• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI

C. Upaya yang dilakukan dalam Meningkatkan Pendapatan retribusi

Didalam upaya peningkatan pendapatan Retribusi Izin Tempat Usaha, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi melaksanakan kegiatan dan upaya-upaya antara lain :

1. Melakukan sosialisasi pada para pengusaha agar memahami hak dan kewajibannya selaku pelaku usaha.

2. Melakukan observasi kepada para pengusaha agar tertib dalam melakukan usahanya.

3. Meningkatkan pelayanan kepada para pengusaha dan masyarakat pada umumnya.

4. Mengundang para pemilik usaha yang lazimnya telah habis masa berlakunya dan sekaligus melaksanakan Penndaftaran Ulang Izin yang telah jatuh tempo.

5. Membentuk Tim Gabungan dalam melaksanakan Operasional Lapangan dengan melakukan tinjauan ke lapangan.

6. Melaksanakan sanksi yang tegas sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Nias.

Selain dari upaya diatas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi melakukan upaya lain yaitu :

1) Cara Intensifikasi

Cara ini dimaksudkan salah satunya adalah dengan pengenaan tarif retribusi terhadap jenis retribusi tertentu. Misalnya dalam penentuan tarif retribusi izin tempat usaha pihak Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, dan Energi harus memperhatikan aspek-aspek hukum dalam penetapan tarifnya. Tarif retribusi tidak boleh asal ditetapkan saja tetapi harus sesuai dengan peraturan yang ada.

Selain dalam pengenaan tarif cara ini juga mengusahakan penyempurnaan sistem administrasi/pelayanan administrasi yang tujuannya adalah untuk menarik Wajib Retribusi agar mau melibatkan diri mereka dalam hal pembayaran retribusi daerah.

2) Cara Ekstensifikasi

Cara ekstensifikasi ini yaitu dengan merumuskan rancangan Peraturan Daerah yang baru, terutama terhadap objek-objek retribusi izin tempat usaha yang dapat memenuhi kriteria-kriteria sebagai sarana pendukung kelancaran peningkatan retribusi izin tempat usaha. Objek-objek tersebut adalah retribusi terhadap biaya administrasi.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berlatang belakang dari penelitian penulis lakukan dan telah dijelaskan pada bab-bab terdahulu maka pada bab ini penulis akanmengambil suatu kesimpulan serta memberikan saran-saran tentang Mekanisme Pemungutan dan Penetapan Besarnya Tarif Retribusi Izin Tempat Usaha oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Nias.

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan mengenai peraturan yang mengatur Retribusi Izin Tempat Usaha

Peraturan yang mengatur tentang Retribusi Izin Tempat Usaha terdapat dalam Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 2 Tahun 2003 yang didalamnya mengatur tentang objek dan subjek retribusi, bagaimana pengelolaannya, tata cara permohonan izin, tarif, tata cara pemungutannya dan sebagainya yang berkaitan dengan retribusi izin tempat usaha. Peraturan Daerah ini sudah jelas dan dipahami pelaksanaannya oleh masyarakat. Hal ini dilihat dari penerimaan retribusi yang memenuhi target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Nias. Walaupun target yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah nominalnya rendah. Ini disebabkan karena penerimaan perizinan retribusi izin tempat usaha di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Nias lebih besar dibanding

dengan perizinan yang lain yang dikelola oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Nias.

2. Kesimpulan tentang kondisi pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Nias.

Pegawai yang bertugas dikantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Nias berjumlah sekitar 27 orang. Pegawai inilah yang memiliki tugas utama untuk mengatur segala bentuk perizinan yang dikelola oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Nias. Para pegawai ini berperan besar untuk meningkatkan pendapatan dibidang retribusi izin tempat usaha. Ini dilihat dari penerimaan retribusi yang memenuhi target yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah. Dengan kata lain para pegawai dapat mensosialisasikan retribusi izin tempat usaha dengan baik kepada masyarakat. Walaupun masih ada para pengusaha yang belum melakukan kewajibannya sebagai Wajib Retribusi.

