• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

TOP MANAGEMENT President Commisioner

2.6.2 Uraian Proses Produks

Proses produksi pengolahan gandum hingga menjadi tepung terigu secara umum terdiri atas beberapa tahap yaitu pre cleaning, intake, cleaning, milling, dan

mixing and packing. Uraian proses pembuatan tepung terigu pada PT. Agri First

Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Penerimaan Bahan Baku/ Pre Cleaning

Bahan baku di container masuk melalui pos penerimaan pabrik. Bahan baku ditimbang untuk mengetahui kuantitas dan menyesuaikan data dengan bill of

leading. Setelah itu dilakukan pengecakan kualitas oleh bagian QC & RD. jika

sesuai dengan standar kualitas gandum yang telah ditatapkan maka gandum akan masuk ke proses intake.

2. Intake

Proses intake adalah proses untuk memindahkan gandum dari container ke

silo gandum. Gandum yang diterima bervariasi tergantung negara penghasil

gandum tersebut. Jenis gandum di PT. Agri First Indonesia adalah AHW AH12, RMW 11.5, UMW 11.5, CWRS, APH, MMW, ASW, APW 10.5, dan NS2,. Satu hal yang perlu diketahui adalah antara gandum yang satu dengan

gandum yang lain tidak boleh dicampur Karena gandum memiliki perbedaan protein, harga, dan produk yang akan dihasilkan. Urutan intake adalah sebagai berikut.

a. Kontainer berisi gandum akan bergerak ke atas hidrolik kemudian kontainer dibuka dan diangkat menggunakan hidrolik hingga isi kontainer kosong dan jatuh pada pit spreading

b. Gandum dibawa dengan menggunakan chain conveyor menuju hooper dan naik menggunakan bucket elevator untuk transmisi gandum ke silo.

c. Gandum masuk ke drum sieve untuk membersihkan impurities berupa batang gandum yang lebih besar, kulit gandum dan sampah-sampah yang ada.

d. Gandum turun menggunakan bucket elevator dan masuk ke magnet

separator untuk memisahkan gandum dari benda-benda logam.

e. Gandum dibawa naik menggunakan bucket elevator untuk masuk ke silo. Proses masuknya gandum dibagi dua yaitu gandum masuk ke silo besar atau ke silo kecil (raw wheat bin), pemilihan tempat penyimpanan gandum tergantung pada kapasitas silo dan kebutuhan produksi.

i. Gandum yang akan disimpan ke silo besar, akan dibawa menggunakan chain conveyor bertipe double sleeve dan apabila gandum ingin digunakan, maka gandum akan di bawa ke vibro

separator menggunakan chain conveyor dan bucket elevator untuk

memisahkan benda-benda yang memiliki diameter lebih besar (10-12 mm) dan lebih kecil (3mm) dari gandum, kemudian setelah itu

dibawa dengan chain conveyor dan gandum dimasukkan ke silo kecil (raw wheat bin).

ii. Gandum yang akan disimpan ke silo kecil, akan dibawa naik menggunakan bucket elevator untuk melalui black box untuk memisahkan gandum yang akan masuk ke silo kecil. Setelah itu gandum dibawa ke vibro separator untuk memisahkan benda-benda yang memiliki diameter lebih besar (10-12 mm) dan lebih kecil (3mm) dari gandum dan gandum akan masuk ke silo kecil (raw

wheat bin).

3. Cleaning

Proses cleaning yaitu proses pemberihan gandum dan proses penambahan air pada gandum. Penambahan air dilakukan agar gandum mudah saat digiling. Proses cleaning dibagi atas 3 yaitu first cleaning, second dampening, dan

second cleaning. Lamanya proses cleaning tergantung dari jenis gandum.

