• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kayu Bambu

Gambar 3. 9 Kolom Kayu Sumber:

https://media-cdn.tripadvisor.com  Balok kayu yang digunakan

biasanya berdimensi 10/10  Antara balok dan kolom

dihubungkan dengan sambungan.

 Sambungan diperlukan karena terbatasnya panjang bahan material kayu.

 Sambungan antara balok dan kolom yang biasanya menggunakan pasak atau balok.

 Tahan terhadap gaya tarik, gaya tekan, dan gaya geser.

Gambar 3. 10 Kolom Bambu Sumber:

https://www.arsitag.com

 Menurut penelitian, bambu lebih kuat dalam struktur

 Mudah dibelah, dipotong, dan dibentuk

 Rupanya artistik, ringan, relatif murah

 Mampu mencegah longsor, erosi, serta banjir

 Rentan lapuk, reyot, tidak tahan air hujan dana pi

 Umurnya relatif pendek

 Rawan terkena jamur, lumut, rayap, bubuk, dan

sejenisnya.

 Dalam pengerjaan beberapa hal sulit, teknik

penyambungan antar bamboo atau dengan material lain.

Balok

81 Gambar 3. 11 Balok Kayu

Sumber:

http://2.bp.blogspot.com

Gambar 3. 12 Balok Bambu Sumber:

https://probohindarto.wordpres s.com

Plat Lantai

Kayu Beton

Gambar 3. 13 Plat Lantai Kayu Sumber:

http://catatankuliahsinon.blogs pot.co.id

 Harganya relatif murah

 Mudah dikerjakan

 Beratnya ringan

 Hanya boleh untuk bangunan sederhana

 Bukan peredam suara yang baik

 Mudah rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-ubah

 Sifat rembes air, mudah terbakar, dapat dimakan bubuk/serangga

Gambar 3. 14 Plat Lantai Beton Sumber:

http://www.rumahmurahdesain ku.com

 Umumnya dicor ditempat bersama dengan balok penumpu, dan kolom pendukungnya

 Plat lantai harus mempunyai tebal min 12cm, untuk plat atap 7 cm

 Harus diberi tulangan silang dengan diameter min 8 mm dari baja lunak atau baja sedang

 Plat yang lebih dari 25cm harus dipasang tulangan rangkap atas bawah. Struktur Atap

82 Gambar 3. 15 Kuda-Kuda Kayu

Sumber: http://tgb-smkn1sidoarjo.blogspot.co.id/2

014/05/konstruksi-kuda-kuda.html

 Mudah dikerjakan oleh tukang lokal

 Dapat dibentuk, dipotong, digunakan fleksibel

 Menampilkan kesan alami saat diekspos

 Mudah terbakar dan rentan terserang rayap

 Mengalami proses

mengembang dan menyusut

 Bentang yang terbatas dan mulai langka yg ukuran 4m

Gambar 3. 16 Kuda-Kuda Baja Ringan

Sumber:

https://galvalumplafonpartisi.bl

ogspot.co.id/p/blog-page_67.html

 Memiliki kekuatan tarik yang tinggi namun ringan

 Sifatnya tangguh

 Tahan dari serangan rayap

 Tahan terhadap karat

 Pemasangan cepat

 Perlu perhitungan yang teliti

 Kurang indah dipandang

 Materialnya termasuk mahal

Enclosure Bangunan

Sistem enclosure bangunan adalah suatu sistem pelingkup bangunan ataupun pembatas antar ruang yang terdapat di dalam bangunan, sehingga keberadaan jelas sesuai dengan fungsinya. Pemilihan sistem enclosure pada fungsi bangunan Hotel Resort ini adalah sebagai berikut:

83 Tabel 3. 13 Enclosure Bangunan

Sumber: Analisa Pribadi, 2018

PENUTUP LANTAI Parket

Gambar 3. 17 Lantai Parket Sumber:

http://www.kiosparquet.com

Solid Wood/Parket Solid

 Biasanya terbuat dari kayu keras seperti jati, ulin.

 Berbentuk keping-keping kecil berukuran sedang dengan tebal 5-10 mm.