3. Kesimpulan mengenai mekanisme pemungutan dan penetapan retribusi izin tempat usaha.

Pada dasarnya penetapan besarnya tarif Retribusi Izin Tempat Usaha sudah sesuai dengan Peraturan Daerah No.2 Tahun 2003. Namun ketentuan yang telah ditetapkan tersebut tidak sesuai dengan yang diterapkan pada Wajib Retribusi.

Misalnya, Wajib Retribusi yang tidak mampu membayar kewajibannya. Apabila terjadi hal seperti itu maka pihak petugas pemungut dapat bernegosiasi atau mendiskusikan dengan Wajib Retribusi untuk mencari jalan keluar dalam penyelesaianmasalah tersebut.

Jadi, peraturan yang ada bersifat fleksibel karena peraturan ini juga memperhatikan kondisi Wajib Retribusi bila keadaanya tidak mampu membayar kewajibannya.

4. Kesimpulan mengenai kendala yang dihadapi dalam pemungutan retribusi

Kendala yang dihadapi dalam pemungutan retribusi izin tempat usaha antara lain:

a) Masih terdapat Wajib Retribusi yang tidak melaporkan usahanya ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi apabila mereka memiliki usaha disuatu tempat

b) Adanya Wajib Retribusi yang tidak membayar kewajibannya bila Wajib Retribusi pindah ketempat yang lain.

c) Wajib Retribusi sering menghindar dari petugas yang hendak memungut Retribusi Izin Tempat Usaha sehinnga petugas mengalami kesulitan dalam memungut retribusinya.

d) Adakalanya Wajib Retribusi merasa dirugikan atas pungutan yang dibebankan kepada mereka dan tidak jarang mereka menolak secara kasar.

5. kesimpulan tentang pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi.

Intensifikasi yaitu menetapkan tarif yang sesuai dengan jenis usaha yang dilakukan oleh Wajib Retribusi, berdasarkan Peraturan Daerah. Yang tujuannya untuk menarik minat Wajib Retribusi untuk membayar kewajibannya. Serta peningkatan sarana dan prasarana yang dapat mendukung kelancaran pelaksanaan Retrbusi Izin Tempat Usaha.

Ekstensifikasi yaitu menetapkan objek-objek yang ada pada Retribusi Izin Tempat Usaha sehingga tidak menimbulkan kesalahan-kesalahan administrasi dalam penetapan tarif Retribusi Izin Tempat Usaha.

B. Saran - saran

1. Dibidang Kepegawaian

a) Bagi Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Nias hendaknya selalu memberikan motivasi kepada bawahan agar lebih efektif dalam menjalankan tugasnya.

b) Bagi pegawai atau petugas pemungut Retribusi Izin Tempat Usaha hendaknya mau menjalani kerjasama dengan Wajib Retribusi dengan melakukan pendekatan yang lebih intensif.

c) Hendaknya diberikan berupa bonus atau hadiah untuk mendorong dan memotivasi aparat pemungut retribusin atas keberhasilannya dalam pencapaian realisasi target pendapatan daerah tiap tahunnya.

2. Dibidang Sarana dan Prasarana.

Hendaknya sarana dan prasarana berupa fasilitas dan sarana lainnya lebih ditingkatkan lagi. Misalnya penyediaan sarana transportasi, agar petugas dapat dengan mudah menjangkau dan meninjau daerah yang dipungut retribusinya sehingga pendapatan daerah lebih meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Siahaan, P. Marihot, 2005, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000, Tentang Perubahan Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997, Tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 2 Tahun 2003, Tentang Retribusi Surat

Izin Tempat Usaha.

Peraturan Daerah Kabupaen Nias Nomor 4 Tahun 2003, Tentang Retribusi Tanda

Daftar Perusahaan.

Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 5 Tahun 2003, Tentang Retribusi Izin

Usaha Industri, Izin Perluasan, dan Tanda Daftar Industri.

Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 7 Tahun 2003, Tentang Reribusi Izin

Dokumen terkait