BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Upaya Guru
13 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Upaya
Suatu usaha, akal, atau ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, dan mencari jalan keluar (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998 : 995).
b. Pengertian Guru
Guru atau pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada peserta didik, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri, dan memenuhi tingkat kedewasaannya, mampu mandiri dalam mengerjakan tugas, taat sebagai hamba Allah SWT dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk mandiri (Nata, 2010 : 159). Seseorang guru adalah pendidik di lembaga formal atau disekolah. Guru sering pula disebut dengan pendidik, pembantu karena guru menerima limpahan sebagai tanggung jawab orang untuk menolong dan membimbing anak (Ahmad dan Nur, 1991 : 241 : 242).
Peran guru artinya keseluruhan tingkah laku yang harus dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru (Tohirin, 2006 : 165). Guru mempunyai peran yang luas
14
karena faktor utama dalam keseluruhan proses pendidikan. Seperti yang dikatakan oleh Asep Yonny bahwa guru memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru tidak sekedar dituntut memiliki kemampuan mentransformasikan pengetahuan dan pengalamannya, memberikan ketauladanan, tetapi juga diharapkan mampu menginspirasi anak didiknya agar mereka dapat mengembangkan potensi diri dan memiliki akhlaq yang baik (Yonny, 2011 : 9).
Pendidik adalah orang yang secara langsung bertanggung jawab untuk membawa peserta didik ke arah yang dicita-citakan. Seorang pendidik dituntut tanggung jawab yang besar. Untuk itu diperlukan beberapa kompetensi pokok. Pertama kompetensi keilmuan, seorang pendidik mesti memiliki ilmu yang kadarnya layak untuk mengajar pada tingkat dan program tertentu. Kedua kompetensi keterampilan mengkomunikasian keilmuwan. Ketiga kompetensi moral akademik. Saat sekarang dalam undang-undang tentang Guru dan Dosen telah ditetapkan empat kompetensi yaitu Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional (daulay dan Nurgaya, 2012 : 20).
Menurut pengertian secara umum guru adalah seorang yang memberikan pembelajaran alam lingkungan lembaga pendidikan formal maupun non formal. Maka guru dapat
15
didefinisikan sebagai orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik (Djamarah, 2005 : 31).
Guru adalah seseorang yang kerjanya mengajar serta mendidik yang merupakan sebuah profesi yang memerlukan keahlian dan keterampilan khusus sebagai seorang pengajar. Seorang pendidik yang professional memiliki tugas penting yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik melalui pendidikan formal. Tugas guru adalah melaksanakan berbagai usaha untuk menolong anak didik dalam menuju kedewasaan, salah satu diantara sekian banyak usaha yang dapat dilakukan ianlah dengan mengajar. Usaha lain umpanya memberikan contoh yang baik, pembiasaan, memberikan hadiah, pujian, hukuman, larangan, dan sebagainya (tafsir, 2008 : 7). Guru dalam sejarah hidupnya senantiasa menghargai kejayaan anak didiknya serta sanggup berkorban dan melakukan apa saj untuk manfaat dan kesejahteraan orang lain. Firman Allah SWT di dalam Al Qur’an surat Al Mujadaalah : 11
ي
ا هُّي أ
ٱ
وُن ما ء نيِذَّل
مُك ل ليِق ا ذِإ ْا
يِف ْاوُحَّس ف ت
ٱ ل
ج م
ف ِسِل
ٱ ف
ف ي ْاوُح س
ِح س
ٱ
مُك ل ُ َّللَّ
ليِق ا ذِإ و
ٱ
ف ْاوُزُشن
ٱ
ر ي ْاوُزُشن
ِع ف
ٱ
ُ َّللَّ
ٱ
مُكنِم ْاوُن ما ء نيِذَّل
وٱ
ْاوُتوُأ نيِذَّل
ٱ ل
لِع
م
ج ر د
ت
وٱ
ِب ُ َّللَّ
ع ت ا م
ريِب خ نوُل م
١١
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
