• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

12. Staff dan Operator

2.5. Proses Produksi 1 Bahan yang Digunakan

2.5.3. Uraian Produks

Proses produksi merupakan cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya produksi (tenaga kerja, mesin, material/bahan baku, modal dan informasi) yang ada.

Proses produksi yang diteliti adalah produk meja tulis sederhana. Secara garis besar proses produksi pembuatan meja tulis sederhana pada PT.Cahaya Bintang Medan adalah sebagai berikut :

1. Stasiun Laminating

Stasiun laminating merupakan stasiun awal proses berjalannya bahan baku. Pada stasiun ini terdapat mesin laminator untuk proses laminasi particle board. Adapun proses produksi pada stasiun laminasi yaitu sebagai berikut :

 Bahan baku particle board dengan ukuran 244x122 cm dengan tebal 15

mm diangkut dari gudang bahan baku menuju stasiun laminating menggunakan forklift. Sebelum dimasukkan ke dalam mesin laminator, particle board disusun terlebih dahulu diatas rel katrol.

Particle board dimasukkan selembar demi selembar ke dalam mesin

laminator secara manual oleh operator. Di dalam mesin laminator, particle board mengalami proses pengeleman secara merata di atas permukaannya. Particle board yang sudah terkena lem diteruskan ke bagian pengeringan dengan suhu yang sudah ditentukan yaitu 60° C, tujuannya agar permukaan particle board tidak terlalu basah oleh lem. Selanjutnya particle board diteruskan ke bagian roll laminasi untuk dilakukan proses laminasi.

 Setelah keluar dari mesin laminator, dipotong kertas laminasi yang masih

tersisa pada pinggiran particle board menggunakan pisau cutter secara manual oleh operator agar lebih rapi.

Particle board yang sudah rapi disusun di atas papan pengumpul secara

manual oleh operator untuk diangkut forklift ke stasiun berikutnya yaitu stasiun pemotongan/cutting.

Proses laminating dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2. Proses laminating 2. Stasiun Pemotongan/Cutting

Stasiun pemotongan/cutting merupakan stasiun ke-2 setelah stasiun laminating. Pada stasiun ini terdapat mesin cutter untuk memotong particle board dengan ukuran tertentu menjadi bentuk komponen. Adapun proses produksi pada stasiun cutting yaitu sebagai berikut:

Particle board yang sudah masuk ke stasiun cutting diletakkan di atas

papan pengumpul menggunakan forklift sebelum dimasukkan ke dalam mesin cutting.

 Monitor sebagai alat ukur pemotongan particle board distel oleh operator

agar disesuaikan dengan ukuran yang diinginkan.

Particle board dimasukkan selembar demi selembar ke dalam mesin

cutting secara manual oleh operator.

 Hasil pemotongan berupa komponen-komponen yang lebih kecil

dikeluarkan oleh operator dan disusun di atas meja mesin sedemikian rupa. Kemudian diangkat dan disusun secara manual oleh operator di atas papan

pengumpul untuk dilanjutkan ke stasiun berikutnya. Khusus untuk komponen L2 (samping laci) ke stasiun moulding terlebih dahulu dan sisanya langsung ke stasiun edge banding dengan menggunakan forklift.

Proses cutting dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3. Proses Cutting

Adapun berbagai ukuran komponen yang ditetapkan untuk pembuatan meja tulis sederhana dapat dilihat pada tabel 2.2

Tabel 2.2. Ukuran Komponen Meja Tulis Sederhana

No Komponen Kode Ukuran (mm) Jumlah

1. Komponen alas box NO1 15x294x335 1 2. Komponen samping box NO2 15x295x394 1

3. Komponen depan NO3 15x395x1050 1

4. Komponen pintu NO4 15x264x330 1

5. Komponen palang laci NO5 15x70x335 1 6. Komponen samping NO6 A/B 15x445x705 2 7. Komponen daun meja NO7 15x595x1200 1 8. Komponen ambang laci L1 15x90x330 1 9. Komponen samping laci L2 A/B 15x80x275 2 10. Komponen belakang laci L3 15x80x294 1 11. Komponen alas laci L4 15x270x304 1

3. Stasiun Moulding

Stasiun moulding merupakan stasiun ke-3 setelah stasiun cutting. Pada stasiun ini terdapat mesin moulder tetapi tidak semua komponen diproses, hanya komponen samping laci (L2A dan L2B) saja. Adapun proses produksi pada stasiun moulding yaitu sebagai berikut:

 Komponen L2 yang sudah masuk ke stasiun moulding diletakkan di atas

papan pengumpul menggunakan forklift sebelum masuk ke dalam mesin moulder.

