Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri RI Nomor 120/313/OTDA Tanggal 24 Januari 2011, Program nasional yang dilaksanakan oleh kabupaten/kota adalah (1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat terpencil (KAT) dan Penyandang masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya, (2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, (3) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma (4) Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo (5) Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks. Narapidana,PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) (6) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, ,yang disampaikan pencapaiannya pada tahun anggaran 2016 sebagai berikut :
Tabel 4.36
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Dinas Sosial Kota Dumai Tahun 2016 Indikator kinerja sasaran Target Capaian
kondisi akhir 2016
Realisasi tahun 2016
Capaian (dalam %)
Jumlah sarana sosial 20 21 100%
PMKS yang memperoleh bantuan sosial 11.720 13.407 100%
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan
sosial 60 76 100%
Sumber : Dinas Sosial Kota Dumai
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan yang termasuk di dalam indikator kinerja sasaran dapat disampaikan sebagai berikut :
a) Jumlah sarana sosial
Dari jumlah target sebanyak 11 unit lembaga kesejahteraan sosial pada tahun 2016 dapat terealisasi sebanyak 11 unit lembaga kesejahteraan sosial atau 100%. Maksud dari indikator ini, adanya 11 lembaga kesejahteraan sosial di Kota Dumai yang menjadi sarana sosial dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan sosial berupa 11 (sebelas) panti asuhan anak yang merupakan milik swasta. Selain 11 lembaga kesejahteraan sosial tersebut Dinas Sosial Kota Dumai turut mendukung/memfasilitasi 10 lembaga lainnya diantaranya:
- Solidaritas masyarakat peduli sosial (SMPS) - Himpunan wanita disabilitas Indonesia (HWDI) - Forum komunikasi anak dengan kecacatan (FKADK) - LSM Matahati
- LSM Bahtera
- Rumah Sosial Fakir Miskin (RSFM) - SLB Asyifa Maimanah
- Rumah Sosial Keagamaan (RSK) - Wanita Dumai berkarya (Waduya) - Perempuan Dumai Berbakti (Pedati).
b) PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang memperoleh bantuan sosial
Uraian dari indikator ini, dimana Pemerintah melaksanakan program raskin/rastra para penyandang masalah kesejahteraan sosial mendapatkan bantuan berupa beras 15(lima belas) kg /bulan per RTM yang diperuntukan kepada 9.423 RTM Kota Dumai yang tersebar di 7 (tujuh) Kecamatan dan 33 (tigapuluh tiga) Kelurahan. Disamping itu bagi keluarga miskin pemerintah Pusat juga menjalankan program keluarga harapan (PKH) dengan dimulai tahun 2013 sampai 2016 dengan jumlah penerima bantuan keluarga penerima manfaat sebanyak 3.360 KPM dengan nilai sebesar Rp. 3.403.050.239 ,- yang digelontorkan setiap triwulan. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga sangat miskin telah meningkat kesejahteraannya. Kota Dumai juga memiliki kelompok usaha bersama yang mendapat bantuan dana sebesar Rp. 1.000.000.000,- untuk 50 KUBE. Program ini merupakan program Kementrian Sosial yang diperuntukan bagi keluarga miskin yang mau berusaha guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Untuk meningkatkan kesejahteraan sosial Kementrian Sosial RI melalui Dinas Sosial Kota Dumai juga melaksanakan program rehabilitasi rumah tidak layak huni, dimana masyarakat miskin Kota Dumai mendapat program tersebut sebanyak 50 rumah/RTLH masing-masing Rp. 15.000.000,- atau setara dengan nilai Rp. 750.000.000,- Asuransi lanjut usia yang diperuntukkan bagi lansia miskin Kota Dumai mendapatkan bantuan langsung dari Kementrian Sosial RI sebanyak 48 orang dengan alokasi dana sebesar Rp. 115.200.000,-
c) Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Uraian dari indikator ini, pembinaan terhadap penayandang masalah sosial ini secara komprehensif mengingat keterbatasan tenaga dan fasilitas untuk melakukan pendidikan dan pelatihan tersebut. Dengan dikirimnya anak putus sekolah ke Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)
Pekanbaru dan Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Tengkuyuk Pekanbaru sebanyak 15 orang di tahun 2016. Pada tahun 2016 ini juga adanya pengiriman pasien gangguan jiwa yang dikirim Rumah Sakit Jiwa Propinsi Riau sebanyak 45 kasus. Penanganan dan pendampingan melalui Rumah Penampungan Trauma Center (RPTC ) sebayak 11 kasus yang ditangani langsung Pekerja Sosial, sedangkan untuk kasus anak berhadapan dengan hukum pada tahun ini sebanyak 26 kasus/orang anak yang penanganannya langsung pendampingannya dilakukan oleh pekerja sosial mulai dari tingkat kelurahan, polres dan kejaksaaan.
