00 Sumber: BPS, Kabupaten Lingga Dalam Angka Tahun
1.3. Aspek Pelayanan Umum
2.3.1. Urusan Pelayanan Wajib
Urusan Pelayanan wajib merupakan urusan pemerintahan yang
wajib diselengarakan oleh pemerintah daerah yang beekaitan
dengan pelayanan dasar. Secara umum, penyelengaran pelayanan
meningkatkan pelayanan dasar kepada masyarakat secara baik. 26
urusan wajib dan 8 urusan pilihan.
Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam
pembangunan, untuk itu Pemerintah Kabupaten Lingga terus
berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang ada
serta meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Pengembangan
sarana pendidikan dilakukan sesuai dengan peningkatan kualitas
dan kuantitas yang dibutuhkan oleh penduduk seoptimal mungkin
dan pemerataan penyebaran jumlah penduduk yang akan dilayani
dan perkiraan tingkat kebutuhan yang telah ditetapkan.
Pada tahun 2009persentase angka melek huruf usia 10 tahun
keatas sebesar 92%. Artinya ada 8% yang masih buta huruf.
Berdasarkan kelompok umur, usia 50 +memiliki tingkat buta
huruf terbanyak yaitu 15,82%. Data menunjukkan bahwa angka
melek huruf penduduk usia muda jauh lebih tinggi dari penduduk
usia tua.
Kabupaten Lingga memiliki persentase penduduk berusia 15
tahun keatas yang menamatkan hingga ke jenjang SLTP sampai
perguruan tinggi sebesar 36%. Tingkat pendidikan penduduk di
dominasi oleh tamatan SD/MI dan SMU/MA/SMK yaitu masing-masing
sebesar 30,13% dan 20,90%.
Di Kabupaten Lingga, angka partisipasi sekolah hanya
kelompok umur 7-12 tahun yang mendekati angka 100% sedangkan
kelompok umur lainnya masih di bawah 90%, terutama untuk
kelompok umur 19-24 tahun yang hanya 6.11%. Sedangkan jika
dilihat berdasarkan jenis kelamin perbedaan yang cukup berarti
terjadi pada kelompok umur 16-18 tahun, dimana perempuan
Angka Partisipasi Murni (APM) menunjukkan proporsi anak
sekolah pada satu kelompok umur tertentu yang bersekolah tepat
pada tingkat yang sesuai dengan kelompokumurnya. Menurut
definisi, besarnya APM akan selalu lebih kecil daripada APK.
Nilai APM yang lebih kecildaripada nilai APKnya dapat
menunjukkan komposisi umur penduduk yang sedang bersekolah
pada suatu jenjang pendidikan.Di Kabupaten Lingga capaian APM
tahun 2009 untuk SD sebesar 89.8%, berarti selisih dengan APK
sebesar 17.46% artinya bahwa diantara murid SD sebanyak
17.46%nya berumur kurang dari 7 tahun atau lebih dari 12
tahun, sedangkan untuk APM SLTP sebesar 63.23% ada selisih
10.87% terhadap APK, APM-nya SLTA sebesar 49.68% dan APM PT
sebesar 3.86%.
Gambar. G-II.7
Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009
Sumber:Laporan Pembangunan Manusia Kabupaten Lingga, 2009
Rasio murid-sekolah terbanyak adalah SMU/SMK/MA yaitu
1:191 yang artinya 1 sekolah menampung 191 murid sedangkan
rasio yang paling sedikit adalah di SD/MI yaitu 1:83 (1
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 SD / 7-12 SLTP / 13 -15 SLTA / 16-18 PT / 19-24 Laki+laki Perempuan Laki-laki + Perempuan
sekolah menampung 83 murid) sedangkan Rasio guru-murid
menunjukkan beban kerja guru dalam mengajar, untukSLTP/MTs dan
SMU/SMK/MA, masing-masing 1:11 (1 guru mengajar 11 murid)
sedangkan ratio untuk SD/MI yaitu 1:8 (1 guru mengajar 8
murid). Hal ini dapat dilihat pada Tabel. T-II.9 dan Tabel. T-
II.10 berikut ini.
Tabel. T-II.9.
Jumlah Murid, Sekolah dan Rasio Murid Sekolah menurut Jenjang Tahun 2009
Jenjang Jumlah Murid Jumlah Sekolah Rasio Murid Sekolah
SD/MI SLTP/MTs SMU/SMK/MA* 10.591 3.706 2.479 127 35 13 83: 1 106: 1 191: 1 Sumber:Laporan Pembangunan Manusia Kabupaten Lingga Tahun 2009
*) Termasuk sekolah kelas jauh
Tabel. T-II.10.
