Melaksanakan kegiatan Divisi Pengamanan terkait kegiatan keamanan dan keselamatan penerbangan di wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Pengamanan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating seluruh fungsi pengamanan di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu. e. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada

manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí pengamanan di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

f. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pengamanan kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan

(16)

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi PKP-PK yang meliputi kegiatan :

I. Operasional dan pemeliharaan fasilitas PKP-PK. II. Pengendalian kualitas PKP-PK dan pelatihan. Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi PKP-PK yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan divisi PKP-PK terkait pemberian pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran, pemeliharaan peralatan PKP-PK, proses salvage, pengendalian kualitas PKP-PK dan pelatihan personil PKP-PK.

c. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating personil fungsi PKP-PK di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí PKP-PK di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi PKP-PK kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

(17)

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi infrastruktur bandara di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi pemeliharaan seperti:

I. Bangunan terminal. II. Bangunan non terminal. III. Aksesibilitas dan landasan. IV. Lingkungan.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Infrastruktur Bandar Udara yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Infrastruktur Bandar Udara mengenai kegiatan pemeliharaan infrastruktur terkait bangunan terminal dan non terminal, aksesibilitas dan landasan, serta lingkungan di wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Infrastruktur Bandar Udara Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating serta pengajuan TCC personil seluruh fungsi infrastruktur bandar udara di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

(18)

f. Mengelola jadwal pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur bandar udara secara berkala.

g. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí infrastruktur bandar udara di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

h. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Infrastruktur bandar udara kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

i. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

12. Manager Fasilitas Listrik, Mekanikal dan Peralatan

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi fasilitas listrik, mekanikal, & peralatan di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi :

I. Energi dan catu daya. II. Fasilitas listrik bandara. III. Fasilitas mekanikal. IV. Fasilitas peralatan.

Tugas Pokok :

(19)

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Fasilitas Listrik, Mekanikal, & Peralatan terkait kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas listrik, mekanikal, dan peralatan di wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Fasilitas Listrik, Mekanikal, & Peralatan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating serta pengajuan TCC personil seluruh fungsi fasilitas listrik, mekanikal, dan peralatan di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengawasi kegiatan pemeliharaan fasilitas listrik, mekanikal, dan peralatan agar dapat berfungsi dengan baik.

f. Mengelola jadwal pemeliharaan dan perbaikan fasilitas listrik, mekanikal, dan peralatan secara berkala.

13. Manager Fasilitas Elektronika dan Teknologi Informatika

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi fasilitas elektronika dan teknologi informasi di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi :

I. Elektronika bandar udara. II. Fasilitas data dan informasi. III. Infrastruktur dan jaringan. IV. Teknologi informasi perkantoran.

(20)

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi Informasi yang telah ditetapkan dalam RKA. b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi

Informasi terkait kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas elektronika dan teknologi informasi di wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi Informasi Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating serta pengajuan TCC personil seluruh fungsi elektronika di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengawasi kegiatan pemeliharaan fasilitas elektronika dan teknologi informasi agar dapat berfungsi dengan baik.

f. Mengelola jadwal pemeliharaan dan perbaikan fasilitas elektronika dan teknologi informasi secara berkala.

(21)

h. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi Informasi kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

i. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

14. Manajer Risk and Safety Management

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi risk & safety management yang meliputi kegiatan :

I. Pengawasan sistem manajemen keselamatan. II. Indentifikasi sistem manajemen risiko.

III. Implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi PKP-PK yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan divisi PKP-PK terkait pemberian pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran, pemeliharaan peralatan PKP-PK, proses salvage, pengendalian kualitas PKP-PK dan pelatihan personil PKP-PK.

c. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating personil fungsi PKP-PK di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

(22)

PKP-PK di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi PKP-PK kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

14. Deputi Bidang Keuangan, Komersial, & SDM

Fungsi : Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian pada bidang keuangan, komersial, dan SDM mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam menunjang pelaksanaan usaha dan pengembangan strategi Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Menyelenggarakan kegiatan bidang keuangan, komersial, dan SDM yang terkait fungsi-fungsi keuangan, komersial, manajemen aset dan perlengkapan, serta SDM dan umum secara sistematis dan mampu bersinergi dengan baik.

