52
BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1 Studi Aktifitas
a. Pengelompokan Kegiatan
Kegiatan di dalam Hotel Resort ini berdasarkan fungsi dibedakan
menjadi 5 diantaranya:
1. Kegiatan Utama
Kegiatan yang dilakukan seperti menginap, bersantai
menikmati suasana dari kamar, beristirahat.
2. Kegiatan Pendukung
Kegiatan yang dilakukan seperti berenang dan berendam di
air hangat, menikmati makan di restoran, nongkrong di bar.
3. Kegiatan Penunjang
Kegiatan yang dilakukan seperti melakukan aktifitas di luar
kamar contohnya, jalan-jalan atau hiking disekitar kawasan
hotel resort ini, berkebun bercocok tanam dan memetik hasil
kebun, dan berbelanja oleh-oleh di toko yang disediakan.
4. Kegiatan Pengelola
Kegiatan yang dilakukan seperti melayani tamu, pelayanan
kamar dan restoran, bekerja di ruang kantor keuangan dan
53 5. Kegiatan Servis
Kegiatan yang dilakukan seperti membersihkan taman dan
perkebunan, memasak di dapur restoran, mck di toilet umum,
mengambil uang di ATM, menukar uang di money changer.
Tabel 3. 1 Pengelompokan Kegiatan dengan Pelaku Sumber: Analisis Pribadi
KEGIATAN RUANG AKTIVITAS PELAKU SIFAT
Utama Pondok
Kamar: - Standard Room - Deluxe Room - Suite Room - Family Suite Room Menginap Bersantai Menikmati panorama Makan minum Mandi, BAK,BAB Ganti baju Nonton TV Berkumpul dan berbincang
Pengunjung Privat
Menyiapkan kamar. Membereskan kamar. Mengantar makan/minuman. Mengambil/mengantar laundry. Pengelola
Pendukung Jacuzzi Berendam air hangat Pengunjung Privat Restoran Makan dan minum
Bersantai Publik Bar and lounge Minum Nongnkrong dan berbincang. Kolam renang air hangat
Berenang di air hangat.
Perkebunan Bercocok tanam dan memetik. Taman terbuka Berswafoto Mengambil gambar Bersantai
Merawat kebun dan taman
Membersihkan kolam renang dan Jacuzzi
Pengelola Privat
Penunjang Toko oleh - oleh
Memilih dan membeli makanan/minuman Melihat – lihat
Pengunjung Publik
Pendopo Bersantai
Wedding Meeting
Tur wisata Jalan – jalan berwisata
54
Pengelola Ruang owner Mengamati kinerja karyawan.
Menerima tamu
Pemilik Privat
Ruang GM Bekerja
Membuat laporan Menerima tamu Pengelola Ruang divisi HRD Bekerja Membuat laporan Menerima tamu Ruang sekretaris Bekerja Membuat laporan Membuat surat menyurat. Mengatur jadwal. Ruang dept.
accounting
Bekerja dibidang keungan.
Room division Bekerja dibidang pelayanan Ruang divisi
marketing
Bekerja dibidang pemasaran. Ruang divisi F
& B
Bekerja pada bagian dapur restoran Ruang divisi
enginering
Bekerja dibidang pembenahan alat sarana dan prasarana.
Ruang rapat Rapat Pemilik dan
pengelola
Servis Lobby Duduk menunggu
Transit
Pengunjung dan
pengelola
Publik
Mushola Ibadah shalat
ATM Mengambil uang
Money changer
Menukar mata uang
Gazebo Bersantai
Tempat parkir Memarkirkan motor dan mobil
Janitor Menyimpan alat – kebersihan
Pengelola Privat
Ruang cleaning service Beristirahat Lavatory umum dan difable Membersihkan dan merawat
BAB dan BAK Cuci tangan Rias diri
Pengunjung Servis
Dapur Memasak
Menyiapkan hidangan Mencuci peralatan masak & makan minum
Pengelola
55
Mengelompokan pakaian
Gudang Menyimpan peralatan hotel dan mengecek barang
Ruang pengelola sampah
Mengumpulkan sampah dan limbah
Ruang pompa Menyalakan dan mengecek pompa Ruang ME Mengecek panel
listrik. Pengawasan
Staff Enginering
Ruang genset Mengecek dan menyalakan genset Ruang
security
Mengawasi cctv. Tempat lapor dan memberikan informasi.
Security
b. Jadwal Kegiatan
Tabel 3. 2 Tabel Jadwal Kegiatan Sumber: Analisis pribadi
NO. KEGIATAN HARI JAM (WIB) SIFAT
1. Menginap (check in
pukul 14.00 WIB,
check out pukul 12.00 WIB)
Setiap hari 24 jam Privat
2. Sarapan Setiap hari 06.00 – 09.00 Privat
(khusus tamu menginap)
3. Makan siang/malam Setiap hari 11.00 – 21.00 Publik
4. Wedding Setiap hari 07.00 – 22.00 Publik
5. Berkebun Setiap hari 08.00 – 17.00 Publik
6. Berenang dan berendam
Setiap hari 06.00 – 21.00 Publik
7. Bar and lounge Setiap hari 10.00 – 01.00 Publik
8. Toko souvenir Setiap hari 06.00 – 21.00 Publik
9. Pelayanan kamar Setiap hari 24 jam Privat
10. Pengelolaan fasilitas Setiap hari 06.00 – 21.00 Privat
11. Pertunjukan (band, akustik, kesenian, dll)
56 c. Pola Kegiatan
Pengunjung yang menginap:
Pengunjung umum:
Parkir
Receptionist
Lavatory
Money changer
ATM Lobby
Standar room
Restoran
Toko oleh-oleh
Deluxe room
Suite room
Family suite room
Bar and lounge
Kolam renang Kebun Taman terbuka
Pendopo
Ruang ganti
Parkir
Receptionist
Lavatory
Money changer
ATM Lobby
Toko oleh-oleh
Restoran
Bar and lounge
Pendopo
Ticketing
Kolam renang Kebun Taman terbuka
Ruang ganti
Diagram 3. 1 Pola Kegiatan Pengunjung yang Menginap Sumber: Analisa Pribadi, 2018
57 Pengelola
Servis
Dapur
R. Laundry
R. Cleaning Service
R. Security
Gudang
R. ME
R. Pengelola Sampah Parkir
Lavatory
Mushola
R. Genset
R. Pompa Parkir
Receptionist
ATM Lobby
R. Sekretaris R. GM
R. Rapat
R. Div. Enginering
R. Div. F & B R. Div. HRD
R. Accounting
Lavatory
Mushola R. Owner
Diagram 3. 3 Pola Kegiatan Pengelola Sumber: Analisa Pribadi, 2018
58 d. Analisa Jumlah Pelaku
Pengunjung
Jumlah pengunjung pariwasata di Desa Sembungan:
Tabel 3. 3 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Desa Sembungan Sumber: Dokumen Laporan Perhutani KPH Kedu Utara
NO. Objek
Wisata 2013
Rata-rata 2014
Rata-rata 2015
Rata-rata 1. Bukit
Sikunir dan Telaga Cebong
97.012 8.084/ bulan
102.079 8.506/ bulan
126.700 10.558/ bulan
Asumsi presentase kenaikan jumlah wisatawan tahun 2013-2015:
2013-2014: 102.079 – 97.012 = 5.067 : 102.079 x 100% = 0,04%
2014-2015: 126.700 – 102.079 = 24.621 : 126.700 x 100% = 0,19%
Presentase kenaikan pengunjung rata-rata:
5.067 + 24.621 = 29.688
29.688 : 2 = 14.844 : 29.688 x 100% = 0,5%
Rata – rata jumlah pengunjung per hari:
97.012 + 102.079 + 126.700 = 325.791
325.791 : 1095 hari (3 tahun) = 297 orang/hari
Kamar yang direncanakan dapat menampung sebanyak:
a. 50 kamar tipe standar (2 orang/kamar) dapat menampung 100
orang.
