Program DBE1 dalam kerjasamanya dengan sekolah/madrasah dan kabupaten/kota mitra telah menghasilkan banyak ―praktik baik‖ di tingkat sekolah/madrasah, kabupaten/kota, maupun integrasi antara sekolah/madrasah dan kabupaten/kota. Untuk mendukung upaya keberlanjutan program, DBE1 mendorong pemerintah kabupaten/kota dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengembangkan ―praktik baik‖ tersebut baik di tingkat sekolah/madrasah maupun kabupaten/kota. Pengembangan ―praktik baik‖ dengan melanjutkan praktik-praktik yang sudah ada dan mengembangkan ke sekolah/madrasah dan kabupaten/kota lain. Pengembangannya dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai sumber dana seperti APBD provinsi, APBD kabupaten/kota, BOS, DAK, DIPA Kementerian Agama dan sumberdaya lainnya.
a. Diseminasi Program Tingkat Sekolah
Untuk tingkat sekolah misalnya, penyusunan RKS/M, RKT, dan RKAS yang partisipatif perlu terus dilanjutkan, khususnya oleh sekolah-sekolah yang telah menjadi mitra DBE1. Untuk tingkat kabupaten/kota seperti penyusunan Renstra, Lakip, dan Renja yang berbasis data perlu diteruskan. Demikian pula kebijakan pendidikan yang telah disusun secara partisipatif perlu diterapkan dan penerapannya dimonitor dan dievaluasi dengan seksama.
Di Provinsi Aceh, sampai dengan 2011, kabupaten dan dana yang pernah dialokasikan untuk diseminasi program DBE1 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 16. Jumlah Sekolah/Madrasah Diseminasi 2006-2011
No Kabupaten/Kota Dana Diseminasi Jumlah Sekolah/Madrasah APBD NonAPBD SD MI SMP MTs SMA MA
1 Aceh Utara - 422.000.000 71 21 4 1 1 1 2 Aceh Besar 50,000,000 367.925.000 65
Jumlah 50,000,000 789.925.000 136 21 4 1 1 1
Diseminasi kegiatan DBE1 tingkat sekolah masih terbatas dan bervariasi. Keterbatasan ini banyak disebabkan oleh kurang pemahaman dan adanya campur tangan pihak penyandang dana (misalnya fasilitator Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus/P2DTK) dalam kegiatan penetapan program oleh Dinas Pendidikan. Akibatnya program yang didiseminasikan tidak lengkap. Gambaran jenis program yang telah didiseminasikan adalah sebagai berikut.
Tabel 17. Daftar Program DBE1 yang Telah Didiseminasikan oleh Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota Program yang didiseminasi
Aceh Utara RKS
Aceh Besar RKS, Leadership, dan Komsek
Dengan berbagai kegiatan tingkat sekolah yang dilakukan DBE1 Aceh, tabel dibawah ini menunjukkan sekolah mitra dan diseminasi serta jumlah siswa penerima manfaat dari kegiatan-kegiatan ini:
Tabel 18. Jumlah Sekolah dan Siswa Penerima Manfaat DBE1
Provinsi Mitra Diseminasi
# sekolah # siswa # sekolah # siswa9
Aceh 142 28.015 164 35.752
b. Diseminasi Program Tingkat Distrik
Diseminasi program DBE1 tingkat distrik meliputi program perhitungan Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) dan Perhitungan Biaya Pencapaian Standar dan Akses Pendidikan (PBPSAP). Di Provinsi Aceh, program BOSP dari DBE1 didiseminasi oleh SEDIA-AusAID atas kesepakatan dengan Dinas Pendidikan dan DBE1. Adapun pendekatan dan prosedur kegiatan yang dilakukan SEDIA-AusAID hampir sama dengan yang telah dilakukan DBE1. Mereka melakukan pemutakhiran perhitungan biaya yang diperlukan setiap sekolah dan dibandingkan dengan standar biaya yang dikeluarkan oleh BSNP. Hasil diseminasi tersebut adalah milik SEDIA-AusAid sehingga tidak dilaporkan dalam laporan ini.
Di Provinsi Aceh juga berlangsung diseminasi program PBPSAP. Seperti dilaporkan pada bagian awal implementasi program bahwa ada kegiatan perhitungan SPM di 9 kabupaten/kota yang dilakukan oleh donor mitra SEDIA-AusAID, UNICEF, dan LOGICA-AusAid dengan menggunakan metode survei. Hingga akhir Agustus 2011, perhitungan SPM dengan metode tersebut belum memperoleh kemajuan atau hasil sebagaimana yang diharapkan.
