• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uraian Materi

Dalam dokumen dejarfa.com Modul B Indonesia KK G (Halaman 21-46)

1. Konsep dan Prinsip Komunikasi

Komunikasi adalah faktor yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam konteks pembelajaran, komunkasi merupakan suatu proses penyampaian informasi dari guru sebagai komunikator terhadap peserta didik sebagai komunikan melalui berbagai rangsangan dengan tujuan untuk mengubah prilaku peserta didik.

Menurut Jalaluddin (2008:13) komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, memengaruhi sikap,

meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan. Komunikasi efektif dipandang sebagai suatu hal yang penting dan kompleks (Mingay, 2005: 2; dan Soller, Lesgold, Linton dan Goodman, 1999: 1-8). Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul.

Stephen Covey menekankan konsep kesalingtergantungan (interdependency) untuk menjelaskan hubungan antar-manusia. Unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan sekadar pada apa yang kita tulis atau kita katakan, tetapi lebih pada karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Jika kata-kata atau pun tulisan kita dibangun dari teknik hubungan manusia yang dangkal (etika kepribadian), bukan dari diri kita yang paling dalam (etika karakter), maka orang lain akan melihat atau membaca sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari pondasi integritas pribadi yang kuat.

Menurut Stephen Covey, justru komunikasi merupakan keterampilan yang paling penting dalam hidup kita. Kita menghabiskan sebagian besar jam di saat kita sadar dan bangun untuk berkomunikasi. Sama halnya dengan pernafasan, komunikasi kita anggap sebagai hal yang otomatis terjadi begitu saja, sehingga kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya dengan efektif. Kita tidak pernah dengan secara khusus mempelajari bagaimana menulis dengan efektif, bagaimana membaca dengan cepat dan efektif, bagaimana berbicara secara efektif, apalagi bagaimana menjadi pendengar yang baik. Bahkan untuk yang terakhir, yaitu ketrampilan untuk mendengar tidak pernah diajarkan atau kita pelajari dalam proses pembelajaran yang kita lakukan baik di sekolah formal maupun pendidikan informal lainnya. Bahkan menurut Covey, hanya sedikit orang yang pernah mengikuti pelatihan mendengar. Sebagian besar pelatihan tersebut adalah teknik Etika Kepribadian, yang terpotong dari dasar karakter dan dasar hubungan yang mutlak vital bagi pemahaman kita terhadap keberadaan orang lain.

Syarat utama agar komunikasi itu efektif adalah kredibilitas. Keterampilan komunikasi antarperorangan adalah kemampuan untuk terus menerus membangun kredibilitas dan dapat dipercayanya segala apa yang kita komunikasikan. Untuk membangun kredibilitas harus ada isi pesan yang jelas, suara/intonasi dalam menyampaikan pesan dan wahana bagaimana orang itu menyampaikan pesan. Jadi semakin seseorang tidak konsekuen dengan ketiga hal tersebut, maka akan menentukan kredibilitas sesorang, semakin tidak konsekuen akan menjadi semakin “tidak dipercaya”.

Menurut Johnson, Sutton, dan Harris (2001: 81) komunikasi efektif dapat terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus pada komunikasi efektif untuk proses belajar-mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara, dan sarana lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif.

Menurut Thomas Leech dalam bukunya "Say it like Shakespeare", ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu: (1) Pengirim pesan (sender), (2) Pesan yang dikirimkan (message), (3) Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media), (4) Penerima pesan (receiver), (5) Umpan balik (feedback). Leech menambahkan, bahwa untuk membangun komunikasi yang efektif, setidaknya kita harus menguasai empat keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitu membaca-menulis (bahasa tulisan) dan mendengar-berbicara (bahasa lisan). Begitu pentingnya, banyak orang menghabiskan waktunya untuk melakukan salah satu keempat keterampilan itu.

Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Tujuan dan bentuk komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.

Bentuk komunikasi efektif: 1) Komunikasi verbal efektif:

a) Berlangsung secara timbal balik. b) Makna pesan ringkas dan jelas. c) Bahasa mudah dipahami.

d) Cara penyampaian mudah diterima. e) Disampaikan secara tulus

f) Mempunyai tujuan yang jelas.

g) Memperlihatkan norma yang berlaku. h) Disertai dengan humor

2) Komunikasi non-verbal :

a) Yang perlu diperhatikan dalam komunikasi non-verbal adalah : (1) Penampilan fisik.

(2) Sikap tubuh dan cara berjalan. (3) Ekspresi wajah.