b. 10 kamar tipe delux (2 orang/kamar) dapat menampung 20
orang.
59 d. 5 kamar tipe family (4 orang/kamar) dapat menampung 20 orang.
Jadi total kamar yang direncanakan dapat menampung 150 orang.
Pengelola
Owner 1 orang
General Manager 1 orang
HRD 1 orang
Sekretaris 1 orang
TOTAL 4 orang
a. Accounting
Accounting Manager 1 orang
Accounting Section Head 1 orang
Cost accounting 1 orang
Account payable 1 orang
Account receivable 1 orang
Finance Section Head 1 orang
Kasir 2 orang
TOTAL = 8 orang
b. Marketing
Marketing Director 1 orang
Convention 1 orang
Reservation 1 orang
60 c. Room Division
Supervisor 1 orang
House Keeping: Garden 10 orang
Parking Area 5 orang
Room 21 orang
Laundry 3 orang
Bell Captain 3 orang
Bellboy 6 orang
Front Office: Receptionist 3 orang
Information 3 orang
Kasir 3 orang
TOTAL = 58 orang
d. Food and Beverage
Food Production: Chef de Cuisin 1 orang
Sous Chef 1 orang
Chef de partie (juru masak) 15 orang
F & B Service: Bar 4 orang
Restoran: Steward 2 orang
Waiters 12 orang Room Service (oder taker) 4 orang
61 e. Engineering
Chief Engineering 1 orang
Staff 3 orang
TOTAL = 4 orang
*Jumlah total pelaku pengelola: 116 orang
Total pelaku
Jumlah pengunjung : 297 orang
Jumlah pengelola : 116 orang
Total : 413 orang
3.1.2 Studi Fasilitas
a. Kebutuhan Ruang
Tabel 3. 4 Kebutuhan Pribadi Sumber: Analisis Pribadi, 2018
SIFAT RUANG NAMA RUANG
Privat Standar room
Deluxe room Suite room
Family suite room Jacuzzi
Ruang owner Ruang GM
Ruang divisi HRD Ruang sekretaris
Ruang dept. accounting Room division
Ruang divisi marketing Ruang divisi F & B Ruang divisi engineering Janitor
Ruang cleaning service Ruang rapat
Publik Restoran
62 Perkebunan
Toko oleh – oleh Tur wisata Pendopo Mushola Lobby ATM
Money changer Gazebo
Servis Lavatory umum Laundry
Gudang Dapur
Ruang pengelola sampah Ruang ME
Ruang genset Ruang pompa Ruang security
b. Besaran Ruang
Fasilitas Utama
Tabel 3. 5 Besaran Ruang Fasilitas Umum Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Nama Ruang
JM L
Kapa sitas
Kebutuhan
perabot Kebutuhan ruang
Luas total
Sum ber
Standar room
25 2
orang
- tempat tidur
double size
- lemari pakaian - meja rias +
tv
- meja lampu - kursi rias - kloset
duduk - shower
- wastafel
- gantungan handuk - meja + kursi
teras
Luas = 7 m x 4,5 m = 31,5 m2
1.575 m2
63
25 2
orang
- tempat tidur 2 single
- lemari pakaian - meja rias +
tv
- meja lampu - kursi rias - kloset
duduk - shower
- wastafel
- gantungan handuk - meja + kursi
teras
SB
Deluxe room
10 2
orang
- tempat tidur
queen size
- lemari pakaian - sofa - meja kursi
teras - meja tv - meja lampu - kloset
duduk - shower - bath up - wastafel
Luas = 10 m x 5 m = 50 m2
500 m2
64 Suite
room
5 2
orang
- tempat tidur
king size
- lemari pakaian - sofa - meja lampu - meja tv - meja kursi
teras - kloset
duduk - shower - wastafel - Jacuzzi
pribadi
Luas = 9 m x 6,5 m = 58,5 m2
292,5 m2
SB
Family suite room
5 4
orang
- 2 kamar tidur (2 single bed dan 1 king size). - lemari
pakaian - meja lampu - sofa - meja tv - meja kursi
makan - meja kursi
teras - pantry - kulkas - 2 kamar
mandi (shower, kloset duduk, wastafel dan bath up)
Luas = 13 m x 7 m = 91 m2
455 m2
65 Fasilitas Pendukung
Tabel 3. 6 Besaran Ruang Fasilitas Pendukung Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Nama Ruang J M L Kapa sitas Kebutuhan
Perabot Kebutuhan Ruang
Luas Total
Sum ber
Jacuzzi 1 10 Kolam
jacuzzi
Kebutuhan ruang per orang: 1,7 m x 1m = 1,7 m2
17 m2 DA
Restora n
1 100 - meja
makan + kursi - wastafel - meja kasir
- buffet Kebutuhan ruang per meja:
1,95 m x 1,7 m = 3,3 m2
25 meja x 3,3 m2 = 82,5 m2
Kebutuhan ruang meja kasir, wastafel dan buffet:
5 m x 5 m = 25 m2
Total 107,5 m2 + Sirkulasi 30%
139,7 5 m2
DA
Bar and lounge
1 50 - meja + kursi
- bartender - meja kasir
Kebutuhan ruang bartender per orang:
0,3 m x 0,6 m = 0,18 m2
10 orang x 0,18 m2 = 1,8 m2
Kebutuhan ruang meja + kursi: 0,9 m x 0,9 m = 0,81 m2
40 orang x 0,81 m2 = 32,4 m2
Total 34,2 m2 + sirkulasi 20%
