• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

1. Upaya Peningkatan Kerjasama dan Prestasi Belajar Matematika

93.33 %

Rata – rata nilai tes pada kondisi awal sebesar 64.40 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 55,95 %, kemudian pada siklus I nilai tes siswa mengalami peningkatan menjadi 69.07 dan persentase yang mencapai KKM 62,96%. Pada siklus II nilai tes siswa mengalami peningkatan menjadi 74.23 dengan persentase yang mencapai KKM sebesar 93.33 %.

B. Pembahasan

1. Upaya Peningkatan Kerjasama dan Prestasi Belajar Matematika Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Penelitian ini tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mata pelajaran Matematika pada KD 2.1 Mengenal operasi satuan hitung dan KD 2.5 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak dan kecepatan. Penelitian ini sudah dilaksanakan di kelas V SD

95 Karitas Ngaglik tahun pelajaran 2016/2017. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran nya adalah sebagai berikut:

a) Penyampaian Tujuan dan Pentingnya Kerjasama

Penyampaian tujuan pembelajaran sangat penting dalam proses mengajar di kelas. Tujuan dari penyampaian itu supaya siswa mengetahui apa yang ingin dicapai bersama dalam kegiatan belajar tersebut. Guru juga menyampaikan pentingnya kerjasama dalam kelompok untuk mencapai hasil yang maksimal. Kelompok kerja adalah mitra dalam bekerja untuk mencapai hasil yang maksimal tersebut dengan demikian materi yang diberikan dapat diterima dengan baik. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Rusman (2013:215) yang mengatakan bahwa penyampaian tujuan pembelajaran dimaksudkan supaya tujuan pembelajaran tercapai dan juga untuk memotivasi siswa dalam belajar.

b) Pembagian Kelompok

Peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Guru membentuk kelompok siswa berdasarkan tim kerja kelas. Tim kerja kelas sudah menunjukkan kemerataan anggota dan bersifat heterogen baik jenis kelamin maupun kemampuan akademik. Siklus I dan siklus II anggota kelompok sama supaya siswa semakin mengenal teman anggota dalam bekerja. Selain itu juga untuk meningkatkan komunikasi yang baik dalam kelompok. Pembagian kelompok berdasarkan

nama-96 nama hari seperti Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu. Pembuatan nama-nama kelompok tersebut berdasarkan materi yang dipelajari yaitu mengenai “waktu”. Pembagian kelompok memungkinkan setiap anggota dapat saling berkontribusi. Dengan adanya kelompok kecil sosialisasi semakin cepat akhirnya hasil yang diinginkan juga mudah dicapai dibandingkan dengan kerja mandiri. Disinilah terlihat bahwa STAD mengembangkan kerja tim dalam setiap pemebcahan masalah. Tujuan pengelompokan ini yaitu supaya siswa saling bekerjasama dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dan prestasi belajarpun dapat meningkat. Seperti yang dikatakan oleh Rusman (2013:202) bahwa setiap anggota kelompok harus bekerjasama dan saling membantu untuk memahami pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

c) Presentasi Materi dari Guru

Presentasi yang dilakukan guru berupa penjelasan materi yang didalami. Penjelasan dilakukan dengan metode ceramah dan didukung dengan penggunaan media. Guru menyampaikan materi tentang waktu kemudian siswa dalam kelompok memcari dan menemukan perhitungan waktu. Presentasi materi sangat penting diberikan kepada siswa supaya mereka mempunyai gambaran materi yang akan didalami walaupun hanya sebatas garis besar dari materi. Guru juga memberikan ruang tanya jawab dengan siswa sehingga proses pembelajaran berjalan dengan dua arah.

97 Pembelajaran ini memungkinkan siswa yang lebih aktif bekerjasama belajar dikelompoknya dan berpusat pada siswa. Siswa yang saling berdiskusi memecahkan masalah yang dihadapi. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Isjoni (2009:23) yang mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD bertujuan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa. d) Kegiatan Belajar dalam Kelompok

Tugas kelompok diberikan kepada siswa supaya mereka dapat bekerja sama dalam kelompoknya. Peneliti membuat LKS untuk siswa mengerjakan tugas mereka. Setiap pertemuan diberikan LKS untuk memacu mereka bekerja sama. Semakin banyak tugas kelompok semakin sering mereka bertemu dan akhirnya interaksi kerjasama dapat terjalin dengan baik. Setiap anggota harus memahami materi dan tidak tergantung pada satu orang dalam kelompoknya. Pada saat diskusi semua anggota memberikan sumbangan pemikiran, ide atau pendapat supaya hasil yang diperoleh kelompok dapat maksimal. Hal ini sejalan dengan pemikiran Isjoni bahwa tujuan dari kegiatan belajar dalam kelompok yaitu untuk membantu siswa saling berinterkasi antarsiswa dalam kelompok, untuk memotivasi dan membantu menguasai mmateri guna mencapai hasil yang maksimal. Beberapa keuntungan yang dapat dipetik dari belajar kelompok ini seperti yang diungkapkan

98 oleh Ibrahim (2007:7) adanya penerimaan terhadap individu lain selain dirinya.

e) Pemberian Kuis

Pemberian kuis bertujuan untuk mengukur sejauhmana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang mereka pelajari. Peneliti memberikan kuis setiap pertemuan dan dilakukan setelah siswa belajar dalam kelompok. Alasan diberikan kuis pada saat itu karena dianggap bahwa siswa baru saja mempelajari materi yang dikuiskan. Peneliti selalu mengambil soal yang ada dalam materi sehingga siswa dapat menjawab soal kuis dengan benar. Pemberian kuis ingin membuktikan sejauhmana siswa telah saling bekerjasama dalam kelompoknya dan kontribusi untuk mendapatkan nilai yang baik bagi kelompoknya. Siswa yang dapat menjawab dengan benar akan membantu kelompok untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi bagi kelompoknya. Pemberian kuis (Slavin, 2005:143) bertujuan untuk memotivasi siswa agar belajar lebih giat. Siswa akan berusaha untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dengan belajar susngguh-sungguh. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Rusman (2013:215) kuis dilakukan untuk menguji seberapa paham ssiwa pada materi yang sudah dipelajari dalam kelompok karena pada hakekatnya model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini menekankan kegiatan pada kelompok namun setiap siswa harus menguasi materi.

99 f) Penghargaan Prestasi Tim

Peneliti memberikan penghargaan berupa tanda “piala” bagi mereka yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar, berani mengajukan pertanyaan, kelompok yang tampil ke depan dan siswa yang berani maju di depan menuliskan jawabannya baik salah maupun benar. Pemberian penghargaan ini untuk meningkatkan semangat mereka dalam meraih prestasi yang lebih baik. Pemberian reward ini sebagai penghargaan bagi individua atau kelompok yang telah berhasil menjawab ataupun mengumpulkan nilai dari ketentuan. Itulah yang diungkapakan oleh Slavin (2005:143) betapa pemberian reward memberikan efek yang baik bagi siswa. Siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan penghargaan. Dengan usaha yang mereka perjuangkan dan saling bekerjasama dalam kelompoknya akhirnya meningkatkan prestasi mereka. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Huda (2014:116) bahwa STAD merupakan model pembelajaran yang melibatkan “kompetisi” antartim.

Dokumen terkait