• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uraian Materi Pengertian norma

Dalam dokumen PPKn SMP Kelompok Kompetensi A (Halaman 78-84)

Oleh: Drs H Haryono Adi Purnomo A Tujuan

C. Uraian Materi Pengertian norma

Secara umum pengertian norma adalah petunjuk tingkah laku (perilaku) yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan suatu alasan dan dorongan tertentu dengan disertai sanksi. Sanksi adalah ancaman dengan akibat yang akan diterima apabila norma atau kaidah tidak dilakukan. Norma juga dapat diartikan sebagai kaidah atau aturan-aturan bertindak yang dibenarkan untuk mewujudkan sesuatu yang penting, berguna, dan benar. Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, yaitu perintah dan larangan. Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang baik. Larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik.

Arti penting Norma dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara

Norma-norma sosial mempunyai arti yang sangat penting karena berfungsi sebagai patokan sikap dan tingkah laku. Dalam praktiknya norma sosial berbentuk kode-kode. Kode atau sistem norma-norma sosial merupakan peraturan-peraturan yang mengandung sanksi atau hukuman. Dengan demikian, kode lebih bersifat memaksa. Namun, pada umumnya kode sosial timbul tanpa

adanya paksaan. Anggota masyarakat dapat menerima secara sukarela, sehingga penyimpangan dan pelanggaran jarang sekali terjadi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi norma masyarakat adalah (1) sebagai petunjuk arah dalam bersikap dan bertindak; (2) pemandu dan pengontrol bagi sikap dan tindakan; (3) alat pemersatu masyarakat; (4) benteng perlindungan keberadaan masyarakat; (5) pendorong sikap dan tindakan manusia; (6) pengendalikan tindakan dalam mewujudkan keinginan dan/atau kepentingan semuanya harus secara proporsional sesuai kebutuhan untuk hidup; dan (7) mengupayakan terpenuhinya keanekaragaman kepentingan yang ada agar berlangsung secara, tertib, aman, tenteram, damai, dan terkendali.

Macam-macam norma

Norma Agama merupakan peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Norma agama bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Sumber norma agama adalah kitab suci masing-masing, yang agama Islam (Al Qur'an), Injil (Kristen dan Katolik), Hindu (Tripitaka), dan Budha (Weda), serta Khonghucu (Wu Jing dan Shi Shu). Pelanggaran terhadap norma agama akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga sanksi norma agama berasal dari Tuhan Yang Maha Esa yang dapat mendatangkan dosa atau hukuman dari Tuhan.

Norma agama menjadi pedoman perilaku para penganutnya. Norma agama mengajarkan bagaimana seharusnya sesama manusia saling berhubungan, saling berbicara, bersikap dan bertindak di tengah-tengah kehidupan bersama, bagainana seharusnya orang muda bersikap terhadap orang yang lebih tua. Setiap manusia sama-sama ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Setiap manusia memiliki derajat yang sama. Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk memperoleh keadilan, karena sesama manusia adalah saudara. Antar sesama manusia ada kewajiban untuk saling membantu dan saling menolong. Contoh norma ini diantaranya adalah(1) “Kamu dilarang

membunuh”; (2) “Kamu dilarang mencuri”; (3) “Kamu harus patuh kepada orang

tua”; (4) “Kamu harus beribadah”; dan (5) “Kamu jangan menipu”.

Norma Kesusilaan ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia.. Norma kesusilaan bersifat umum, universal, dan dapat diterima oleh seluruh umat manusia. Norma kesusilaan bersumber dari hati

nurani. Sanksi norma kesusilaan adalah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Contoh norma ini diantaranya adalah (1) “Kamu harus berlaku jujur”;

(2) “Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia”; dan (3) “Kamu dilarang membunuh sesama manusia”.

Norma kesopanan peraturan hidup yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Peraturan-peraturan itu ditaati sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku manusia terhadap manusia yang ada di sekitarnya. Peraturan itu mengatur mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Norma kesopanan sebenarnya tidak memiliki lingkungan pengaruh yang luas. Norma kesopanan itu bersifat khusus hanya berlaku bagi golongan masyarakat tertentu. Apa yang dianggap sopan oleh suatu masyarakat, belum tentu bagi masyarakat lain tetap dianggap sopan. Perilaku sopan santun dalam pergaulan hidup manusia dapat dilihat bagaimana cara bersikap pada saat-saat tertentu, bagaimana seharusnya anak muda berhadapan dengan orang tua, bagaimana berhadapan dengan guru, bagaimana tata cara menerima tamu, dan bagaimana tata cara berteman. Akibat pelanggaran terhadap norma kesopanan ini dicela sesamanya.

Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama atau adat istiadat yang merupakan tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perikelakuan masyarakat dan kekuatan mengikatnya dapat meningkat, misalnya gotong royong. Sumber norma kesopanan adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri dapat berupa hal-hal yang bersifat dari kepantasan, kepatutan, kebiasaan. Sanksi norma kesopanan adalah mendapat cemooh atau celaan dari anggota masyarakat . Contoh dari norma ini adalah (1) “Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan lain-lain, terutama wanita yang tua,

hamil atau membawa bayi”; (2) “Jangan makan sambil berbicara”; (3) “Janganlah

meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan (4) “Orang muda harus

menghormati orang yang lebih tua”.