Jumlah Murid, Guru dan Rasio Murid Guru Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2009
Jenjang Jumlah Murid Jumlah Guru Rasio Murid Guru
SD/MI SLTP/MTs SMU/SMK/MA 10.591 3.706 2.479 1.255 349 220 8: 1 11: 1 11: 1 Sumber:Laporan Pembangunan Manusia Kabupaten Lingga Tahun 2009
Rata-rata lama sekolah digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang sejauh mana tingkat pendidikan yang dicapai
oleh penduduk dengan merujuk kepada rata-rata jenjang
pendidikan yang telah diselesaikan oleh penduduk berusia 15
tahun. Pada tahun 2009 rata-rata lama sekolah penduduk
Kabupaten Lingga adalah 7,22 tahun, sedangkan rata-rata
nasional pada tahun 2009 adalah mencapai 8,25. Hal ini berarti
pendidikan sampai dengan kelas I SMP atau putus sekolah
dikelas II SMP. Kondisi ini menegaskan bahwa partisipasi
pendidikan di Kabupaten Lingga perlu ditingkatkan dengan
melibatkan instansi terkait, tentunya didukung olehpartisipasi
aktif dari masyarakat.
Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan di kabupaten Lingga bertujuan
agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan
kesehatan secara merata dan murah. Pembangunan di bidang
kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat
memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan murah. Dengan
tujuan tersebut diharapkan akan meningkatkan derajat kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, pembangunan
kesehatan juga memuat mutu dan upaya kesehatan dengan
menciptakan akses pelayanan kesehatan dasar yang didukung oleh
sumberdaya yang memadai.Sarana kesehatan yang terdapat di
Kabupaten Lingga terdiri dari: Rumah Sakit 1 buah, Puskemas
sebanyak 8 buah, Puskesmas Pembantu sebanyak 36 buah,
Puskesmas Keliling sebanyak 6 buah, dan polindes 67 buah.
Untuk menunjang sarana kesehatan yang ada, diperlukan
tenaga kesehatan yang sesuai dengan kebutuhannya, Jumlah
tenaga kesehatan dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. Hal
ini untuk mengakomodir pemenuhan kebutuhan kesehatan yang
semakin meningkat, dengan diikuti meningkatnya sarana
kesehatan. Tenaga kesehatan tersebut terdiri dari dokter dan
paramedis.
Nilai Angka Harapan Hidup penduduk Kabupaten Lingga pada
tahun 2009 sekitar 70,02. Artinya, bayi yang lahir pada tahun
2009 di Kabupaten Lingga diperkirakan akan dapat hidup selama
70 tahun 07 hari dengan syarat besarnya kematian atau kondisi
Pekerjaan Umum
Semakin meningkatnya usaha pembangunan, maka akan pula
menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan
mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari
suatu daerah ke daerah lain. Panjang jalan dan jalan yang
diaspal di Kabupaten Lingga terjadi peningkatan, pada tahun
2009 panjang jalan yaitu 504,65 km, dimana tahun sebelumnya
hanya 488,6 km. Sedangkanjalan yang diaspal sebesar 46,70%
pada tahun 2009 dari total panjang jalan yang ada, dan tahun
sebelumnya sebesar 46,56%.
Tabel. T-II.11.
Panjang dan Status Jalan Tahun 2007- 2009
Tahun/Kondisi jalan Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten Total Panjang Jalan 2009 54,4 85,5 364,75 504,65 2008 52,4 85,5 350,9 488,8 2007 124,3 48,5 492,35 665,25
Sumber : BPS, Kabupaten Lingga Dalam Angka Tahun 2008 dan 2009
Perhubungan
Angkutan laut merupakan sarana perhubungan yang sangat
vital dan strategis bagi masyarakat Kabupaten Lingga sebagai
daerah kepulauan. Oleh karena itu, maka pembangunan di bidang
pelayaran terus ditingkatkan dan diperluas termasuk
penyempurnaan manaje-men dan dukungan fasilitas pelabuhan. Di
Pelabuhan Dabo Singkep, angkutan barang luar negeri yang
dimuat pada tahun 2010 mencapai 853.935 ton. Berbeda dengan
angkutan barang antar pulau, maka pada tahun 2010 barang yang
dibongkar pada angkutan antar pulau tercatat sebesar 105.078
Tabel. T-II.12.
Nama Pelabuhan Laut Menurut Kelas dan Peranannya
Pelabuhan Laut Kelas Peranannya
Dabo Singkep Kanpel Kelas IV Umum
Sungai Buluh Satuan Kerja Umum
Jagoh Satuan Kerja Umum
Penuba Satuan Kerja Umum
Daik Lingga Satuan Kerja Umum
Kuala Raya Satuan Kerja Umum
Pulau Mas Pos Kerja Umum
Senayang Kanpel Kelas V Umum
Pancur Satuan Kerja Umum
Sumber:BPS, Kabupaten Lingga Dalam Angka Tahun 2009
Data menunjukkan, bahwa selama tahun 2010 terjadi
peningkatan jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Dabo dan
Senanyang. Sementara di Pelabuhan Dabo cenderung lebih
fluktuatif walaupun pada bulan Desember menunjukkan kenaikan.