(4) Sentuhan

b) Unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif : (1) Berhadapan.

(2) Mempertahankan kontak mata. (3) Membungkuk ke arah klien. (4) Mempertahankan sikap terbuka. (5) Tetap relax.

c) Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :

(1) Menciptakan suasana yang menguntungkan. (2) menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan

dimengerti.

(3) pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.

(4) Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.

(5) Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihk komunikan.

Berbicara tentag minat atau awareness di pihak komunikan, dapat dikemukakan bahwa minat akan timbul bilamana ada unsure-unsur sebagai berikut :

1) Tersedianya suatu hal yang menarik minat.

2) Terdapat kontras, yaitu perbedaan antara hal yang satu dengan lainnya, sehingga apa yang menonjol itu menumbuhkan perhatian.

3) Terdapat harapan untuk mendapat keuntungan atau mungkin gangguan dari hal yang dimaksudkan.

Itulah beberapa hal yang dapat menimbulkan sesuatu komunikasi yang efektif. Sudah barang tentu untuk menciptakan keefektifan tidaklah semudah yang dipaparkan dalam tulisan diatas, karena faktor-faktor lain seperti kejiwaan, lingkungan dan budaya turut memainkan peranannya. Unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut:

1) Komunikator,. Komunikator merupakan sumber dan pengirim pesan. 2) Pesan. harus memiliki daya tarik tersendiri, sesuai dengan kebutuhan penerima pesan, kesamaan pengalaman tentang pesan, dan ada peran pesan dalam memenuhi kebutuhan penerima pesan.

3) Media. Metode dan media yang digunakan dalam proses komunikasi harus disesuaikan dengan kondisi atau karakteristik penerima pesan. 4) Komunikan. Agar komunikasi berjalan lancar, komunikan harus mampu

menafsirkan pesan, sadar bahwa pesan sesuai dengan kebutuhannya, dan harus ada perhatian terhadap pesan yang diterima.

5) Efek. Terjadinya efek dalam suatu proses komunikasi sangat tergantung kepada cara penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan serta kebutuhan komunikan terhadap pesan yang disampaikan.

Agar transfer pengetahuan itu berjalan dengan baik, perlu diperhatikan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:

1) Perhatian dan Motivasi 2) Keaktifan

3) Keterlibatan Langsung/Pengalaman 4) Pengulangan

5) Tantangan

6) Balikan dan Penguatan 7) Perbedaan Individual

Secara teoretis, pada waktu seorang pelajar melakukan intra komunikasi, terjadilah proses yang terdiri atas 3 tahap:

1) Persepsi.

Persepsi adalah penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dalam lingkungannya. Penginderaan itu dipengaruhi oleh pengalaman, kebiasaan dan kebutuhan.

2) Ideasi

Dalam tahap ini, pelajar mengonsepsi apa yang dipersepsinya. Ini berarti bahwa dia mengadakan selesai dari sekian banyak pengetahuan, dan pengalaman yang pernah diperolehnya, mengadaan penataan dengan yang relevan dari hasil resepsinya tadi, untuk kemudian ditransmisikan secara verbal kepada lawan diskusinya.

3) Transmisi

Transmisi adalah proses penyampaian konsepsi karya penalaran sehingga, apa yang dilontarkan dari mulutnya adalah pernyataan yang manta, meyakinkan, sistematis dan logis. Dengan demikian berkat intrakomunikasi yang selalu terlatih, ia akan mengalami keberhasilan dalam proses interkomunikasi berikutnya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan komunikasi efektif dalam pembelajaran adalah:

1) Semua komponen dalam komunikasi pembelajaran diusahakan dalam kondisi ideal atau baik:

a) Pesan (message) harus jelas, sesuai dengan kurikulum, terstruktur secara jelas, menarik dan sesuai dengan tingkat intelektual siswa.

b) Sumber (guru) harus memiliki kompetensi dalam materi ajar, media yang digunakan, mampu menyandikan dengan jelas,

serta mampu memotivasi diri dan siswa dalam proses interaksi dan transaksi komunikasi.

c) Penerima (siswa) harus dalam kondisi yang baik (sehat) untuk tercapainya prasyarat pembelajaran yang baik.

d) Lingkungan (setting) mampu mendukung penuh proses komunikasi, misalnya pencahayaan, kenyamanan ruang dan sebagainya.

e) Materi (media software) dalam kondisi baik/tidak rusak (sesuai dengan isi/pesan).

