• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - 13.11.0046 MAHARANI LINTANG SIWI (9.45).BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - 13.11.0046 MAHARANI LINTANG SIWI (9.45).BAB III"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

52

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktifitas

a. Pengelompokan Kegiatan

Kegiatan di dalam Hotel Resort ini berdasarkan fungsi dibedakan

menjadi 5 diantaranya:

1. Kegiatan Utama

Kegiatan yang dilakukan seperti menginap, bersantai

menikmati suasana dari kamar, beristirahat.

2. Kegiatan Pendukung

Kegiatan yang dilakukan seperti berenang dan berendam di

air hangat, menikmati makan di restoran, nongkrong di bar.

3. Kegiatan Penunjang

Kegiatan yang dilakukan seperti melakukan aktifitas di luar

kamar contohnya, jalan-jalan atau hiking disekitar kawasan

hotel resort ini, berkebun bercocok tanam dan memetik hasil

kebun, dan berbelanja oleh-oleh di toko yang disediakan.

4. Kegiatan Pengelola

Kegiatan yang dilakukan seperti melayani tamu, pelayanan

kamar dan restoran, bekerja di ruang kantor keuangan dan

(2)

53 5. Kegiatan Servis

Kegiatan yang dilakukan seperti membersihkan taman dan

perkebunan, memasak di dapur restoran, mck di toilet umum,

mengambil uang di ATM, menukar uang di money changer.

Tabel 3. 1 Pengelompokan Kegiatan dengan Pelaku Sumber: Analisis Pribadi

KEGIATAN RUANG AKTIVITAS PELAKU SIFAT

Utama Pondok

Kamar: - Standard Room - Deluxe Room - Suite Room - Family Suite Room Menginap Bersantai Menikmati panorama Makan minum Mandi, BAK,BAB Ganti baju Nonton TV Berkumpul dan berbincang

Pengunjung Privat

Menyiapkan kamar. Membereskan kamar. Mengantar makan/minuman. Mengambil/mengantar laundry. Pengelola

Pendukung Jacuzzi Berendam air hangat Pengunjung Privat Restoran Makan dan minum

Bersantai Publik Bar and lounge Minum Nongnkrong dan berbincang. Kolam renang air hangat

Berenang di air hangat.

Perkebunan Bercocok tanam dan memetik. Taman terbuka Berswafoto Mengambil gambar Bersantai

Merawat kebun dan taman

Membersihkan kolam renang dan Jacuzzi

Pengelola Privat

Penunjang Toko oleh - oleh

Memilih dan membeli makanan/minuman Melihat – lihat

Pengunjung Publik

Pendopo Bersantai

Wedding Meeting

Tur wisata Jalan – jalan berwisata

(3)

54

Pengelola Ruang owner Mengamati kinerja karyawan.

Menerima tamu

Pemilik Privat

Ruang GM Bekerja

Membuat laporan Menerima tamu Pengelola Ruang divisi HRD Bekerja Membuat laporan Menerima tamu Ruang sekretaris Bekerja Membuat laporan Membuat surat menyurat. Mengatur jadwal. Ruang dept.

accounting

Bekerja dibidang keungan.

Room division Bekerja dibidang pelayanan Ruang divisi

marketing

Bekerja dibidang pemasaran. Ruang divisi F

& B

Bekerja pada bagian dapur restoran Ruang divisi

enginering

Bekerja dibidang pembenahan alat sarana dan prasarana.

Ruang rapat Rapat Pemilik dan

pengelola

Servis Lobby Duduk menunggu

Transit

Pengunjung dan

pengelola

Publik

Mushola Ibadah shalat

ATM Mengambil uang

Money changer

Menukar mata uang

Gazebo Bersantai

Tempat parkir Memarkirkan motor dan mobil

Janitor Menyimpan alat – kebersihan

Pengelola Privat

Ruang cleaning service Beristirahat Lavatory umum dan difable Membersihkan dan merawat

BAB dan BAK Cuci tangan Rias diri

Pengunjung Servis

Dapur Memasak

Menyiapkan hidangan Mencuci peralatan masak & makan minum

Pengelola

(4)

55

Mengelompokan pakaian

Gudang Menyimpan peralatan hotel dan mengecek barang

Ruang pengelola sampah

Mengumpulkan sampah dan limbah

Ruang pompa Menyalakan dan mengecek pompa Ruang ME Mengecek panel

listrik. Pengawasan

Staff Enginering

Ruang genset Mengecek dan menyalakan genset Ruang

security

Mengawasi cctv. Tempat lapor dan memberikan informasi.

Security

b. Jadwal Kegiatan

Tabel 3. 2 Tabel Jadwal Kegiatan Sumber: Analisis pribadi

NO. KEGIATAN HARI JAM (WIB) SIFAT

1. Menginap (check in

pukul 14.00 WIB,

check out pukul 12.00 WIB)

Setiap hari 24 jam Privat

2. Sarapan Setiap hari 06.00 – 09.00 Privat

(khusus tamu menginap)

3. Makan siang/malam Setiap hari 11.00 – 21.00 Publik

4. Wedding Setiap hari 07.00 – 22.00 Publik

5. Berkebun Setiap hari 08.00 – 17.00 Publik

6. Berenang dan berendam

Setiap hari 06.00 – 21.00 Publik

7. Bar and lounge Setiap hari 10.00 – 01.00 Publik

8. Toko souvenir Setiap hari 06.00 – 21.00 Publik

9. Pelayanan kamar Setiap hari 24 jam Privat

10. Pengelolaan fasilitas Setiap hari 06.00 – 21.00 Privat

11. Pertunjukan (band, akustik, kesenian, dll)

(5)

56 c. Pola Kegiatan

 Pengunjung yang menginap:

 Pengunjung umum:

Parkir

Receptionist

Lavatory

Money changer

ATM Lobby

Standar room

Restoran

Toko oleh-oleh

Deluxe room

Suite room

Family suite room

Bar and lounge

Kolam renang Kebun Taman terbuka

Pendopo

Ruang ganti

Parkir

Receptionist

Lavatory

Money changer

ATM Lobby

Toko oleh-oleh

Restoran

Bar and lounge

Pendopo

Ticketing

Kolam renang Kebun Taman terbuka

Ruang ganti

Diagram 3. 1 Pola Kegiatan Pengunjung yang Menginap Sumber: Analisa Pribadi, 2018

(6)

57  Pengelola

 Servis

Dapur

R. Laundry

R. Cleaning Service

R. Security

Gudang

R. ME

R. Pengelola Sampah Parkir

Lavatory

Mushola

R. Genset

R. Pompa Parkir

Receptionist

ATM Lobby

R. Sekretaris R. GM

R. Rapat

R. Div. Enginering

R. Div. F & B R. Div. HRD

R. Accounting

Lavatory

Mushola R. Owner

Diagram 3. 3 Pola Kegiatan Pengelola Sumber: Analisa Pribadi, 2018

(7)