 Komponen L2 dimasukkan ke dalam mesin moulder satu persatu secara

manual oleh operator.

 Komponen L2 yang keluar dari mesin moulder disusun rapi di atas papan

pengumpul secara manual oleh operator untuk diangkut forklift ke stasiun edge banding.

Proses moulding dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4. Proses moulding 4. Stasiun Edge Banding

Stasiun edge banding merupakan stasiun ke-3 setelah stasiun cutting kecuali untuk komponen samping laci (L2A dan L2B) merupakan stasiun ke-4

setelah stasiun moulding. Pada stasiun ini terdapat mesin edge banding. Adapun proses produksi pada stasiun edge banding yaitu sebagai berikut:

 Semua komponen yang sudah masuk ke stasiun edge banding diletakkan

di atas papan pengumpul menggunakan forklift sebelum masuk ke dalam mesin edge banding.

 Komponen dimasukkan satu persatu ke dalam mesin edge banding secara

manual oleh operator. Di dalam mesin, hanya bagian tepi komponen saja yang terlapisi oleh pita.

 Komponen yang sudah keluar dari mesin edge banding di periksa oleh

operator dan dikikis bagian pita yang tersisa secara manual dengan pisau cutter agar lebih rapi.

 Komponen yang sudah rapi disusun diatas papan pengumpul secara

manual

oleh operator agar diangkut ke stasiun pengeboran/boring dengan menggunakan forklift.

Proses edge banding dapat dilihat pada gambar 2.5.

5. Stasiun Pengeboran/boring

Stasiun pengeboran/boring merupakan stasiun ke-5 setelah stasiun edge banding. Pada stasiun ini terdapat mesin bor. Adapun proses produksi pada stasiun boring yaitu sebagai berikut:

 Semua komponen yang sudah masuk ke stasiun boring diletakkan di atas

papan pengumpul menggunakan forklift sebelum masuk ke dalam mesin bor.

 Komponen dimasukkan satu persatu kedalam mesin bor secara manual

oleh operator. Di dalam mesin bor komponen dibor pada bagian yang sudah ditentukan.

 Komponen yang sudah dibor keluar dari mesin bor dan disusun secara

manual di atas papan pengumpul.

 Komponen yang sudah rapi disusun oleh operator diangkut ke stasiun

berikutnya yaitu ke stasiun finishing menggunakan forklift. Proses boring dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar contoh sampel meja tulis sederhana dapat dilihat pada gambar 2.7

Gambar 2.7. Meja Tulis Sederhana

6. Stasiun Finishing

Stasiun Finishing merupakan stasiun ke-6 setelah stasiun boring. Pada stasiun ini, dilakukan pengecekan kembali kondisi komponen apakah ada goresan saat proses produksi berlangsung. Adapun proses produksi pada stasiun finishing yaitu sebagai berikut:

 Semua komponen yang sudah masuk ke stasiun finishing diletakkan di atas

papan pengumpul menggunakan forklift sebelum dicek oleh operator.

 Komponen yang ternyata mengalami goresan didempul oleh operator dan

di bersihkan dari debu dengan menggunakan kain lap bersih.

 Komponen yang sudah bersih disusun diatas papan pengumpul secara

manual oleh operator agar diangkut ke stasiun packing dengan menggunakan forklift.

Proses finishing dapat dilihat pada gambar 2.8.

Gambar 2.8. Proses finishing 7. Stasiun Packing

Stasiun packing merupakan stasiun terakhir. Pada stasiun ini terdapat alat roll aliran bahan yang berfungsi untuk menjalankan komponen saat dikemas. Adapun proses produksi pada stasiun packing yaitu sebagai berikut:

 Semua komponen yang sudah masuk ke stasiun packing diletakkan di atas

beberapa papan pengumpul menggunakan forklift.

 Disusun sedemikian rupa kertas karton lipat dalam keadaan terbuka diatas

meja roll aliran packing untuk dijadikan sebagai kemasan komponen. Bagian luar kertas karton lipat sudah tertera merk, nama produk, tipe produk, tanggal pembuatan, quantity dan label perusahaan.

 Seiring berjalannya kemasan, pada saat itu juga masing-masing komponen

pembentuk meja tulis sederhana dan aksesoris pendukung dimasukkan lalu disusun oleh operator secara manual.

 Kemasan yang sudah dipenuhi oleh semua komponen pembentuk dan

 Produk yang sudah dikemas, selanjutnya disusun diatas papan pengumpul

untuk diangkut ke gudang produk jadi menggunakan forklift sebelum dipasarkan.

Proses packing dapat dilihat pada gambar 2.9.

Gambar 2.9. Proses packing

Dokumen terkait