Perencanaan tentang metode atau strategi pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran terhadap suatu materi pembelajaran mencakup kegiatan guru, kegiatan siswa, pemanfaatan alat dan sumber materi pembelajaran serta alokasi waktu dalam melakukan kegiatan yang direncanakan. Metode pembelajaran disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai serta dengan mempertimbangkan hasil belajar yang diharapkan diperoleh siswa. Masing-masing untuk belajar menuntut metode pembelajaran tertentu. Metode pembelajaran yang dipilih menekankan pada adanya keaktifan siswa dalam upaya mencapai motivasi belajar (Luqmanul Hakim, 2011: 141).
Mata pelajaran Aqidah Akhlak berisi materi dengan uaraian yang panjang dan rinci, terkadang siswa sudah tidak semangat untuk belajar, apalagi ditambah dengan metode belajar konvensional seperti ceramah dan hafalan, menjadikan mata pelajaran membosankan. Untuk mata pelajaran seperti Aqidah Akhlak sangat tepat jika menggunakan model pembelajaran Information Search. Sebab sebagaimana pendapat Melvin L. Silberman, model pembelajaran Information Search sangat membantu menjadikan materi yang biasa-biasa saja menjadi lebih menarik.
Setelah siswa termotivasi belajar dengan model pembelajaran information search maka materi mengenai Akhlak terpuji kepada diri sendiri akan mudah dipahami siswa karena siswa melakukan sendiri proses mencari dan menemukan, maka motivasi belajar siswa akan meningkat (Luqmanul Hakim, 2011: 74).
Metode pembelajaran merupakan aspek penting yang harus ada pada proses pembelajaran karena dapat mempengaruhi hasil pembelajaran. Dari hal itu, maka pemilihan metode mengajar yang tepat akan sangat berpengaruh juga pada hasil pembelajaran. Dalam memilih metode, seorang guru hendaknya memperhatikan faktor- faktor yang menunjang keberhasilan
penggunaan metode, seperti tujuan yang akan dicapai, keadaan peserta didik, situasi belajar mengajar, sarana dan prasarana yang ada.
Tidak ada suatu metode mengajar yang lebih baik daripada metode yang lain, karena dari seitap metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada metode yang tepat digunakan terhadap anak didik dalam jumlah besar, ada pula metode yang tepat digunakan terhadap anak didik dalam jumlah besar.
Selain itu, ada metode yang tepat digunakan di dalam kelas, ada pula yang di luar kelas. (Ahmad dan Lilik : 2013. Hal 39- 40)
Metode Information Search sama denga ujian book. Tim mencari informasi (normalnya dilakukan dalam pelajaran dengan teknik ceramah) yang menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. Metode information search ini khususnya sangat membantu dalam materi yang membosankan (Melvin L Silberman, 2009: 152).
Metode Information Search (mencari informasi) adalah suatu metode pembelajaran dengan cara membuat kelompok-kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas-tugas dari pendidik dengan cara mencari informasi yaitu membaca dari berbagai sumber-sumber informasi yang tersedia baik itu di buku pegangan , buku di perpustakaan , maupun warnet serta bertanya atau bertukar pendapat antara siswa dengan menyatukan dukungan, keanekaragaman pendapat dan keterampilan agar minat belajar lebih meningkat.
Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada seseorang siswa misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia tidak senang, mungkin sakit, lapar, ada problem pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi perubahan energy, tidak terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau kebutuhan belajar. Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat menemukan sebab-musababnya kemudian mendorong seseorang siswa itu mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, yakni belajar.
Dengan kata lain, siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi
pada dirinya atau singkatnya perlu diberikan motivasi (Sardiman, 2011: 74-75).
Motivasi terbagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Motivasi instrinsik yaitu motivasi yang timbul dari dalam individu untuk berbuat sesuatu. Selanjutnya ada motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang timbulnya dari luar individu. Dalam proses belajar, motivasi mempunyai peranan yang sangat penting untuk membangkitkan semangat belajar siswa, agar kegiatan belajar mengajar memberikan hasil yang efektif maka perlu adanya usaha untuk membangkitkannya. Dengan begitu, akan terjadinya percepatan dalam mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara khusus. Maka dari itulah, dalam hal ini seorang guru dituntut mampu menciptakan situasi belajar yang dapat merangsang dan mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam belajar. Lalu bagaimana dengan definisi dan pengertian motivasi belajar secara umum, motivasi belajar merupakan dorongan dan semangat yang muncul dari diri siswa atas dasar keinginannya sendiri. Yaitu suatu daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan kegiatan yang menimbulkan dan memberikan arah kegiatan belajar.
Motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat non-intelektual.
Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat , akan mempunyai banyak energy untuk melakukan kegiatan belajar, ibaratnya seseorang itu menghadiri suatu ceramah, tetapi karena ia tidak tertarik dengan materi yang diceramahkan, maka tidak akan mencamkan, apalagi mencatat isi ceramah tersebut. Seseorang tidak memiliki motivasi, kecuali karena paksaan atau sekedar seremonial. Seorang siswa yang memiliki intelegensia cukup tinggi boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi yang tepat. Bergayut dengan ini maka kegagalan belajar siswa jangan begitu saja mempersalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam member motivasi yang mampu membangkitkan semnagat dan kegiatan siswa untuk berbuat/belajar. Jadi tugas guru bagaimana mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh
motivasi. Lengkapnya dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Peranan strategi pembelajaran menempati posisi yang penting dalam penyampaian bahan pelajaran kepada peserta didik. Karena bahan pelajaran yang guru berikan itu akan kurang memberikan dorongan (motivasi) kepada peserta didik bila penyampaiannya menggunakan strategi kurang tepat.
Sehingga guru sebaiknya memperhatikan dalam pemilihan dan penentuan strategi pembelajaran sebelum kegiatan belajar dilaksanakan di kelas. Selain itu, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu strategi pembelajaran saja, tetapi guru sebaiknya menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian peserta didik (Syaiful Bahri Djamarah dan Zain, 210: 74).
Strategi mencari informasi cocok untuk meminimalisir kelemahan metode ceramah yang cenderung membosankan. Prosedur pelaksanannya adalah melakukan atau membuat panduan pertanyaan yang akan disajikan dalam mencari informasi seputar bahasan, membagi kelas kedalam dua kelompok kecil, memberikan panduan-panduan kepada masing-masing kelompok, meminta siswa mencari jawaban atau informasi tentang panduan pertanyaan, kemudian meninjau kembali jawaban siswa.
Dalam penelitian Mata Pelajaran Aqidah Akhlak, khususnya kelas VIII, yang menerapkan metode Information Search terhadap Motivasi Belajar Siswa secara umum proses pembelajaran terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap inti, dan tahap akhir.
Pada tahap awal, guru membuka pelajaran dengan salam dan menyapa para siswa dengan suara lantang bersemangat, dan para siswa menjawab kemudian menyambut dengan semangat sembari mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan tadarus Al-Qur’anselama
kurang lebih 10 menit. Kegiatan tadarus ini sudah menjadi kegiatan rutin bagi para siswa sebelum mereka melaksanakan kegiatan pembelajaran. Setelah semua siswa selesai tadarus Al-Qur’an, gurumemberikanappersepsikepada
siswa untuk mengingatkan mereka mengenai materi pelajaran yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru memberikan acuan kepada para siswa agar mereka tahu mengenai tujuan yang akan mereka capai pada pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dan yang terakhir guru memberikan pre-test untuk menjajaki kemampuan siswa terhadap materi yang akan diberikan. Kegiatan pada tahap awal ini dimaksudkan untuk menstimulasi siswa terhadap pelajaran dan member motivasi agar siswa serius dan bersemangat dalam menerima pelajaran.
Tahap inti, guru menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode Information Search, dengan tujuan agar siswa tidak bosan belajar di kelas saja, tetapi mereka juga bisa belajar di perpustakaan dengan mencari informasi dari berbagai sumber referensi yang ada. Pada penelitian kali ini, materi yang diajarkan ialah Akhlak Terpuji Kepada Diri Sendiri . dalam penyampaian materi ini guru menentukan hal-hal pokok terkait materi yang diajarkan dan meminta kepada para siswa untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait hal-hal pokok yang telah diberikan sebelumnya. Sebagian besar siswa menunjukkan respon positif terhadap perintah guru dan antusias dengan kegiatan ini, akan tetapi ada juga yang masih ramai sendiri. Dalam praktiknya, guru hanya meminta siswa untuk mencari informasi terkait materi yang akan diberikan kemudian dibahas secara bersama-sama dengan penjelasan guru secara luas. Tanggapan siswa terhadap metode ini pada awalnya bermalas-malasan ketika pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Akan tetapi ketika guru mengajak mereka ke perpustakaan secara bersama-sama, hamper semua siswa bersemangat dan aktif dengan suasana pembelajaran yang hidup.
Sedangkan pada tahap akhir dalam penyampaian materi, guru mengajak para siswa yang telah selesai mencari informasi terkait materi pelajaran di perpustakaan kembali ke ruang kelas dan menyimpulkan secara
bersama-sama hasil pekerjaan para siswa. Pada tahap ini hanya beberapa siswa yang merespon guru, sedangkan yang lain sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Adapun langkah-langkah penerapan metode Informatiopn Search yang dilaksanakan di luar jam sekolah, peserta didik diminta untuk mencari sumber-sumber Akhlak Terpuji seperti Koran, majalah, atau bahkan artikel dari internet yang kemudian dibahas secara bersama-sama di ruang kelas.
Intinya segala sesuatu yang memungkinkan untuk pencarian informasi terkait materi yang diajarkan bisa digunakan dalam metode Information Search.
Melalui strategi pembelajaran aktif dengan menggunakan metode information search diharapkan siswa memperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Siswa akan lebih termotivasi karena akan lebih mudah belajar disaat enjoy.
2. Berlangsung dalam lingkungan yang tenang, karena percobaan dan kegagalan diterima.
3. Adanya partisipasi dalam kelompok, melalui metode information search siswa akan dituntut aktif, tanpa seorangpun bersikap pasif.
4. Setiap orang bertanggung jawab atas pembelajarannya masing-masing.
5. Disaat pelaksanaan pembelajaran, siswa mempunyai tugas masing-masing untuk dikerjakan.
6. Fleksibel dan relevan.
7. Sesuatu menyatakan pemikirannya.
8. Masing-masing memberikan koreksi jika ada kesalahan.
Metode information search muncul sebagai jawaban atas kebutuhan siswa, setiap siswa punya kemampuan yang berbeda dalam memahami pelajaran yang diajarkan. Ada siswa yang mempunyai kemampuan memahami melalui pengalaman langsung, yang disebut gaya belajar kinestetik, ada yang memahami pelajaran dengan melihat, yang disebut gaya belajar visual dan ada juga yang menangkap pelajaran melalui ceramah ataupun suara, tipe ini disebut gaya belajar auditori. Setiap satu gaya belajar
hal ini tidaklah dominan pada setiap siswa ada yang memahami dengan dua cara atau dengan tiga cara yang telah disebutkan di atas.
Pembelajaran dengan menerapkan metode information search menekankan pada aspek kerjasama antar individu dimana keberhasilan kerjabsangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Inti pada pembelajaran dengan menggunakan metode information search ini adanya saling kerjasama antar anggota kelompok, setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab, sehingga dari perbedaan masing-masing individu dapat saling bertukar pikiran dan berinteraksi secara terbuka untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Pencarian informasi ini dilakukan secara berkelompok kecil, yang bertujuan agar permasalahan pada materi tersebut terselesaikan dengan cepat, dan apabila ada siswa yang malu bertanya kepada guru, siswa dapat bertanya dengan teman sekelompoknya, sehingga terjadi tukar pendapat antar anggota kelompok.
Dalam pelaksanaan metode information search untuk tahapan pertama melalui information search, siswa diarahkan untuk menggali dan mengumpulkan informasi dari sumber belajar yang ada. Pada tahapan kedua siswa tidak hanya mendapatkan materi berupa pengetahuan tertulis saja, tapi mereka diberikan kesempatan untuk menerapkannya melalui praktek.
Penerapan metode Information Search pada pembelajaran Akidah Akhlak diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Selain itu, siswa juga memiliki antusias yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran sehingga bisa mencapai hasil yang terbaik. Metode Information Search merupakan cara membuat kelompok-kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas-tugas dari pendidik dengan cara mencari informasi yaitu membaca dari berbagai sumber-sumber informasi yang tersedia baik itu di buku pegangan , buku di perpustakaan , maupun warnet serta bertanya atau bertukar pendapat antara siswa dengan menyatukan dukungan, keanekaragaman pendapat dan keterampilan agar minat belajar lebih meningkat.