Secara umum ada 3 jenis gandum yaitu soft, medium, dan hard. Setiap jenis gandum tersebut memiliki lama waktu pelembapan gandum (moisturizing

times) yang berbeda-beda. Waktu pelembapan untuk masing-masing gandum

yaitu:

a. Soft (SWW, ASW) : 8-16 jam

b. Medium (APW, RMW, MMW, UMW) : 16-24 jam c. Hard (CWRS 13.5, NS2, AH13, AH2) : 24-26 jam

a. Gandum yang berada di silo kecil (raw wheat bin) dibawa naik ke atas dengan menggunakan bucket elevator lalu ditimbang menggunakan scale. b. Gandum dibawa ke mesin combine cleaner untuk membersihkan gandum

dari impurities berupa sampah dan batu-batu berukuran kecil.

c. Setelah itu gandum dibawa masuk ke mesin sortex untuk memisahkan gandum dengan impurities yang mempunyai ukuran sama dengan gandum namun berbeda warna.

d. Setelah gandum dibawa ke mesin scourer untuk memisahkan gandum dari kulit gandum yang kotor.

e. Gandum dibawa ke mesin MYFC dan dilakukan proses penambahan air berdasarkan jenis gandum dan kemudian gandum akan masuk ke

tempering bin T301-T304 dan dilembabkan selama 70% dari waktu total

pelembaban gandum. Proses ini disebut juaga dengan proses first cleaning. f. Setelah dari tempering bin T301-T304, gandum akan dimasukkan kedalam

tempering bin T305-T306 setelah dilakukan penambahan air sesuai kadar

air yang telah ditentukan dan dilembabkan selama 30% dari waktu total pelembaban gandum. Proses ini disebut juga dengan proses second

dampening.

g. Setelah proses first cleaning dan proses secong dampening selesai maka apabila kadar kelembaban gandum yang didapat masih belum sesuai standar maka dilakukan penambahan air sesuai dengan kadar air yang kurang (second cleaning)

h. Setelah kadar air yang didapat sesuai maka gandum siap untuk digiling dan dibawa ke second bin (B1/T401)

4. Milling

Proses milling adalah proses penggilingan gandum. Secara umum struktur gandum ditunjukkan pada Gambar 2.2. berikut.

Gambar 2.2 Struktur Gandum

Bran merupakan kulit luar gandum dan terdapat sebanyak 14,5% dari total

keseluruhan gandum. Endosperma merupakan bagian yang terbesar dari biji gandum (80-83%) yang banyak mengandung protein, pati, dan air. Pada proses penggilingan, bagian inilah yang akan diambil sebanyak-banyaknya untuk diubah menjadi tepung terigu dengan tingkat kehalusan tertentu. Lembaga (germ) terdapat pada biji gandum sebesar 2,5-3%. Dengan kapasitas penggilingan gandum 370 ton/hari, proses ekstraksi rata-rata dari penggilingan yang didapat yaitu sebesar 76%. Proses milling di PT. Agri First Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Gandum yang berada di T401 diukur dengan scale, setelah itu akan masuk ke dalam mesin running of roller mill.

b. Setelah itu gandum yang telah digiling, dibawa ke mesin plan sifter untuk diayak sesuai dengan ukuran mesh, gandum yang telah menjadi tepung masuk ke bin tepung,

c. Gandum yang masih belum menjadi tepung akan dimasukkan ke dalam mesin running of roller mill untuk dihaluskan kembali atau ke purifier untuk memisahkan gandum dari karakter semolina. Serbuk gandum yang masuk ke running of roller mill atau purifier tergantung ukuran serbuk gandum yang telah diayak. Proses ini terus berlanjut hingga didapat ektraksi gandum yang sesuai dan jika tidak didapat lagi maka serbuk tersebut merupakan bran dan pollard dan bukan tepung terigu.

d. Tepung yang didapat dari proses di atas akan dimasukkan ke dalam bin tepung yang berjumlah 14 bin, 9 bin besar dengan kapasitas 100 ton, 1 bin sedang dengan kapasitas 75 ton, dan bin kecil sebanyak 4 dengan kapasitas 25 ton.