Gambar. G-II.8
Jumlah Kunjungan Kapal Menurut Bulan
Di Pelabuhan Dabo, Daik Dan Senayang Tahun 2010 (ORANG)
0 50 100 150 200 250 Dabo Daik Senayang
Sumber: Data dalam angka Kab. Lingga, 2011
Selain angkutan laut, terdapat juga angkutan udara. Lalu
lintas pesawat dan penumpang dari dan ke Kabupaten Lingga
melalui Bandara Dabo Singkep tahun 2010 terlihat cukup
berfluktuasi. Jika dilihat selama tahun 2010 lonjakan
penumpang yang datang dan berangkat dari Bandara Dabo Singkep
terjadi pada bulan Januari. Untuk bongkar muat bagasi, barang,
dan pos paket perkembangannya juga bervariasi.
Gambar. G-II.9
Jumlah Arus Penumpang Domestik YangBerangkat dan Datang Menurut Bulan di Bandara Dabo Singkep, 2010 (Orang)
Sumber: Data dalam angka Kab. Lingga, 2011
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dalam mengembangkan usahanya koperasi menghadapi kendala
utama yang bersifat internal yaitu kelemahan dalam permodalan.
Sebagaimana diketahui modal secara otonomi adalah sebagai
“darah” yang akan mendorong sumber daya ekonomi lainnya dalam
kegiatan usaha. Oleh karena itu pengembangan permodalan bagi
koperasi harus diprioritaskan, baik yang bersumber dari dalam
maupun dari luar koperasi.
0 100 200 300 400 500 600 700 Datang Berangkat
Jumlah koperasi tahun 2010 sebanyak 67 unit, dengan
rincian 11 KUD dan 56 Non KUD, sedangkan jumlah anggota
koperasi sebanyak 1.243 orang untuk KUD dan 3.705 orang untuk
Non KUD.
Gambar. G-II.10
Jumlah Koperasi Menurut Jenis Tahun 2010
Sumber: Data dalam angka Kab. Lingga, 2011
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga dibentuk berdasarkan UU
No. 31 tahun 2003 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten Lingga
di Provinsi Kepulauan Riau.Secara Administrasi,maka Kabupaten
Lingga terdiri dari 5 kecamatan dengan rincian sebanyak 57
desa/kelurahan dan 6 diantaranya adalah berstatus kelurahan.
Dan kecamatan yang termasuk wilayah Kabupaten Lingga adalah
Singkep Barat, Singkep, Lingga, Lingga Utara, dan
Senayang.Dengan dijadikannnya Kabupaten Lingga sebagai daerah
otonom, maka kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga
KUD 16% Koperasi Perikanan 3% Koperasi Serba Usaha 39% Koperasi Lainnya 42%
adalah mencakup seluruh bidang pemerintahan kecuali kewenangan
dalam bidang Politik Luar Negeri, Pertahanan Keamanan,
Yuridis, Moneter dan Fiskal Nasional, Agama, serta kewenangan
di bidang lain seperti kebijakan perencanaan nasional dan
pengendalian pembangunan nasional secara makro, dana
perimbangan keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga
perekonomian negara, pembinaan dibidang Sumber Daya Manusia
(SDM), pendayagunaan SDM dan Sumber Daya Alam (SDA) serta
teknologi tinggi yang strategis, konservasi dan standarisasi
nasional.
Tugas atau urusan wajib yang menjadi kewenangan dari
pemerintah daerah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Lingga adalah sebanyak 16 buah yaitu:
1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan.
2. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan.
3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
4. Penyediaan sarana dan prasarana umum.
5. Penanganan bidang Kesehatan.
6. Penyelengaraan Pendidikan.
7. Penanggulangan masalah so-sial.
8. Pelayanan bidang ketenagakerjaan.
9. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah.
10. Pengendalian lingkungan hidup.
11. Pelayanan pertanahan.
12. Pelayanan kependudukan & catatan sipil.
13. Pelayanan administrasi umum pemerintahan.
14. Pelayanan administrasi penanaman modal.
15. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya.
16. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh Perundang –
Disamping itu juga terdapat pilihan yang merupakan urusan
pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat,meliputi:
1. Pertanian. 2. Perkebunan. 3. Kehutanan. 4. Perikanan. 5. Pariwisata. 6. Pertambangan.
Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga mempunyai tugas untuk
melaksanakan penyelenggaraan di bidang pemerintahan dan
pembangunan serta memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
Kabupaten Lingga.