58 d. Analisa Jumlah Pelaku

 Pengunjung

Jumlah pengunjung pariwasata di Desa Sembungan:

Tabel 3. 3 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Desa Sembungan Sumber: Dokumen Laporan Perhutani KPH Kedu Utara

NO. Objek

Wisata 2013

Rata-rata 2014

Rata-rata 2015

Rata-rata 1. Bukit

Sikunir dan Telaga Cebong

97.012 8.084/ bulan

102.079 8.506/ bulan

126.700 10.558/ bulan

Asumsi presentase kenaikan jumlah wisatawan tahun 2013-2015:

2013-2014: 102.079 – 97.012 = 5.067 : 102.079 x 100% = 0,04%

2014-2015: 126.700 – 102.079 = 24.621 : 126.700 x 100% = 0,19%

Presentase kenaikan pengunjung rata-rata:

5.067 + 24.621 = 29.688

29.688 : 2 = 14.844 : 29.688 x 100% = 0,5%

Rata – rata jumlah pengunjung per hari:

97.012 + 102.079 + 126.700 = 325.791

325.791 : 1095 hari (3 tahun) = 297 orang/hari

Kamar yang direncanakan dapat menampung sebanyak:

a. 50 kamar tipe standar (2 orang/kamar) dapat menampung 100

orang.

b. 10 kamar tipe delux (2 orang/kamar) dapat menampung 20

orang.

(8)

59 d. 5 kamar tipe family (4 orang/kamar) dapat menampung 20 orang.

Jadi total kamar yang direncanakan dapat menampung 150 orang.

Pengelola

Owner 1 orang

General Manager 1 orang

HRD 1 orang

Sekretaris 1 orang

TOTAL 4 orang

a. Accounting

Accounting Manager 1 orang

Accounting Section Head 1 orang

Cost accounting 1 orang

Account payable 1 orang

Account receivable 1 orang

Finance Section Head 1 orang

Kasir 2 orang

TOTAL = 8 orang

b. Marketing

Marketing Director 1 orang

Convention 1 orang

Reservation 1 orang

(9)

60 c. Room Division

Supervisor 1 orang

House Keeping: Garden 10 orang

Parking Area 5 orang

Room 21 orang

Laundry 3 orang

Bell Captain 3 orang

Bellboy 6 orang

Front Office: Receptionist 3 orang

Information 3 orang

Kasir 3 orang

TOTAL = 58 orang

d. Food and Beverage

Food Production: Chef de Cuisin 1 orang

Sous Chef 1 orang

Chef de partie (juru masak) 15 orang

F & B Service: Bar 4 orang

Restoran: Steward 2 orang

Waiters 12 orang Room Service (oder taker) 4 orang

(10)

61 e. Engineering

Chief Engineering 1 orang

Staff 3 orang

TOTAL = 4 orang

*Jumlah total pelaku pengelola: 116 orang

Total pelaku

Jumlah pengunjung : 297 orang

Jumlah pengelola : 116 orang

Total : 413 orang

3.1.2 Studi Fasilitas

a. Kebutuhan Ruang

Tabel 3. 4 Kebutuhan Pribadi Sumber: Analisis Pribadi, 2018

SIFAT RUANG NAMA RUANG

Privat  Standar room

Deluxe room Suite room

Family suite room  Jacuzzi

 Ruang owner  Ruang GM

 Ruang divisi HRD  Ruang sekretaris

 Ruang dept. accounting  Room division

 Ruang divisi marketing  Ruang divisi F & B  Ruang divisi engineering  Janitor

 Ruang cleaning service  Ruang rapat

Publik  Restoran

(11)

62  Perkebunan

 Toko oleh – oleh  Tur wisata  Pendopo  Mushola  Lobby  ATM

Money changer  Gazebo

Servis  Lavatory umum  Laundry

 Gudang  Dapur

 Ruang pengelola sampah  Ruang ME

 Ruang genset  Ruang pompa  Ruang security

b. Besaran Ruang

Fasilitas Utama

Tabel 3. 5 Besaran Ruang Fasilitas Umum Sumber: Analisa Pribadi, 2018

Nama Ruang

JM L

Kapa sitas

Kebutuhan

perabot Kebutuhan ruang

Luas total

Sum ber

Standar room

25 2

orang

- tempat tidur

double size

- lemari pakaian - meja rias +

tv

- meja lampu - kursi rias - kloset

duduk - shower

- wastafel

- gantungan handuk - meja + kursi

teras

Luas = 7 m x 4,5 m = 31,5 m2

1.575 m2

(12)

63

25 2

orang

- tempat tidur 2 single

- lemari pakaian - meja rias +

tv

- meja lampu - kursi rias - kloset

duduk - shower

- wastafel

- gantungan handuk - meja + kursi

teras

SB

Deluxe room

10 2

orang

- tempat tidur

queen size

- lemari pakaian - sofa - meja kursi

teras - meja tv - meja lampu - kloset

duduk - shower - bath up - wastafel

Luas = 10 m x 5 m = 50 m2

500 m2

(13)

64 Suite

room

5 2

orang

- tempat tidur

king size

- lemari pakaian - sofa - meja lampu - meja tv - meja kursi

teras - kloset

duduk - shower - wastafel - Jacuzzi

pribadi

Luas = 9 m x 6,5 m = 58,5 m2

292,5 m2

SB

Family suite room

5 4

orang

- 2 kamar tidur (2 single bed dan 1 king size). - lemari

pakaian - meja lampu - sofa - meja tv - meja kursi

makan - meja kursi

teras - pantry - kulkas - 2 kamar

mandi (shower, kloset duduk, wastafel dan bath up)

Luas = 13 m x 7 m = 91 m2

455 m2

(14)

65 Fasilitas Pendukung

Tabel 3. 6 Besaran Ruang Fasilitas Pendukung Sumber: Analisa Pribadi, 2018

Nama Ruang J M L Kapa sitas Kebutuhan

Perabot Kebutuhan Ruang

Luas Total

Sum ber

Jacuzzi 1 10 Kolam

jacuzzi

Kebutuhan ruang per orang: 1,7 m x 1m = 1,7 m2

17 m2 DA

Restora n

1 100 - meja

makan + kursi - wastafel - meja kasir

- buffet Kebutuhan ruang per meja:

1,95 m x 1,7 m = 3,3 m2

25 meja x 3,3 m2 = 82,5 m2

Kebutuhan ruang meja kasir, wastafel dan buffet:

5 m x 5 m = 25 m2

Total 107,5 m2 + Sirkulasi 30%

139,7 5 m2

DA

Bar and lounge

1 50 - meja + kursi

- bartender - meja kasir

Kebutuhan ruang bartender per orang:

0,3 m x 0,6 m = 0,18 m2

10 orang x 0,18 m2 = 1,8 m2

Kebutuhan ruang meja + kursi: 0,9 m x 0,9 m = 0,81 m2

40 orang x 0,81 m2 = 32,4 m2

Total 34,2 m2 + sirkulasi 20%

41,04 m2

DA

Kolam renang

1 Kolam

renang

20 m x 30 m = 600 m2 600

m2

AS

Taman terbuka

1 1000

m2

AS

Perkebu nan

1 5000

m2

(15)

66 Fasilitas Penunjang

Tabel 3. 7 Besaran Ruang Fasilitas Penunjang Sumber: Analisa Pribadi, 2018

Nama Ruang JM L Kapa sitas Kebutuhan

Perabot Kebutuhan Ruang

Luas Total Sum ber Toko oleh-oleh

1 10

orang + 2 karya wan

- meja kasir + kursi - gudang - rak etalase - meja

display

1 meja: 0,4 m x 1 m = 0,4 m2

2 kursi: 0,5 m x 0,5 m = 0,25 m2

3 meja display: 1 m x 1,6 m = 1,6 m2

6 rak etalase: 0,65 m x 1,25 m = 0,8m2

Gudang: 3 m x 3 m = 9 m2

Total 12,05 m2 + Sirkulasi 30%

15,66 m2

DA

Pendo po

2 200 Meja + kursi

Luas: 1,1 m x 1,1 m = 1,1 m2

40 meja x 1,1 m2 = 44 m2

Total 88 m2 + sirkulasi 20%

105,6 m2

DA

Fasilitas Pengelola

Tabel 3. 8 Besaran Ruang Fasilitas Pengelola Sumber: Analisa Pribadi, 2018

Nama Ruang J M L Kapa sitas Kebutuhan

Perabot Kebutuhan Ruang

Luas Total Sum ber R. Owner

1 6 Meja

Kursi Lemari Komputer Brankas Printer Telepon Dispenser Sofa Kloset duduk Wastafel

Luas ruang owner: 5 m x 6 m = 30 m2

Sirkulasi 20%

36 m2 AS

Ruang general Manager

1 6 Meja

Kursi Lemari Komputer

Luas ruang GM: 5 m x 6 m = 30 m2

Sirkulasi 20%

(16)

67 Brankas Printer Telepon Dispenser Sofa Kloset duduk Wastafel Ruang HRD dan sekretari s

1 2 Meja

Kursi Lemari Komputer Brankas Printer Telepon Dispenser Sofa

Luas ruang HRD dan sekretaris: 5 m x 6 m = 30 m2

Sirkulasi 20%

36 m2 AS

R.

accounti ng

1 6 Meja

Kursi Lemari Komputer Brankas Printer Telepon Dispenser

Luas ruang accounting: 5 m x 6 m = 30 m2

Sirkulasi 20%

36 m2 AS

Room Division

1 36 Meja

Kursi Lemari Computer Printer Telepon Loker

Luas room division: 10 m x 8 m = 80 m2

Sirkulasi 20%

96 m2 AS

R.Marke ting director

1 3 Meja

Kursi Lemari Computer Printer Telepon

Luas ruang marketing director: 3,5 m x 3,5 m = 12,25 m2

Sirkulasi 20%

14,7 m2

AS

F & B Divisio n

1 35 Meja

Kursi Lemari Computer Printer Telepon Loker

Luas F & B division: 10 m x 8 m = 80 m2

Sirkulasi 20%

96 m2 AS

R. Rapat

1 20 Meja

Kursi Papan tulis

Luas ruang rapat: 8 m x 8 m = 64 m2

Sirkulasi 20%

76,8 m2

(17)

68 Fasilitas Servis

Tabel 3. 9 Besaran Ruang Fasilitas Servis Sumber: Analisa Pribadi, 2018

Nama Ruang J M L Kapa sitas Kebutuhan Perabot

Kebutuhan Ruang Luas

Total Sum

ber

Lobby + ticketin g

1 100

org peng unjun g + 2 petug as

Meja informasi Meja tiiket

Standar = 1 m2/org

100 x 1 m2 = 100 m2

Ukuran meja untuk 2 orang: 2 mx 0,9 m = 1,8 m2

Total 101,8 m2 + Sirkulasi 20%

122,1 6 m2

DA

Mushol a

1 50

orang

Lemari Sajadah Tempat wudlu

Kapasitas 50 orang: Standar = 1,5 m2/org

50 x 1,5 m2 = 75 m2

Lemari: 0,6 m x 0,9 m = 0,54 m2

2 tempat wudlu pria dan wanita: Kapasitas 10 orang/unit Standar = 0,36 m2/orang

10 x 0,36 m2 = 3,6 m2

3,6 m2 x 2 = 7,2 m2

Total 82,74 m2 + sirkulasi 30%

107,5 6 m2

DA

ATM 1 4 unit Mesin ATM Standar = 1 m2 / unit

Ada 4 ATM = 1 m2 x 4 = 4 m2

Sirkulasi 10% 4,4 m2 AS Money change r

1 2 org karya wan + 4 org peng unjun g Meja Kursi Lemari Brangkas Komputer Mesin penghitung ruang Luas ruang: 6 m x 3,5 m = 21 m2

Sirkulasi 20% 25,2 m2 AS Gazeb o

4 4

orang

Luas : 3 m x 3 m = 9 m2 9 m2 AS

Lavatory wanita

1 5

orang

Closet duduk Wastafel

Luas : 5 m x 3,5 m = 17,5 m2

Sirkulasi 30% 22,75 m2 AS Lavatory pria

1 5

orang

Urinoir Closet duduk Wastafel

Luas : 5 m x 3,5 m = 17,5 m2

Sirkulasi 30% 22,75 m2 AS Toilet difabel

1 1

orang

Closet duduk Wastafel

Luas : 2 m x 2,5 m = 5 m2

Sirkulasi 50%

5,5 m2

AS

R. CS 1 10

orang Meja Kursi Loker Dispenser Televisi

Luas : 3 m x 3 m = 9 m2

Sirkulasi 20%

10,8 m2

AS

Janitor 1 1

orang

Peralatan kebersihan

Luas : 1 m x 2 m = 2 m2

Sirkulasi 20%

2,4 m2

AS

Laundry 1 3

orang Mesin cuci Mesin pengering Setrika Rak

Luas : 6 m x 5 m = 30 m2

Sirkulasi 50%

(18)

69

Gudang 1 Lemari

Rak

Luas : 5 m x 8 m = 40 m2

Sirkulasi 100%

80 m2 AS

Dapur 1 17

orang Kompor Lemari es Sink Peralatan masak Oven Microwave Freezer

Luas : 12,5 m x 10 m = 125 m2

Sirkulasi 50% 187,5 m2 AS R. Pengelol a sampah

1 Bak sampah Luas : 6 m x 3 m = 18 m2

Sirkulasi 20% 21,6 m2 AS R. Pompa

1 1

orang

Pompa Luas : 3 m x 3 m = 9 m2

Sirkulasi 50% 13,5 m2 AS R. Genset

1 1

orang

Genset Luas : 6 m x 8 m = 48 m2

Sirkulasi 50%

72 m2 AS

R. ME 1 1

orang

Panel listrik Rak Lemari

Luas : 6 m x 6 m = 36 m2

Sirkulasi 50%

54 m2 AS

R. Security

1 6

orang Meja Kursi Komputer Monitor CCTV Dispenser

Luas : 3 m x 3 m = 9 m2

Sirkulasi 20%

10,8 m2

(19)

70 Studi Ruang Khusus

Cottage:

Tabel 3. 10 Besaran Ruang Studi Ruang Khusus Sumber: Analisa Pribadi, 2018

Nama Ruang

J M L

Kapa sitas

Kebutuhan

perabot Kebutuhan Ruang

Luas Total

Sum ber

Cottag e type standa rt

10 10

orang

- 5 kamar tidur tipe standar - kamar

mandi dalam - ruang tamu

1.575 m2

SB

Cottag e type deluxe

5 4

orang

- 2 kamar tidur tipe deluxe - kamar mandi dalam - ruang tamu - ruang

santai

500 m2

(20)

71

Cottag e type suite

5 2

orang

- 1 kamar tidur tipe suite - kamar

mandi dalam - ruang tamu - ruang

santai - Jacuzzi

pribadi

292,5 m2

SB

Cottag e type family suite

5 4

orang

- 2 kamar tidur (king size dan single size) - 2 kamar

mandi dalam - dapur - ruang tamu - ruang

santai

455 m2

SB

Keterangan: DA = Data Arsitek AS = Data Asumsi SB = Studi Banding

 Sirkulasi pada perhitungan kebutuhan luas bangunan ditetapkan

berdasarkan perhitungan menurut buku:

(21)

72 5%-10% : Sirkulasi Minimum

20% : Kebutuhan akan keleluasaan sirkulasi

30% : Kenyamanan Fisik

40% : Kenyamanan Psikologis

50% : Sirkulasi sesuai dengan spesifik Kegiatan

70%-100% : Sirkulasi dengan banyak kegiatan

c. Kebutuhan Luas Parkir

pengunjung menginap = 150 orang

pengunjung tidak menginap = 147 orang

pengelola = 116 orang

 Area parkir pengunjung menginap diasumsikan sebagai

berikut:

- Pemakai mobil : 70% x 150 = 105 orang

Jika 1 mobil diisi 4 orang : 105 org : 4 = 26 mobil

- Pemakai motor : 20% x 150 = 30 orang

Jika 1 motor diisi 2 orang : 30 org : 2 = 15 motor

- Pemakai angkutan umum : 10% x 150 = 15 orang

Parkir sementara (drop off)

 Area parkir pengunjung tidak menginap diasumsikan

sebagai berikut

- Pemakai mobil : 40% x 147 = 59 orang

Jika 1 mobil diisi 4 orang : 59 org : 4 = 15 mobil

(22)

73 Jika 1 motor diisi 2 orang : 73 org : 2 = 36 motor

- Pemakai angkutan umum : 10% x 147 = 15 orang

Parkir sementara (drop off)

 Area parkir pengelola diasumsikan sebagai berikut:

- Pemakai mobil : 30% x 116 = 35 orang

Jika 1 mobil diisi 2 orang : 35 org : 2 = 17 mobil

- Pemakai motor : 60% x 116 = 70 orang

Jika 1 motor diisi 2 orang : 70 org : 2 = 35 motor

- Pemakai angkutan umum : 10% x 116 = 12 orang

Parkir sementara (drop off)

 Besaran ruang parkir pengunjung dan pengelola

Luas parkir 1 mobil: 2,5 m x 5 m = 12,5 m2

Luas parkir 1 motor 1 m x 2 m = 2 m2

- Pengguna mobil : 58 mobil

12,5 m2 x 58 mobil = 725 m2

Sirkulasi 100% = 1.450 m2

- Pengguna motor : 86 motor

2 m2 x 86 motor = 172 m2

Sirkulasi 100% = 344 m2

3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure

Area kawasan dataran tinggi Dieng umumnya memiliki

(23)

74 dari itu perlu adanya pemecahan masalah yaitu dengan beberapa

kemungkinan sebagai berikut:

 Tidak dianjurkan membangun dengan sistem cut and fill terlalu

banyak, gunakaan sesuai dengan kebutuhan karena dapat

mengakibatkan tanah longsor.

 Bangunan dibangun dengan menyesuaikan pola kontur.

 Untuk mengatasi masalah tersebut maka dianjurkan membangun

dengan menggunakan sistem split level atau sengkedan, seperti

pada gambar dibawah ini:

Gambar 3. 1 Rumah Split Level dan Sengkedan Sumber:

https://dokumen.tips/documents/pengolahan-lahan-berkontur.html Diunduh: 10 Januari 2018

 Sistem Struktur Utama

 Struktur Plat Dinding Sejajar

Struktur bangunan plat dinding sejajar merupakan konsep

ruang dengan beberapa plat dinding yang sejajar (atau memusat)

yang menerima beban. Struktur bangunan plat dinding sejajar

(24)

75 Struktur plat dinding sejajar merupakan sistem yang sangan

efisien, akan tetapi mengandung kelemahan terhadap gaya

horizontal yang melawan arah.

Gambar 3. 2 Pedoman Bangunan Tahan Gempa Sumber: Pedoman Bangunan Tahan Gempa

Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memilih

konstruksi portal dengan titik simpul yang terjepit sebagai

konstruksi lantai/atap. Kestabilan pada sistem bangunan plat

dinding sejajar tidak seragam terhadap gaya horizontal yang

searah atau berlawanan arah plat dinding sejajar.