41,04 m2
DA
Kolam renang
1 Kolam
renang
20 m x 30 m = 600 m2 600
m2
AS
Taman terbuka
1 1000
m2
AS
Perkebu nan
1 5000
m2
66 Fasilitas Penunjang
Tabel 3. 7 Besaran Ruang Fasilitas Penunjang Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Nama Ruang JM L Kapa sitas Kebutuhan
Perabot Kebutuhan Ruang
Luas Total Sum ber Toko oleh-oleh
1 10
orang + 2 karya wan
- meja kasir + kursi - gudang - rak etalase - meja
display
1 meja: 0,4 m x 1 m = 0,4 m2
2 kursi: 0,5 m x 0,5 m = 0,25 m2
3 meja display: 1 m x 1,6 m = 1,6 m2
6 rak etalase: 0,65 m x 1,25 m = 0,8m2
Gudang: 3 m x 3 m = 9 m2
Total 12,05 m2 + Sirkulasi 30%
15,66 m2
DA
Pendo po
2 200 Meja + kursi
Luas: 1,1 m x 1,1 m = 1,1 m2
40 meja x 1,1 m2 = 44 m2
Total 88 m2 + sirkulasi 20%
105,6 m2
DA
Fasilitas Pengelola
Tabel 3. 8 Besaran Ruang Fasilitas Pengelola Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Nama Ruang J M L Kapa sitas Kebutuhan
Perabot Kebutuhan Ruang
Luas Total Sum ber R. Owner
1 6 Meja
Kursi Lemari Komputer Brankas Printer Telepon Dispenser Sofa Kloset duduk Wastafel
Luas ruang owner: 5 m x 6 m = 30 m2
Sirkulasi 20%
36 m2 AS
Ruang general Manager
1 6 Meja
Kursi Lemari Komputer
Luas ruang GM: 5 m x 6 m = 30 m2
Sirkulasi 20%
67 Brankas Printer Telepon Dispenser Sofa Kloset duduk Wastafel Ruang HRD dan sekretari s
1 2 Meja
Kursi Lemari Komputer Brankas Printer Telepon Dispenser Sofa
Luas ruang HRD dan sekretaris: 5 m x 6 m = 30 m2
Sirkulasi 20%
36 m2 AS
R.
accounti ng
1 6 Meja
Kursi Lemari Komputer Brankas Printer Telepon Dispenser
Luas ruang accounting: 5 m x 6 m = 30 m2
Sirkulasi 20%
36 m2 AS
Room Division
1 36 Meja
Kursi Lemari Computer Printer Telepon Loker
Luas room division: 10 m x 8 m = 80 m2
Sirkulasi 20%
96 m2 AS
R.Marke ting director
1 3 Meja
Kursi Lemari Computer Printer Telepon
Luas ruang marketing director: 3,5 m x 3,5 m = 12,25 m2
Sirkulasi 20%
14,7 m2
AS
F & B Divisio n
1 35 Meja
Kursi Lemari Computer Printer Telepon Loker
Luas F & B division: 10 m x 8 m = 80 m2
Sirkulasi 20%
96 m2 AS
R. Rapat
1 20 Meja
Kursi Papan tulis
Luas ruang rapat: 8 m x 8 m = 64 m2
Sirkulasi 20%
76,8 m2
68 Fasilitas Servis
Tabel 3. 9 Besaran Ruang Fasilitas Servis Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Nama Ruang J M L Kapa sitas Kebutuhan Perabot
Kebutuhan Ruang Luas
Total Sum
ber
Lobby + ticketin g
1 100
org peng unjun g + 2 petug as
Meja informasi Meja tiiket
Standar = 1 m2/org
100 x 1 m2 = 100 m2
Ukuran meja untuk 2 orang: 2 mx 0,9 m = 1,8 m2
Total 101,8 m2 + Sirkulasi 20%
122,1 6 m2
DA
Mushol a
1 50
orang
Lemari Sajadah Tempat wudlu
Kapasitas 50 orang: Standar = 1,5 m2/org
50 x 1,5 m2 = 75 m2
Lemari: 0,6 m x 0,9 m = 0,54 m2
2 tempat wudlu pria dan wanita: Kapasitas 10 orang/unit Standar = 0,36 m2/orang
10 x 0,36 m2 = 3,6 m2
3,6 m2 x 2 = 7,2 m2
Total 82,74 m2 + sirkulasi 30%
107,5 6 m2
DA
ATM 1 4 unit Mesin ATM Standar = 1 m2 / unit
Ada 4 ATM = 1 m2 x 4 = 4 m2
Sirkulasi 10% 4,4 m2 AS Money change r
1 2 org karya wan + 4 org peng unjun g Meja Kursi Lemari Brangkas Komputer Mesin penghitung ruang Luas ruang: 6 m x 3,5 m = 21 m2
Sirkulasi 20% 25,2 m2 AS Gazeb o
4 4
orang
Luas : 3 m x 3 m = 9 m2 9 m2 AS
Lavatory wanita
1 5
orang
Closet duduk Wastafel
Luas : 5 m x 3,5 m = 17,5 m2
Sirkulasi 30% 22,75 m2 AS Lavatory pria
1 5
orang
Urinoir Closet duduk Wastafel
Luas : 5 m x 3,5 m = 17,5 m2
Sirkulasi 30% 22,75 m2 AS Toilet difabel
1 1
orang
Closet duduk Wastafel
Luas : 2 m x 2,5 m = 5 m2
Sirkulasi 50%
5,5 m2
AS
R. CS 1 10
orang Meja Kursi Loker Dispenser Televisi
Luas : 3 m x 3 m = 9 m2
Sirkulasi 20%
10,8 m2
AS
Janitor 1 1
orang
Peralatan kebersihan
Luas : 1 m x 2 m = 2 m2
Sirkulasi 20%
2,4 m2
AS
Laundry 1 3
orang Mesin cuci Mesin pengering Setrika Rak
Luas : 6 m x 5 m = 30 m2
Sirkulasi 50%
69
Gudang 1 Lemari
Rak
Luas : 5 m x 8 m = 40 m2
Sirkulasi 100%
80 m2 AS
Dapur 1 17
orang Kompor Lemari es Sink Peralatan masak Oven Microwave Freezer
Luas : 12,5 m x 10 m = 125 m2
