• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belanja Barang dan Jasa

URAIAN BELANJA

Gaji pokok PNS Rp 6,094,791,597.00 Tunjangan Keluarga Rp 500,107,346.00 Tunjangan Jabatan Rp 44,950,000.00 Tunjangan Fungsional Rp 551,170,000.00 Tunjangan Umum Rp 117,580,000.00 Tunjangan Beras Rp 393,121,620.00

Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus Rp 104,037,784.00

Pembualatan Gaji Rp 105,979.00

Tambahan Penghasilan berdsrkn beban kerja Rp 2,764,726,400.00 Tunjangan PPh Tambahan Penghasilan PNS Rp 152,385,905.00

19,880,279,230.00 Rp

Belanja Pegawai Rp 74,500,000.00

Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp 74,500,000.00

URAIAN BELANJA

BELANJA TIDAK LANGSUNG

BELANJA LANGSUNG

Catatan Atas Laporan Keuangan RSKIA Tahun 2015 59 Lanjutan Tabel 5.6

Belanja Barang dan Jasa Rp 8,696,854,801.00

2,278,215,430.00 Rp 270,100,000.00 Rp 347,136,270.00 Rp 1,135,606,873.00 Rp 2,186,953,155.00 Rp 134,374,390.00 Rp 326,982,468.00 Rp 442,848,120.00 Rp 1,574,638,095.00 Rp Belanja Modal Rp 11,108,924,429.00 2,408,852,900.00 Rp 64,025,000.00 Rp 199,494,000.00 Rp 8,436,552,529.00 Rp

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana da Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit

Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata (Rehab Gedung)+ (Ambulance)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana da Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit

Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Dari tabel 5.7 diatas menunjukan bahwa pelaksanaan program kegiatan dilaksanakan secara efektip, efisien, konsisten dan akuntabel guna meningkatkan pelayanan kesehatan.

Catatan Atas Laporan Keuangan RSKIA Tahun 2015 60

5.1.4.3 Saldo Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA)

Saldo Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) per 31 Desember 2015 sebesar Rp 1.539.764.654,00 merupakan angka yang didapat

dari selisih lebih/kurang antara realisasi

Pendapatan-LRA BLUD sebesar Rp

29.740.887.182,00 dan belanja sebesar Rp

28.201.122.528,00 serta penerimaan pembiayaan APBD dari Januari 2015 sampai 31 Desember 2015 sebesar sebesar Rp 6.231.213.391.55,00.

Saldo Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran APBD merupakan SILPA nya Pemerintah Kota Bandung, dan Saldo Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran BLUD merupakan SILPA nya KAs BLUD RS Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung. Akumulasi penambahan Silpa pad akas BLUD sebesar Rp. 14.623.842.275,00 dengan uraian sebagai berikut :

1) Silpa tahun 2011 sebesar Rp. 2.205.924.592,00 2) Silpa tahun 2012 sebesar Rp. 2.577.018.570,00 3) Silpa tahun 2013 sebesar Rp. 4.930.112.046,00 4) Silpa tahun 2014 sebesar Rp. 3,371,022,413,00 5) Silpa tahun 2015 sebesar Rp. 1.539.764.654,00

5.2 Penjelasan Pos – Pos Laporan Operasional 5.2.1. Dasar Penyusunan Laporan Operasional

Dasar Penyusunan Laporan Operasional adalah:

1) Peraturan Pemerintahan Nomor 71 Tahun 2010 tanggal 22 Oktober 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan khususnya Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas yang

Catatan Atas Laporan Keuangan RSKIA Tahun 2015 61

diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi

Pemerintahan (KSAP);

2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun

2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD); 3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun

2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;

4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

5) Peraturan Walikota Bandung No 528 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi.

5.2.2. Tujuan Laporan Operasional

Laporan Operasional bertujuan menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam Pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiaannya disandingkan dengan periode sebelumnya.

5.2.3 Definisi

1) Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam perode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak peru dibayar kembali.

2) Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang daat berupa pengeluaran anatu konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. 3) Pos luar biasa adalah pendapatan atau beban luar

biasa yang terjadi karena kejadian atau transaksi ynag bukan merupakan operasi biasa, tidak

Catatan Atas Laporan Keuangan RSKIA Tahun 2015 62 diharapkan rutin atau sering terjadi, dan berada diluar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.