Anggaran Belanja Dinas Sosial Kota Dumai pada Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 9.336.167.740,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp. 3.019.398.740,- sedangkan Belanja Langsung sebesar Rp. 6.316.769.000,-. Untuk realisasi belanja tidak langsung menjadi Rp. 2.915.654.685,- atau terserap 97,00% dan belanja langsung terserap Rp. 6.177.845.424,- atau 97,80%.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran 2016 disampaikan sebagai berikut :
1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteran Sosial.
Pada tahun 2016, Jumlah anggaran untuk program ini sebesar Rp. 324.164.900,- dengan realisasi penyerapan anggaran Rp. 311.273.140,- atau 96,02% yang dialokasikan melalui kegiatan dibawah ini :
a) Kegiatan Fasilitasi pendampingan terhadap kader program keluarga harapan dengan jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 96.682.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 94.932.000,- atau 98,19% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terlaksananya pendataan Program Keluarga Harapan.
b) Kegiatan Pendataan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dengan anggaran yang tersedia sebesar Rp. 227.482.900,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 216.341.140,- atau setara dengan 95,10%. Adapun indikator kinerja keluaran adalah tersedianya data PMKS dan PSKS dalam perencaanaan pembangunan kesejahteraan sosial yang akurat. Tersedianya data PMKS merupakan langkah awal dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Pada tahun 2016, jumlah anggaran untuk program ini sebesar Rp. 3.740.948.786,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 3.718.177.885,- atau 99,39% yang dialokasikan melalui kegiatan-kegiatan dibawah ini :
a) Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal
jumlah anggaran Rp. 33.740.000,- dengan realisasi Rp. 33.465.000,- atau 99,18%. Adapun jumlah yang mengikuti praktek belajar kerja bagi anak cacat, anak terlantar dan jalanan adalah sebagai berikut :
1) Pelatihan di PSBR (Panti Sosial Bina Remaja) Pekanbaru 9 orang
2) Pelatihan PSMP (Panti Sosial Marsudi Putra) Tengku Yuk Pekanbaru 6 orang
b) Kegiatan Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa
Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 106.705.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 97.699.000,- atau 91,56% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terlaksananya bantuan kepada korban bencana. Yang mengalami korban bencana selama tahun ini sebanyak 71 KK dengan rincian jumlah korban bencana kebakaran rumah di Kota Dumai yang ditangani sebanyak 68 KK dengan 16 kali kebakaran di Kota Dumai selama tahun 2016, sedangkan 3 KK adalah korban angin puting beliung yang terjadi 1 kali dalam setahun.
c) Kegiatan Penanggulangan masalah-masalah sosial kemasyarakatan dengan jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 186.419.000,- dan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 185.963.000,- atau 99,76% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah berkurangnya masyararkat gangguan jiwa di Kota Dumai, dmana selama tahun ini mengirimkan 38 kasus ke Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru.
d) Fasilitasi beras bagi keluarga kurang mampu dengan jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 3.287.975.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 3.286.225.000,- Atau 99,95% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah jumlah raskin yang tersalurkan kepada masyarakat miskin. Penerima raskin Kota Dumai tahun ini sebanyak 9.423 KK dengan beras yang diterima seberat 15 kg/bulan.