Sirkulasi 50% 187,5 m2 AS R. Pengelol a sampah
1 Bak sampah Luas : 6 m x 3 m = 18 m2
Sirkulasi 20% 21,6 m2 AS R. Pompa
1 1
orang
Pompa Luas : 3 m x 3 m = 9 m2
Sirkulasi 50% 13,5 m2 AS R. Genset
1 1
orang
Genset Luas : 6 m x 8 m = 48 m2
Sirkulasi 50%
72 m2 AS
R. ME 1 1
orang
Panel listrik Rak Lemari
Luas : 6 m x 6 m = 36 m2
Sirkulasi 50%
54 m2 AS
R. Security
1 6
orang Meja Kursi Komputer Monitor CCTV Dispenser
Luas : 3 m x 3 m = 9 m2
Sirkulasi 20%
10,8 m2
70 Studi Ruang Khusus
Cottage:
Tabel 3. 10 Besaran Ruang Studi Ruang Khusus Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Nama Ruang
J M L
Kapa sitas
Kebutuhan
perabot Kebutuhan Ruang
Luas Total
Sum ber
Cottag e type standa rt
10 10
orang
- 5 kamar tidur tipe standar - kamar
mandi dalam - ruang tamu
1.575 m2
SB
Cottag e type deluxe
5 4
orang
- 2 kamar tidur tipe deluxe - kamar mandi dalam - ruang tamu - ruang
santai
500 m2
71
Cottag e type suite
5 2
orang
- 1 kamar tidur tipe suite - kamar
mandi dalam - ruang tamu - ruang
santai - Jacuzzi
pribadi
292,5 m2
SB
Cottag e type family suite
5 4
orang
- 2 kamar tidur (king size dan single size) - 2 kamar
mandi dalam - dapur - ruang tamu - ruang
santai
455 m2
SB
Keterangan: DA = Data Arsitek AS = Data Asumsi SB = Studi Banding
Sirkulasi pada perhitungan kebutuhan luas bangunan ditetapkan
berdasarkan perhitungan menurut buku:
72 5%-10% : Sirkulasi Minimum
20% : Kebutuhan akan keleluasaan sirkulasi
30% : Kenyamanan Fisik
40% : Kenyamanan Psikologis
50% : Sirkulasi sesuai dengan spesifik Kegiatan
70%-100% : Sirkulasi dengan banyak kegiatan
c. Kebutuhan Luas Parkir
pengunjung menginap = 150 orang
pengunjung tidak menginap = 147 orang
pengelola = 116 orang
Area parkir pengunjung menginap diasumsikan sebagai
berikut:
- Pemakai mobil : 70% x 150 = 105 orang
Jika 1 mobil diisi 4 orang : 105 org : 4 = 26 mobil
- Pemakai motor : 20% x 150 = 30 orang
Jika 1 motor diisi 2 orang : 30 org : 2 = 15 motor
- Pemakai angkutan umum : 10% x 150 = 15 orang
Parkir sementara (drop off)
Area parkir pengunjung tidak menginap diasumsikan
sebagai berikut
- Pemakai mobil : 40% x 147 = 59 orang
Jika 1 mobil diisi 4 orang : 59 org : 4 = 15 mobil
73 Jika 1 motor diisi 2 orang : 73 org : 2 = 36 motor
- Pemakai angkutan umum : 10% x 147 = 15 orang
Parkir sementara (drop off)
Area parkir pengelola diasumsikan sebagai berikut:
- Pemakai mobil : 30% x 116 = 35 orang
Jika 1 mobil diisi 2 orang : 35 org : 2 = 17 mobil
- Pemakai motor : 60% x 116 = 70 orang
Jika 1 motor diisi 2 orang : 70 org : 2 = 35 motor
- Pemakai angkutan umum : 10% x 116 = 12 orang
Parkir sementara (drop off)
Besaran ruang parkir pengunjung dan pengelola
Luas parkir 1 mobil: 2,5 m x 5 m = 12,5 m2
Luas parkir 1 motor 1 m x 2 m = 2 m2
- Pengguna mobil : 58 mobil
12,5 m2 x 58 mobil = 725 m2
Sirkulasi 100% = 1.450 m2
- Pengguna motor : 86 motor
2 m2 x 86 motor = 172 m2
Sirkulasi 100% = 344 m2
3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure
Area kawasan dataran tinggi Dieng umumnya memiliki
74 dari itu perlu adanya pemecahan masalah yaitu dengan beberapa
kemungkinan sebagai berikut:
Tidak dianjurkan membangun dengan sistem cut and fill terlalu
banyak, gunakaan sesuai dengan kebutuhan karena dapat
mengakibatkan tanah longsor.
Bangunan dibangun dengan menyesuaikan pola kontur.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka dianjurkan membangun
dengan menggunakan sistem split level atau sengkedan, seperti
pada gambar dibawah ini:
Gambar 3. 1 Rumah Split Level dan Sengkedan Sumber:
https://dokumen.tips/documents/pengolahan-lahan-berkontur.html Diunduh: 10 Januari 2018
Sistem Struktur Utama
Struktur Plat Dinding Sejajar
Struktur bangunan plat dinding sejajar merupakan konsep
ruang dengan beberapa plat dinding yang sejajar (atau memusat)
yang menerima beban. Struktur bangunan plat dinding sejajar
75 Struktur plat dinding sejajar merupakan sistem yang sangan
efisien, akan tetapi mengandung kelemahan terhadap gaya
horizontal yang melawan arah.