Gambar 3. 3 Konstruksi Portal

(25)

76

 Struktur Rangka

Struktur bangunan rangka merupakan konsep ruang terbuka

dimana hanya kolom dalam aturan tertentu (rigid) yang menerima

beban. Struktur bangunan rangka biasanya dibuat dari beton

bertulang, kayu, atau baja. Kestabilan pada struktur rangka harus

dijaga secara vertikal maupun horizontal. Kestabilan vertikal

dapat dicapai dengan menggunakan plat dinding yang menerima

beban horizontal dan menyalurkannya ke bagian pondasi. Plat

dinding tersebut harus diatur pada setiap sumbu struktural

(modul) di kedua arah denah dengan menggunakan:

- Batang tarik bersilangan pada konstruksi kayu, beton atau

baja.

- Papan multipleks, lapisan papan diagonal, atau kuda

penopang, pada konstruksi kayu, atau

- Rangka portal beton bertulang dengan titik simpul yang terjepit

pada konstruksi beton bertulang.

Gambar 3. 4 Struktur Rangka

(26)

77 Kestabilan secara horizontal dapat tercapai dalam konstruksi

plat lantai (dan kemudian juga dibagian konstruksi atap) dengan:

- Batang tarik bersilangan pada konstruksi kayu, beton, atau

baja.

- Papan multipleks sebagai lantai dasar atau lapisan papan

lantai diagonal pada konstruksi kayu, atau

- Plat beton bertulang pada konstruksi rangka beton bertulang.

Gambar 3. 5 Kestabilan Horizontal Sumber: Pedoman Bangunan Tahan Gempa

Kestabilan horizontal dapat dicapai dengan plat lantai beton

bertulang yang mampu menerima dan menyalurkan gaya

horizontal. Atau dapat dicapai oleh balok kayu dengan

menggunakan plat multipleks, papan diagonal, atau batang baja

diagonal.

Sub Structure (struktur bawah)

Sub structure (struktur bawah) yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang berada di bawah permukaan

tanah. Pondasi merupakan bagian struktur dari bangunan yang

sangat penting karena fungsinya untuk menopang bangunan

diatasnya. Pemilihan pondasi dipengaruhi oleh karakteristik tanah

dan jenis bangunan. Bangunan pada proyek ini hanya terdiri 1 lantai,

(27)

78 Tabel 3. 11 Sub Structure

Sumber: Analisa Pribadi, 2018

SUB STRUCTURE Pondasi Umpak

Gambar 3. 6 Pondasi Umpak Sumber:

http://www.jagobangunan.com/i mages/cms//articles

 Diletakkaan di atas tanah yang telah padat atau keras.  Sloof sebagai pengikat

struktur, serta angkur yang masuk ke dalam as umpak kayu atau umpak batu dari bagian bawah umpaknya atau tiangnya.

 Kedalamannya antara 60-80 cm.

Kelebihan Kekurangan

 Pelaksanaanya mudah

 Waktu pengerjaan cepat

 Batu belah mudah didapat

 Kurang kuat untuk konstruksi beban berat

 Pondasi Tapak (Footplat)

Gambar 3. 7 Pondasi Footplat Sumber:

http://sukabagigratisan26.blogs

pot.co.id/2015/09/kelebihan- kekurangan-macam-pondasi.html

 Biasa digunakan bangunan bertingkat atau bangunan di atas tanah lembek.

 Bisa untuk bangunan 1 lantai dengan melihat kondisi tanah.

 Terbuat dari beton bertulang dan kedalamannya sampai pada tanah keras.

 Bisa dikombinasikan dengan pondasi batu belah/kali.

 Pondasi dibuat dengan dimensi yang lebih besar daripada kolom diatasnya.

Kelebihan Kekurangan

 Pondasi ini lebih murah dari segi biaya.

 Galian tanah lebih sedikit (hanya pada kolom struktur saja).

 Tahan pada getaran gempa.

 Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dahulu (persiapan lebih lama).

(28)

79

 Tidak semua tukang bisa mengerjakannya

Pondasi Batu Kali

Gambar 3. 8 Pondasi Batu Kali Sumber:

http://sukabagigratisan26.blogs

pot.co.id/2015/09/kelebihan- kekurangan-macam-pondasi.html

 Ukuran lebar pondasi yaitu 70 – 120 cm.

 Terbuat dari pasangan batu kalli yang disusun sehingga berdiri kokoh.

 Biasanya berbentuk trapesium dengan lebar atasnya min 25 cm.

Kelebihan Kekurangan

 Lebih kuat

 Tidak mudah pecah

 Pondasi lebih murah

 Galian tanah lebih sedikit

 Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal

 Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu

 Dalam pelaksanaan batu harus dibelah terlebih dahulu

Upper Structure (struktur atas)

Upper Structure (struktur atas) yang dimaksud adalah

struktur bangunan yang berada di atas permukaan tanah seperti

kolom, balok, plat lantai. Beban-beban yang bekerja pada struktur

seperti beban mati (dead load), beban hidup (live load), beban

gempa (earthquake), dan beban angin (wind load). Struktur atas ini

menyalurkan beban struktur penutup atap dan beban lateral menuju

(29)

80 Tabel 3. 12 Upper Structure

Sumber: Analisa Pribadi, 2018

UPPER STRUCTURE Kolom

Kayu Bambu

Gambar 3. 9 Kolom Kayu Sumber:

https://media-cdn.tripadvisor.com  Balok kayu yang digunakan

biasanya berdimensi 10/10  Antara balok dan kolom

dihubungkan dengan sambungan.

 Sambungan diperlukan karena terbatasnya panjang bahan material kayu.

 Sambungan antara balok dan kolom yang biasanya menggunakan pasak atau balok.

 Tahan terhadap gaya tarik, gaya tekan, dan gaya geser.

Gambar 3. 10 Kolom Bambu Sumber:

https://www.arsitag.com

 Menurut penelitian, bambu lebih kuat dalam struktur

 Mudah dibelah, dipotong, dan dibentuk

 Rupanya artistik, ringan, relatif murah

 Mampu mencegah longsor, erosi, serta banjir

 Rentan lapuk, reyot, tidak tahan air hujan dana pi

 Umurnya relatif pendek

 Rawan terkena jamur, lumut, rayap, bubuk, dan

sejenisnya.

 Dalam pengerjaan beberapa hal sulit, teknik

penyambungan antar bamboo atau dengan material lain.