Norma hukum ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Norma hukum merupakan aturan-aturan yang

dibuat oleh negara atau perlengkapannya. Isinya mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksankan oleh alat-alat kekuasaan negara seperti polisi, jaksa, dan hakim. Adapun ciri-ciri norma hukum adalah (1) aturan yang dibuat oleh badan resmi negara; (2) aturan bersifat memaksa; (3) adanya sanksi yang tegas; (4) adanya perintah dan larangan dari negara; dan (5) perintah atau larangan itu harus ditaati oleh setiap orang. Jika aturan tersebut tidak ditaati, akan mendapatkan sanksi hukuman.

Norma hukum bertujuan untuk mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara agat tercipta ketertiban, keadilan, kedamaian dan kesejahteraan. Oleh sebab itu setiap peraturan hukum harus dipatuhi agar: (1) dapat menciptakan ketertiban dan ketenteraman dalam masyarakat; (2) mengusahakan keseimbangan antara berbagai kepentingan yang ada dalam masyarakat; dan (3) menjaga dan melindungi hak-hak warganegara. Sementara fungsinya adalah menjamin kepastian hukum, menjamin keadilan sosial dan sebagai pengayoman kepentingan masyarakat.

Agar hukum berfungsi sebagaimana diharapkan perlu adanya kesadaran hukum, dengan berperilaku: (1) mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan; (2) mampu menempatkan diri,manakepentingan umum dan mana kepentingan pribadi; (3) mengembangkan sikap tolong menolong dan gotong royong serta menjauhi sifat individualistis demi terciptanya kerukunan bersama; (4) bersedia mematuhi peraturan yang berlaku dimanapun dia berada; dan (5) mampu mengendalikan diri.

Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa. Norma hukum bersumber dari peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh lembaga resmi negara. Sumbernya dapat berupa peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Sanksi norma hukum adalah ancaman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara. Contoh norma ini

di antaranya ialah : (1) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman setingi-

diadakan, diwajibkan mengganti kerugian”, misalnya jual beli, dan (3) “Dilarang

mengganggu ketertiban umum”. D. Aktivitas Pembelajaran

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Norma Hukum

dan Kepatutan yang berlaku dalam masyarakat”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

1. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul .

2. Menginformasikan judul modul, lingkup Kegiatan Pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

3. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

4. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas terhadap materi modul

5. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan keperluan);

6. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi materi latihan/kasus/tugas sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul.

7. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar. 8. Penyampaian hasil diskusi;

9. Memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok

10. Menyimpulkan hasil pembelajaran

11. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 12. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

E.Latihan/Kasus/Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas, kini tiba saatnya anda meningkatkan pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. Anda dapat mengerjakan latihan secara individual atau bersama dengan teman anda. Lakukan kegiatan sebagai berikut.

1. Jelaskan secara singkat tujuan dan kegunaan norma agama 2. Jelaskan secara singkat tujuan dan kegunaan norma kesusilaan

3. Jelaskan secara singkat tujuan dan kegunaan norma kesopanan 4. Jelaskan secara singkat tujuan dan kegunaan norma hukum F. Rangkuman

Setelah semua kegiatan latihan Anda kerjakan, ada baiknya Anda membuat rangkuman dan butir-butir yang telah Anda capai. Anda dapat mencocokkan rangkuman Anda dengan rangkuman berikut ini.

1. Peraturan yang dikeluarkan oleh MPR dan DPR; Dewan Perwakilan Daerah (DPD); Mahkamah Agung; Mahkamah Konstitusi; Badan Pemeriksa Keuangan; Bank Indonesia; Menteri; Kepala Badan; Lembaga atau Komisi yang setingkat yang dibentuk oleh undang-undang atau pemerintah atas perintah undang-undang; Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi; Gubernur; Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten/Kota; Bupai/Walikota; Kepala Desa atau yang setingkat.diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

2. Peraturan perundang-undangan mempunyai kekuatan hukum sesuai dengan hierarki yaitu penjenjangan setiap jenis peraturan perundang- undangan yang didasarkan pada asas bahwa peraturan perundang- undangan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

3. Materi yang dimuat dalam peraturan perundang-undangan harus sesuai dengan jenis, fungsi, dan hierarkhi peraturan perundang-undangan. 4. Peraturan yang telah dibuat dapat memberikan manfaat atau kegunaan

bagi kehidupan diri dan lingkungannya.

5. Orang yang taat akan selalu mengikuti peraturan yang berlaku dan menjauhi larangannya, walaupun tidak ada orang yang mengawasi perbuatannya.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Anda telah mempelajari materi Perumusan dan Pengesahan UUDNRI Tahun 1945 dengan baik. Untuk pengembangan dan implementasinya, Anda dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran PPKn. Hasil pemahaman Anda terhadap materi modul ini akan sangat bermanfaat pada kegiatan

Kegiatan Pembelajaran 9

HUKUM YANG BERLAKU DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN

Dalam dokumen PPKn SMP Kelompok Kompetensi A (Halaman 78-84)