• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Urusan Pendidikan

Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yang secara umum dapat dikatakan bahwa pada tahun 2014, capaian kinerja pada urusan ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Semarang memiliki komitmen yang tinggi dan menempatkan urusan pendidikan sebagai prioritas dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan Daerah.

Secara rinci capaian pada masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut :

NO

IKK INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK)

CAPAIAN

1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 58,95%

2 Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf 99,96%

3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 91,90% 4 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 82,97% 5 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA?SMK/MA/Paket C 83,67%

6 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,03% 7 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,09 %

8 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA 0,38% 9 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99,98%

10 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 98,42 % 11 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 99,87 %

12 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 104,27% 13 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 118,51% 14 Guru yang memiliki Kualifikasi S-1/D-IV 81,07%

2. Urusan Kesehatan

Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Kesehatan diukur dari 8 (delapan) Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan tingkat capaian yang meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Secara rinci capaian pada masing-masing Indikator Kinerja Kunci tersebut adalah sebagai berikut :

NO

IKK INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK) CAPAIAN

15 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 100% 16 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki

Kompetensi Kebidanan

97,87%

17 Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100 % 18 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan 100 % 19 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC dan TBA 104,2 % 20 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD 100 % 21 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 73,27 %

22 Cakupan Kunjungan Bayi 98,89 %

3. Urusan Lingkungan Hidup

Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup diukur dari 4 (empat) Indikator Kinerja Kunci (IKK).

Secara rinci, capaian pada masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut :

a) Penanganan Sampah, dari volume sampah yang ditangani sebesar 4179 m3 dari jumlah produksi sampah yang dihasilkan sebesar 4917 m3 atau sebesar 85 %(IKK II.3 no 23).

b) Cakupan Pengawasan terhadap Pelaksanaan AMDAL, dari 135 perusahaan yang wajib AMDAL, sudah semuanya (100 %) dilakukan pengawasan dalam pengelolaan lingkungan(IKK II.3 no 24).

Adapun jumlah pasar yang ada di Kota Semarang sebanyak 50 pasar dan kriteria pasar yang tergolong baik sejumlah 46 pasar dengan capaian kinerja sebesar 92%.

c) Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan Penduduk, yang dilihat dari daya tampung TPS dibandingkan dengan jumlah penduduk (produksi sampah). Pada indikator ini capaian kinerja sebesar 1,386per 1000 penduduk (IKK II.3 no 25).

d) Penegakan Hukum Lingkungan merupakan suatu hal yang wajib dilakukan, hal ini dapat dilihat dari kasus lingkungan yang dapat diselesaikan. Dalam tahun 2014 terdapat 34 kasus lingkungan, dan semuanya (100%) dapat terselesaikan dengan baik(IKK II.3 no 26).

4. Urusan Pekerjaan Umum

Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum diukur dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Kunci (IKK). Pada tahun 2014, capaian kinerja pada masing-masing indikator dapat dicermati sebagai berikut :

a) Panjang Jalan Kota dalam Kondisi Baik, dari keseluruhan jalan kota sepanjang 2.690 km, 1.482.416km diantaranya atau sebesar 55,10 % berada dalam kondisi baik dan sedangserta terawat(IKK II.3 no 27).

b) Luasan irigasi dalam kondisi baik tercatat sebesar 1.709 dari total keseluruhan panjang irigasi sepanjang 2.339 dengan capaian 73,06%

(IKK II.3 no. 28)

c) Rumah Tangga bersanitasi, dari keseluruhan rumah tangga yang tercatat sebanyak 436.237, yang sudah memenuhi standar sanitasi mencapai 371.448atau sebesar 85,15 %(IKK II.3 no 29).

d) Kawasan Kumuh, harus diakui bahwa di Kota Semarang masih terdapat kawasan yang masuk dalam kategori kumuh, hal ini terjadi karena berbagai macam faktor yang kadang masih sulit untuk dikendalikan. Namun upaya mengeliminir kawasan ini selalu dilakukan, diantaranya melalui penataan kawasan. Dari 37.370,Ha luas wilayah Kota Semarang, masih terdapat kurang lebih 459,65 Ha wilayah yang masuk dalam kategori kumuh, atau sebesar 1,23 %(IKK II.3 no 30).