Di pihak lain, Dinas Pendidikan Provinsi mengharapkan adanya hasil perhitungan SPM pada akhir tahun 2011. Menyikapi kebutuhan tersebut, kecuali LOGICA, SEDIA-AusAID dan UNICEF menyepakati menggunakan perangkat lunak PBPSAP dari DBE1 untuk menyelesaikan program mereka. UNICEF telah melaksanakan satu tahap workshop dari dua tahap yang direncanakan. Workshop tahap pertama yang dilaksanakan selama 4 hari melibatkan 10 staf dinas dan Kemenag dari setiap kabupaten: Aceh Timur, Aceh Besar, dan Aceh Jaya yang difasilitasi oleh spesialis DBE1 Aceh. Workshop tahap kedua direncanakan dilaksanakan pada Desember 2011.
9 Penghitungan jumlah siswa menggunakan asumsi rata-rata jumlah siswa per sekolah yaitu 218 siswa. Hal ini berdasarkan jumlah rata-rata siswa yang ada di sekolah dasar mitra DBE1. Karena sekolah yang mendiseminasi program DBE1 tidak hanya sekolah dasar saja, dalam kenyataannya jumlah siswa bisa lebih tinggi.
Oleh karena itu, semua tahapan kegiatannya belum selesai maka hasilnya secara pasti belum diketahui.
Kegiatan yang sama dilakukan oleh SEDIA-AusAID untuk menyelesaikan perhitungan SPM Kota Sabang dan Subulussalam. SEDIA-AusAID di samping menggunakan stafnya yang telah dilatih DBE1 juga meminta spesialist DBE1 ikut membantu. SEDIA-AusAID akan menyelesaikan perhitungan PBPSAP pada akhir Desember 2011.
Adanya diseminasi program DBE1 tingkat distrik oleh kedua mitra donor tersebut merupakan salah satu cerita sukses pelaksanaan program DBE1 di Provinsi Aceh. Mitra donor dan Dinas Pendidikan Provinsi Aceh serta Dinas Pendidikan Kabupaten/kota mengakui bahwa perangkat lunak PBPSAP dari DBE1 adalah suatu alat yang dengan sangat cepat dapat menghitung pencapaian SPM, pencapaian aset pendidikan, dan biaya yang diperlukan untuk memenuhinya.
2. Distrik Acuan
Distrik Acuan telah diidentifikasi oleh DBE1 sebagai salah satu sumber informasi yang langsung dapat digunakan oleh distrik atau pemangku kepentingan terkait guna mempelajari lebih jauh berbagai kegiatan, metodologi, dan berbagai perangkat lunak yang telah dikembangkan dan digunakan oleh DBE1 selama ini.
Informasi rinci mengenai Distrik yang menjadi acuan pelaksanaan berbagai program DBE1 dapat dilihat di Lampiran.
3. Sertifikasi Distrik Fasilitator (DF)
Dalam melaksanakan kegiatan tingkat sekolah/madrasah, DBE1 menyiapkan Distrik Fasilitator (DF) di masing-masing kabupaten/kota. Pada umumnya, DF berasal dari pengawas sekolah/madrasah, kepala sekolah, guru dan Pengawas Pendidikam Agama Islam (PPAI)10. DF inilah yang melakukan pelatihan dan pendampingan/bimbingan intensif. Pada awalnya DBE1 Provinsi Aceh memiliki 34 orang DF untuk melatih 143 SD/MI di kabupaten/kota mitra. Pada tahun 2011, sebanyak 23 DF telah mengikuti penyegaran materi MBS dan DF tersebut mengikuti proses sertifikasi.
Tabel 19. Jumlah DF Tersertifikasi Menurut Jenis Kegiatan DBE1 Topik Jumlah DF Tersertifikasi
RKS 23
Kepemimpinan 2 Komite Sekolah 4 Sofware BOS 1
Sebagian besar dari DF ini, khususnya DF yang telah tersertifikasi telah berpengalaman melatih 143 SD/MI di kabupaten mitra DBE1. Bahkan, semua DF Kabupaten Aceh Besar memiliki pengalaman yang banyak. Mereka telah melatih 35
SD/MI mitra dan 65 SD/MI nonmitra (program diseminasi). DF Kabupaten non mitra Aceh Utara telah memiliki pengalaman yang cukup dalam melatih 92 SD/MI di kabupatennya. Dengan demikian, kualitas sumber daya mereka sudah dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk melaksanakan training-training MBS tingkat sekolah/madrasah pada masa yang akan datang. Informasi lebih lanjut terkait Distrik Fasilitator ini dapat dilihat di Lampiran.
Untuk menunjang pelaksanaan diseminasi ke depan, DBE1 telah menyiapkan panduan bagaimana merencanakan dan melaksanakan diseminasi, panduan-panduan, baik tingkat sekolah/madrasah maupun kabupaten/kota. Semua materi ini dapat diakses melalui situs www. dbe-usaid.org.