• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Pencegahan Tindak Pidana Narkotika di Malaysia

Dalam upaya pemberantasan tindak pidana narkotika yang dilakukan oleh penegak hukum di malaysia akan tetap selalu terjadi jika tidak dilakukan pencegahan tindak pidana narkotika, adapun pencegahan yang dilakukan oleh para penegak hukum terutama Agensi Antidadah Kebangsaan dalam mengupakan agar tindak pidana narkotika dapat di cegah sejak dini, maka selama ini yang dilakukan oleh Agensi Antidadah Kebangsaan, sebagai berikut:

1. Melalui pendidikan sejak dini yang harus diawal dengan program di sekolah

2. Melibatkan masyarakat dalam melakukan kampanye 3.Menyebarkan informasi melalui media-media yang tersedia

C. Singapura

Dalam penegakkan hukum di singapura merupakan tranformasi dari sistem hukum inggris, mengingat bahwa dulunya inggris sebagai kolonial sehingga menerapkan sistem hukumnya di singapura tidak hanya negara tersebut yang diberlakukannya sistem hukum namun malaysia, myanmar, dan brunei darusallam. Itulah secara singkat penejelasan terkait sistem hukum, terkait penegakkan hukum yang laksanakan di singapura terdapat salah permasalahan dalam kasus penyalahgunaan obat-obatan yang banyak memakan korban meskipun rasio pada kasus tersebut tidak seperti yang dialami oleh negara lain ataupun negara tetangganya, secara kondisi geografis yang dapat dibilang memiliki kawasan yang kecil sehingga salah satu keuntungan tersendiri para penegak hukum dalam melakukan pengawasan atau pengontrolan terhadap perilaku masyarakatnya. Ini beraneka ragam mengklaim bahwa akumulatif dibangun penggunaan narkoba sebagai sosial dan masalah moral yang di Singapura sehingga dibenarkan langkah-langkah mengatur baru negara diperlukan untuk melindungi dan moral mengatur tidak hanya muda tapi umum publik41.

Namun siapa yang tidak menyangka bahwa di singapura merupakan negara yang tersibuk dan teramai mengingat lagi bahwa sektor jasa lebih mendominasi daripada sektor-sektor lainnya, perlu diketahui bahwa singapura merupakan salah satu jalur masuknya narkotika menuju ke negara-negara lain seperti indonesia ataupun australia, perihal penegakkan 41 Terjemahan dari, Noorman Abdullah, “Exploring Constructions Of The ‘Drug Problem’ In Historical And Contemporary Singapore”, New New Zealand: The New Zealand Asian Studies Society, December, 2005, hlm. 54.

hukum dalam ranah kasus obat-obatan seperti penyalahgunaan narkotika adalah The Central Narcotics Bureau (CNB) dan Singapore Police Force, kedua lembaga tersebut dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana narkotika dengan bekerjasama42. Pemerintah Singapura perdagangan narkoba dianggap pelanggaran sebagai salah satu kejahatan paling serius yang mengancam keamanan negara. Dengan demikian, untuk Singapura, hukuman mati wajib untuk perdagangan narkoba kejahatan merupakan metode yang tepat untuk mencegah kejahatan narkoba43, Menurut peraturan Singapura obat-obatan yang terlarang The Misuse of Drug Act (MDA44) menjelaskan bahwa obat-obatan tersebut memiliki tingkatan seperti berikut:

No Kelas Obat-Obatan

1 A amfetamin, kokain, daun koka, diamorfin

2 B ketamine

3 C mephentermine

Tabel 2. Jumlah obat-obatan terlarang yang memicu hukuman mati wajib.

No Narkotika Kuantitas

1 Kokain 300 gram

2 Pure Heroin (Diamorfin) 15 gram

3 Metamfetamin 500 gram

4 Ganja 500 gram

5 Morfin 50 gram

Terkait sanksi yang diberikan menurut undang-undang singapura atau

The Misuse of Drugs Atc 197345 yakni :

No Kategori Orang Pasal Sanksi

1 Pengguna (pecandu) dan Pemilik

8 (B), 31A (1), dan 34

tidak kurang dari 5 tahun ,tidak lebih dari 7 tahun, dan 6 atau 42 Lihat Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No 24 Tahun 2006 tentang Kepolisian Singapura 43 Terjemahan dari, Yingyos Leechaianan and Dennis R. Longmire, “The Use of the Death Penalty for Drug Trafficking in the United States, Singapore, Malaysia, Indonesia and Thailand: A Comparative Legal Analysis”, Journal of Law Switzerland, Volume 2: 2, Switzerland: MDPI AG, June 2013, hlm. 16.