 Berumur panjang.

 Semakin tua usia kayu semakin bagus.

 Terkesan mewah.

 Perlu perawatan yang tepat untuk menjaga kualitas dan rayap.

Keramik

Gambar 3. 18 Keramik Sumber:

https://www.sejasa.com

 Lebih kuat dan tahan lama.

 Daya serap airnya rendah.

 Perawatan relatif paling mudah.

 Keramik menghantarkan dingin.

 Sambungan keramik terkadang sulit dibersihkan.

 Mudah retak dan pecah. Karpet Gambar 3. 19 Karpet Sumber: http://www.dapurmodern.org  Karpet dapat mempertahankan panas.

 Nyaman untuk duduk, bermain.

 Sebagai peredam suara.

 Pemeliharaan yang ekstra.

 Sensitive pada noda.

 Umur pakainya lebih pendek.

DINDING Batu bata

 Dari segi struktur mempunyai kekuatan yang tinggi.

84 Gambar 3. 20 Batu Bata

Sumber:

http://www.jasasipil.com

 Tahan terhadap api.

 Dari segi estetika untuk pemasangannya kurang rapi.

 Waktu pemasangan lebih lama.

 Saat akan pemasangan harus direndam/dibasahi dahulu supaya rekat dengan spesi.

Kayu

Gambar 3. 21 Rumah Kayu Sumber:

https://celestialrodeo.blogspot.c o.id

 Serat kayu unik.

 Mampu menahan panas secara alami.

 Mudah memodifikasi bentuk rumah tanpa merobohkan rumah.

 Rentan terhadap rayap.

 Kekuatan kayu semakin berkurang ketika terkena panas dam hujan.

 Rentan terhadap kebakaran.

Batu alam

Gambar 3. 22 Batu Alam Andesit

Sumber:

https://www.batualam.co.id/201 6/01/batu-andesit.html

 Memiliki tekstur bitnik atau bercorak.

 Batu yang keras sehingga tingkat porositasya paling kecil karena berpori-pori kecil.

 Tidak mudah kotor.

 Tahan lama selama tertempel dengan erat.

 Nilai estetika tinggi, indah dan alami.

 Mudah berlumut dan berjamur.

85 Gambar 3. 23 Dinding Kaca

Sumber:

http://edupaint.com/pojok-

unik/pojok-unik-interior/10222- dinding-kaca-untuk-rumah-hemat-energi.html

 Memaksimalkan view dan pencahayaan alami

 Mudah dibersihkan

 Kedap suara

 Mampu menahan udara panas dari luar

 Memberikan kesan artistic

 Pemasangan rumit dibutuhkan yang professional

 Tidak tahan dengan getaran

 Jika tergores sulit diperbaiki

 Jika retak harus diganti ATAP

Sirap

Gambar 3. 24 Sirap Kayu Sumber:

http://rizkifachurohman.blogspot

.co.id/2013/12/konstruksi-atap-penutup-atap_23.html

 Bentuknya unik

 Harganya murah dan mudah didapat

 Rentan terhadap rayap kurang kuat terhadap terpaan angin

 Terkadang berlumut

 Serat-serat kayunya sering dimakan burung

 Pemasangan dibutuhkan waktu yang lama.

Genteng Aspal

Gambar 3. 25 Genteng Aspal Sumber:

http://rizkifachurohman.blogspot

.co.id/2013/12/konstruksi-atap-penutup-atap_23.html

 Tahan terhadap suhu dingin

 Kuat terhadap terpaan angin

 Tahan rayap

 Pemasangan lebih cepat

 Jika kurang perawatannya akan mudah lapuk

 Harganya mahal

86 Gambar 3. 26 Atap Onduvilla

Sumber:

http://rizkifachurohman.blogspot

.co.id/2013/12/konstruksi-atap-penutup-atap_23.html

 Fleksibel dengan kedap air

 Berventilasi

 Berbobot ringan

 Instalasi yang mudah

 Overlapping yang aman.