5. Mixing

Proses mixing adalah proses pencampuran tepung-tepung yang telah digiling sehingga menghasilkan kadar tertentu dan kandungan protein tertentu. Sebagai contoh, untuk menghasilkan AFI Hitam maka formulasi yang diperlukan yaitu tepung CWRS 50%, NS2 30%, dan APW 20%. Proses mixing dilakukan sesuai dengan produk apa yang akan diproduksi dan berdasarkan data dari bagian QC dan RD, maka tepung akan dicampur sesuai dengan persentasi yang telah ditetapkan. Komposisi produk tepung terigu PT. Agri First Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.6

Tabel 2.6 Komposisi Produk Tepung Terigu PT. Agri First Indonesia

Produk Jenis Gandum Komposisi (%)

AFI Emas CWRS 13.5 50

NS2 50

AFI hitam APW 20

CWRS 13.5 50

NS2 30

AFI Orange APH14 65

APW 25

CWRS 10

AFI Cokelat CWRS 45

RMW 11.5 55

AFI Biru AH12 20

APW 65

ASW 15

AFI Kuning AH12 65

APW 35

AFI merah APW 35

ASW 15

RMW 11.5 50

Armada Orange APW 25

ASW 30

UMW 45

Armada Biru ASW 30

UMW 70

Armada Merah MMW 100

Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia

Proses mixing di PT. Agri First Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Tepung yang berada di bin tepung ditimbang dengan menggunakan scale sesuai dengan persentase untuk produk yang diinginkan lalu di masukkan ke tempat penampung sementara

b. Fortitech dan premix tepung yang berada di bin penyimpanan ditimbang menggunakan scale sesuai dengan kebutuhan setelah itu dimasukkan ke tempat penampung sementara yang telah berisisi tepung.

c. Campuran tepung dimasukkan kedalam mesin mixer dumperer dan dicampur selam 90-150 detik tergantung jenis produk.

d. Setelah itu tepung ditiup dengan menggunakan compressor dan dibawa naik ke power in of filter untuk diaspirasi

e. Selanjutnya tepung diayak menggunakan sifter tepung f. Setelah itu tepung dimasukkan ke packing bin.

6. Packing

Proses packing produk tepung terigu di PT. Agri First Indonesia terbagi dua, yaitu packing single spot dan packing carrousel. Perbedaan jenis packing ini disebabkan karena mesin pengisi karung yang yang jumlahnya berbeda, untuk

single spot mesin pengisi dengan jumlah spot pengisian satu unit dan untuk carrousel spot pengisian berjumlah enam dengan masing-masing jenis mesin packing memiliki satu mesin jahit karung benang. Proses packing tepung

terigu di PT. Agri First Indonesia yaitu:

a. Karung dan benang diambil dari gudang penyimpanan. Karung yang diambil berdasarkan jenis produk yang akan dipacking, kemudian benang dipasang pada mesin jahit karung.

b. Kemudian karung diletakkan pada mesin pengisi tepung, lalu karung akan diisi tepung secara otomatis sesuai takaran yang telah ditetapkan.

c. Kemudian, karung yang telah berisi tepung dijahit menggunakan mesin jahit karung.

d. Setelah itu produk tepung akan diberi tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa pada sisi samping karung dengan menggunakan mesin cetak tanggal pada karung.

e. Produk tepung terigu disusun pada pallet dan ditempatkan ke gudang penyimpanan produk jadi dengan menggunakan forklift.

2.7 Mesin dan Peralatan

Mesin produksi adalah mesin yang digunakan dan secara langsung terlibat dalam proses produksi dari bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi. PT. Agri First Indonesia menggunakan mesin dari perusahaan manufaktur mesin tepung terigu terkemuka, Buhler. Mesin yang digunakan PT. Agri First Indonesia untuk proses produksi dikendalikan oleh Programmable Logic Control (PLC) dan operator melakukan proses monitoring melalui PC (personal computer). Mesin-mesin produksi yang digunakan oleh PT. Agri First Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.7

Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia

Nama

Proses Nama Mesin/ Peralatan

Nomor Mesin/

Peralatan Fungsi

Pre Cleaning

Weighting bridge MUGI E1205 Penimbangan gandum di

kontainer truck

Intake pit

Penerimaan gandum dari kontainer

Intake

Hidrolic Tippler

Pembongkaran gandum dari kontainer

Kontainer Tempat penyimpanan gandum

Big Screening Memisahkan impurities awal

yang besar

Chain conveyor Alat pemindahan gandum

Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia (Lanjutan)