5. Urusan Tata Ruang

Capaian Kinerja Urusan Tata Ruang pada Tahun 2014 sebagaimana Indikator Kinerja Kunci yang ditetapkan yaitu prosentase perbandingan antara luas ruang terbuka hijau dengan luas wilayah ber-HPL/HGB adalah 52,290% dengan perhitungan 19.541 Ha dibagi luas wilayah sebesar 37.370 Ha(IKK II.3 no 31).

6. Urusan Perencanaan Pembangunan

Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan pada Tahun 2014 secara garis besar dapat dikatakan “baik” hal ini dapat dilihat dari beberapa capaian Indikator Kinerja Kunci sebagai berikut :

a) Tersedianya / adanya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010(IKK II.3 no 32).

b) Tersedianya / adanya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Kota Semarang tahun 2010-2015(IKK II.3 no 33).

c) Tersedianya / adanya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang tahun 2013(IKK II.3 no 34).

d) Terjabarkannya Program RPJMD ke dalam RKPD dimana perbandingan antara program RKPD dengan program yang harus dilaksanakan pada Tahun 2014 sesuai RPJMD adalah mencapai100 %(IKK II.3 no 35). Hal ini dikarenakan Kota Semarang telah memiliki Sistem Informasi Perencanaan Daerah (SIMPERDA) yang dikelola oleh Bappeda.

7. Urusan Perumahan

Capaian kinerja Urusan Perumahan pada Tahun 2011 sebagaimana Indikator Kinerja Kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

a) Rumah tangga pengguna air bersih mencapai 91,999 % dengan perhitungan rumah tangga pengguna air bersih yaitu 400.369 dibandingkan dengan jumlah seluruh rumah tangga yaitu 435.184 (IKK II.3 no 36)

b) Lingkungan permukiman kumuh mencapai 1,1 % dengan perhitungan adanya 415.83 luas lingkungan permukiman kumuh dibanding luas wilayah kota yaitu 37.370,39(IKK II.3 no 37)

c) Rumah layak huni mencapai 90,48 % dengan perhitungan banyaknya jumlah rumah layak huni sebanyak 324.407dibanding jumlah seluruh rumah di wilayah Kota Semarang yaitu 358.523(IKK II.3 no 38)

8. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga

Capaian kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga pada Tahun 2014 dengan Indikator Kinerja Kunci Keberadaan Gelanggang / balai remaja dan lapangan olahraga adalah sebagai berikut :

a) Gelanggang atau balai remaja yang dimiliki Kota Semarang (selain milik swasta) mencapai 0,21% dengan perhitungan 368 gelanggang dibandingkan dengan jumlah penduduk sebesar 1.741.824 dikalikan 1000 (IKK II.3 no 39).

b) Lapangan olahraga mencapai 0,78% dengan perhitungan adanya 1365 lapangan olahraga dibandingkan jumlah penduduk yaitu 1.741.824dikalikan 1000(IKK II.3 no 40).

Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal pada Tahun 2014 sebagaimana Indikator Kinerja Kunci yang ditetapkan yaitu prosentase besarnya

kenaikannilai realisasi PMDN mencapai 46,17 dengan rumusan yaitu perbandingan antara selisih realisasi tahun 2011 dengan tahun 2010 dibanding realisasi PMDN tahun 2011. Adapun besaran perhitungan tersebut adalah :

(7.924.515.849.925 - 5.372.164.681.841) / 5.372.164.681.841x 100 % = 47,517%(IKK II.3 no 41).

10. Urusan Koperasi Dan UKM

Capaian kinerja Urusan Koperasi dan UKM pada Tahun 2014 sebagaimana Indikator Kinerja Kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

a) Koperasi aktif mencapai 78,74 % dengan perhitungan 9.563 Koperasi aktif dibandingkan dengan jumlah seluruh koperasi yaitu 11.585(IKK II.3 no 42).

b) Usaha Mikro dan Kecil mencapai 81,76 % dengan perhitungan 9.307 usaha mikro dan kecil dibandingkan dengan jumlah seluruh UKM yaitu 11.383(IKK II.3 no 43).