(23)

c. Membantu General Manager dalam menyusun sistem dan prosedur serta pembinaan kegiatan pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian pada bidang keuangan, komersial, dan SDM.

d. Membantu General Manager dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Divisi Keuangan, Komersial, Manajemen Aset & Perlengkapan, serta SDM & Umum.

e. Melakukan penelaahan data dalam rangka perumusan kebijakan pengelolaan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu pada bidang keuangan, komersial, dan SDM.

f. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pencapaian kinerja pada bidang keuangan, komersial, dan SDM kepada General Manager secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

15. Manager Keuangan

Fungsi : Perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, evaluasi dan peng-koordinasian fungsi keuangan yang meliputi kegiatan:

I. Administrasi keuangan dan perpajakan. II. Akuntansi dan anggaran.

(24)

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pencapaian program kerja Divisi Keuangan yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Divisi Keuangan Kantor Cabang terkait kegitana administrasi keuangan dan perpajakan, akuntansi dan anggaran, manajemen piutang serta PKBL Kantor cabang.

c. Mengkaji dan mengajukan usulan kepada manajemen atau divisi terkait mengenai kegiatan fungsi keuangan di Kantor Cabang Bandar Udara Kualanamu.

d. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí keuangan di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Keuangan kepada Deputi Bidang Keuangan, Komersial & SDM.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

16. Manager Komersial Bandar Udara dan Penerbangan

Fungsi : Perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, evaluasi dan peng-koordinasian fungsi komersial yang meliputi kegiatan:

(25)

II. Akuntansi dan Anggaran. III. Manajemen Piutang. IV. PKBL.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pencapaian program kerja Divisi Komersial Bandara & Penerbangan yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Divisi Komersial Bandar Udara & Penerbangan Kantor Cabang terkait kegiatan akun PJP2U, PJP4U, tenan, dan jasa penunjang.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Komersial Bandar Udara & Penerbangan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí komersial di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu;

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Komersial Bandara & Penerbangan kepada Deputi Bidang Keuangan,Komersial & SDM;

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

(26)

Fungsi : Perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi manajemen aset dan perlengkapan yang meliputi kegiatan:

I. Aset Tetap dan Pertanahan. II. Pengadaan.

III. Perlengkapan. Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pencapaian program kerja Divisi Manajemen Aset Tetap & Perlengkapan yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Divisi Manajemen Aset & Perlengkapan Kantor Cabang terkait kegitan Aset tetap dan pertanahan, pengadaan dan perlengkapan Kantor cabang.

c. Mengkaji dan mengajukan usulan kepada manajemen atau divisi terkait mengenai kegiatan fungsi manajemen aset dan perlengkapan di Kantor Cabang Kualanamu.

d. Mengevaluasi kegiatan di Divisi Manajemen Aset dan Perlengkapan serta mengajukan usulan perbaikan pelaksanaan program, sistem dan prosedur di Divisi Manajemen Aset dan Perlengkapan.

(27)

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

18. Manager SDM dan Umum

Fungsi : Perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi SDM dan Umum yang meliputi kegiatan:

I. Personalia dan Kesejahteraan. II. Pengembangan SDM dan Diklat. III. Administrasi dan Kerumahtangaan. Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pencapaian program kerja Divisi SDM dan Umum yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Divisi SDM dan Umum Kantor Cabang terkait kegitan personalia dan kesejahteraan, pengembangan SDM dan Diklat serta administrasi dan kerumahtangaan Kantor cabang.

c. Mengkaji dan mengajukan usulan kepada manajemen atau divisi terkait mengenai kegiatan fungsi manajemen aset dan perlengkapan di Kantor Cabang Bandar Udara Kualanamu.