3.2.2 Studi Sistem Utilitas A. Jaringan air bersih

Air bersih yang digunakan didalam resort berasal dari: - Mata air

- Sumur artetis

B. Jaringan air kotor dan air limbah

Grey Water berasal dari limbah cucian, kamar mandi,

wastafel, dan dapur. Grey water disalurkan melalui bak penampung kemudian ditreatment sehingga hasilnya dapat digunakan kembali untuk keperluan tertentu.

SUMBER AIR GROUND

RESERVOIR POMPA

TANDON DISTRIBUSI

Diagram 3. 5 Jaringan Air Bersih Sumber: Analisa Pribadi, 2018

87

Black Water adalah limbah yang berasal dari kotoran manusia, baik

cair maupun padat, kemudian limbah tersebut ditreatment dan dibuang ke saluran air kotor.

C. Jaringan listrik

Sumber jaringan listrik yang digunakan bersumber dari PLN dan juga genset. Genset digunakan sebagai cadangan ketika listrik padam.

Sumber Air Limbah (dapur dan

kamar mandi) LAVATORY BAK PENAMPUNG PENYARINGAN FILTER DISTRIBUSI Sumber Air

(Limbah Manusia) LAVATORY

SEPTICTANK/ STP PENGOLAHAN FILTER SUMUR RESAPAN PLN TRAFO GENSE T Main Distributio n Panel (MDP) Sub Distributio n Panel (SDP) RUANGAN Diagram 3. 6 Grey Water

Sumber: Analisa Pribadi, 2018

Diagram 3. 7 Black Water Sumber: Analisa Pribadi, 2018

Diagram 3. 8 Jaringan Listrik Sumber: Analisa Pribadi, 2018

88 D. Manajemen Sampah

Dalam manajemen sampah, terdapat beberapa metode dalam pembuangannya, sebelumnya sudah dipisahkan antara sampah organik dan anorganik, antara lain:

1. Pengumpulan sampah dari bak sampah

Pada metode ini untuk sampah anorganik yang sudah terkumpul kemudian langsung diangkut oleh truk untuk dibuang ke TPA. 2. Dibusukkan melalui lubang biopori

Pada metode ini untuk sampah organik yang sudah terkumpul langsung dimasukan pada lubang biopori. Selain itu bisa juga diolah untuk pupuk pada perkebunan.

E. Sistem Pemadam Kebakaran

Berdasarkan penggunaannya, penanggulangan terhadap bahaya kebakaran dibedakan menjadi dua yakni :

1. Sprinkler

Ketika alat ini mulai mendeteksi asap, secara otomatis akan mengirimkan perintah kepada sprinkler untuk menyalakan pemindaian pemadaman kebakaran. Selain itu alat ini juga dapat dimodifikasi dengan perangkat alarm untuk memberikan notifikasi kepada pengguna bangunan. Sprinkler bekerja bila suhu udara di ruangan mencapai 60-70o C. Penutup kaca pada sprinkler akan pecah dan mengeluarkan / menyemburkan air. Setiap sprinkler head dapat menjangkau sekitar 10-20 m2 dengan ketinggian ruang 3 m.

89 Gambar 3. 27 Sprinkler

Sumber: http://www.aptibet.org/other/sistem-pemadam-kebakaran-terbaik-untuk-gedung-pabrik-dan-bangunan.htm

2. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Merupakan alat pemadam kebakaran yang berisi gas NO2/Nitrogen sebagai gas yang anti terhadap api. APAR memiliki bentuk tabung vakum dengan warna merah dan biasanya diletakkan di dekat kebakaran. Alat pemadam berupa tabung yang berisi zat kimia penempatan setiap 20-25 m.

Gambar 3. 28 APAR

Sumber: http://www.alatpemadamapi.xyz/ 3. Hydrant Box

90 Perletakannya pada jarak 30 meter yang diperuntukan dengan luas ruang 800m2, pipa penyiraman biasanya ditempatkan dalam wadah kotak kaca di tanam di dinding bangunan di tempat yang mudah dicapai.

Gambar 3. 29 Hydrant Box

Sumber: http://bitypic.com/tag/Hydrant 3.2.3 Sistem Pemanfaatan Teknologi

A. Metode Rain Harvesting

Di dataran tinggi Dieng curah hujan yang tinggi maka air hujan ditampung kemudian diolah supaya menjadi sumber air bersih. Air hujan yang telah ditampungdapat disimpan di tangka-tangki air yang dapat disimpan di bawah tanah (underground) maupun di atas tanah (on ground). Hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan air hujan ialah kerentanan terhadap bakteri dan alga. Oleh sebab itu, penyimpanan tangka sebaiknya dihindarkan dari cahaya matahari langsung.

91 Gambar 3. 30 Rain Harvesting Method

Sumber: http://www.ahlilingkungan.com/rain-harvesting_Manfaat-rain-harvesting.php

B. Sistem Water Heater Gas

Karena cuaca di Dieng yang dingin, maka di setiap kamar mandi di kamar tamu menggunakan water heater untuk kebutuhan mandi dll.

Gambar 3. 31 Gas Water Heater

Sumber: https://proyeksipil.blogspot.co.id/2013/06/sistem-dan-cara-kerja-mesin-pemanas-air.html

92 C. CCTV

Keamanan di dalam Hotel Resort di Dieng menggunakan CCTV untuk mempermudah kinerja security mengawasi

keseluruhan area.

Gambar 3. 32 CCTV

Sumber: http://www.barwonsecurity.com.au/cctv 3.3 Analisa Konteks LIngkungan

Gambar 3.16 Peta Kabupaten Wonosobo Sumber: Bappeda Wonosobo

Batas – batas Kabupaten Wonosoobo

Timur : Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang Barat : Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen

93 Utara : Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kendal, dan

Kabupaten Batang

Selatan : Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki beragam potensi alam, buatan serta budaya, banyak dari semua potensi tersebut dapat menjadi daya tarik para wisatawan untuk datang berkunjung. Beberapa potensi yang dihadirkan misalnya yaitu potensi kawah, telaga, sejarah candi, air terjun, dan juga potensi budaya berupa fenomena rambut gimbal anal-anak Dieng. Berikut adalah tempa – tempat wisata yang ada di Kabupaten Wonosobo:

1. Telaga Warna 2. Telaga Cebong 3. Telaga Menjer 4. Telaga Pengilon 5. Kalianget 6. Gelanggang Mangli 7. Wadaslintang

8. Tuk Bimo Lukar (mata air purba) 9. Gua Jaran

10. Gua Sumur

11. Gardu Pandang Tieng 12. Agrowisata Tambi

94 13. Curug Sikarim 14. Curug Winong 15. Bukit Sikunir 16. Rafting Serayu 17. Gua Maria

18. Pendakian gunung, Sumbing, Sindoro, Prau Sumber: Disparbud dan analisis pribadi

Dari semua tempat wisata tersebut yang paling potensial dan merupakan wisata unggulan berada di kawasan dataran tinggi Dieng yang termasuk dalam Kecamatan Kejajar, Kabupaten

Wonosoobo, Jawa Tengah.

Batas – batas Kecamatan Kejajar: Timur : Kabupaten Temanggung Barat : Kabupaten Banjarnegara

Utara : Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang Selatan : Kecamatan Garung, Watumalang, Mojotengah. Kecamatan Kejajar dibagi 15 desa yaitu meliputi, desa Buntu, Sigedang, Tambi, Kreo, Serang, Igimranak, Surengede, Tieng, Parikesit, Sembungan, Jojogan, Patakbanteng, Dieng, Sikunang, dan Campursari. Setelah melakukan wawancara dengan pihak Bappeda, dari sekian banyak desa proyek ini

direkomendasikan agar lokasinya berada di Desa Sembungan, karena sesuai dengan program pemerintah yang sedang berupaya

95 mengembangkan di sektor Pariwisata. Di Desa Sembungan ada 2 jenis wisata yang sering dikunjungi, yaitu bukit sikunir dan telaga cebong.

3.3.1 Analisa Pemilihan Tapak Kriteria pemilihan tapak:

- Potensi visual pada tapak harus mampu mendukung keberadaan proyek Hotel Resort.