11. Urusan Kependudukan Dan Catatan Sipil

Capaian kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil pada Tahun 2014 sebagaimana Indikator Kinerja Kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

a) Kepemilikan KTP mencapai 96 % dengan perhitungan 1.213.961 penduduk yang memliki KTP dibandingkan dengan jumlah penduduk wajib KTP (>17 tahun dan /atau pernah/sudah menikah) yaitu 1.264.524(IKK II.3 no 44).

b) Kepemilikan akta kelahiran mencapai 684per 1000 orang dengan perhitungan1.204.662 penduduk memiliki akte kelahiran dibandingkan dengan jumlah penduduk yaitu 1.761.414 dikalikan 1000(IKK II.3 no 45). c) Telah diterapkannya KTP Nasional berbasis NIK dengan indikator telah

dilaksanakannya Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)(IKK II.3 no 46).

a) Tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 65,84 % dengan perhitungan 874.532 penduduk angkatan kerja dibandingkan dengan jumlah penduduk usia kerja (15 - 64 tahun) yaitu 1.320.794(IKK II.3 no 47). Adapun prosentase pekerja buruh yang telah tercover dalam JAMSOSTEK sebesar 94,55 % dengan jumlah buruh yang peserta JAMSOSTEK aktif sebanyak 294.978 pekerja dibandingkan dengan jumlah buruh secara keseluruhan sebanyak 311.994.

b) Pencari kerja yang ditempatkan mencapai 74 % dengan perhitungan 13.277 pencari kerja yang ditempatkan dibandingkan dengan jumlah pencari kerja yang mendaftar yaitu 17.941(IKK II.3 no 48).

13. Urusan Ketahanan Pangan

Capaian Kinerja urusan Ketahanan Pangan pada Tahun 2014 secara garis besar dapat dikatakan “baik” hal ini dapat dilihat dari:

a) adanya regulasi ketahanan pangan sebagai Indikator Kinerja Kunci, yaitu dengan ditetapkannya :

- Peraturan Walikota Semarang No. 4 Tahun 2009 Tentang Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan Kota Semarang 25 maret 2009.

- Keputusan Walikota No. 526/6 tanggal 4 Januari 2010 tentang Pembentukan Tim Sistim Kewaspadaan Pangan dan gizi Kota Semarang.

- Surat Walikota Semarang No.501/908 tanggal 30 Maret 2009 perihal Penumbuhan Cadangan Pangan Pemerintah Kelurahan.

- Surat Edaran Walikota Semarang no. 521/1550 tanggal 30 April 2009 tentang Penggunaan Pangan Lokal dalam Pertemuan / Rapat, Pelatian. - Surat Keputusan Walikota Semarang No. 501/352 tentang pembentukan

Tim Jejaring Keamanan Pangan Kota Semarang.

- Peraturan Walikota Semarang No. 26A Tahun 2011 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal di Kota semarang.(IKK II.3 no 49).

b) Adapun capaian kinerja untuk ketersediaan pangan utama sebesar 227.075,42per 1000 penduduk didasarkan pada rata-rata jumlah ketersediaan pangan utama per tahun(kg) sebesar 399.973,820 Kgdibanding jumlah penduduk 1.761.414dikalikan 1000 penduduk(IKK II.3 no 50).

14. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Capaian Kinerja penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak diukur dari beberapa Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan tingkat capaian kinerja masing-masing sebagai berikut :

a) Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah, yang dilihat dari jumlah Pekerja perempuan yang bekerja di lembaga Pemerintah. Dari 135.419 pekerja perempuan yang tercatat pada tahun 2014, 8.250 orang atau sebesar 6,092 % diantaranya bekerja di lembaga Pemerintah(IKK II.3 no 51).

b) Angka Melek Huruf Perempuan usia > 15 tahun ke atas, yang dilihat dari jumlah anak perempuan usia diatas 15 tahun yang melek huruf. Pada tahun 2014 tercatat 612.013 orang. Dari jumlah tersebut 612.810 orang diantaranya melek huruf atau sebesar 99,87%(IKK II.3 no 52).

c) Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan, yang dilihat dari angkatan kerja perempuan yang bekerja. Dalam tahun 2014 tercatat sebanyak 269.403 orang angkatan kerja, dan dari jumlah tersebut 242.020 orang diantaranya atau sebesar 89,84 % bekerja di berbagai sektor lapangan kerja(IKK II.3 no 53).

15. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Keluarga Berencana (KB) dan Keluarga Sejahtera (KS) ini diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu Prevalensi peserta KB aktif dan Keluarga pra sejahtera dan sejahtera I. Tingkat capaian dari masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut :

a) Prevalensi Peserta KB Aktif, dilihat dari jumlah peserta KB aktif, dimana dalam tahun 2012 tercatat sebanyak 201.462 peserta KB aktif atau sebesar 76,46 % jika dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur yang tercatat sebanyak 261.320(IKK II.3 no 54).

b) Rasio Petugas Lapangan KB/Penyuluh (PLKB/PKB) disetiap desa dan Kelurahan sebesar 40,66% dengan perincian jumlah Kelurahan sebanyak 177 Kelurahan dengan jumlah petugas sebanyak 72 orang. c) Keluarga pra sejahtera dan sejahtera I, dari indikator ini tercatat pada

16. Urusan Perhubungan

Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Perhubungan diukur dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) jumlah angkutan darat. Indikator ini dilihat dari kapasitas angkutan darat dibandingkan dengan jumlah penumpang yang ada. Pada tahun 2014 tercatat sebanyak 28.896 penumpang, sementara jumlah armada angkutan darat sebanyak 3.219, sehingga dengan demikian capaian ini sebesar 11,14 %. Hal ini menunjukkan bahwa di Kota Semarang masih sangat memerlukan investasi di bidang perhubungan darat(IKK II.3 no 56).

17. Urusan Komunikasi dan Informasi

Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Komunikasi dan Informasi diukur dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) keberadaan website milik Pemerintah Daerah dan penyelenggaraan expo / pameran.

Secara umum kinerja pada urusan ini dapat dikatakan baik, mengingat website milik Pemerintah Daerah sudah tersedia, yaitu www.semarangkota.go.id(IKK II.3 no 57).

sementara pameran atau expo yang dilakukan cukup banyak menyangkut berbagai SKPD, baik dalam skala lokal, regional maupun Nasional, dan bahkan internasional yaitu sebanyak 45 kali(IKK II.3 no 58).

18. Urusan Pertanahan

Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pertanahan diukur dari beberapa Indikator Kinerja Kunci (IKK), diantaranya luas lahan bersertifikat, penyelesaian kasus tanah negara, dan penyelesaian ijin lokasi.

Secara umum, capaian kinerja pada masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut :

a) Luas lahan bersertifikat, dalam tahun 2014 tercatat sebanyak 590.472 bidang tanah yang dapat diselesaikan administrasi sertifikatnya atau sebesar 77,64 % dari lahan yang seharusnya dapat disertikatkan sebesar 760.539 bidang tanah(IKK II.3 no 59).

b) Penyelesaian kasus tanah negara, dalam tahun 2014 tercatat sebanyak 25 kasus dan yang dapat diselesaikan 25 kasus, artinya tingkat capaiannya 100 %(IKK II.3 no 60).

c) Penyelesaian ijin lokasi, dalam tahun 2014 terdapat 41 permohonan untuk ijin lokasi, dan 33 yang dapat diterbitkan sesuai ketentuan yang berlaku, atau tingkat capaian sebesar 100%(IKK II.3 no 61).

19. Urusan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat

Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci, yaitu Kegiatan pembinaan politik daerah dan kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP, dengan tingkat capaian masing-masing sebagai berikut : a) Pembinaan politik daerah, selama tahun 2014 telah dilakukan pembinaan

politik masyarakat sebanyak 9 kali(IKK II.3 no 62).

b) Pembinaan LSM, Ormas dan OKP, selama tahun 2014 telah dilakukan kegiatan pembinaan sebanyak 6kegiatan(IKK II.3 no 63).