Gambar 3. 2 Pedoman Bangunan Tahan Gempa Sumber: Pedoman Bangunan Tahan Gempa
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memilih
konstruksi portal dengan titik simpul yang terjepit sebagai
konstruksi lantai/atap. Kestabilan pada sistem bangunan plat
dinding sejajar tidak seragam terhadap gaya horizontal yang
searah atau berlawanan arah plat dinding sejajar.
Gambar 3. 3 Konstruksi Portal
76
Struktur Rangka
Struktur bangunan rangka merupakan konsep ruang terbuka
dimana hanya kolom dalam aturan tertentu (rigid) yang menerima
beban. Struktur bangunan rangka biasanya dibuat dari beton
bertulang, kayu, atau baja. Kestabilan pada struktur rangka harus
dijaga secara vertikal maupun horizontal. Kestabilan vertikal
dapat dicapai dengan menggunakan plat dinding yang menerima
beban horizontal dan menyalurkannya ke bagian pondasi. Plat
dinding tersebut harus diatur pada setiap sumbu struktural
(modul) di kedua arah denah dengan menggunakan:
- Batang tarik bersilangan pada konstruksi kayu, beton atau
baja.
- Papan multipleks, lapisan papan diagonal, atau kuda
penopang, pada konstruksi kayu, atau
- Rangka portal beton bertulang dengan titik simpul yang terjepit
pada konstruksi beton bertulang.
Gambar 3. 4 Struktur Rangka
77 Kestabilan secara horizontal dapat tercapai dalam konstruksi
plat lantai (dan kemudian juga dibagian konstruksi atap) dengan:
- Batang tarik bersilangan pada konstruksi kayu, beton, atau
baja.
- Papan multipleks sebagai lantai dasar atau lapisan papan
lantai diagonal pada konstruksi kayu, atau
- Plat beton bertulang pada konstruksi rangka beton bertulang.
Gambar 3. 5 Kestabilan Horizontal Sumber: Pedoman Bangunan Tahan Gempa
Kestabilan horizontal dapat dicapai dengan plat lantai beton
bertulang yang mampu menerima dan menyalurkan gaya
horizontal. Atau dapat dicapai oleh balok kayu dengan
menggunakan plat multipleks, papan diagonal, atau batang baja
diagonal.
Sub Structure (struktur bawah)
Sub structure (struktur bawah) yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang berada di bawah permukaan
tanah. Pondasi merupakan bagian struktur dari bangunan yang
sangat penting karena fungsinya untuk menopang bangunan
diatasnya. Pemilihan pondasi dipengaruhi oleh karakteristik tanah
dan jenis bangunan. Bangunan pada proyek ini hanya terdiri 1 lantai,
78 Tabel 3. 11 Sub Structure
Sumber: Analisa Pribadi, 2018
SUB STRUCTURE Pondasi Umpak
Gambar 3. 6 Pondasi Umpak Sumber:
http://www.jagobangunan.com/i mages/cms//articles
Diletakkaan di atas tanah yang telah padat atau keras. Sloof sebagai pengikat
struktur, serta angkur yang masuk ke dalam as umpak kayu atau umpak batu dari bagian bawah umpaknya atau tiangnya.
Kedalamannya antara 60-80 cm.
Kelebihan Kekurangan
Pelaksanaanya mudah
Waktu pengerjaan cepat
Batu belah mudah didapat
Kurang kuat untuk konstruksi beban berat
Pondasi Tapak (Footplat)
Gambar 3. 7 Pondasi Footplat Sumber:
http://sukabagigratisan26.blogs
pot.co.id/2015/09/kelebihan- kekurangan-macam-pondasi.html
Biasa digunakan bangunan bertingkat atau bangunan di atas tanah lembek.
Bisa untuk bangunan 1 lantai dengan melihat kondisi tanah.
Terbuat dari beton bertulang dan kedalamannya sampai pada tanah keras.
Bisa dikombinasikan dengan pondasi batu belah/kali.
Pondasi dibuat dengan dimensi yang lebih besar daripada kolom diatasnya.
Kelebihan Kekurangan
Pondasi ini lebih murah dari segi biaya.
Galian tanah lebih sedikit (hanya pada kolom struktur saja).
Tahan pada getaran gempa.
Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dahulu (persiapan lebih lama).
79
Tidak semua tukang bisa mengerjakannya
Pondasi Batu Kali
Gambar 3. 8 Pondasi Batu Kali Sumber:
http://sukabagigratisan26.blogs
pot.co.id/2015/09/kelebihan- kekurangan-macam-pondasi.html
Ukuran lebar pondasi yaitu 70 – 120 cm.
Terbuat dari pasangan batu kalli yang disusun sehingga berdiri kokoh.
Biasanya berbentuk trapesium dengan lebar atasnya min 25 cm.
Kelebihan Kekurangan
Lebih kuat
Tidak mudah pecah
Pondasi lebih murah
Galian tanah lebih sedikit
Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal
Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu
Dalam pelaksanaan batu harus dibelah terlebih dahulu
Upper Structure (struktur atas)
Upper Structure (struktur atas) yang dimaksud adalah
struktur bangunan yang berada di atas permukaan tanah seperti
kolom, balok, plat lantai. Beban-beban yang bekerja pada struktur
seperti beban mati (dead load), beban hidup (live load), beban
gempa (earthquake), dan beban angin (wind load). Struktur atas ini
menyalurkan beban struktur penutup atap dan beban lateral menuju
80 Tabel 3. 12 Upper Structure
Sumber: Analisa Pribadi, 2018
UPPER STRUCTURE Kolom
Kayu Bambu
Gambar 3. 9 Kolom Kayu Sumber:
https://media-cdn.tripadvisor.com Balok kayu yang digunakan
biasanya berdimensi 10/10 Antara balok dan kolom
dihubungkan dengan sambungan.
Sambungan diperlukan karena terbatasnya panjang bahan material kayu.
Sambungan antara balok dan kolom yang biasanya menggunakan pasak atau balok.
Tahan terhadap gaya tarik, gaya tekan, dan gaya geser.