Balok

(30)

81 Gambar 3. 11 Balok Kayu

Sumber:

http://2.bp.blogspot.com

Gambar 3. 12 Balok Bambu Sumber:

https://probohindarto.wordpres s.com

Plat Lantai

Kayu Beton

Gambar 3. 13 Plat Lantai Kayu Sumber:

http://catatankuliahsinon.blogs pot.co.id

 Harganya relatif murah

 Mudah dikerjakan

 Beratnya ringan

 Hanya boleh untuk bangunan sederhana

 Bukan peredam suara yang baik

 Mudah rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-ubah

 Sifat rembes air, mudah terbakar, dapat dimakan bubuk/serangga

Gambar 3. 14 Plat Lantai Beton Sumber:

http://www.rumahmurahdesain ku.com

 Umumnya dicor ditempat bersama dengan balok penumpu, dan kolom pendukungnya

 Plat lantai harus mempunyai tebal min 12cm, untuk plat atap 7 cm

 Harus diberi tulangan silang dengan diameter min 8 mm dari baja lunak atau baja sedang

 Plat yang lebih dari 25cm harus dipasang tulangan rangkap atas bawah. Struktur Atap

(31)

82 Gambar 3. 15 Kuda-Kuda Kayu

Sumber: http://tgb-smkn1sidoarjo.blogspot.co.id/2

014/05/konstruksi-kuda-kuda.html

 Mudah dikerjakan oleh tukang lokal

 Dapat dibentuk, dipotong, digunakan fleksibel

 Menampilkan kesan alami saat diekspos

 Mudah terbakar dan rentan terserang rayap

 Mengalami proses

mengembang dan menyusut

 Bentang yang terbatas dan mulai langka yg ukuran 4m

Gambar 3. 16 Kuda-Kuda Baja Ringan

Sumber:

https://galvalumplafonpartisi.bl

ogspot.co.id/p/blog-page_67.html

 Memiliki kekuatan tarik yang tinggi namun ringan

 Sifatnya tangguh

 Tahan dari serangan rayap

 Tahan terhadap karat

 Pemasangan cepat

 Perlu perhitungan yang teliti

 Kurang indah dipandang

 Materialnya termasuk mahal

Enclosure Bangunan

Sistem enclosure bangunan adalah suatu sistem pelingkup

bangunan ataupun pembatas antar ruang yang terdapat di dalam

bangunan, sehingga keberadaan jelas sesuai dengan fungsinya.

Pemilihan sistem enclosure pada fungsi bangunan Hotel Resort

(32)

83 Tabel 3. 13 Enclosure Bangunan

Sumber: Analisa Pribadi, 2018

PENUTUP LANTAI Parket

Gambar 3. 17 Lantai Parket Sumber:

http://www.kiosparquet.com

Solid Wood/Parket Solid

 Biasanya terbuat dari kayu keras seperti jati, ulin.

 Berbentuk keping-keping kecil berukuran sedang dengan tebal 5-10 mm.

 Berumur panjang.

 Semakin tua usia kayu semakin bagus.

 Terkesan mewah.

 Perlu perawatan yang tepat untuk menjaga kualitas dan rayap.

Keramik

Gambar 3. 18 Keramik Sumber:

https://www.sejasa.com

 Lebih kuat dan tahan lama.

 Daya serap airnya rendah.

 Perawatan relatif paling mudah.

 Keramik menghantarkan dingin.

 Sambungan keramik terkadang sulit dibersihkan.

 Mudah retak dan pecah. Karpet

Gambar 3. 19 Karpet Sumber:

http://www.dapurmodern.org

 Karpet dapat

mempertahankan panas.

 Nyaman untuk duduk, bermain.

 Sebagai peredam suara.

 Pemeliharaan yang ekstra.

 Sensitive pada noda.

 Umur pakainya lebih pendek.

DINDING Batu bata

 Dari segi struktur mempunyai kekuatan yang tinggi.

(33)

84 Gambar 3. 20 Batu Bata

Sumber:

http://www.jasasipil.com

 Tahan terhadap api.

 Dari segi estetika untuk pemasangannya kurang rapi.

 Waktu pemasangan lebih lama.

 Saat akan pemasangan harus direndam/dibasahi dahulu supaya rekat dengan spesi.

Kayu

Gambar 3. 21 Rumah Kayu Sumber:

https://celestialrodeo.blogspot.c o.id

 Serat kayu unik.

 Mampu menahan panas secara alami.

 Mudah memodifikasi bentuk rumah tanpa merobohkan rumah.

 Rentan terhadap rayap.

 Kekuatan kayu semakin berkurang ketika terkena panas dam hujan.

 Rentan terhadap kebakaran.

Batu alam

Gambar 3. 22 Batu Alam Andesit

Sumber:

https://www.batualam.co.id/201 6/01/batu-andesit.html

 Memiliki tekstur bitnik atau bercorak.

 Batu yang keras sehingga tingkat porositasya paling kecil karena berpori-pori kecil.

 Tidak mudah kotor.

 Tahan lama selama tertempel dengan erat.

 Nilai estetika tinggi, indah dan alami.

 Mudah berlumut dan berjamur.

(34)

85 Gambar 3. 23 Dinding Kaca

Sumber:

http://edupaint.com/pojok-

unik/pojok-unik-interior/10222- dinding-kaca-untuk-rumah-hemat-energi.html

 Memaksimalkan view dan pencahayaan alami

 Mudah dibersihkan

 Kedap suara

 Mampu menahan udara panas dari luar

 Memberikan kesan artistic

 Pemasangan rumit dibutuhkan yang professional

 Tidak tahan dengan getaran

 Jika tergores sulit diperbaiki

 Jika retak harus diganti ATAP

Sirap

Gambar 3. 24 Sirap Kayu Sumber:

http://rizkifachurohman.blogspot

.co.id/2013/12/konstruksi-atap-penutup-atap_23.html

 Bentuknya unik

 Harganya murah dan mudah didapat

 Rentan terhadap rayap kurang kuat terhadap terpaan angin

 Terkadang berlumut

 Serat-serat kayunya sering dimakan burung

 Pemasangan dibutuhkan waktu yang lama.

Genteng Aspal

Gambar 3. 25 Genteng Aspal Sumber:

http://rizkifachurohman.blogspot

.co.id/2013/12/konstruksi-atap-penutup-atap_23.html

 Tahan terhadap suhu dingin

 Kuat terhadap terpaan angin

 Tahan rayap

 Pemasangan lebih cepat

 Jika kurang perawatannya akan mudah lapuk

 Harganya mahal

(35)

86 Gambar 3. 26 Atap Onduvilla

Sumber:

http://rizkifachurohman.blogspot

.co.id/2013/12/konstruksi-atap-penutup-atap_23.html

 Fleksibel dengan kedap air

 Berventilasi

 Berbobot ringan

 Instalasi yang mudah

 Overlapping yang aman.