(28)

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi SDM & Umum kepada Deputi Bidang Keuangan,Komersial dan SDM.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

D. Jaringan Kegiatan

Tata kelola pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu mempunyai komitmen penerapan GCG (Good Coprorate Governance) merupakan hal yang mutlak bagi Angkasa Pura II. Hal

tersebut dilakukan melalui penguatan infrastruktur yang dimiliki dan secara berkesinambungan meningkatkan sistem dan prosedur untuk mendukung efektivitas pelaksanaan GCG di Angkasa Pura II.

(29)

Semangat yang terkandung dalam penerapan GCG di Angkasa Pura II adalah niat dan tekad manajemen Angkasa Pura II untuk menjadikan Angkasa Pura II sebuah perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang dengan kualitas Produk dan Proses Kerja yang baik, serta memiliki Code of Conduct, termasuk tanggung jawab terhadap lingkungannya.

Tujuan Penerapan GCG di Angkasa Pura II adalah sebagai berikut:

1) Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Organ Perseroan (Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi), karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan berjalan secara baik dan kepentingan semua pihak terpenuhi .

2) Mendorong dan mendukung pengembangan Angkasa Pura II. 3) Mengelola sumber daya secara lebih amanah.

4) Mengelola risiko secara lebih baik.

5) Meningkatkan pertanggungjawaban kepada stakeholders.

6) Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Angkasa Pura II. 7) Memperbaiki budaya kerja Angkasa Pura II.

8) Meningkatkan citra Angkasa Pura II (image) menjadi semakin baik.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Angkasa Pura II memiliki komitmen penuh dan secara konsisten menegakkan penerapan GCG dengan mengacu kepada beberapa aturan formal yang menjadi landasan bagi Angkasa Pura II dalam penerapan GCG yaitu:

1. Undang Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN(Pasal 5 ayat 3).

2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha No. PER- 01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan perubahannya Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012.

3. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.

4. Undang Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang diperbaharui oleh Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007.

(30)

tentang Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) di Lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero).

Prinsip-prinsip GCG sesuai dengan PER-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, meliputi:

1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan;

2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif;

3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;

4. Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip prinsip korporasi yang sehat;

5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan(stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.

(31)

Memaksimalkan pelayanan terbaik melalui penyediaan beragam pelayanan jasa penunjang Bandar udara yang modern dengan ditunjang fasilitas berteknologi tinggi adalah komitmen Angkasa Pura II untuk mewujudkan kenyamanan bagi pengguna jasa selama berada di lingkungan bandara. Angkasa Pura II mengusahakan pelayanan-pelayanan jasa yang menunjang bisnis jasa kebandarudaraan. Pelayanan jasa terkait bandara udara disediakan oleh Angkasa Pura II bertujuan untuk mendukung terciptanya aspek keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara selama berada di kawasan Bandara. Pelayanan jasa terkait bandar udara tersebut diantaranya: penyewaan ruangan, gudang, lahan dan fasilitas lainnya, kegiatan konsesioner, parkir kendaraan, pas bandara dan penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan industri serta bangunan yang berhubungan dengan kelancaraan angkutan udara.

Pelayanan penunjang lainnya yang juga diupayakan oleh Angkasa Pura II antara lain: pelayanan operasi bandara, pelayanan penerbangan haji, pelayanan tenaga kerja Indonesia, pelayanan kargo, pelayanan keamanan dan keselamatan bandara, pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) serta pelayanan penanggulangan gawat darurat.

1. Pelayanan Bandara

(32)

berupaya penuh untuk memberikan pelayanan terbaik melalui pelayanan operasi bandara dengan penambahan berbagai fasilitas di lingkungan bandara dan perluasan kawasan terminal termasuk pembangunan gedung atau bangunan terminal baru. Upaya yang dilakukan ini bertujuan supaya dapat menampung jumlah penumpang yang bertambah serta dapat menghadirkan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara.

