• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.7. Uraian Proses

Proses produksi yang diuraikan adalah proses pembuatan tiang listrik beton pra tegang tipe 12-19-350 E, yang dikerjakan pada jalur atau unit I. Proses produksi secara umum dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Perangkaian

Pemasukan rangka dalam mal Pencampuran bahan (Mixing)

Pemasukan campuran ke dalam mal (Concrete Filling)

Penutupan mal dan penegangan PC Wire

(stressing)

Pemutaran (Spinning)

Penguapan (Steaming)

Proses Pembukaan Mal

Pemberian Logo

Penyelesaian akhir (Finishing) Perendaman

Pc Wire Kawat Paku spiral Kawat beton Kawat paku cincin Kuningan Kawat tembaga Sisa Potongan PC Wire Semen Pasir Air Zat Aditif Batu split

Uap Panas Air

Cat Pylox

Penutup atas tiang Cat pylox Energi listrik PLN Energi listrik PLN Mur dn baut Energi listrik PLN Boiler Energi listrik PLN Air

Pembuka baut Cetakan atas dan

cetakan bawah Air Adonan dempul Semen Pasir Air

Gambar 2.2. Blok Diagram Produksi Tiang Listrik Beton di PT. Sumbetri Megah

1. Proses Perangkaian a. Pemotongan PC wire

PC wire yang telah diuji tegangannya, dibawa ke rumah PC wire, dan dipotong sesuai dengan tipe tiang yang diinginkan dengan mesin pemotongan (cutting machine).

b. Pembentukan Ulir

PC wire yang telah dipotong, diberi ulir pada kedua ujungnya. Panjang ulir adalah sama untuk setiap tiang, yakni ± 10 cm. PC wire diberi ulir untuk mempermudah proses penegangan.

c. Pembentukan Spiral

Kawat paku dibentuk menjadi spiral dengan jumlah lilitan yang disesuaikan dengan panjang tiang. Pembuatan spiral ini dilakukan pada mesin spiral yang bekerja secara otomatis. Maksudnya, jika pembentukan spiral untuk jenis tiang tertentu selesai dibentuk, maka mesin akan berhenti secara otomatis.

d. Pembentukan Cincin

Sisa pembentukan spiral akan dibentuk menjadi cincin/ring. Spiral ini dipotong-potong dengan menggunakan tang, sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. Spiral yang telah dipotong, kemudian dilas sehingga membentuk cincin. Cincin ini berfungsi untuk menahan rangkaian agar rangkaian menjadi kokoh dan tidak bergelombang.

e. Pemotongan Kawat Beton

Kawat beton dipotong sepanjang 10-12 cm dengan menggunakan mesin gerinda. Kemudian diberi bentuk seperti huruf U dan berfungsi untuk mengikat spiral dan cincin pada PC Wire.

f. Pembentukan Rangka

PC wire yang telah diulir dimasukkan ke meja perangkaian dan bagian pangkalnya diikat dengan baut. PC wire yang dibutuhkan adalah enam buah. Kemudian spiral direntangkan di sepanjang PC wire. Ujung PC wire ditahan, dan pada bagian pangkal ditegangkan. Cincin dipasangkan dengan jarak dari pangkal 40 cm dan jarak antar cincin adalah 1 m. Spiral yang sudah direntangkan diikatkan pada PC wire.

2. Proses Pengecoran

a. Pemasukan Rangka ke Dalam Mal

Mal disediakan di atas meja cetakan, dan diolesi dengan minyak sawit. Rangka dimasukkan ke dalam mal, bagian ujung rangka diberi minyak sawit. Baut dipersiapkan dan diberi minyak gemuk. Penutup ujung mal dipasang, baut press dimasukkan dan disambungkan dengan PC wire. Kemudian letak rangka diluruskan dan PC wire direntangkan.

b. Pencampuran Bahan (Mixing)

Pasir, batu split, semen, air dan zat aditif dimasukkan ke dalam mixer. Ukuran/ komposisi dari masing-masing bahan dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Komposisi Bahan Pembuatan Beton Pra-Tegang No

Tipe Tiang Semen (Kg) Pasir (Kg) Batu Split (Kg) PC Wire (Kg) Kawat Paku (Kg) Kawat Beton (Kg) Air (Kg) Komposisi Arde (Kg)

Massa Tiang Per Batang

(Kg)

Ring Spiral Kuningan BC.

Draft

Besi Beton

Polos Pakai Arde

1 7-12-100 51 88 131 8,40 0,20 3,20 0,40 21,00 0,15 0,25 1,74 303,20 305,34 2 9-16-200 103 172 257 10,80 0,40 4,80 0,60 41,00 0,15 0,36 2,22 589,60 592,33 3 9-17-200 104 178 324 10,80 0,40 4,80 0,60 42,00 0,15 0,36 2,22 664,60 667,33 4 9-19-200 118 200 399 10,80 0,40 4,80 0,60 47,00 0,15 0,36 2,22 780,60 783,33 5 11-17-200 140 239 357 19,80 0,70 5,60 0,70 56,00 0,23 0,52 2,52 818,8 822,07 6 11-19-200 170 290 435 19,80 0,70 5,60 0,70 68,00 0,23 0,52 2,52 989,80 993,07 7 12-19-350 198 327 491 28,80 0,80 6,20 0,90 75,00 0,23 0,75 2,63 1127,7 1131,31 8 13-19-350 218 367 550 31,20 0,90 7,00 1,00 87,00 0,23 0,80 2.93 1262,10 1266,06 9 14-19-350 248 407 604 33,60 1,20 9,00 1,20 9,00 0,23 0,85 3,23 1403,31 1407,62