Nama

Proses Nama Mesin/ Peralatan

Nomor Mesin/

Peralatan Fungsi

Intake Bucket elevator

Alat pemindahan gandum secara vertikal dengan

menggunakan mangkok sebagai alat pemindah gandum

Cleaning

Hopper

Tempat penampungan gandum sementara sebelum proses selanjutnya

Drum Sieve A1004

Membersihkan gandum dari sampah dan batang gandum yang berukuran besar

Magnet separator A1006-KCL 01 Menangkap logam yang

terdapat pada gandum

Wheat Silo

Silo 101, 102, 104, 105, 106,108, 109, 110

Tempat penyimpanan gandum yang berukuran besar

Vibro Separator A1112 Memisahkan material

berdasarkan ukuran

Raw wheat bin (steel silo)

R201, R202, R203, R204, R207, R208, R209, R210

Tempat penyimpanan gandum

Automatic Flow

Balancer MZAH-15

Mengatur kapasitas aliran gandum berdasarkan volume

Screw Conveyor, Bucket Elevator

AHKA-50 (SC), AHGL- 250

Alat transfer gandum

Scale Scale Tubex

MWBL-120 (A-2022)

Menimbang berat gandum

Magnet separator

Magnet Apparatus

MMUA-30 (A- 2023)

Menangkap logam yang terdapat pada gandum

Combi Cleaner MTKB-120/120

(2024)

Membersihkan gandum dari partikel berupa batu, jagung, plastik, dan batang gandum

Monocromatic Optical

Sorting Machine Sortex SORTEX-Z+2M

Memisahkan gandum dari partikel lain berdasarkan warna

Horizontal Scourer SCOURER

MHXS 45/80 (A2037)

Membersihkan gandum dari kotoran yang masih melekat pada gandum dengan cara menggosok gandum pada permukaan ayakan

Aspiration Channel MVSG-100 (A-

2038)

Menghisap debu yang terdapat pada gandum

Mouisture Measuring Device

MYFC (A- 2039)

Mengukur tingkat moisture gandum

Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia (Lanjutan)

Nama

Proses Nama Mesin/ Peralatan

Nomor Mesin/ Peralatan Fungsi Cleaning Dampener Turbonizer DAMPENER MOZF-1000 (A2042)

Mencampurkan sejumlah air ke dalam gandum untuk proses

first cleaning

Tempering Bin

BIN T-301, T- 302, T-303- T- 304

Bin pengkondisian gandum yang telah diberi air selama waktu tertentu (first dampening)

Dampener MOZF-315

(A2070)

Mencampurkan sejumlah air ke dalam gandum untuk proses

second dampening

Tempering Bin BIN T-305, BIN

T-306

Bin pengkondisian gandum II (second dampening)

Scourer

SCOURER

MHXS 45/80 (A2086)

Mematikan kutu dan menghaluskan gandum agar tidak ada serat

Aspiration Channel MVSG-100 (A-

2087)

Menghisap kotoran ringan seperti debu, batang, dan kulit gandum yang masih tertinggal

Bin B1 KIE-3015

(4041)

Tempat penyimpanan gandum yang akan digiling

Milling

Automatic Hopper Scale SCALE MWBL-

120 (A-4002)

Penimbangan gandum yang akan digiling

Magnet Apparatus

Magnet

MMUA-30 (A- 4003)

Penangkapan logam yang terdapat di gandum

Eight Break Roll Mill Roll MDDQ

1250/250

Memecahkan gandum dan memisahkan dari bran untuk melepaskan endosperm dalam bentuk semolina dan middling