f) Alat (device) tidak rusak, sehingga tidak membiaskan arti (audiovisual). Media uang menarik (dapat dilihat dan didengar) akan memudahkan siswa dalam retensi dan pengingatan kembali pesan yang pernah didapat.

g) Teknik/prosedur penggunaan semua komponen pembelajaran harus memiliki instruksi jelas dan terprogram dalam pengelolaan. 2) Proses encoding dan decoding tidak mengalami pembiasan arti/makna. 3) Penganalogian harus dilakukan untuk membantu membangkitkan

pengertian baru dengan pengertian lama yang pernah mereka dapat. 4) Meminimalisasi tingkat gangguan (barrier/noise) dalam proses

komunikasi mulai dari proses penyandian sumber, proses penyimbolan dalam software dan hardware, dan proses penafsiran penerima.

5) Feedback dan respons harus ditingkatkan intensitasnya untuk mengukur efektivitas dan efisiensi ketercapaian.

6) Pengulangan (repetition) harus dilakukan secara kontinyu maupun progresif.

7) Evaluasi proses dan hasil harus dilakukan untuk melihat kekurangan dan perbaikan.

8) Delapan aspek pendukung dalam komunikasi; fisik, psikologi, sosial, dan waktu harus dibentuk dan diselaraskan dengan kondisi komunikasi yang sedang berlangsung agar tidak menghambat proses komunikasi pembelajaran (M. Miftah).

Secara umum ada beberapa strategi komunikasi yang diduga dapat mendukung tercapainya komunikasi yang efektif. Komunikator sebagai personal mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap komunikan, bukan saja dilihat dari kemampuan dia menyampaikan pesan, namun juga menyangkut berbagai aspek karakteristik komunikator.

Kredibilitas, ialah kewibawaan seorang komunikator di hadapan komunikan. Ciri guru yang berwibawa dapat dilihat dari penampilan yang tenang dan tegas.

Daya tarik, hal ini berkenaan dengan keadaan yang menunjukkan penerima melihat komunikator sebagai seorang yang disenangi dalam bentuk peranan yang memuaskan. Dengan demikian, efektivitas komunikasi yang dilaksanakan oleh guru dalam kelas sebagai komunikator, akan dipengaruhi oleh kesan peserta didik terhadap daya tarik guru tersebut.

Satu lagi daya tarik komunikator, yaitu daya tarik fisik (physical attarctiviness). Artinya, bahwa daya tarik fisik seorang komunikator, memudahkan tercapainya simpati dan perhatian dari komunikan.

Kemampuan intelektual, ialah tingkat kecakapan, kecerdasan dan keahlian seorang komunikator.

Integritas atau keterpaduan sikap dan perilaku dalam aktivitas kelas sehari-hari.

Keterpercayaan, kalau komunikator dipercaya oleh komunikan maka akan lebih mudah menyampaikan pesan dan mempengaruhi sikap orang lain.

Kepekaan sosial, yaitu suatu kemampuan komunikator untuk memahami situasi di lingkungan kelas.

Kematangan tingkat emosional, ialah kemampuan komunikator untuk mengendalikan emosinya, sehingga tetap dapat melaksanakan komunikasi dalam suasana yang menyenangkan di kedua belah pihak.

Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain : 1) Menciptakan suasana yang menguntungkan.

2) Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.

3) Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.

4) Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.

5) Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak komunikasikan.

Berbicara tentang minat di pihak komunikan, dapat dikemukakan bahwa minat akan timbul bilamana ada unsur-unsur sebagai berikut :

1) Tersedianya suatu hal yang menarik minat.

2) Terdapat kontras, yaitu perbedaan antara hal yang satu dengan lainnya, sehingga apa yang menonjol itu menumbuhkan perhatian.

3) Terdapat harapan untuk mendapat keuntungan atau mungkin gangguan dari hal yang dimaksud. Itulah beberapa hal saja yang dapat menimbulkan sesuatu komunikasi yang efektif. Sudah barang tentu untuk menciptakan keefektifan tidaklah semudah yang dipaparkan dalam tulisan diatas, karena factor-faktor lain seperti kejiwaan, lingkungan dan budaya turut memainkan peranannya.

Komunikasi efektif dipandang sebagai suatu hal yang penting dan kompleks (Mingay, 2005: 2; dan Soller, Lesgold, Linton dan Goodman, 1999: 1 – 8). Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis dan politik) misalnya yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul.