Penambahan dan perbaikan fasilitas bandara yang dilakukan oleh perusahaan diantaranya adalah penambahan dan perbaikan kursi di ruang tunggu penumpang, garbarata, toilet, troli bagasi, konter check in, konter pemeriksaan, fasilitas tempat ibadah seperti mushola dan sejumlah fasilitas pendukung lainnya. Terkait dengan pengembangan kawasan terminal, Angkasa Pura II melakukan penambahan kapasitas bandara diantaranya penambahan ruang yang mampu menampung peningkatan jumlah penumpang serta penataan ruangan yang memperlancar proses pemeriksaan dan memudahkan pengurusan administrasi penumpang. Melalui kerjasama dengan mitra binaan perusahaan, Angkasa Pura II juga menambah konterkonter jualan yang menyediakan berbagai kebutuhan para pengguna jasa bandara. Dalam rangka menjaga kenyamanan dan keindahan di lingkungan bandara, Angkasa Pura II senantiasa memantau kebersihan kawasan bandara dan melakukan program kebersihan bandara.

2. Pelayanan Penerbangan Haji

(33)

September dan berakhir 20 Oktober 2012, dengan mengangkut 82.638 jemaah.

Fase II pemulangan penerbangan haji tanggal 31 Oktober-30 November 2012 yang terbagi dalam 197 kelompok terbang (kloter) sebagaimana yang telah ditentukan oleh penyelenggara jemaah haji Indonesia (Kementerian Agama Republik Indonesia). Kegiatan penyelenggaraan penerbangan haji pada tahun 2012 dilakukan melalui 5 embarkasi/dembarkasi Bandar Udara Angkasa Pura II meliputi: Soekarno-Hatta, Polonia, Sultan Iskandar Muda, Minangkabau dan Sultan Mahmud Badaruddin II. Dalam rangka menunjang kelancaran penyelenggaraan penerbangan tersebut, Angkasa Pura II senantiasa terus meningkatkan kualitas pelayanan, fasilitas dan sumber daya manusia.

3. Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia(TKI)

Indonesia mempunyai jumlah tenaga kerja yang relatif banyak yang tersebar di berbagai negara, di mana sebagian besar memanfaatkan pelayanan jasa angkutan udara. Lalu lintas tenaga kerja Indonesia yang melalui pintu keberangkatan maupun pintu kedatangan bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II menunjukkan peningkatan seiring dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang ada di luar negeri. Selama tahun 2012, tenaga kerja Indonesia tercatat sebagai pengguna jasa bandara terbesar kedua setelah wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.

(34)

memberikan pelayanan yang maksimal dan fasilitas kemudahan bagi TKI diantaranya adalah penyediaan jalur khusus keberangkatan dan kedatangan TKI, pusat layanan informasi TKI dan layanan angkutan darat bagi TKI yang pulang ke kampung. Angkasa Pura II juga memberikan perhatian khusus dan perlindungan bagi para TKI dari aksi-aksi penipuan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab di lingkungan bandara. Dengan demikian, diharapkan para TKI merasa nyaman dan aman selama berada di bandara.

4. Pelayanan Kargo

Bisnis pengiriman atau pengangkutan barang memiliki prospek usaha yang sangat strategis termasuk bisnis pengiriman barang melalui angkutan udara (kargo). Peluang bisnis yang strategis ini, dimanfaatkan oleh PT. Agkasa Pura II dengan mengoperasikan terminal kargo dimulai sejak tahun 2007. Perusahaan telah membentuk unit bisnis strategis yang mengelola pelayanan kargo di setiap bandara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II.