Gambar 3. 10 Kolom Bambu Sumber:
https://www.arsitag.com
Menurut penelitian, bambu lebih kuat dalam struktur
Mudah dibelah, dipotong, dan dibentuk
Rupanya artistik, ringan, relatif murah
Mampu mencegah longsor, erosi, serta banjir
Rentan lapuk, reyot, tidak tahan air hujan dana pi
Umurnya relatif pendek
Rawan terkena jamur, lumut, rayap, bubuk, dan
sejenisnya.
Dalam pengerjaan beberapa hal sulit, teknik
penyambungan antar bamboo atau dengan material lain.
Balok
81 Gambar 3. 11 Balok Kayu
Sumber:
http://2.bp.blogspot.com
Gambar 3. 12 Balok Bambu Sumber:
https://probohindarto.wordpres s.com
Plat Lantai
Kayu Beton
Gambar 3. 13 Plat Lantai Kayu Sumber:
http://catatankuliahsinon.blogs pot.co.id
Harganya relatif murah
Mudah dikerjakan
Beratnya ringan
Hanya boleh untuk bangunan sederhana
Bukan peredam suara yang baik
Mudah rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-ubah
Sifat rembes air, mudah terbakar, dapat dimakan bubuk/serangga
Gambar 3. 14 Plat Lantai Beton Sumber:
http://www.rumahmurahdesain ku.com
Umumnya dicor ditempat bersama dengan balok penumpu, dan kolom pendukungnya
Plat lantai harus mempunyai tebal min 12cm, untuk plat atap 7 cm
Harus diberi tulangan silang dengan diameter min 8 mm dari baja lunak atau baja sedang
Plat yang lebih dari 25cm harus dipasang tulangan rangkap atas bawah. Struktur Atap
82 Gambar 3. 15 Kuda-Kuda Kayu
Sumber: http://tgb-smkn1sidoarjo.blogspot.co.id/2
014/05/konstruksi-kuda-kuda.html
Mudah dikerjakan oleh tukang lokal
Dapat dibentuk, dipotong, digunakan fleksibel
Menampilkan kesan alami saat diekspos
Mudah terbakar dan rentan terserang rayap
Mengalami proses
mengembang dan menyusut
Bentang yang terbatas dan mulai langka yg ukuran 4m
Gambar 3. 16 Kuda-Kuda Baja Ringan
Sumber:
https://galvalumplafonpartisi.bl
ogspot.co.id/p/blog-page_67.html
Memiliki kekuatan tarik yang tinggi namun ringan
Sifatnya tangguh
Tahan dari serangan rayap
Tahan terhadap karat
Pemasangan cepat
Perlu perhitungan yang teliti
Kurang indah dipandang
Materialnya termasuk mahal
Enclosure Bangunan
Sistem enclosure bangunan adalah suatu sistem pelingkup
bangunan ataupun pembatas antar ruang yang terdapat di dalam
bangunan, sehingga keberadaan jelas sesuai dengan fungsinya.
Pemilihan sistem enclosure pada fungsi bangunan Hotel Resort
83 Tabel 3. 13 Enclosure Bangunan
Sumber: Analisa Pribadi, 2018
PENUTUP LANTAI Parket
Gambar 3. 17 Lantai Parket Sumber:
http://www.kiosparquet.com
Solid Wood/Parket Solid
Biasanya terbuat dari kayu keras seperti jati, ulin.
Berbentuk keping-keping kecil berukuran sedang dengan tebal 5-10 mm.
Berumur panjang.
Semakin tua usia kayu semakin bagus.
Terkesan mewah.
Perlu perawatan yang tepat untuk menjaga kualitas dan rayap.
Keramik
Gambar 3. 18 Keramik Sumber:
https://www.sejasa.com
Lebih kuat dan tahan lama.
Daya serap airnya rendah.
Perawatan relatif paling mudah.
Keramik menghantarkan dingin.
Sambungan keramik terkadang sulit dibersihkan.
Mudah retak dan pecah. Karpet
Gambar 3. 19 Karpet Sumber:
http://www.dapurmodern.org
Karpet dapat
mempertahankan panas.
Nyaman untuk duduk, bermain.
Sebagai peredam suara.
Pemeliharaan yang ekstra.
Sensitive pada noda.
Umur pakainya lebih pendek.
DINDING Batu bata
Dari segi struktur mempunyai kekuatan yang tinggi.
84 Gambar 3. 20 Batu Bata
Sumber:
http://www.jasasipil.com
Tahan terhadap api.
Dari segi estetika untuk pemasangannya kurang rapi.
Waktu pemasangan lebih lama.
Saat akan pemasangan harus direndam/dibasahi dahulu supaya rekat dengan spesi.
Kayu
Gambar 3. 21 Rumah Kayu Sumber:
https://celestialrodeo.blogspot.c o.id
Serat kayu unik.
Mampu menahan panas secara alami.
Mudah memodifikasi bentuk rumah tanpa merobohkan rumah.
Rentan terhadap rayap.
Kekuatan kayu semakin berkurang ketika terkena panas dam hujan.
Rentan terhadap kebakaran.
Batu alam
Gambar 3. 22 Batu Alam Andesit
Sumber:
https://www.batualam.co.id/201 6/01/batu-andesit.html
Memiliki tekstur bitnik atau bercorak.
Batu yang keras sehingga tingkat porositasya paling kecil karena berpori-pori kecil.
Tidak mudah kotor.
Tahan lama selama tertempel dengan erat.
Nilai estetika tinggi, indah dan alami.
Mudah berlumut dan berjamur.
85 Gambar 3. 23 Dinding Kaca
Sumber:
http://edupaint.com/pojok-
unik/pojok-unik-interior/10222- dinding-kaca-untuk-rumah-hemat-energi.html
Memaksimalkan view dan pencahayaan alami
Mudah dibersihkan
Kedap suara
Mampu menahan udara panas dari luar
Memberikan kesan artistic
Pemasangan rumit dibutuhkan yang professional
Tidak tahan dengan getaran
Jika tergores sulit diperbaiki
Jika retak harus diganti ATAP
Sirap
Gambar 3. 24 Sirap Kayu Sumber:
http://rizkifachurohman.blogspot
.co.id/2013/12/konstruksi-atap-penutup-atap_23.html
Bentuknya unik
Harganya murah dan mudah didapat
Rentan terhadap rayap kurang kuat terhadap terpaan angin
Terkadang berlumut
Serat-serat kayunya sering dimakan burung
Pemasangan dibutuhkan waktu yang lama.