- Pencapaian mudah

- Lerengan tidak terlalu terjal - Dekat dengan area wisata

- Memiliki potensi panorama yang indah - Kondisi udara yang sejuk serta bebas polusi

- Lingkungan alam yang mendukung untuk kegiatan rekreasi. Rencana lokasi tapak yang akan dipakai ada 2 yaitu:

Gambar 3. 33 Rencana Tapak Sumber: Google Earth

96 Gambar 3. 34 Site A dan Site B

Sumber: dokumen pribadi

 Kekuatan Alami 1. Iklim:

Disekitar tapak memiliki iklim yang sejuk, udara yang sejuk bebas dari polusi, pada waktu siang suhu rata-rata antara 15 - 20° C, di malam hari dibawah 15° Cdan pada bulan Juli – Agustus dapat mencapai 0° C puncaknya dingin hingga memunculkan fenomena yang disebut penduduk sekitar dengan sebutan Embun Upas (embun racun) karena dapat

97 merusak pertanian dan perkebunan yang ada disekitarnya. Hampir setiap hari kawasan dataran tinggi Dieng turun hujan. 2. Kondisi Tapak:

Pada lokasi tapak memiliki kemiringan sekitar 0 – 40%, merupakan lahan berkontur.

3. Vegetasi

Beberapa vegetasi yang ada di sekita lokasi tapak, diantaranya:

Tanaman kentang Tanaman buah carica

Rumput liar seperti alang – alang Bunga terompet

Pohon cemara Bunga krisan

Tanaman pertanian seperti kentang dan buah carica bisa dijadikan wisata bercocok tanam di Hotel Resort nantinya. 4. Potensi Angin

Kekuatan angin mencapai 17 – 41 m/s dari arah utara ke selatan. Angin termasuk jenis angin gunung yang sejuk dingin bebas polusi.

5. Lingkungan

Memiliki potensi untuk dikembangan, dekat dengan lokasi wisata alam.

98 Potensi berupa tanah yang baik untuk bercocok tanam dapat dikembangkan menjadi tempat wisata baru seperti agroculture dan area outbond karena udaranya yang sejuk.

Memiliki lingkungan yang tenang, kental dengan suasana pedesaan dan pegunungan, jauh dari keramaian.

 Kekuatan Buatan: 6. Pranata

Lingkungan merupakan lingkungan yang terdiri dari lingkungan pertanian, perkebunan, dan hutan lindung.

7. Regulasi

Berdasarkan RTBL kawasan site terdiri atas wilayah dengan peruntukan: lahan hutan lindung dikelola masyarakat, resapan air, permukiman, pariwisata.

GSB = 30 m

 Citra Arsitektural

Citra yang akan dimunculkan dari segi arsitektural yaitu dengan menggunakan arsitektur neo vernakular misalnya dengan bentuk – bentuk yang sangat modern namun dalam penerapannya masih menggunakan konsep lama daerah setempat yang dikemas dalam bentuk yang modern. Penggunaan bahan material yang merespon suhu dingin di lokasi dan merespon kondisi tapak berkontur.

99

 Tabel Penilaian Tapak Tabel 3. 14 Penilaian Tapak Sumber: analisis pribadi

BERDASAR SITE A SITE B

Kebisingan Kebisingan sedang Tenang, kebisingan rendah

Pencapaian Mudah Mudah

Potensi  Kebun kentang

 Kebun carica  Dekat dengan jalan raya  Bukit sikunir  Telaga cebong  Kebun kentang  Kebun carica View  Perkebunan  Panorama pegunungan  Perkebunan  Panorama pegunungan  Bukit sikunir  Telaga cebong Topografi Lerengan kemiringan 0 – 15% Lerengan kemiringan 0 – 15% Strategis Dekat dengan jalan

raya  Dekat dengan telaga cebong  Dekat dengan bukit sikunir Vegetasi Kentang Carica Rumput liar Kentang Carica Pohon cemara Bunga terompet Kubis TOTAL NILAI 2 7

Dokumen terkait