e) Kegiatan Pendampingan terhadap kelompok usaha bersama (KUBE) dengan jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 51.400.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 51.225.885,- Atau 99,66% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terlaksananya usaha bagi keluarga miskin. Tujuan utama kegiatan ini adalah pendampingan terhadap kelompok penerima usaha bersama yang langsung menerima bantuan sebesar Rp. 20.000.000,-/kelompok dari Kementroan Sosial RI. Kegiatan Fasilitasi penanganan perlindungan sosial pekerja migran dengan jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 74.709.786,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 63.600.000,- Atau 85,13% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terlaksananya kegiatan penanganan TKI bermasalah dan orang terlantar. 3. Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
Pada tahun 2016, jumlah anggaran untuk program ini sebesar Rp. 183.408.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 175.345.146,- atau 95,60% yang dialokasikan melalui kegiatan dibawah ini :
a) Kegiatan Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/jomo
Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 129.012.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 124.141.999,- Atau 96,23% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terlaksananya pelatihan khusus bagi penghuni panti asuhan/jompo yang tujuan utama kegaiatan jamboree panti seKota Dumai.
b) Fasilitasi peralatan pendidikan anak panti
Jumlah alokasi dana sebesar Rp. 54.396.000,- dan realisasi penyerapan anggaran Rp. 51.203.147,- atau setara 94,13% dari anggaran. Adapun indikator kinerja dari kegiatan ini adalah terbantunya pemenuhan kebutuhan dasar anak asuh panti asuhan, berupa alat tulis untuk anak-anak panti asuhan.
4. Program Pembinaan eks penyandang penyakit Sosial (eks. narapidana, PSK, narkoba dan penyakit Sosial)
Pada tahun 2016, jumlah anggaran untuk program ini sebesar Rp. 154.832.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 154.626.700,- atau 99,87% yang dialokasikan melalui kegiatan dibawah ini :
a) Kegiatan pendidikan dan pelatihan berusaha bagi eks penyandang penyakit social.
Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 18.190.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 18.190.000,- atau 100% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terkirimnya pecandu narkoba ke panti rehabilitasi dengan tujuan utama kegiatan ini adalah terbebasnya dan mandirinya korban pecandu narkoba.
b) Pemantauan kemajuan perubahan sikap mental eks penyandang penyakit sosial dengan Jumlah anggaran Rp. 136.642.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 136.436.700,- atau 99,85% dari anggaran. Adapaun indikator kinerja keluaran adalah gelandangan, pengemis yang dipulangkan ke tempat asalnya.
5. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Pada tahun 2016, jumlah anggaran untuk program ini sebesar Rp. 239.950.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 235.026.886,- atau 97,95% yang dialokasikan melalui kegiatan-kegiatan dibawah ini :
a) Kegiatan Peningkatan Jejaring Kerjasama Pelaku-pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 75.709.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 72.838.999,- Atau 96,21% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terciptanya kepedulian dan rasa empati masyarakat kepada kaum lansia dan kaum kurang beruntung dan tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatnya peran masyarakat serta kepedulian menangani masalah.
b) Kegiatan Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat
Jumlah anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 164.241.000,- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 162.187.887,- atau 98,75% dari anggaran. Adapun indikator kinerja keluaran adalah terciptanya peningkatan kinerja TKSK, PSM dan Karang Taruna Kota Dumai. Adapun penghargaan yang diperoleh dapat dilihat dengan penghargaan yang diperoleh Dinas Sosial Kota Dumai sebagai berikut :
1. PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2010 Peringkat 3 an. ARNITA.
2. PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2011 Peringkat 7 an. YUSI YANTI.
3. PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2012 Peringkat 3 an. MURTIANINGSIH.
4. ORSOS (Organisasi Sosial) berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2012 a.n Yayasan Hidayatullah
5. Peringkat 1 Karang Taruna berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2012 Kel. Teluk Makmur. 6. PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2014 Peringkat 1 an.
NASRI BUTAR-BUTAR.
7. ORSOS (Organisasi Sosial) berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2010 Peringkat 1an. Yayasan Halimahtussa’diah Muhammadiyah.
8. Peringkat 1 Karang Taruna berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2010 Kel. Sukajadi. 9. TKSK berprestasi Tk. Propinsi Riau tahun 2014 Peringkat 4 an. ARNITA.
10. Peringkat 1 Tk. Nasional Tahun 2014 an. SUPARJIH Penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial.