5. FUSE BOX 1001 Fuse Box 1 Group One Gang, One Way 16A – 250V 1002 Fuse Box 2 Group One Gang, Two Way 16A –
2.6. Proses Produks
2.6.3. Uraian Proses Produks
Blok diagram proses pembuatan saklar timbul tipe 808 dapat dilihat seperti pada Gambar 2.1.
a. Pemotongan
Plat besi koil dan plat aluminium koil yang dibeli perusahaan masih berbentuk lembaran gulung selebar 12 inchi atau 304.8 mm. Lembaran gulung tersebut dipotong agar dapat dimasukkan ke dalam mesin pengepressan. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan mesin slitting cut. Lembaran besi dan aluminium ini dipotong menjadi beberapa gulungan dengan lebar sesuai yang diinginkan. Selain plat besi koil dan aluminium koil, juga dilakukan pemotongan terhadap bahan logam berupa kawat lichin. Kawat lichin berdiameter 0,8 mm yang semula masih panjang dan tergulung dipotong hingga berukuran panjang
19–20 mm. Kawat lichin dengan panjang 19–20 mm inilah yang akan menjadi artikel 8019 pada saklar timbul tipe 808. Untuk memotong kawat lichin digunakan mesin kawat.
Gambar 2.1. Blok Diagram Pembuatan Saklar 808
b. Pengepressan
Setelah plat besi koil dan aluminium koil dipotong, selanjutnya plat–plat ini dibawa ke mesin pengepressan untuk dibentuk sesuai bentuk yang diinginkan.
Untuk plat besi, dibentuk pada mesin auto power press 14 ton untuk membentuk artikel 8080, 8081, 8010–A, dan 8013. Sedangkan plat aluminium koil dipress dengan mesin auto power press 1 ton untuk membentuk artikel 4401 atau yang dinamakan dengan kelingan.
Pemotongan Pembentukan Per
Lembaran Rol Kawat
Pengepressan Rol Ulir Penekukan Penyepuhan Termosetting Moulding Termoplastik Moulding Pemanggangan Pendinginan Urea ABS Buang Bram Tepung Titan Penggilingan Perakitan Baut, Tembaga, Kardus, Karton Pengepakan BAG. PRESSING Pengolahan Logam BAG. COMPRESSION Pengolahan Plastik
c. Penekukan
Untuk artikel 8080 dan 8081, setelah dibentuk dengan mesin auto power
press, artikel ini masih harus melewati proses penekukan yang dilakukan secara
manual dengan bantuan handpress. d. Rol ulir
Langkah berikutnya adalah membuat ulir pada artikel 8080, 8081, dan 8013 sebagai tempat ikatan baut. Rol ulir dilakukan dengan menggunakan mesin
tap matic. Untuk 8080 dan 8081 rol ulir yang dikerjakan hanya 1 bagian
sedangkan pada artikel 8013, dilakukan dua kali rol ulir yaitu pada bagian kiri dan bagian kanan.
e. Penyepuhan
Untuk mencegah perkaratan pada komponen–komponen yang berbahan besi, maka dilakukan penyepuhan untuk semua artikel berbahan dasar besi. Proses penyepuhan dilakukan dengan menggunakan prinsip electro platting. Produk yang mengalami proses penyepuhan pun dibagi menjadi dua yaitu produk yang disepuh dengan zinc atau galvanis dan produk yang disepuh dengan nikel. Artikel yang disepuh dengan zinc adalah artikel 8010–A dan 8013. Sementara yang disepuh dengan nikel adalah artikel 8080 dan 8081.
Proses penyepuhan merupakan suatu proses elektrolisis. Logam pelapis ditempatkan pada bagian anoda atau elektroda positif, sementara logam yang ingin disepuh diletakkan di bagian katoda atau elektroda negatif. Kemudian dialiri arus listrik searah bertegangan 6V. Pada saat dialiri arus listrik, terjadi beberapa reaksi pada elektrodanya. Pada penyepuhan zinc, reaksi yang terjadi pada elektrodanya adalah sebagai berikut:
Pada anoda : Zn Zn2+ + 2e Pada katoda : Zn
-
2+ + 2e-
Di sini sebagai sistem elektrolisisnya digunakan zinc plat sebagai anodanya dan bahan–bahan yang menjadi larutan elektrolitnya adalah K
Zn
2SO4, ZnCl2
Setelah proses penyepuhan yang berlangsung selama lebih kurang 35 menit dengan arus searah bertegangan 6 Volt, selanjutnya produk–produk dicuci lagi dengan air dan kemudian direndam dalam larutan HNO
, MAP 2000 Make Up, MAP 2000 Maintenance. MAP 2000 Make Up dan MAP 2000 Maintenance ini berfungsi untuk memutihkan dan mengkilatkan penampilan dari produk.