Plan sifter MPAP-826

NOVA

Mengayak tepung berdasarkan ukuran micron

Purifier MQRF-46/200

Memurnikan hasil dan memisahkan semolina dari tepung

Impact Bran Finisher MKLA-45/110

Mengambil sisa endosperm yang masih ada pada lapisan permukaan bran

Reduction Roll Roll MDDP

1250/250

Mereduksi middling menjadi tepung

Impact Detacher MJZF 51-11-

3000

Membunuh telur kutu yang terdapat pada tepung

Plan Sifter MPAP-826

Pengayakan tepung dan membagi menjadi Flour 1 dan

Flour 2

Screw Conveyor F1 SC AHAS 250 Memindahkan Flour 1 dengan menggunakan screw

Screw Conveyor F2 SC AHAS 200 Memindahkan Flour 2 dengan menggunakan screw

Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia (Lanjutan)

Nama

Proses Nama Mesin/ Peralatan

Nomor Mesin/ Peralatan Fungsi Cleaning Scourer SCOURER MHXS 45/80 (A2086)

Mematikan kutu dan menghaluskan gandum agar tidak ada serat

Aspiration Channel MVSG-100 (A-

2087)

Menghisap kotoran ringan seperti debu, batang, dan kulit gandum yang masih tertinggal

Bin B1 KIE-3015 (4041)

Tempat penyimpanan gandum yang akan digiling

Milling

Automatic Hopper Scale SCALE MWBL-

120 (A-4002)

Penimbangan gandum yang akan digiling

Magnet Apparatus Magnet MMUA-

30 (A-4003)

Penangkapan logam yang terdapat di gandum

Eight Break Roll Mill Roll MDDQ

1250/250

Memecahkan gandum dan memisahkan dari bran untuk melepaskan

endosperm dalam bentuk semolina dan middling

Plan sifter MPAP-826

NOVA

Mengayak tepung berdasarkan ukuran mikron

Purifier MQRF-46/200

Memurnikan hasil dan memisahkan semolina dari tepung

Impact Bran Finisher MKLA-45/110

Mengambil sisa

endosperm yang masih

ada pada lapisan permukaan bran

Reduction Roll Roll MDDP

1250/250

Mereduksi middling menjadi tepung

Impact Detacher MJZF 51-11-

3000

Membunuh telur kutu yang terdapat pada tepung

Plan Sifter MPAP-826

Pengayakan tepung dan membagi menjadi Flour 1 dan Flour 2

Screw Conveyor F1 SC AHAS 250

Memindahkan Flour 1 dengan menggunakan screw

Screw Conveyor F2 SC AHAS 200

Memindahkan Flour 2 dengan menggunakan screw

Control Sifter Double Sifter

MPAQ-209 Mengayak tepung F1

Control Sifter Single Sifter

MPAR-10 Mengayak tepung F2

Scale F1 MWBL 120 Menimbang tepung F1

Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia (Lanjutan)

Nama

Proses Nama Mesin/ Peralatan

Nomor Mesin/

Peralatan Fungsi

Milling

Magnet F1 MMUD-20 Menangkap logam yang

terdapat pada tepung F1

Magnet F2 MMUD-12 Menangkap logam yang

terdapat pada tepung F2

Hopper F1 KIE3015 Penampungan sementara F1

Mixing Hopper F2 KIE3015 Penampungan sementara F2

Impact Detacher F1 MJZG-51D Membunuh telur kutu pada

tepung F1

Impact Detacher F2 MJZG-43D Membunuh telur kutu pada

tepung F1

Flour Silo F1 Flour Silo 501

s/d 511 Penyimpanan tepung F1

Flour Silo F2 Flour Silo 511

s/d 514 Penyimpanan tepung F2

Start up Bin FTC-262 Penampungan tepung yang

belum masuk spesifikasi

Scale MEAF-DMS/T

(A5048) Penimbangan tepung

Micro Feeder dosing MWBU 20

(A5046)

Penimbangan bahan tambahan/ vitamin

Mixer AHML-2000

(A5049)

Pencampuran tepung sesuai dengan grist

Hopper Below Mixer AFML (A5050) Penampungan sementara tepung yang telah dicampur

Spout Magnet MMUD- 20

MMUJ 75/32 (A5053)

Penangkapan serbuk besi/ logam yang terdapat pada tepung

Hopper Mixing Line KIE-3015 (A-

5054)

Penampungan sementara tepung

Impact Detacher MJZG-62D-

75KW

Membunuh telur kutu pada tepung

Mixing

Rotary Distributor MAYV-4

(A5083)