20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Otonomi Daerah diukur dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah dan Indeks Kepuasan Masyarakat. Secara umum capaian kinerja pada urusan ini terpenuhi dengan baik, terutama dilihat dari :

a) Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan Daerah, yang pada tahun 2014 mencapai 60aplikasi(IKK II.3 no 64).

b) Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat, yang diwujudkan dalam bentuk survey IKM, yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang bekerjasama dengan LSM Krisis(IKK II.3 no 65).

21. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa diukur dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) PKK dan Pos Yandu aktif. a) Dalam tahun 2014 tercatat PKK aktif sebanyak 177 unit PKK dan

semuanya termasuk dalam kategori aktif 100 %(IKK II.3 no 66).

b) Sedangkan jumlah Posyandu aktif adalah 1.537 dari 1.537 Posyandu yang tersebar di seluruh lapisan masyarakat atau sebesar 100 %(IKK II.3 no 67).

22. Urusan Sosial

Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Sosial diukur dari beberapa Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan tingkat capaian masing-masing indikator sebagai berikut :

dan sebagainya sebanyak 125 buah(IKK II.3 no 68). Walaupun belum maksimal, namun jumlah ini sudah cukup memadai untuk memberikan fasilitas bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.

b) Prosentase penyandang cacat baik fisik dan mental, serta lanjut usia yang tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial sebesar 100%, dengan perincian Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial dalam satu tahun sejumlah 8.738 orang berbanding Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia yang seharusnya menerima jaminan sosial dalam satu tahun sejumlah 8.738 orang

c) Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), dalam tahun 2014 tercatat sebanyak 67.986 penyandang masalah kesejahteraan sosial, diantaranya 3.411 atau sebesar 5,02 % dapat tertangani dengan baik(IKK II.3 no 69).

d) PMKS yang mendapat bantuan sosial, dari sejumlah 3.542 penyandang masalah kesejahteraan sosial 3.542 atau sebesar 100 % dapat diberikan bantuan untuk keperluannya(IKK II.3 no 70).

23. Urusan Kebudayaan

Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Budaya diukur dari beberapa Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan tingkat capaian masing-masing indikator sebagai berikut :

a) Penyelenggaraan Festifal Seni dan Budaya, dalam tahun 2014telah dapat diselenggarakan festival seni dan budaya sebanyak 90 kali(IKK II.3 no 71).

b) Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya, pada tahun 2014terdapat134 sarana dan prasarana penunjang penyelenggaraan seni dan budaya di Kota Semarang(IKK II.3 no 72).

c) Benda, situs dan kawasan Cagar budaya yang dilestarikan, pada dan tahun 2014 terdapat 171 benda cagar budaya yang dilestarikan dari 315 yang ada, atau sebanyak 54,29 % (IKK II.3 no 73)

24. Urusan Statistik

Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Statistik diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu penerbitan buku Kota Dalam Angka dan Buku PDRB Kota. Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2014 telah dapat

menyusun buku “Semarang dalam Angka” dan buku “PDRB Kota Semarang”(IKK II.3 no 74 dan 75).

25. Urusan Kearsipan

Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Kearsipan diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu Penerapan Pengelolaan Arsip secara Baku, dan Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan.

a) Dari seluruh SPKD Kota Semarang pada tahun 2014 yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara baku adalah sebanyak 62 SKPD atau sebesar 100 %(IKK II.3 no 76).

b) Kegiatan peningkatan SDM dalam pengelolaan kearsipan tahun 2014 sebesar 44 kegiatan dan dilaksanakan oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan (IKK II.3 no 77).

26. Urusan Perpustakaan

Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Perpustakaan diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan capaian indikator masing-masing sebagai berikut :

a) Koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan Daerah sampai dengan tahun 2014 berjumlah 34.918 buah dari jumlah koleksi buku yang tersedia mencapai sebanyak 91.641 buah atau mencapai 38,10 %.(IKK II.3 no 78).

b) Pengunjung perpustakaan,pada tahun 2014 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Semarang mampu menarik minat pengunjung sebanyak 1.756.224orang lebih banyak dari target yang harus dilayani yaitu sebesar 1.762.984orang, atau mencapai 99,0%.(IKK II.3 no 79).

Dokumen terkait