Genteng Aspal
Gambar 3. 25 Genteng Aspal Sumber:
http://rizkifachurohman.blogspot
.co.id/2013/12/konstruksi-atap-penutup-atap_23.html
Tahan terhadap suhu dingin
Kuat terhadap terpaan angin
Tahan rayap
Pemasangan lebih cepat
Jika kurang perawatannya akan mudah lapuk
Harganya mahal
86 Gambar 3. 26 Atap Onduvilla
Sumber:
http://rizkifachurohman.blogspot
.co.id/2013/12/konstruksi-atap-penutup-atap_23.html
Fleksibel dengan kedap air
Berventilasi
Berbobot ringan
Instalasi yang mudah
Overlapping yang aman.
3.2.2 Studi Sistem Utilitas
A. Jaringan air bersih
Air bersih yang digunakan didalam resort berasal dari:
- Mata air
- Sumur artetis
B. Jaringan air kotor dan air limbah
Grey Water berasal dari limbah cucian, kamar mandi,
wastafel, dan dapur. Grey water disalurkan melalui bak penampung
kemudian ditreatment sehingga hasilnya dapat digunakan kembali
untuk keperluan tertentu.
SUMBER AIR GROUND
RESERVOIR POMPA
TANDON DISTRIBUSI
87
Black Water adalah limbah yang berasal dari kotoran manusia, baik
cair maupun padat, kemudian limbah tersebut ditreatment dan
dibuang ke saluran air kotor.
C. Jaringan listrik
Sumber jaringan listrik yang digunakan bersumber dari PLN
dan juga genset. Genset digunakan sebagai cadangan ketika listrik
padam.
Sumber Air Limbah (dapur dan
kamar mandi)
LAVATORY BAK
PENAMPUNG
PENYARINGAN FILTER
DISTRIBUSI
Sumber Air
(Limbah Manusia) LAVATORY
SEPTICTANK/ STP
PENGOLAHAN FILTER
SUMUR RESAPAN
PLN
TRAFO
GENSE T
Main Distributio
n Panel (MDP)
Sub Distributio
n Panel (SDP)
RUANGAN Diagram 3. 6 Grey Water
Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Diagram 3. 7 Black Water Sumber: Analisa Pribadi, 2018
88 D. Manajemen Sampah
Dalam manajemen sampah, terdapat beberapa metode
dalam pembuangannya, sebelumnya sudah dipisahkan antara
sampah organik dan anorganik, antara lain:
1. Pengumpulan sampah dari bak sampah
Pada metode ini untuk sampah anorganik yang sudah terkumpul
kemudian langsung diangkut oleh truk untuk dibuang ke TPA.
2. Dibusukkan melalui lubang biopori
Pada metode ini untuk sampah organik yang sudah terkumpul
langsung dimasukan pada lubang biopori. Selain itu bisa juga
diolah untuk pupuk pada perkebunan.
E. Sistem Pemadam Kebakaran
Berdasarkan penggunaannya, penanggulangan terhadap
bahaya kebakaran dibedakan menjadi dua yakni :
1. Sprinkler
Ketika alat ini mulai mendeteksi asap, secara otomatis akan
mengirimkan perintah kepada sprinkler untuk menyalakan
pemindaian pemadaman kebakaran. Selain itu alat ini juga dapat
dimodifikasi dengan perangkat alarm untuk memberikan notifikasi
kepada pengguna bangunan. Sprinkler bekerja bila suhu udara di
ruangan mencapai 60-70o C. Penutup kaca pada sprinkler akan
pecah dan mengeluarkan / menyemburkan air. Setiap sprinkler head
89 Gambar 3. 27 Sprinkler
Sumber: http://www.aptibet.org/other/sistem-pemadam-kebakaran-terbaik-untuk-gedung-pabrik-dan-bangunan.htm
2. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Merupakan alat pemadam kebakaran yang berisi gas
NO2/Nitrogen sebagai gas yang anti terhadap api. APAR memiliki
bentuk tabung vakum dengan warna merah dan biasanya diletakkan
di dekat kebakaran. Alat pemadam berupa tabung yang berisi zat
kimia penempatan setiap 20-25 m.
Gambar 3. 28 APAR
Sumber: http://www.alatpemadamapi.xyz/
90 Perletakannya pada jarak 30 meter yang diperuntukan
dengan luas ruang 800m2, pipa penyiraman biasanya ditempatkan
dalam wadah kotak kaca di tanam di dinding bangunan di tempat
yang mudah dicapai.
Gambar 3. 29 Hydrant Box
Sumber: http://bitypic.com/tag/Hydrant
3.2.3 Sistem Pemanfaatan Teknologi
A. Metode Rain Harvesting
Di dataran tinggi Dieng curah hujan yang tinggi maka air hujan
ditampung kemudian diolah supaya menjadi sumber air bersih. Air
hujan yang telah ditampungdapat disimpan di tangka-tangki air yang
dapat disimpan di bawah tanah (underground) maupun di atas tanah
(on ground). Hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan air
hujan ialah kerentanan terhadap bakteri dan alga. Oleh sebab itu,
penyimpanan tangka sebaiknya dihindarkan dari cahaya matahari
91 Gambar 3. 30 Rain Harvesting Method
Sumber: http://www.ahlilingkungan.com/rain-harvesting_Manfaat-rain-harvesting.php
B. Sistem Water Heater Gas
Karena cuaca di Dieng yang dingin, maka di setiap kamar
mandi di kamar tamu menggunakan water heater untuk kebutuhan
mandi dll.
Gambar 3. 31 Gas Water Heater
92 C. CCTV
Keamanan di dalam Hotel Resort di Dieng menggunakan
CCTV untuk mempermudah kinerja security mengawasi
keseluruhan area.
