• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Bagaimana upaya pembinaan keagamaan peserta didik SMP Negeri 3 Getasan, Kabupaten Semarang.

1. SMP Negeri 3 Getasan mempunyai upaya pembinaan keagamaan, diantaranya:

a. Pembinaan Akhlak terhadap Allah Swt.

Akhlak terhadap Allah Swt yang dilakukan peserta didik SMP Negeri 3 Getasan antara lain: wajib mengikuti Shalat sunnah duha, shalat duhur, baca tulis Al-Quran. Ketiga hal tersebut merupakan dimensi dari ibadah. Tujuan pendidikan islam salah satunya juga agar peserta didik lebih rajin dalam beribadah dan beramal shalih. Apapun aktifitas dalam hidup ini haruslah didasarkan untuk beribadah kepada Allah, karena itulah tujuan Allah menciptakan manusia di bumi ini. Firman Allah Swt dalam Qs. Adz Dzariyat: 56)

نوُدُبْعَيِل َّلَِّإ َسوِ ْلْاَو َّهِجْلا ُجْقَلَخ اَمَو

Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Termasuk dalam pengertian beribadah tersebut adalah beramal shalaih (berbuat baik) kepada sesama manusia dan semua makhluk di alam ini, karena dengan demikian akan terwujud keharmonisan dan kesempurnaan hidup (Muchtar, 2008: 129-130)

49 b. Akhlak terhadap orang tua

Selain melalui upaya menjaga akhlak terhadap Allah Swt tidak kalah penting yaitu Akhlak terhadap orang tua. Dalam hal ini yang dilakukan adalah menghafal doa orang tua. Hal ini dapat dilihat dalam buku (Muchtar, 2008: 35) menjelaskan bahwa mendoakan orang tua adalah sebagai tanda bakti selain menaati keduanya, menjunjung dan menghormati keduanya dan berbuat baik kepada mereka. Setelah itu menghafalkan doa sapu jagat untuk keselamatan umat muslim dengan tujuan menghormati dan memenuhi hak- haknya.

c. Ekstra kurikuler Baca Tulis Al-Quran dan hafalan juz ama.

Al-Quran mengandung segala pelajaran yang diperlukan manusia untuk mengetahui siapa dirinya, dimana ia berada dan kemana ia akan kembali . Dengan demikian Al-Quran adalah dasar dari hukum Tuhan dan pengetahuan metafisis (Makhdlori, 2008: 25).

Jadi, membaca Al-Quran dan mentadaburinya menjadikan manusia tahu siapa dirinya, dimana ia berada, dan kemana ia kembali. Apalagi ditambah dengan menghafalnya sebagaimana yang dilakukan peserta didik SMP Negeri 3 Getasan. Dengan mengetahui hal di atas dampaknya tentu manusia tidak akan lupa pengabdian kepada Tuhan-Nya, akhlak dan tutur katanya sehari-hari senantiyasa di jaga

50

d. Pembacaan Asmaul Husna

Pembacaan asmaul husna dilaksanakan sebelum shalat duhur di mulai, hal ini bertujuan agar peserta didik bisa lebih mengingat dan memahami bahwa Allah Swt mempunyai banyak sifat. Selain itu bacaan asmaul husna juga mengandung kebesaran Allah Swt dan pembuka yang baik. Sebagaimana dalam buku karangan Imam Ghazali di jelasakan sebelum memulai berdoa dianjurkan untuk membaca yang artinya: “ Maha suci Tuhanku yang maha tinggi dan maha pemberi, tiada Tuhan selain Allah sendiri tiada sekutu bagin- Nya” ( Ghazali, 2004: 99).

e. Pembacaan doa bersama

Doa adalah jantungnya shalat, sebagaimana Allah berfirman

ْاوُسُكْذاَف َةَلََّصلا ُمُخْيَضَق اَذِئَف

ْمُكِبوُىُج ىَلَعَو ًادوُعُقَو ًاماَيِق َ ّاللَّ

ىَلَع ْجَواَك َةَلََّصلا َّنِإ َةَلََّصلا ْاوُميِقَأَف ْمُخىَوْأَمْطا اَذِئَف

ًاحوُقْوَّم ًاباَخِك َهيِىِمْؤُمْلا

Artinya “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk serta di waktu berbaring. Qs. An-Nisa: 103 (Ghazali, 2004 :96).

Mengingat Allah atau dzikrullah merupakan wahana yang dapat memberikan kemampuan dan ketrampilan untuk mengatur dan mengendalikan emosi dengan baik, menjadikan kita tidak gegabah dalam bertindak dan mengambil keputusan. Inilah oleh para psikolog disebut sebagai orang yang cerdas secara emosional. Mengingat

51

Allah juga akan mengantarkan kita untuk memiliki pengetahuan yang mendalam tentang esensi dan hakekat diri sendiri. Karena berdzikir dan doa dapat membantu kita untuk bisa mengenali diri sendiri, maka dzikir juga dapat membantu kita untuk lebih mengenal Allah.