3.2.2 Studi Sistem Utilitas

A. Jaringan air bersih

Air bersih yang digunakan didalam resort berasal dari:

- Mata air

- Sumur artetis

B. Jaringan air kotor dan air limbah

Grey Water berasal dari limbah cucian, kamar mandi,

wastafel, dan dapur. Grey water disalurkan melalui bak penampung

kemudian ditreatment sehingga hasilnya dapat digunakan kembali

untuk keperluan tertentu.

SUMBER AIR GROUND

RESERVOIR POMPA

TANDON DISTRIBUSI

(36)

87

Black Water adalah limbah yang berasal dari kotoran manusia, baik

cair maupun padat, kemudian limbah tersebut ditreatment dan

dibuang ke saluran air kotor.

C. Jaringan listrik

Sumber jaringan listrik yang digunakan bersumber dari PLN

dan juga genset. Genset digunakan sebagai cadangan ketika listrik

padam.

Sumber Air Limbah (dapur dan

kamar mandi)

LAVATORY BAK

PENAMPUNG

PENYARINGAN FILTER

DISTRIBUSI

Sumber Air

(Limbah Manusia) LAVATORY

SEPTICTANK/ STP

PENGOLAHAN FILTER

SUMUR RESAPAN

PLN

TRAFO

GENSE T

Main Distributio

n Panel (MDP)

Sub Distributio

n Panel (SDP)

RUANGAN Diagram 3. 6 Grey Water

Sumber: Analisa Pribadi, 2018

Diagram 3. 7 Black Water Sumber: Analisa Pribadi, 2018

(37)

88 D. Manajemen Sampah

Dalam manajemen sampah, terdapat beberapa metode

dalam pembuangannya, sebelumnya sudah dipisahkan antara

sampah organik dan anorganik, antara lain:

1. Pengumpulan sampah dari bak sampah

Pada metode ini untuk sampah anorganik yang sudah terkumpul

kemudian langsung diangkut oleh truk untuk dibuang ke TPA.

2. Dibusukkan melalui lubang biopori

Pada metode ini untuk sampah organik yang sudah terkumpul

langsung dimasukan pada lubang biopori. Selain itu bisa juga

diolah untuk pupuk pada perkebunan.

E. Sistem Pemadam Kebakaran

Berdasarkan penggunaannya, penanggulangan terhadap

bahaya kebakaran dibedakan menjadi dua yakni :

1. Sprinkler

Ketika alat ini mulai mendeteksi asap, secara otomatis akan

mengirimkan perintah kepada sprinkler untuk menyalakan

pemindaian pemadaman kebakaran. Selain itu alat ini juga dapat

dimodifikasi dengan perangkat alarm untuk memberikan notifikasi

kepada pengguna bangunan. Sprinkler bekerja bila suhu udara di

ruangan mencapai 60-70o C. Penutup kaca pada sprinkler akan

pecah dan mengeluarkan / menyemburkan air. Setiap sprinkler head

(38)

89 Gambar 3. 27 Sprinkler

Sumber: http://www.aptibet.org/other/sistem-pemadam-kebakaran-terbaik-untuk-gedung-pabrik-dan-bangunan.htm

2. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Merupakan alat pemadam kebakaran yang berisi gas

NO2/Nitrogen sebagai gas yang anti terhadap api. APAR memiliki

bentuk tabung vakum dengan warna merah dan biasanya diletakkan

di dekat kebakaran. Alat pemadam berupa tabung yang berisi zat

kimia penempatan setiap 20-25 m.

Gambar 3. 28 APAR

Sumber: http://www.alatpemadamapi.xyz/

(39)

90 Perletakannya pada jarak 30 meter yang diperuntukan

dengan luas ruang 800m2, pipa penyiraman biasanya ditempatkan

dalam wadah kotak kaca di tanam di dinding bangunan di tempat

yang mudah dicapai.

Gambar 3. 29 Hydrant Box

Sumber: http://bitypic.com/tag/Hydrant

3.2.3 Sistem Pemanfaatan Teknologi

A. Metode Rain Harvesting

Di dataran tinggi Dieng curah hujan yang tinggi maka air hujan

ditampung kemudian diolah supaya menjadi sumber air bersih. Air

hujan yang telah ditampungdapat disimpan di tangka-tangki air yang

dapat disimpan di bawah tanah (underground) maupun di atas tanah

(on ground). Hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan air

hujan ialah kerentanan terhadap bakteri dan alga. Oleh sebab itu,

penyimpanan tangka sebaiknya dihindarkan dari cahaya matahari

(40)

91 Gambar 3. 30 Rain Harvesting Method

Sumber: http://www.ahlilingkungan.com/rain-harvesting_Manfaat-rain-harvesting.php

B. Sistem Water Heater Gas

Karena cuaca di Dieng yang dingin, maka di setiap kamar

mandi di kamar tamu menggunakan water heater untuk kebutuhan

mandi dll.

Gambar 3. 31 Gas Water Heater

(41)

92 C. CCTV

Keamanan di dalam Hotel Resort di Dieng menggunakan

CCTV untuk mempermudah kinerja security mengawasi

keseluruhan area.

Gambar 3. 32 CCTV

Sumber: http://www.barwonsecurity.com.au/cctv

3.3 Analisa Konteks LIngkungan

Gambar 3.16 Peta Kabupaten Wonosobo Sumber: Bappeda Wonosobo

Batas – batas Kabupaten Wonosoobo

Timur : Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang

(42)

93 Utara : Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kendal, dan

Kabupaten Batang

Selatan : Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen

Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu kabupaten di

Jawa Tengah yang memiliki beragam potensi alam, buatan serta

budaya, banyak dari semua potensi tersebut dapat menjadi daya

tarik para wisatawan untuk datang berkunjung. Beberapa potensi

yang dihadirkan misalnya yaitu potensi kawah, telaga, sejarah

candi, air terjun, dan juga potensi budaya berupa fenomena rambut

gimbal anal-anak Dieng. Berikut adalah tempa – tempat wisata

yang ada di Kabupaten Wonosobo:

1. Telaga Warna

2. Telaga Cebong

3. Telaga Menjer

4. Telaga Pengilon

5. Kalianget

6. Gelanggang Mangli

7. Wadaslintang

8. Tuk Bimo Lukar (mata air purba)

9. Gua Jaran

10. Gua Sumur

11. Gardu Pandang Tieng

(43)

94 13. Curug Sikarim

14. Curug Winong

15. Bukit Sikunir

16. Rafting Serayu

17. Gua Maria

18. Pendakian gunung, Sumbing, Sindoro, Prau

Sumber: Disparbud dan analisis pribadi

Dari semua tempat wisata tersebut yang paling potensial

dan merupakan wisata unggulan berada di kawasan dataran tinggi

Dieng yang termasuk dalam Kecamatan Kejajar, Kabupaten

Wonosoobo, Jawa Tengah.