44 Lihat Act 5 of 1973 The Misuse of Drug Act Revised Edition 2008 45 Lihat Act 5 of 1973 The Misuse of Drug Act Revised Edition 2008

sampai 12 kali ambuk, dan rehabilitasi 2 Penjual (mengimpor dan

mengekspor) dari Singapura

5 (1) , 7, dan 33B (1) dihukum mati, hukuman cambuk 15 kali

Dalam melakukan upaya penanggulangan terkait pencegahan yang dilakukan oleh penegeak hukum di singapura agar tidak disalahgunakan obat-obatan termasuk narkotika, oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab maka telah diatur dalam Undang-Undang Pencegahan Obat-Obatan The Drugs (Prevention Of Misuse) Act 200246 sebagai berikut:

1. Melakukan pengontrolan dan mengklasifikasikan terhadap obat-obatan (Kelas A, Kelas B, dan Kelas C) yang diproduksi.

2. Pembatasan impor dan ekspor obat yang dikendalikan oleh kementrian terkait

3. Pembatasan produksi dan pasokan obat-obatan terlarang 4. Pembatasan atau kepemilikan obat yang dikendalikan

5. Pembatasan atau budidaya tanaman ganja keculi penggunaan untuk kepentingan medis dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh institusi yang diatur dalam undang-undang secara khusus.

D. Filipina

Negara filipina dewasa ini telah serius melakukan pemberantasan tindak pidana narkotika, bahkan tidak segan-segan melakukan pembunuhan terhadap orang yang menyalahgunaan narkotika tersebut dan mengajak masyarakatkan untuk memerangi narkotika. kebijakan melawan obat-obat terlarang yang diprakarsai oleh pemerintah filipina dibawah kekuasaan Presiden Filipina yakni Rodrigo Duterte, meskipun kebijakan dari Presiden Rodrigo Duterte banyak orang tidak setuju karena pembunuhan penjual atau pecandu dilakukan tanpa melalui proses hukum, 46 Lihat The Drugs (Prevention Of Misuse) Act 2002

hal ini hanya didasarkan pada data yang dimiliki oleh pemerintah, maka menarik untuk dikaji lebih mendalan mengenai penegakkan hukum terhadap tindak pidana narkotika di Filipinan.

Adapun lembaga yang berwenang melakukan pemberantasan maupun pencegahan tindak pidana narkotika yakni Philippine Drug Enforcement Agency sebagai pusat koordinasi dengan lembaga penegak hukum lainnya seperti Philippine National Polic dan Bureau of Customs.

Menurut Philippine Drug Enforcement Agency obat-obatan yang kerapkali disalahgunakan:

(1) Metamfetamin Hidroklorida ( Shabu ) (2) Ganja (Marijuana)

(3) Inhalansia (Kontak Semen)

Efek dari perdagangan obat terlarang pada masyarakat Filipina sangat memprihatinkan terutama jika kita berdasarkan survei dan angka. Berdasarkan penilaian dari the National Drug Law Enforcement and Prevention Coordinating Center (NDLEPCC), 14% dari 42.979 barangays Filipina atau total 6.020 barangays Adalah obat-penuh. Di Manila saja, 35% atau 604 dari 1.692 barangays berada di bawah kendali obat-obatan terlarang. Pengguna narkoba terdiri dari sekitar 5% atau 3,7 juta dari 74 juta orang Filipina47, yang menurut NDLEPCC mengungkapkan survei dari The National Youth Commission (NYC), 7% atau sekitar 1,2 juta dari total populasi remaja 17 juta usia 15 sampai 29 tahun adalah pengguna narkoba48. Angka ini pada akhirnya akan meningkat jika perdagangan obat bius tetap tidak diketahui. Mungkin dari data inilah yang mendorong Kelompok Narkotika PNP untuk menyatakan bahwa masalah narkoba adalah ancaman nomor satu bagi keamanan nasional49 Untuk memasukkan keamanan politik, ekonomi dan sosial.

Upaya pemberantasan yang dilakukan oleh penegak hukum Filipina memberlakukan sanksi pidana seperti, sanksi pidana penjara, 47 Terjemahan dari Jose Tomas C. Syquia, “Legal Framework on Drugs and Alcohol Abuse Testing in the Workplace”, The Lawyers Review, VolXIII No.4, hal.27.

48 Jose Tomas C. Syquia, Op.Cit., hal 27

49 Terjemahan dari Alejandro P. Melchor III, “The Drug as the No. I Threat to National Security”, Part IX of The Menace of the Drug Syndicate, United People Against Crime, hal.1.

sanksi denda, sanksi pidana mati. Sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 9165 Tahun 1972 tentang Bahaya Narkotika yang telah diubah Tahun 200250, maka berikut ini sanksi-sanksi yang dijelaskan pada tabel dibawah ini:

No Kategori Orang Pasal Sanksi

1 -Impor Obat-obatan Berbahaya dan / atau Prekursor Terkendali dan Bahan Kimia Esensial -Sebagai Pengimpor -Sebagai Pengatur,