Pada mixer tersedia tempat pengukuran bahan sehingga mempermudah proses, sedangkan air dialirkan melalui selang yang dimasukkan ketika pencampuran bahan sedang berlangsung. Campuran dari bahan-bahan ini disebut concrete.

e. Concrete Filling

Setelah rangka selesai diset pada mal, maka concrete dibawa dengan trolley dan dituang pada mal. Bagian ujung mal (1,5 m dari ujung mal) harus diisi padat, agar tiang tidak mudah patah sedangkan bagian pangkal tidak terlalu padat sehingga ada ruang kosong yang akan diisi saat spinning berlangsung.

d. Penutupan mal dan Stressing

Mal ditutup dengan menggunakan baut dan mur di sepanjang mal. Baut dan mur yang dibutuhkan tergantung tipe tiang yang diinginkan. Untuk menguatkan ikatan baut dan mur digunakan alat pengencang yang disebut impact tool setelah itu dilakukan stressing akhir pada PC wire. Penegangan ini lebih mudah dilakukan, karena kedua ujung PC wire telah terlebih dahulu diberi ulir. Bagian ujung mal diberi pen, yang berfungsi untuk membuat lubang pada ujung tiang. Diameter pen adalah 9 mm.

3. Spinning

Spinning adalah proses pemutaran mal yang bertujuan untuk memadatkan concrete dalam mal dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh mesin spinning. Spinning yang baik menghasilkan tiang beton yang padat, tanpa rongga-rongga pada tiang. Spinning dilakukan dalam tiga tahap yaitu:

a. Tahap I : 300 rpm selama 3 menit b. Tahap II : 600 rpm selama 3 menit c. Tahap III : 1000 rpm selama 10 menit

4. Steaming

Steaming adalah tahapan proses dengan menggunakan uap panas untuk mempercepat proses pengeringan. Sisa dari proses pengeringan ini berupa air yang dibawa ke tempat pembuangan limbah cair. Pengeringan berlangsung selama 4 (empat) jam dengan suhu 30-80 0C, dan tekanan 10 kg/cm2. Uap panas dimasukkan ke dalam mal melalui pipa-pipa yang berisi uap dari boiler. Setelah selesai, mal dibiarkan dingin selama 30-60 menit dan akhirnya diangkat ke bagian pembukaan cetakan. Jika boiler bermasalah (tidak dapat digunakan) maka pembekuan concrete (hardening) dalam cetakan dilakukan secara alami, dan membutuhkan waktu 2 (dua) hari.

5. Proses Pembukaan Mal

Mal terdiri dari dua bagian, yaitu bagian penutup atas dan bagian bawah. Mal dibuka dengan melepaskan penutup di kedua ujung mal. Penutup ujung mal ini dibuka pada saat steaming masih berlangsung, sehingga mempermudah keluarnya air hasil penguapan. Kemudian baut dibuka, dan bagian atas mal ditarik menggunakan crane. Mal bagian bawah dimiringkan sehingga tiang keluar dari cetakan dan didinginkan selama 30-60 menit.

6. Proses Pemberian Logo

Tiang listrik beton diberi logo perusahaan, jenis tiang, tanggal pembuatan tiang, unit pembuatan tiang, dengan menggunakan cat Pylox.

7. Perendaman

Tiang listrik beton direndam di dalam kolam selama satu hari satu malam (24 jam). Tiang disusun secara sejajar dari bawah ke atas dan diberi pembatas broti penahan diantara tiang agar kedudukan tiang seimbang (tidak bergeser). Tujuan perendaman ini adalah proses penyempurnaan pengerasan tiang.

8. Finishing

Selesai perendaman, tiang listrik beton dibawa ke bagian penyimpanan dengan truk. Daerah penyimpanan berada di lapangan terbuka (stock yard) sehingga mempermudah proses pengeringan. Di stock yard inilah tiang kemudian diberi penutup yang terbuat dari semen, sehingga tiang yang sebelumnya berlubang bagian atasnya, menjadi tertutup. Pada tahap ini, bagian tutup atas tiang kemudian diberi nomor urut pembuatan tiang, dengan menggunakan cat pylox, sedangkan proses pengeringan membutuhkan waktu 21 hari (dua puluh satu) hari, hingga akhirnya dapat diangkut ke lokasi pemasaran tiang.

Jenis semen yang digunakan dalam pembuatan beton ini adalah semen Portland yang biasanya memerlukan waktu kurang lebih dua minggu untuk mencapai kekuatan yang cukup pada saat cetakan-cetakan dibuka, struktur beton akan mencapai kekuatan rencana setelah 28 hari, dan setelah masa itu kekuatan

akan terus bertambah sedikit demi sedikit. Salah satu solusi yang dapat diambil jika menginginkan produk lebih cepat dipakai adalah dengan menggunakan semen berkekuatan awal tinggi, yang harganya lebih mahal dibandingkan dengan semen Portland biasa, tetapi dengan memakai bahan tersebut, dalam waktu satu sampai tiga hari, bisa didapat kekuatan yang sama besarnya dengan kekuatan yang dicapai dalam 28 hari apabila dipakai Portland biasa. Bahan tersebut mamiliki komposisi dasar yang sama dan proses penggilingannya dilakukan dengan lebih halus, kedua-duanya dilakukan baik sesudah maupun sebelum proses peleburan menjadi butiran di dalam tanur.

Kedua ujung tiang ditutup dan akan mengering dalam beberapa jam. Ujung ini ditutup dengan menggunakan campuran semen, pasir, dan air yang dibentuk seperti lingkaran untuk kemudian ditempelkan pada ke dua ujung tiang. Jika PC wire masih tampak keluar pada permukaan ujung tiang, maka PC wire dipotong dengan mesin gerinda. Dilakukan juga penebalan untuk merk, kode tiang, dan tanggal pembuatan tiang.

Dokumen terkait