Batas – batas Kecamatan Kejajar:

Timur : Kabupaten Temanggung

Barat : Kabupaten Banjarnegara

Utara : Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang

Selatan : Kecamatan Garung, Watumalang, Mojotengah.

Kecamatan Kejajar dibagi 15 desa yaitu meliputi, desa

Buntu, Sigedang, Tambi, Kreo, Serang, Igimranak, Surengede,

Tieng, Parikesit, Sembungan, Jojogan, Patakbanteng, Dieng,

Sikunang, dan Campursari. Setelah melakukan wawancara dengan

pihak Bappeda, dari sekian banyak desa proyek ini

direkomendasikan agar lokasinya berada di Desa Sembungan,

(44)

95 mengembangkan di sektor Pariwisata. Di Desa Sembungan ada 2

jenis wisata yang sering dikunjungi, yaitu bukit sikunir dan telaga

cebong.

3.3.1 Analisa Pemilihan Tapak

Kriteria pemilihan tapak:

- Potensi visual pada tapak harus mampu mendukung keberadaan

proyek Hotel Resort.

- Pencapaian mudah

- Lerengan tidak terlalu terjal

- Dekat dengan area wisata

- Memiliki potensi panorama yang indah

- Kondisi udara yang sejuk serta bebas polusi

- Lingkungan alam yang mendukung untuk kegiatan rekreasi.

Rencana lokasi tapak yang akan dipakai ada 2 yaitu:

Gambar 3. 33 Rencana Tapak Sumber: Google Earth

(45)

96 Gambar 3. 34 Site A dan Site B

Sumber: dokumen pribadi

 Kekuatan Alami

1. Iklim:

Disekitar tapak memiliki iklim yang sejuk, udara yang sejuk

bebas dari polusi, pada waktu siang suhu rata-rata antara 15

- 20° C, di malam hari dibawah 15° Cdan pada bulan Juli –

Agustus dapat mencapai 0° C puncaknya dingin hingga

memunculkan fenomena yang disebut penduduk sekitar

dengan sebutan Embun Upas (embun racun) karena dapat

(46)

97 merusak pertanian dan perkebunan yang ada disekitarnya.

Hampir setiap hari kawasan dataran tinggi Dieng turun hujan.

2. Kondisi Tapak:

Pada lokasi tapak memiliki kemiringan sekitar 0 – 40%,

merupakan lahan berkontur.

3. Vegetasi

Beberapa vegetasi yang ada di sekita lokasi tapak,

diantaranya:

Tanaman kentang

Tanaman buah carica

Rumput liar seperti alang – alang

Bunga terompet

Pohon cemara

Bunga krisan

Tanaman pertanian seperti kentang dan buah carica bisa

dijadikan wisata bercocok tanam di Hotel Resort nantinya.

4. Potensi Angin

Kekuatan angin mencapai 17 – 41 m/s dari arah utara ke

selatan. Angin termasuk jenis angin gunung yang sejuk dingin

bebas polusi.

5. Lingkungan

Memiliki potensi untuk dikembangan, dekat dengan lokasi

(47)

98 Potensi berupa tanah yang baik untuk bercocok tanam dapat

dikembangkan menjadi tempat wisata baru seperti agroculture

dan area outbond karena udaranya yang sejuk.

Memiliki lingkungan yang tenang, kental dengan suasana

pedesaan dan pegunungan, jauh dari keramaian.

 Kekuatan Buatan:

6. Pranata

Lingkungan merupakan lingkungan yang terdiri dari

lingkungan pertanian, perkebunan, dan hutan lindung.

7. Regulasi

Berdasarkan RTBL kawasan site terdiri atas wilayah dengan

peruntukan: lahan hutan lindung dikelola masyarakat, resapan

air, permukiman, pariwisata.

GSB = 30 m

 Citra Arsitektural

Citra yang akan dimunculkan dari segi arsitektural yaitu dengan

menggunakan arsitektur neo vernakular misalnya dengan

bentuk – bentuk yang sangat modern namun dalam

penerapannya masih menggunakan konsep lama daerah

setempat yang dikemas dalam bentuk yang modern.

Penggunaan bahan material yang merespon suhu dingin di

(48)

99

 Tabel Penilaian Tapak

Tabel 3. 14 Penilaian Tapak Sumber: analisis pribadi

BERDASAR SITE A SITE B

Kebisingan Kebisingan sedang Tenang, kebisingan rendah

Pencapaian Mudah Mudah

Potensi  Kebun kentang

 Kebun carica

 Dekat dengan jalan raya

 Bukit sikunir

 Telaga cebong

 Kebun kentang

 Kebun carica

View  Perkebunan

 Panorama pegunungan

 Perkebunan

 Panorama pegunungan

 Bukit sikunir

 Telaga cebong Topografi Lerengan

kemiringan 0 – 15%

Lerengan

kemiringan 0 – 15% Strategis Dekat dengan jalan

raya

 Dekat dengan telaga cebong

 Dekat dengan bukit sikunir Vegetasi Kentang

Carica Rumput liar

Kentang Carica

Pohon cemara Bunga terompet Kubis

Gambar

Tabel 3. 1 Pengelompokan Kegiatan dengan Pelaku Sumber: Analisis Pribadi
Tabel 3. 2 Tabel Jadwal Kegiatan
Tabel 3. 3 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Desa Sembungan
Tabel 3. 4 Kebutuhan Pribadi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengolahan data, diperoleh ragam konsep diri. Ragam konsep diri yang muncul seperti, diri yang besar dan kuat, sehat atau sakit, rapi dan tampan terkait dalam aspek

Adapun keuntungan yang akan Anda dapatkan dengan adanya kerjasama di bidang servis AC ini yaitu gedung kantor Anda akan terasa jauh lebih nyaman ketika digunakan untuk bekerja

Karena berkat rahmat dan hidayat-Nya, sehingga saya dapat melaksanakan skripsi sampai proses penyusunan skripsi ini dengan baik, Laporan ini saya persembahkan

Sistem pengereman antilock ini bertujuan agar roda dari mobil tidak terkunci ketika pengereman dilakukan yang umumnya terjadi apabila kendaraan mendapatkan gaya pengereman

Berdasarkan tabel usulan program dari setiap kegiatan, maka dapat disusun sebuah tabel ringkas rencana program dan investasi bidang Cipta Karya yaitu dalam bentuk

Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan sedang antara lingkar pinggang terhadap kadar trigliserida (r = 0,442; p =0,000) dan korelasi yang

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.Syukur Alhamdulillah dengan izin Allah SWT, skripsi yang berjudul

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep materi kubus dan balok siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Purwareja Klampok melalui model pembelajaran