• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

3.6. Proses Produksi

3.6.3. Uraian Proses Produksi

Disperse adalah campuran bahan kimia berbentuk tepung (powder) yang sukar larut dalam air. Untuk membuat disperse, bahan kimia yang digunakan yakni ZnO, ZnMBT, ZnDBC, Wingstay, Koalin, TiO2 serta Sulfur. Proses dispersi

didispersikan dengan air, kemudian disimpan dalam dispersion storage tank. Tangki penyimpanan ada sebanyak 13 unit dengan kapasitas 5 ton per tangki. 2. Pembuatan Solusi

Solution adalah larutan yang mudah larut dalam air berbentuk cair. Pembuatan solusi dilakukan di dalam tangki. Zat kimia yang akan disolusi adalah KOH. Pencampuran bahan tersebut dengan air berdasarkan perbandingan antara pelarut (air) dan zat terlarut yang akan disolusi dan hasilnya kemudian disimpan dalam solution storage tank yang berjumlah 2 buah.

3. Pembuatan Emulsi

Proses emulsi yakni dengan mencampurkan air panas sebagai katalisator ditambah dengan zat yang akan diemulsi. Setelah tercampur dengan baik ditambahkan lagi dymetile amine dan tri ethanol amine. Apabila telah tercampur rata kemudian disipan di dalam emultion storage tank yang jumlahnya 4 unit.

4. Pengomponan

Proses pengomponan merupakan suatu proses untuk menyiapkan bahan baku lateks dengan campurannya. Dalam hal ini dilakukan proses pencampuran antara lateks dengan bahan kimia yang dibutuhkan. Proses pengomponan dilakukan di dalam tangki. Pengomponan terdiri dari 4 proses, yaitu :

a. Inactive Compound

Pada proses inactive ini dilakukan pencampuran bahan baku yaitu lateks dengan bahan kimia yang telah didispersi, disolusi dan diemulsi

yang inactive misalnya sulfur dan ZnBT sesuai dengan kebutuhan dari produk. Lateks yang akan dicampur, dipindahkan dengan menggunakan vacuum dari tangki penyimpanan (latex storage tank). Kemudian hasil dari pencampuran tadi dipindahkan ke proses selanjutnya yaitu proses active compound.

b. Active Compound

Proses active ini merupakan proses penyiapan lateks untuk pengumpan (ekstrusi). Pada proses ini lateks yang tercampur dengan zat kimia telah di disperse, disolusi dan diemulsi dimasukkan kedalam bahan penolong (aktivator) ZnO, ZnDBC dan KOH. Proses ini dilakukan selama 48 jam, jadi sebelum proses ekstrusi dimulai, lateks yang akan digunakan sudah harus dipersiapkan selama 48 jam atau 2 hari sebelumnya.

c. Homogenasi

Proses homogenasi yaitu proses untuk menyatukan lateks dengan bahan kimia agar tercampur dengan baik dan homogen. Apabila tidak tercampur dengan baik, maka dapat mempengaruhi proses dan produk akhir, artinya mutu dari benang karet yang dihasilkan tidak memenuhi standar. Proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin yaitu homogenizer machine. Melalui sebuah monopump lateks dipindahkan ke homogenizer.

Setelah dilakukan proses homogenasi, lateks yang telah tercampur tersebut dipompakan kedalam Cooling Compound Service Tank (CCST) atau tangki pendingin. Didalam tangki ini, compound dijaga kestabilan temperaturnya. Karena temperatur yang tidak sesuai akan dapat mempengaruhi produk akhir. Proses pendinginan ini menggunakan suhu 130C dan didiamkan selama 14jam. Setelah itu compound dipompakan ke proses selanjutnya.

5. Pengumpanan (ekstrusi)

Pengumpanan sering juga disebut ekstrusi, yaitu proses dimana suatu bahan didorong keluar secara gravitasi. Compound yang ada didalam CCST dipompa dengan alat yang disebut feeding pump. Untuk mengontrol pengeluaran kompon dari CCST digunakan alat BST (Bottom Service Tank) yang dilengkapi dengan alarm dan pelampung. Dari feeding pump, kompon dialirkan ke penyaring (jet filter), selanjutnya akan dialirkan ke header melalui selang yang dimasukkan ke separator, pada alat ini terdapat lubang pengeluaran (kapiler) terdiri dari 320 lubang kapiler. Lubang kapiler ini membentuk kompon jadi benang karet. Kompon yang keluar tidak terputus sambil direndam dengan acetid acid menuju roller. Roller ini berfungsi agar benang yang keluar dapat ditarik dan tidak menggulung. Roller ini terdiri dari tiga (tiga) buah selinder yang saling berputar.

6. Pemanasan dan Pencucian

Setelah ditarik dengan roller compound, lalu lanjut terus menuju water bath. Tiap water bath mengandung air panas 6700C. Dalam water bath compound yang sudah membentuk benang dicuci agar hilang bau asamnya serta dipanaskan agar benang membeku hingga menjadi kuat.

7. Pengeringan (drying)

Benang karet yang telah dicuci dan masih dalam keadaan basah berjalan menuju proses pengeringan. Pengeringan terdiri dari 4 tahap. Setiap tahap menggunakan suhu yang berbeda dari suhu rendah sampai suhu yang lebih tinggi. Proses pengeringan menggunakan alat drying belt yang uap panasnya dihasilkan oleh thermopack.

8. Pembedakan

Setelah proses pengeringan maka benang karet menuju proses pembedakan (talcum process). Proses ini dilakukan dengan memberi bubuk magnesium pada benang supaya benang satu dengan benang yang lain tidak bersatu. Proses pembedakan ini menggunakan alat yang disebut dengan talcum box. Setelah itu benang menuju alat yang disebut beeting talcum roller. Alat ini berfungsi untuk mengurangi talcum pada benang agar talcum yang melekat tidak terlalu banyak, karena apabila terlalu banyak, benang yang akan dikemas mudah berjamur.

9. Penyatuan Benang

Setelah proses pembedakan kemudian disatukan menjadi bentuk pita. Penyatuan benang ini dilakukan oleh mesin penyatu yang disebut ribboning machine. Tiap pita terdiri dari 40 helai benang karet, selanjutnya pita tersebut diberi uap kering oleh alat yang disebut heating oven talcum powder, agar benang yang telah disatukan menjadi kuat ikatannya.

10.Pendinginan

Setelah proses pematangan, pita tersebut harus didinginkan lagi. Proses pendinginan ini berlangsung didalam sebuah alat yang disebut cooling drum. 11.Pengemasan

a. Penimbangan

Setelah pita keluar dari cooling drum, lalu dimasukkan kedalam receiving machine, yaitu mesin yang digunakan untuk menyusun pita yang akan dimasukkan kedalam kotak (box). Mesin ini bekerja secara otomatis sesuai dengan ukuran kotak yang akan diisi. Apabila kotak tadi sudah mencukupi beratnya, maka akan langsung ditimbang dengan mesin penimbangan, dan selanjutnya dipindahkan dengan bantuan conveyor untuk diikat.

b. Pengikatan

Pengikatan kotak menggunakan alat yang disebut heckter machine. Setelah pengikatan selesai maka kemudian kotak diberi label dan diperiksa oleh bagian laboratorium.

12.Penyimpanan

Setelah seluruh proses selesai maka kotak tersebut disimpan didalam gudang penyimpanan atau gudang barang jadi untuk siap dipasarkan.

Dokumen terkait