Pengelola, atau bertindak sebagai "pemodal" Pengimpor, Pelindung

4 -Hukuman seumur hidup untuk dipenjara sampai mati, denda mulai dari Lima ratus ribu peso (P500, 000.00) ,sampai Sepuluh juta peso

(P10.000.000,00)

-Hukuman dua belas (12) tahun dan satu (1) hari sampai dua puluh (20) tahun penjara dan denda mulai dari Seratus ribu peso (P100.000,00) sampai Lima ratus ribu peso (P500,000.00) 2 -Penjual

-Perantara dalam transaksi (Distribusikan barang)

5 -Hukuman seumur hidup untuk dipenjara sampai mati dan denda mulai dari Lima ratus ribu peso (P500, 000.00) sampai Sepuluh juta peso (P10.000.000,00)

-Hukuman penjara berkisar antara dua belas (12) tahun dan satu (1) hari sampai dua puluh (20) tahun dan denda mulai dari Seratus ribu peso (P100.000,00) sampai Lima ratus ribu peso (P500,000.00) 50 Terjemahan dari The Comprehensive Dangerous Drugs Act of 2002 or Republic Act No. 9165

3 -Pemelihara markas obat terlarang, menyelam atau resor

-Dilakukan oleh sekelompok

-pada pengelola, pemilik dan / atau operator.

6 -Hukuman penjara seumur hidup sampai mati dan denda berkisar antara Lima ratus ribu peso (P500, 000.00) sampai Sepuluh juta peso

(P10.000.000,00)

-Hukuman penjara berkisar antara dua belas (12) tahun dan satu (1) hari sampai dua puluh (20) tahun dan denda mulai dari Seratus ribu peso (P100.000,00) sampai Lima ratus ribu peso (P500,000.00) -hukuman kematian dan denda

mulai dari Satu juta (P1, 000,00) sampai Lima belas juta peso (P15.000.000,00) Dikenakan

4 -Karyawan dan

Pengunjung Den, Dive atau Resort.

- karyawan sebuah den, dive atau resort

mengetahui sifat tempat itu

-Pengunjung yang sadar terhadap termpat tersebut

7 -Hukuman penjara mulai dari dua belas (12) tahun dan satu (1) hari sampai dua puluh (20) tahun dan denda mulai dari Seratus ribu peso

(P100,000.00) sampai Lima ratus ribu peso (P500, 000.00) harus Dikenakan atas:

5 -Pembuatan Obat Berbahaya

8 -Hukuman penjara seumur hidup sampai mati dan denda mulai dari Lima ratus ribu peso (P500, 000.00) sampai Sepuluh juta peso

(P10.000.000,00)

Illegal dari Prekursor Terkendali dan Bahan Kimia Esensial.

dari dua belas (12) tahun dan satu (1) hari sampai dua puluh (20) tahun dan denda mulai dari Seratus ribu peso (P100,000.00) sampai Lima ratus ribu peso (P500, 000.00) 7 -Pembuatan atau

Pengiriman Peralatan, Alat, Aparatus, dan Perlengkapan Lain untuk Obat-obatan Berbahaya dan / atau Precursor Terkontrol dan Bahan Kimia Esensial.

10 -- Hukuman pemenjaraan mulai dari dua belas (12) tahun dan satu (1) hari sampai dua puluh (20) tahun dan denda mulai dari Seratus ribu peso (P100,000.00) sampai Lima ratus ribu peso (P500, 000.00)

-Kepemilikan Obat-obatan Berbahaya:

-10 gram atau lebih opium, 10 gram atau lebih morfin, 10 gram atau lebih heroin, 10 gram atau lebih kokain kokain atau kokain, 50 gram atau lebih

methamphetamine hydrochloride atau "shabu", 10 gram atau lebih resin mariyuana atau minyak ganja ganja, 500 gram atau lebih ganja, 10 gram atau lebih dari obat-obatan berbahaya lainnya

11 - Hukuman seumur hidup untuk dipenjara sampai mati dan denda mulai dari Lima ratus ribu peso (P500, 000.00) sampai Sepuluh juta peso (P10.000.000,00)

Pemerintah filipina dewasa ini hanya fokus pada upaya penaggulangan melalui pemberantasan, pencegahan tindak pidana

narkotika kerap tidak menjadi prioritas utama, maka oleh karena itu pemerintah melakukan pencegahan yang sekiranya menjadi solusi dalam menghadapi perang narkotika di filipina, dengan Tanggungjawab pertama ada pada orangtua maka diwajibkan setiap orangtua agar memberikan nasihat terkait bahaya narkotika, para kepala daerah turun langsung ke daerah-daerah rawan peredaran narkotika dan memantau aktivitas konstituennya, menggunakan pendekatan religius dalam melakukan kampanye bahaya narkotika.

2. Perbandingan Penegakkan Hukum Terhadap Tindak Pidana Narkotika

Dokumen terkait