16
untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Seorang guru adalah aktor utama disamping sebagai orang tua dan elemen lainnya kesuksesan pendidikan yang dicanangkan. Tanpa keterlibatan aktif guru, pendidikan kosong dari materi, esensi, dan subtansi. Secanggih apapun sebuah kurikulum, visi, misi, dan kekuatan finansial, sepanjang gurunya pasif, maka kualitas pendidikan akan merosot tajam. Sebaliknya sejak kapanpun sebuah kurikulum, visi, misi, dan kekuatan finansial, jika gurunya inovatif, progresif, dan produktif, maka kualitas lembaga pendidikan akan maju pesat. Lebih lagi jika sistem yang baik ditunjang dengan kualitas guru yang inovatif, maka kualitas lembaga pendidikan akan semakin dahsyat (Asmani, 2009 : 6). Untuk menjadi guru yang inovatif dan professional sangatlah penting bagi kemajuan peserta didiknya. Karena pendidik memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap kecerdasan anak bangsa di Indonesia. Pendidik ialah tenaga professional yang diserahi tugas dan tanggung jawab untuk menumbuhkan, membina, mengembangkan bakat dan minat, kecerdasan akhlaq, moral, pengalaman, wawasan, dan ketrampilan peserta didik. Seorang pendidik adalah orang yang berilmu pengetahuan dan
17
berwawasan luas, memiliki keterampilan, pengalaman, kepribadian mulia, memahami, yang tersurat dan tersirat, menjadi cotoh dan model bagi muridnya, senantiasa membaca dan meneliti, memiliki keahlian yang dapat diandalkan, serta menjadi penasehat (Nata, 2010 : 165). Sehingga guru atau pendidik mempunyai peran penting dalam membentuk karakter anak didiknya untuk lebih baik dan berakhlaq mulia yang berguna bagi bangsa dan Negara (Asmani, 2009 : 160).
Seorang guru memiliki dua sisi yang tidak dapat dilepaskan yaitu kelebihan dan kekurangan, kelebihan yang ada sangat baik untuk ditingkatkan. Menjadi guru yang ideal dan inovatif yang menjunjung tinggi integritas moral, emosional, spiritual, question dan sosial. Dan kelemahan yang harus dikurangi sedikit demi sedikit, sehingga bisa menjadi teladan bagi murid dan lingkungan sosialnya (Asmani, 2009 : 9). Untuk itu pendidik harus rela melayani dan sadar bahwa : 1) Anak adalah makhluk yang berpribadi, karena itu harus
diperlakukan sesuai dengan kepribadiannya.
2) Anak untuk berkembang sendiri kemampuannya masih terbatas.
3) Anak adalah makhluk manusia yang selalu ingin berkembang.
18
4) Atas dasar keterbatasan tersebut anak membutuhkan pertolongan dan bantuan pelayanan dari pendidik/ orang tua (Ahmadi dan Nur, 1991 : 13).
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa guru adalah orang yang profesinya mengajar, melakukan profesi transfer ilmu yang dimilikinya kepada siswa. Atau juga bisa diartikan guru adalah salah satu unsur yang berperan dalam proses belajar mengajar, tanpa kehadiran guru niscaya tujuan PAI tidak dapat tercapai. Guru merupakan faktor penentu bagi keberhasilan pendidikan disekolah karena guru merupakan pusat informasi dan pembentuk rupa mental peserta didik. c. Syarat Guru
Dilihat dari ilmu pendidikan Islam, secara umum untuk menjadi seorang Guru Pendidikan Agama Islam yang baik dan dapat bertanggung jawab haruslah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Menurut Zakiyah Darajat (2004 : 41), syarat-syarat tersebut antara lain :
1) Taqwa kepada Allah SWT
Taqwa adalah mentaati atau melaksanakan segala perintah Allah. Sebab ia adalah teladan bagi umat-Nya. Sejauh mana seorang guru mampu memberikan teladan baik bagi muridnya, sejauh itu punlah ia akan berhasil
19
mendidik mereka agar menjadi generasi penerus bangsa yang baik dan mulia.