(35)

5. Keamanan dan Keselamatan Bandara

PT. Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi atas terpenuhinya aspek keamanan dan keselamatan bandara dari segala bentuk ancaman dan gangguan yang dapat merugikan penumpang, pengguna jasa bandara maupun perusahaan sendiri. Komitmen perusahann tersebut diwujudkan dengan adanya penyediaan pelayanan keamanan dan keselamatan bandara. PT. Angkasa Pura II telah melengkapi bandara-bandara yang dikelola dengan fasilitas pengamanan yang modern dan berteknologi tinggi mulai dari peralatan X-Ray untuk pemeriksaan bagasi dan kargo, walk-through dan handheld metal detector, sitem CCTV, pagar parimeter, dan lain-lain. Pada

aspek kualitas sumber daya manusia yang bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan dikawasan bandara, perusahaan telah memberikan berbagai pelatihan baik yang bersifat pengetahuan sampai pada keterampilan teknis dilapangan. Hal ini bertujuan untuk membentuk personil keamanan yang handal dan profesional dalam menjalankan tugas-tugas operasional pengamanan bandara.

6. Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan pemadam

Kebakaran (PKP-PK)

(36)

kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK). PT. Angkasa Pura II berupaya memastikan bahwa semua infrastruktur/fasilitas yang terkait dengan program PKP-PK dalam kondisi yang siap siaga dan berfungsi secara optimal. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan berupa perbaikan dan peningkatan kelengkapan fasilitas maupun penggantian atau peremajaan kendaraan operasional PKP-PK antara lain foam tender, rescue invention vehcle (rapid car), ambulan dan commando car, sesuai dengan ketentuan dan

standar yang berlaku bagi masing-masing bandara.

7. Layanan Penanggulangan Gawat Darurat Kecelakaan Pesawat

(37)

Airport Emergency Committee (AEC) sesuai prosedur atau standar dalam

Airport Emergency Plan (AEP).

F. Rencana Kegiatan

Sasaran & Tujuan Perusahaan 1. Sasaran Perusahaan

PT. Angkasa Pura II telah menetapkan sasaran perusahaan dalam rangka menyukseskan Tujuan Perusahaan untuk periode tahun 2009 - 2013 sebagai berikut :

1) Tercapainya pengembangan kegiatan bisnis yang menjadi fokus PT. Angkasa Pura II serta peningkatan produktivitas kegiatan usaha PT. Angkasa Pura II.

2) Tercapainya kepuasan pengguna jasa melalui pelayanan prima yang didukung dengan jaminan Service Level Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) serta ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pengguna jasa.

3) Terselenggaranya perbaikan berkelanjutan dalam proses bisnis yang berlandaskan mutu dan sesuai dengan harapan pengguna jasa.

4) Terciptanya pengembangan leadership system untuk mewujudkan efektifitas kepemimpinan sebagai role model.

5) Terwujudnya organisasi yang sesuai dengan fungsi pengelolaan bisnis bandara dan didukung oleh SDM yang berkinerja tinggi dan kompeten sesuai fokus bisnis PT. Angkasa Pura II.

6) Terjalinnya integrasi jaringan/networking antar instansi dan bandara lainnya.

2. Tujuan Perusahaan

(38)

1) Menjalankan dan mendukung kebijakan program perusahaan dalam segmen ekonomi dan pembangunan.

Gambar

Gambar II.1

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Half of the rats were exposed to constant back- were exposed to a single tone / shock pairing (tone: ground noise during avoidance learning, while a control 1600 Hz for 3 s, 115

bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dan Peraturan Menteri

Application of the method to the characterization of the structure of an outcrop Grey- Vosgues sandstone (sample GV-1) indicated that the simultaneous prediction of capillary

Undang­Undang  Nomor 64  Tahun  1958  tentang  Pembentukan

Diantara dialog/percakapan tersebut diberikan pengiring (musik) 4 Setelah dialog selesai, layar panggung ditutup, apabila tidak ada layar, boneka turun ke bawah panggung

[r]

lndividu yang sering me- nonton acara televisi dengan nuansa kultur Beta- wi akan cenderung mempunyai persepsi tentang orang Betawi yang sama dengan gambaran orang Betawi