• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK HIBURAN

D. Upaya yang dilakukan Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Hiburan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dan dengan melihat data yang berhasil penulis peroleh dari Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan telah melaksanakan kewajibannya dalam hal upaya peningkatan penerimaan pajak hiburan.

Upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dalam meningkatkan penerimaan pajak hiburan adalah :106

1. Melakukan pendataan terhadap wajib pajak sehingga data yang disampaikan dapat lebih mendekati akuratisasi data.

2. Ekstensifikasi Pemungutan Pajak Hiburan

Ekstensifikasi adalah kebijakan di bidang perpajakan yang ditujukan untuk meningkatkan penerimaan perpajakan melalui penambahan jumlah Wajib Pajak dan perluasan Objek Pajak Hiburan.

3. Intensifikasi Pemungutan Pajak Hiburan

Intensifikasi merupakan kebijakan yang ditempuh dengan tujuan agar Wajib Pajak membayar sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga realisasi penerimaan Pajak Hiburan sesuai dengan target yang telah ditetapkan atau

106

Hasil Wawancara dengan Erizal Kepala Seksi Pendapatan dan Pendaftaran Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan Tanggal 01 Pebruari 2017 Pukul 10.00 Wib

bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Intensifikasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

a. Melakukan pemeriksaan secara berkala yaitu per-tiga bulan (triwulan) b. Melakukan sosialisasi.

4. Melakukan pendataan atas Usaha Game Online yang ada di Wilayah UPT se Kota Medan dalam upaya menjaring Wajib Pajak Baru dari sektor permainan Ketangkasan Pajak Hiburan.

5. Melakukan Koordinasi dengan bendahara SKPD yang ada dilingkungan Pemko Medan, Selaku Wajib Pungut dalam hal pemungutan Pajak Hiburan atas kegiatan yang dilakukan oleh SKPD terkait.

6. Melakukan Koordinasi dengan SKPD yang terkait perizinan, antara lain dengan Dinas Pariwisata dan BPPT, dalam hal menjaring Wajib Pajak Baru, yang mana arus terlebih dahulu terdaftar dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD) dalam rangka pengurusan Izin Usaha Baru. Untuk Wajib Pajak Lama, terlebih dahulu harus melunasi pajak terutangnya untuk dapat memperpanjang izin usaha.

7. Membentuk Tim Terpadu berdasarkan SK Walikota Medan No. 503/078/2016 tentang Tim Terpadu Penegakan Peraturan Daerah Terhadap Tempat-Tempat Usaha dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Hasil nyata yang diperoleh sejak terbentuknya Tim Terpadu ini adalah meningkatnya PAD yang berasal dari pembayaran pajak terutang Wajib Pajak.

8. Memfungsikan pengawasan dari Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dan bekerjasama dengan administrasi terkait / Tim Terpadu ( Dinas Pariwisata, Satpol PP, Polisi, Kejaksaan dan Kodim ) dengan tujuan untuk melaksanakan penagihan kepada wajib pajak khususnya wajib pajak yang tidak taat membayar pajak, bagi wajib pajak terutang, menunggak dan sekaligus peninjauan data lapangan yang sebenarnya.

9. Mengadakan peninjauan ulang atau mendata ulang apabila terjadi kesalahan dalam pemeriksaan. Agar tidak terjadi kesalahan dalam pendataan, apabila dilakukan peninjauan kembali atau meneliti data dengan benar sehingga tidak adanya lagi kesalahan-kesalahan dalam perhitungan besar pajak yang seharusnya terutang.

10.Pemeriksaan wajib pajak secara terus dilakukan dengan menggunakan self assessment system dan juga official assesment. Pemeriksaan secara self assessment System digunakan untuk memeriksa objek pajak hiburan yang tergolong hiburan mewah yang penghasilannya melebihi Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) perbulan, sedangkan pemeriksaan yang menggunakan official assessment system digunakan untuk memeriksa objek pajak hiburan yang tergolong hiburan biasa-biasa saja atau tidak tergolong mewah yang penghasilannya kurang atau dibawah Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) perbulan.

11.Melakukan pengawasan secara rutin kepada wajib pajak, hal ini dilakukan guna untuk menghindari adanya penyimpangan atau adanya data yang tidak benar disampaikan oleh wajib pajak.

12.Melakukan sosialisasi

Sosialisasi Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 7 Tahun 2011 Salah satu cara pembinaan wajib pajak adalah sosialisasi produk hukum termasuk di dalamnya Peraturan Daerah (PERDA) ini. Hal tersebut tidak dapat dilaksanakan secara sekaligus akan tetapi bertahap dan berkesinambungan, sehingga masyarakat akan memahami arti pentingnya ketaatan dan kepatuhan terhadap produk hukum tersebut. Program sosialisasi merupakan salah satu program pengenalan yang dilakukan pemerintah terhadap masyarakat, supaya masyarakat mengetahui mengenai proses hukum yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga terbentuk pengetahuan dan pemahaman tentang Peraturan Daerah tersebut dalam diri masyarakat. Di samping itu, hal ini dilakukan pemerintah karena ingin merubah perilaku masyarakat.

1. Pajak hiburan dalam Hukum Administrasi Negara diatur dalam Undang-Undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi DaerahUndang-Undang No.34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang No.18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Peraturan Pemerintah No.65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah

2. Pelaksanaan pemungutan pajak hiburan di kota Medan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan secara umum sudah berjalan dengan baik hanya saja masih terdapat beberapa kekurangan, seperti belum maksimalnya proses komunikasi maupun pengawasan kepada pengusaha hiburan untuk melaksanakan seluruh peraturan yang ada dalam peraturan tersebut.

3. Pengajuan permohonan pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak hiburan pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan tidak diatur dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan tidak diatur dalam Perda tersebut, tetapi prakteknya diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.03/2010, serta Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 38/PJ./2010 yang menentukan bahwa cara pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak adalah adanya permohonan wajib pajak yang harus diajukan secara tertulis paling lama 9

(sembilan) hari kerja sebelum jatuh tempo pembayaran, disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung permohonan, serta jumlah pembayaran pajak yang dimohon untuk diangsur, masa angsuran, dan besarnya angsuran, jumlah pembayaran pajak yang dimohon untuk ditunda dan jangka waktu penundaan.

B. Saran

1. Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan harus rutin memberikan sosialisasi kepada wajib pajak untuk mengantisipasi perubahan Pajak daerah dan retribusi daerah dimasa yang akan datang. Selain itu memberikan sanksi yang tegas kepada Wajib Pajak yang melanggar peraturan tentang pajak hiburan.

2. Agar dipertimbangkan untuk menggunakan sistem komputerisasi dalam pemungutan pajak hiburan sehingga akan mempermudah pelaksanaan pemungutan pajak hiburan di Dinas Pendapatan Kota Medan.

3. Untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman yang benar dari wajib pajak terhadap pajak dan prosedur pemungutan pajak serta peraturan dan perundang-undangan khususnya yang mengatur pajak hiburan hendaknya diadakan program penyuluhan perpajakan secara rutin dan terjadwal.

Dokumen terkait