4) Surplus/defisit-LO adalah selisih antara

Pendapatan-LO dan beban selama satu periode pelaporan, setelah diperhitungkan surplus/defisit dari kegiatan non operasionan dan pos luar biasa

5.2.4. Penjelasan Pos-pos Laporan Operasional

Laporan Operasional RS Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung Periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 menunjukkan Pendapatan-LO sebesar Rp 32.493.318.782,00 sedangkan Beban-LO berjumlah Rp 46.255.119.163,00 sehingga diperoleh Defisit-LO sebesar Rp 13.761.800.381,00. Penjelasan mengenai Laporan Operasional dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.8

Penjelasan Laporan Operasional Periode 1 Januari s.d 31 Desember 2015

BLUD APBD JUMLAH

29,061,043,782.00

3,432,275,000.00 32,493,318,782.00 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 29,061,043,782.00 29,061,043,782.00

29,061,043,782.00 0.00 29,061,043,782.00 3,432,275,000.00 3,432,275,000.00 3,432,275,000.00 3,432,275,000.00 28,448,922,317.00 17,806,196,846.00 46,255,119,163.00 28,448,922,317.00 17,806,196,846.00 46,255,119,163.00 Beban Pegawai - LO 10,722,976,631.00 10,722,976,631.00 Beban Barang dan Jasa 28,448,922,317.00 7,083,220,215.00 35,532,142,532.00

612,121,465.00 (14,373,921,846.00) (13,761,800,381.00) BEBAN - L0 BEBAN OPERASI SURPLUS/DEFISIT-LO URAIAN PENDAPATAN - LO

Lain-lain PAD yang Sah - LO

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LO

Catatan Atas Laporan Keuangan RSKIA Tahun 2015 63 Dari tabel 5.8 di atas, diketahui bahwa Pendapatan-LO sebesar Rp. 32.493.318.782,00 merupakan pendapatan lain-lain PAD yang sah bersumber dari BLUD dan pendapatan hibah sebesar Rp. 3.432.275.000,00 bersumber dari APBD. Sedangkan Beban-LO sebesar Rp. 46.255.119.163,00 merupakan beban-LO pada BLUD sebesar Rp. 28.448.922.317 dan Beban-beban-LO pada APBD sebesar Rp. 17.806.196.846,00 sehingga defisit sebesar Rp. 13.761.800.381,00. Rincian objek laporan operasional per sumber anggaran dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.9

Laporan Operasional BLUD

Periode 1 Januari s.d 31 Desember 2015

BLUD

29,061,043,782.00

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 29,061,043,782.00 29,061,043,782.00 28,448,922,317.00 28,448,922,317.00 Beban Pegawai - LO

Beban Barang dan Jasa 28,448,922,317.00 612,121,465.00 BEBAN - L0 BEBAN OPERASI SURPLUS/DEFISIT-LO URAIAN PENDAPATAN - LO

Lain-lain PAD yang Sah - LO

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LO

Pendapatan Hibah

Pada Tabel 5.9 di atas, Pendapatan-LO sebesar Rp. 29.061.043.782,00 merupakan realisasi pendapatan BLUD pada LRA tahun 2015 sebesar Rp. 29.740.887.182,00 dikurangi pengurangan piutang tahun 2014 semula sebesar Rp. 2.763.876.700, pada tahun 2015 mengalami pengurangan sebesar Rp. 679.843.400,00, sehingga piutang tahun 2015 menjadi sebesar Rp. 2.084.033.300.

Beban-LO pada barang dan jasa sebesar Rp.

Catatan Atas Laporan Keuangan RSKIA Tahun 2015 64 1) Belanja pegawai BL pada LRA BLUD sebesar Rp.

19.519.472.459,00

2) Belanja barang jasa pada LRA BLUD sebesar Rp. 8.474.656.469,00

3) Jumlah utang tahun 2015 sebesar Rp. 1.272.822.135,00 dikurangi utang tahun 2014 sebesar Rp. 1.077.932.537,00 sehingga menghasilkan menambah beban utang sebesar Rp. 194.889.598,00

4) Jumlah persediaan tahun 2014 sebesar Rp.

365.619.425,00 dikurangi jumlah persediaan tahun 2015 sebesar Rp. 244.465.634,00 sehingga pengurangan sebesar Rp. 121.153.791,00 menjadi Beban –LO

5) Pengurangan beban biaya dibayar dimuka tahun 2014 sebesar Rp. 198.437.500,00 pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp. 59.687.500,00 sehingga pengurangan beban biaya dibayar dimuka sebesar Rp. 138.750.000,00 menambah Beban-LO pada BLUD.

Dari Pendapatan-LO terhadap Beban-LO menghasilkan surplus sebesar Rp. 612.121.465,00.

Selain Laporan Operasional BLUD di atas, berikut ini laporan operasional APBD tahun 2015 sebagai berikut:

Tabel 5.10

Laporan Operasional APBD

Periode 1 Januari s.d 31 Desember 2015

Dokumen terkait