2
Blok diagram proses penyepuhan zinc dapat dilihat seperti pada Gambar 2.2. dan Gambar 2.3.
untuk melepaskan zat yang masih menempel. Langkah berikutnya produk dicuci lagi baru kemudian diberi warna dengan memasukan produk ke dalam larutan unizinc 784. Setelah pemberian warna, produk dicuci lagi baru kemudian dikeringkan dengan menggunakan drier sampai kering.
Cuci dengan Udiprave
Cuci dengan Air
Rendam HCl
Cuci dengan Air
Electroplating
Cuci dengan Air
Rendam dalam HNO2
Cuci dengan Air
Pewarnaan dengan Unizinc
f. Pembentukan Per
Pengerjaan logam lainnya adalah pembuatan per dari bahan baku berupa kawat waja yang berdiameter 0,6 mm. Pembentukan per dilakukan dengan menggunakan mesin per yang berkerja secara otomatis. Kawat waja yang panjang dimasukan ke dalam mesin per, kemudian mesin per akan menggulung kawat hingga seperti per kemudian dipotong dengan ukuran panjang 8 – 8,5 mm.
Gambar 2 2 Blok Diagram Penyepuhan Zinc
Cuci dengan Udiprave
Cuci dengan Air
Rendam H2SO4
Cuci dengan Air
Electroplatting
Cuci dengan Air
Rendam dalam HCl
g. Pemanggangan
Per yang telah dibentuk dengan menggunakan mesin per masih kaku dan tidak elastis, oleh karena itu per – per tersebut masih harus dipanggang lagi untuk mendapatkan keelastisannya. Pemanggangan dilakukan dengan menggunakan oven yang memiliki suhu maksimum 300o
h. Pendinginan
C selama lebih kurang 1 jam.
Proses pendinginan dilakukan terhadap per setelah per dipanggang, per–per tersebut harus langsung dikejutkan dengan proses pendinginan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan per yang elastis. Proses pendinginan ini dilakukan dengan cara pendinginan alami yaitu membiarkan per dikenai suhu ruangan dan dibantu dengan kipas angin listrik.
i. Pembuangan Bram
Pembuangan bram hanya dilakukan untuk cetakan plastik termosetting
moulding. Karena hasil cetakan termosetting lebih keras namun lebih rapuh.
Sehingga pembuangan bram ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin molen. Sistem kerja mesin molen ini seperti mesin cuci yang hanya membanting– banting plastik cetakan hingga bramnya terlepas sendiri dari cetakkannya. Part yang menggunakan mesin molen ini adalah part 809.
Setelah pembuangan bram kemudian dibawa ke bagian perakitan untuk dirakit bersama komponen lainnya.
j. Penggilingan
Bram maupun produk yang cacat dari termoplastic moulding masih dapat didaur ulang untuk digunakan kembali sebagai bahan baku pecetakan plastik termoplastis. Bram dan produk yang cacat dihancurkan menjadi serpihan plastik dengan menggunakan mesin penggiling.
k. Perakitan
Setelah semua artikel dibuat, kegiatan selanjutnya adalah merakitnya menjadi komponen saklar tipe 808 yang utuh. Pada saat perakitan, juga dilakukan dua jenis pemeriksaan yaitu pemeriksaan terhadap berfungsi tidaknya saklar yang telah dirakit dan pemeriksaan ketepatan rakitan. Pemeriksaan kedua merupakan pemeriksaan bunyi cetekan dari tombol saklar. Bila bunyi cetekan dari tombol saklar kurang nyaring, maka letak rakitan digeser sehingga diperoleh bunyi yang nyaring.
l. Pengepakan
Setelah saklar selesai dirakit, langkah terakhir adalah mengemasnya. Pengemasan pertama adalah dengan menyusun setiap 24 saklar dalam satu kotak kecil. Kemudian pengemasan kedua adalah menyusun tiap 25 pack saklar ke dalam kotak yang lebih besar.