2) Berilmu
Syarat utama untuk menjadi seorang guru adalah berilmu. Sehingga ijazah bukan semata-mata secarik kertas, tetapi sesuatu bukti bahwa pemiliknya telah memiliki ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang diperlukan untuk suatu jabatan. Guru pun harus mempunyai ijazah supaya ia diperbolehkan mengajar kecuali dalam keadaan darurat. Misalnya jumlah murid sangat meningkat sedang jumlah gru jauh daripada mencakup, maka terpaksa menyimpang untuk sementara yakni menerima guru yang belum berijazah tapi dalam keadaan normal dan patokan bahwa makin tinggi pendidikan guru makin tinggi pula derajat masyarakat. 3) Sehat Jasmani
Kesehatan jasmani kerap kali dijadikan salah satu syarat bagi mereka yang melamar sebagai guru. Guru yang mengidap penyakit menular upamanya sangat membahayan kesehatan siswa-siswanya.
20 4) Berkelakuan Baik
Budi pekerti guru maha penting dalam pendidikan murid. Guru harus menjadi suri tauladan bagi anak didiknya.
Menurut (Yunus Namsa 2000 : 89), syarat-syarat bagi Guru Pendidikan Agama Islam yang baik sebagai berikut : 1) Zuhud.
2) Kebersihan guru. 3) Ikhlas dalam mengajar 4) Pemaaf.
5) Harus mengetahui tabi’at murid.
6) Harus mengetahui mata pelajaran yang diajarkan.
Menurut (Oemar hamalik, 2001 : 118) pekerjaan guru adalah professional, maka untuk itu menjadi guru harus pada memenuhi persyaratan yang berat. Beberapa diantaranya ialah :
1) Harus memiliki bakat sebagai guru, 2) Harus memiliki keahlian sebagai guru,
3) Memiliki kepribadian yang baik dan terintergrasi, 4) Memiliki mental yang kuat,
5) Berbadan sehat,
21
7) Guru adalah manusia yang berjiwa pancasila, 8) Guru adalah warga Negara yang baik.
Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa untuk menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah, ia harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan antara lain taqwa kepada Allah, taat pada agama, menguasai ilmu pengetahuan agama, zuhud, ikhlas, sehat jasmani dan rohami, dan ia juga mampu mempengaruhi anak didik kea rah yang lebih baik.
d. Tugas Guru
Secara umum guru memiliki banyak tugas, baik berkaitan oleh dinas maupun diluar dinas dalam bentuk pengabdian. Menurut Uzer Usman (2005:6-7) ada tiga jenis tugas guru yakni tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang kemasyarakatan.
1) Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) Tugas guru dalam bidang kemanusian di sekolah harus dapat menjadikan drinya sebagai orang tua kedua. Ia harus menarik simpati sehngga ia menjadi idola para siswanya.
22
Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya akan mejadi motivasi bagi siswanya dalam belajar.
3) Tugas guru dalam masyarakat, seorang guru diharapkan masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berartti bahwa guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan pancasila.
Berbeda dengan guru-guru bidang studi lain, guru pendidikan agama Islam disamping melakukkan tugas pengajaran yaitu memberitahu pengetahuan keagamaan, ia juga melaksanakan tugas pengajaran dan pembinaan bagi pesertsa didik, membantu pembentukan kepribadian, pembinaan akhlak serta menumbuh kembangkan keimanan dan ketaqwaan para peserta didik.
Menurut Muhaimin (2002: 83), tugas guru pendidikan agama Islam adalah berusaha secara sadar untuk membimbing, mengajar dan melatih siswa agar dapat:
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
2) Menyalurkan bakat dan minatnya dalam mendalami bidang agama serta mengembangkan secara optimal
23
sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat pula bermanfaat bagi orang lain.
3) Memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurang-kurangan dan kelemah-kelemahannya dalam keyakinan, pengalaman dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
4) Menangkal dan mencegah pengaruh negatif dari kepercayan, paham atau budaya lain yang membahayakan dan menghambat perkembangan keyakinan siswa.
5) Menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial yang sesuai ajaran Islam.
6) Menjadikan ajaran Islam sebagai pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. 7) Mampu memahami, mengilmu pengetahuan Agama
Islam secara menyeluruh sesuai dengan daya serap siswa dan keterbatasan waktu yang tersedia.
Dapat pula dikatakan bahwa tugas yang harus dilakukan oleh Guru Pendidikan Agama Islam adalah mengajak orang lain berbuat baik. Tugas tersebut identik dengan dakwah Islamiyah yang bertujuan mengajak umat Islam untuk amar makruf nahi mungkar.