Selain doa dan dzikir yang dilakukan adalah membaca Asmaul husna

f. Pembinaan Akhlak Kebangsaan

Peserta didik adalah penerus bangsa. Menjadi penerus bangsa tidak hanya cerdas secara intelektual saja, akan tetapi juga cerdas secara spiritual. Pelaksanaa upacara setiap hari senin dan hari-hari besar tujuannya selain penanaman nilai kecintaanya terhadap negaranya juga diarahkanpada pendidikan pancasila. Pendidikan pancasila adalah pendidikan yang menekankan pentingnya moralitas. Moralitas di sini adalah suatu perilaku yang mencerminkan Iman dan taqwa pada Tuhan yang maha Esa. Dengan adanya pendidikan pancasila dapat menghasilkan manusia yang bersikap intelektual, tanggung jawab, mempunyai spiritual, berkemanusiaan yang adil dan beradap, mendukung persatuan bangsa dan mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan, berkeadilan sosial dan mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial ( Ngatini, 2010: 53).

52

Keenam upaya dalam pembinaan keagamaan peserta didik, dilakukan dengan wajib. Tujuanya agar pembentukan pribadi peserta didik yang sanggup melaksanakan syariat Islam melalui proses pendidikan spritual menuju makrifat kepada Allah. Oleh karena itu ayat al-quran yang dijadikan tumpuan cita-cita hidupnya.

2. Metode hukuman pembinaan keagamaan

Metode ini sebenarnya berhubungan dengan pujian dan penghargaan . Imbalan atau tangapan terhadap orang lain itu terdiri dari dua, yaitu penghargaan ( Reward atau targhib) dan hukuman ( Punishment atautarhib) Hukuman dapat diambil sebagai metode pendidikan apabila terpaksa atau tak ada alternatif lain yang bisa diambil. Agama islam memberi arahan dalam memberi hukuman terhadap anak atau peserta didik hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Jangan menghukum ketika marah. Karenapemberian hukuman ketika marah akan lebih bersifat emosionalyang dipengaruhi nafsu syaitaniyah.

b. Jangan sampai menyakiti perasaan dan harga diri anak atau orang yang kita hukum.

c. Jangan sampai merendahkan derajat dan martabat orang

bersangkutan, misalnya menghina. d. Jangan menyakiti fisik

53

e. Bertujuan mengubah perilakunya yang kurang atau tidak baik kita menghukum karena anak berperilaku tidak baik (Muchtar, 2008:21- 22) .

Dalam hal ini SMP Negeri 3 Getasan juga memberikan hukuman kepada peserta didik apabila mereka meninggalkan kewajiban kegiatan yang ada di SMP tersebut. Hukumanya antara lain: menulis basmalah, pembersihan, shalat di tunggu oleh guru secara langsung, dan apabila pelanggaranya terlalu berat mereka bisa dapat surat panggilan wali murit. Hal ini di lakukan agar peserta didik mempunyai kefahaman agama yang baik dan menjadi khalifah Allah yang baik. Ada beberapa faktor pemikiran keagamaan antara lain: yaitu ajaran agama dapat mendorong manusia melakukan kerja produktif. Kedua faktor inovatif yaitu ajaran agama dapat melandasi cita-cita dan amal perbuatan manusia dalam seluruh aspek kehidupan. ketiga faktor sublimatifyaitu ajaran agama dapat meningkatkan dan mengkuduskan fenomena kegiatan manusia, tidak hanya hal keagamaan tapi juga berdimensi keduniaan. Keempat, faktor Integratif yaitu ajaran agama dapat mempersatukan sikap dan pandangan manusia serta aktifitasnya, baik secara individual maupun kolektif dalam berbagai tantangan hidup ( Pulungan, 2002: 63) .

Jadi dalam hal ini, pembelajaran agama sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Baik untuk cita-cita amal perbuatan manusia, mempersatukan sikap pandangan manusia atau yang lainya. pembelajaran agama tidak selamanya berjalan lancar, bisa dikatakan

54

seperti itu karena penelitian di SMP Negeri 3 Getasan mempunyai problem salah satunya adalah dari subjeknya sendiri yaitu peserta didik ada yang melanggar upaya pembelajaran keagaamaan. Hukuman yang diberikan cukup baik yaitu berupa hukuman yang mendidik.

B. Dampak Pembinaan Keagaman Peserta didik SMP Negeri 3 Getasan,

Dokumen terkait