Mengarahkan produk untuk masuk ke packing bin single

spot atau carousel

Plan sifter MPAP-424

(A5084)

Mengayak tepung dan memisahkan karakter yang tidak sesuai

Magnet MMUD-20 (A-

5085)

Penangkapan serbuk besi/ logam yang terdapat pada tepung

Flour bin packing single

spot Flour silo 515

Bin penampungan tepung

yang akan di-packing di

single spot Flour bin packing

Carousel Flour silo 516

Bin penampungan tepung

yang akan di-packing di

Carousel

Scale single spot MWBL-

120(5092)

Penimbangan produk di

Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia (Lanjutan)

Nama

Proses Nama Mesin/ Peralatan

Nomor Mesin/ Peralatan Fungsi Packing Scale carousel MSDB-80 D (5102) Penimbangan produk di Carousel

Baging single spot MWPE

Pengisian tepung ke karung di

single spot dengan 1 titik

karung

Baging Carousel MWPM Pengisian tepung ke karung di

carousel dengan 6 titik karung Bag Closing Machine Bafang SZ-4 Penjahitan karung yang telah

diisi tepung

Ink Zet Coding Machine

Video Zet 1510

Pemberian kode produksi pada kemasan tepung

Pallet

Tempat untuk menyusun produk sesuai jumlah yang ditetapkan

Forklift Forklift 1,2,3 Alat material handling produk

Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia

Proses pengolahan tepung terigu di PT. Agri First Indonesia ini memerlukan beberapa bin/ tempat penyimpanan yang digunakan untuk penyimpanan gandum dan tepung. Jenis-jenis bin yang terdapat di PT. Agri First Indonesia dan kapasitas penyimpanannya ditunjukkan pada Tabel 2.8

Tabel 2.8 Jenis-jenis Silo/ Bin di PT. Agri First Indonesia

No Nama Silo/ Bin Nomor Silo/ Bin

Kapasitas Penyimpanan tiap Silo (ton)

Fungsi

1 Big Silo/ Silo besar Silo 101, 102, 104, 105, 106, 108, 109, 110 4.000 Tempat penyimpanan gandum

2 Raw wheat bin/ silo kecil R201, R202, R203, R204, R207, R208, R209, R210 370 Tempat penyimpanan

gandum yang akan diproses 3 Tempering bin I T301, T302,

T303, T304 100 Tempat untuk conditioning I

4 Tempering bin II T305, T306 100 Tempat untuk conditioning

II

5 Bin B1 T401 5

Tempat penyimpanan sementara gandum yang akan digiling

Tabel 2.8 Jenis-jenis Silo/ Bin di PT. Agri First Indonesia (Lanjutan)

No Nama Silo/ Bin Nomor Silo/ Bin

Kapasitas Penyimpanan tiap Silo (ton)

Fungsi

6 Start up bin F403 10

Tempat menampung produk yang belum masuk

spesifikasi 7 Flour Bin F501, F502, F503, F504, F505, F506, F507, F508, F509 100 Tempat penyimpanan tepung yang telah digiling

F510 75

F511, F512,

F513, F514 25

8 Packing Bin P515, P516 40

Tempat penyimpanan tepung yang siap untuk dikemas

9 Impurities Bin S402 25 Tempat penampungan

sampah gandum

10 Tempat vitamin D030, D031,

D032 20

Tempat premix, fortitech, dan KP

11 Bran bin B517 Tempat penampungan bran

sebelum dikemas

Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia

2.8 Utilitas

Utilitas merupakan unit pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung terhadap bahan baku, tetapi penunjang proses agar produksi dapat berjalan lancar. Utilitas yang terdapat pada PT Agri First Indonesia yaitu :

1. Tangki air sebanyak 8 unit yang diperoleh dari sumur bor dan telah lebih dahulu melalui proses pemurnian. Air digunakan untuk menunjang kegiatan produksi dan kebutuhan karyawan.

2. Genset sebanyak 2 unit dengan daya masing-masing sebesar 1500 kVa dan

Dokumen terkait