Stephen Covey menekankan konsep kesalingtergantungan (interdependency) untuk menjelaskan hubungan antarmanusia. Unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan sekadar pada apa yang kita tulis atau kita katakan, tetapi lebih pada karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Jika kata-kata atau pun tulisan kita dibangun dari teknik

hubungan manusia yang dangkal (etika kepribadian), bukan dari diri kita yang paling dalam (etika karakter), maka orang lain akan melihat atau membaca sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari pondasi integritas pribadi yang kuat.

Syarat utama agar komunikasi itu efektif adalah kredibilitas. Keterampilan komunikasi antar perorangan adalah kemampuan untuk terus menerus membangun kredibilitas dan dapat dipercayanya segala apa yang kita komunikasikan. Untuk membangun kredibilitas harus ada isi pesan yang jelas, suara/intonasi dalam menyampaikan pesan dan wahana bagaimana orang itu menyampaikan pesan. Jadi semakin seseorang tidak konsekuen dengan ketiga hal tersebut, maka akan menentukan kredibilitas sesorang, semakin tidak konsekuen akan menjadi semakin “tidak dipercaya”.

 

3. Metode Komunikasi

Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81) menunjukkan metode atau cara agar komunikasi efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus pada komunikasi efektif untuk proses belajar-mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan sarana lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif.

Menurut Thomas Leech dalam bukunya Say it like Shakepeare, ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu: (1) Pengirim pesan (sender), (2) Pesan yang dikirimkan (message), (3) Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media), (4) Penerima pesan (receiver), (5) Umpan balik (feedback). Leech menambahkan, bahwa untuk membangun komunikasi yang efektif, setidaknya kita harus menguasai empat keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitu membaca-menulis (bahasa tulisan) dan mendengar-berbicara (bahasa lisan). Begitu pentingmya, banyak orang menghabiskan waktunya untuk melakukan,paling tidak,salah satu keempat keterampilan itu.

Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.

Berikut ini diuraikan tentang sejumah teori komunikasi sesuai dengan perkembangan teori belajar.

Model mekanistik

Model komunikasi mekanistis terdiri atas one way communication dan two way communication. Salah satu contoh model komunikasi mekanistis tipe pertama adalah metode ceramah di dalam proses pembelajaran, yaitu guru menyampaikan materi dan peserta didik menyimaknya dengan baik

Model interaksional

Ciri utama model interaksional adalah terjadinya feedback atau umpan balik antara komunikator dan komunikan. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah karena terjadi dialog. Setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.

Model psikologis

Model komunikasi psikologis mempelajari perilaku individu, termasuk perilaku belajar, merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas yang lahir sebagai hasil akhir saling pengaruh antara berbagai gejala, seperti perhatian, pengamatan, ingatan, pikiran dan motif.

Model pragmatis

Model pragmatis ini berkaitan dengan kompleksitas waktu. Model pragmatis memiliki dua arah unsur yang dipandang amat penting, yaitu pertama, tindakan atau perilaku individu. Kedua, Unsur waktu, yang dipandang sebagai dimensi tersendiri, yang muncul akibat dari kedua unsur itu sendiri.

Bila anda mencoba untuk terhubung dengan lingkaran orang-orang yang lebih besar, anda perlu menanyakan 5 pertanyaan ini pada diri anda sendiri:

Apakah anda menemukan kesamaan antara anda berdua? Apakah anda membuat mereka merasa nyaman?

Apakah anda membuat mereka merasa dimengerti? Apakah hubungan anda dengan jelas didefinisikan?

Apakah mereka merasakan emosi yang positif akibat berinteraksi dengan Anda?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, anda harus mempertimbangkan penjelasan di bawah ini.

4. Kemampuan Komunikasi yang Efektif

Berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka

Beri mereka kesan bahwa anda lebih suka berbicara dengan mereka daripada orang lain di muka bumi ini. Ketika anda memberi mereka kesan bahwa anda sangat antusias berbicara dengan mereka dan bahwa anda peduli kepada mereka, anda membuat perasaan mereka lebih positif dan percaya diri. Mereka akan lebih terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki percakapan yang mendalam dengan anda. Ajukan pertanyaan tentang minat mereka

Ajukan pertanyaan terbuka perspektif baru tentang diri mereka sendiri dan tujuan hidup mereka.

Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka

Rasakan bagaimana perasaan mereka pada saat ini dengan mengamati bahasa tubuh dan nada suara. Dari sudut pandang ini, anda dapat yang akan membuat mereka berbicara tentang minat dan kehidupan mereka. Galilah sedetail mungkin sehingga akan membantu mereka memperoleh perspektif baru tentang diri mereka sendiri dan tujuan hidup mereka.

Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka

menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara anda sehingga mereka akan merespon lebih positif.

Tunjukkan rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang anda kagumi tentang mereka dan mengapa. Salah satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan orang adalah dengan menjadi jujur dan memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau mengagumi mereka. Jika menyatakan secara langsung dirasakan kurang tepat, cobalah dengan pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa sama-sama efektif.

Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan. Jangan terlalu berfokus pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya selagi mereka berbicara. Sebaliknya, dengarkan setiap kata yang mereka katakan dan responlah serelevan mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa anda benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan dan anda sepenuhnya terlibat di dalam suasana bersama dengan mereka. Juga pastikan untuk bertanya setiap kali ada sesuatu yang tidak mengerti pada hal-hal yang mereka katakan. Anda tentu saja ingin menghindari semua penyimpangan yang mungkin terjadi dalam komunikasi jika anda ingin mengembangkan hubungan yang sepenuhnya dengan orang tersebut.

Beri mereka kontak mata yang lama. Kontak mata yang kuat mengkomunikasikan kepada orang lain bahwa anda tidak hanya terpikat oleh mereka dan apa yang mereka katakan tetapi juga menunjukkan bahwa anda dapat dipercaya. Ketika dilakukan dengan tidak berlebihan, mereka juga akan menganggap anda yakin pada diri anda sendiri karena kesediaan anda untuk bertemu mereka secara langsung. Akibatnya, orang secara alami akan lebih memperhatikan anda dan apa yang anda katakan.

Ungkapkan diri anda sebanyak mungkin. Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan seseorang adalah dengan mengungkapkan diri seterbuka mungkin. Bercerita tentang kejadian yang menarik dari hidup anda atau hanya menggambarkan contoh lucu dari kehidupan normal sehari-hari. Ketika anda bercerita tentang diri anda, pastikan

untuk tidak menyebutkan hal-hal yang menyimpang terlalu jauh dari minat mereka atau bahkan berlebihan. Anda dapat membiarkan mereka mengetahui lebih jauh tentang diri anda seiring berjalannya waktu.

Berikan kesan bahwa anda berdua berada di tim yang sama. Gunakan kata-kata seperti “kami, kita ” untuk segera membangun sebuah ikatan. Bila anda menggunakan kata-kata tersebut, anda membuatnya tampak seperti anda dan mereka berada di tim yang sama, sementara orang lain berada di tim yang berbeda.

Berikan mereka senyuman terbaik anda. Ketika anda tersenyum pada orang, anda menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka dan kehadiran mereka membawa anda kebahagiaan. Tersenyum pada mereka akan menyebabkan mereka sadar ingin tersenyum kembali pada anda yang secara langsung akan membangun hubungan antara anda berdua.

Menawarkan saran yang bermanfaat. Kenalkan tempat makan yang pernah anda kunjungi, film yang anda tonton, orang-orang baik yang mereka ingin temui, buku yang anda baca, peluang karir atau apa pun yang terpikirkan oleh anda. Jelaskan apa yang menarik dari orang-orang, tempat atau hal-hal tersebut. Jika anda memberi ide yang cukup menarik perhatian mereka, mereka akan mencari anda ketika mereka memerlukan seseorang untuk membantu membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Beri mereka motivasi. Jika orang yang anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang lebih sulit dari anda, mereka mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari anda karena anda lebih berpengalaman atau anda tampaknya menjalani kehidupan dengan baik . Jika anda ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang tersebut, anda tentu saja tidak ingin tampak seperti anda memiliki semuanya sementara mereka tidak. Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka, sehingga mereka akan berharap menjadikan anda sebagai teman yang enak untuk diajak bicara.

mengangkat mereka, bukannya membawa mereka ke bawah. Jika anda secara konsisten memiliki tingkat energi yang lebih rendah daripada orang lain, mereka secara alami akan menjauh dari Anda menuju seseorang yang lebih energik. Untuk mencegah hal ini terjadi, secara konsisten tunjukkan dengan suara dan bahasa tubuh anda bahwa anda memiliki tingkat energi yang sedikit lebih tinggi sehingga mereka akan merasa lebih bersemangat dan positif berada di sekitar Anda. Namun

Dalam dokumen dejarfa.com Modul B Indonesia KK G (Halaman 21-46)

Dokumen terkait