Gambar 3. 32 CCTV
Sumber: http://www.barwonsecurity.com.au/cctv
3.3 Analisa Konteks LIngkungan
Gambar 3.16 Peta Kabupaten Wonosobo Sumber: Bappeda Wonosobo
Batas – batas Kabupaten Wonosoobo
Timur : Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang
93 Utara : Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kendal, dan
Kabupaten Batang
Selatan : Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen
Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu kabupaten di
Jawa Tengah yang memiliki beragam potensi alam, buatan serta
budaya, banyak dari semua potensi tersebut dapat menjadi daya
tarik para wisatawan untuk datang berkunjung. Beberapa potensi
yang dihadirkan misalnya yaitu potensi kawah, telaga, sejarah
candi, air terjun, dan juga potensi budaya berupa fenomena rambut
gimbal anal-anak Dieng. Berikut adalah tempa – tempat wisata
yang ada di Kabupaten Wonosobo:
1. Telaga Warna
2. Telaga Cebong
3. Telaga Menjer
4. Telaga Pengilon
5. Kalianget
6. Gelanggang Mangli
7. Wadaslintang
8. Tuk Bimo Lukar (mata air purba)
9. Gua Jaran
10. Gua Sumur
11. Gardu Pandang Tieng
94 13. Curug Sikarim
14. Curug Winong
15. Bukit Sikunir
16. Rafting Serayu
17. Gua Maria
18. Pendakian gunung, Sumbing, Sindoro, Prau
Sumber: Disparbud dan analisis pribadi
Dari semua tempat wisata tersebut yang paling potensial
dan merupakan wisata unggulan berada di kawasan dataran tinggi
Dieng yang termasuk dalam Kecamatan Kejajar, Kabupaten
Wonosoobo, Jawa Tengah.
Batas – batas Kecamatan Kejajar:
Timur : Kabupaten Temanggung
Barat : Kabupaten Banjarnegara
Utara : Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang
Selatan : Kecamatan Garung, Watumalang, Mojotengah.
Kecamatan Kejajar dibagi 15 desa yaitu meliputi, desa
Buntu, Sigedang, Tambi, Kreo, Serang, Igimranak, Surengede,
Tieng, Parikesit, Sembungan, Jojogan, Patakbanteng, Dieng,
Sikunang, dan Campursari. Setelah melakukan wawancara dengan
pihak Bappeda, dari sekian banyak desa proyek ini
direkomendasikan agar lokasinya berada di Desa Sembungan,
95 mengembangkan di sektor Pariwisata. Di Desa Sembungan ada 2
jenis wisata yang sering dikunjungi, yaitu bukit sikunir dan telaga
cebong.
3.3.1 Analisa Pemilihan Tapak
Kriteria pemilihan tapak:
- Potensi visual pada tapak harus mampu mendukung keberadaan
proyek Hotel Resort.
- Pencapaian mudah
- Lerengan tidak terlalu terjal
- Dekat dengan area wisata
- Memiliki potensi panorama yang indah
- Kondisi udara yang sejuk serta bebas polusi
- Lingkungan alam yang mendukung untuk kegiatan rekreasi.
Rencana lokasi tapak yang akan dipakai ada 2 yaitu:
Gambar 3. 33 Rencana Tapak Sumber: Google Earth
96 Gambar 3. 34 Site A dan Site B
Sumber: dokumen pribadi
Kekuatan Alami
1. Iklim:
Disekitar tapak memiliki iklim yang sejuk, udara yang sejuk
bebas dari polusi, pada waktu siang suhu rata-rata antara 15
- 20° C, di malam hari dibawah 15° Cdan pada bulan Juli –
Agustus dapat mencapai 0° C puncaknya dingin hingga
memunculkan fenomena yang disebut penduduk sekitar
dengan sebutan Embun Upas (embun racun) karena dapat
97 merusak pertanian dan perkebunan yang ada disekitarnya.
Hampir setiap hari kawasan dataran tinggi Dieng turun hujan.
2. Kondisi Tapak:
Pada lokasi tapak memiliki kemiringan sekitar 0 – 40%,
merupakan lahan berkontur.
3. Vegetasi
Beberapa vegetasi yang ada di sekita lokasi tapak,
diantaranya:
Tanaman kentang
Tanaman buah carica
Rumput liar seperti alang – alang
Bunga terompet
Pohon cemara
Bunga krisan
Tanaman pertanian seperti kentang dan buah carica bisa
dijadikan wisata bercocok tanam di Hotel Resort nantinya.
4. Potensi Angin
Kekuatan angin mencapai 17 – 41 m/s dari arah utara ke
selatan. Angin termasuk jenis angin gunung yang sejuk dingin
bebas polusi.
5. Lingkungan
Memiliki potensi untuk dikembangan, dekat dengan lokasi
98 Potensi berupa tanah yang baik untuk bercocok tanam dapat
dikembangkan menjadi tempat wisata baru seperti agroculture
dan area outbond karena udaranya yang sejuk.
Memiliki lingkungan yang tenang, kental dengan suasana
pedesaan dan pegunungan, jauh dari keramaian.
Kekuatan Buatan:
6. Pranata
Lingkungan merupakan lingkungan yang terdiri dari
lingkungan pertanian, perkebunan, dan hutan lindung.
7. Regulasi
Berdasarkan RTBL kawasan site terdiri atas wilayah dengan
peruntukan: lahan hutan lindung dikelola masyarakat, resapan
air, permukiman, pariwisata.
GSB = 30 m
Citra Arsitektural
Citra yang akan dimunculkan dari segi arsitektural yaitu dengan
menggunakan arsitektur neo vernakular misalnya dengan
bentuk – bentuk yang sangat modern namun dalam
penerapannya masih menggunakan konsep lama daerah
setempat yang dikemas dalam bentuk yang modern.
Penggunaan bahan material yang merespon suhu dingin di
99
Tabel Penilaian Tapak
Tabel 3. 14 Penilaian Tapak Sumber: analisis pribadi
BERDASAR SITE A SITE B
Kebisingan Kebisingan sedang Tenang, kebisingan rendah
Pencapaian Mudah Mudah
Potensi Kebun kentang
Kebun carica
Dekat dengan jalan raya
Bukit sikunir
Telaga cebong
Kebun kentang
Kebun carica
View Perkebunan
Panorama pegunungan
Perkebunan
Panorama pegunungan
Bukit sikunir
Telaga cebong Topografi Lerengan
kemiringan 0 – 15%
Lerengan
kemiringan 0 – 15% Strategis Dekat dengan jalan
raya
Dekat dengan telaga cebong
Dekat dengan bukit sikunir Vegetasi Kentang
Carica Rumput liar
Kentang Carica
Pohon cemara Bunga terompet Kubis