BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Perancangan Sistem
2.5.3 Pengenalan Diagram dalam UML
2.5.3.1 Use Case Diagram
Use Case Diagram menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana aktor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
sistem dari pandangan pemakai. Use case diagram berfokus hanya pada proses otomatisasi saja.
Dalam bagian ini akan membahas tentang konsep dasar pemodelan
use case meliputi : use case, actor dan relasi. Jika sudah memahami
pemodelan bisnis, ada kemiripan antara pemodelan bisnis dan pemodelan use case. Perbedaanya adalah jika pada pemodelan bisnis memfokuskan pada organisasi, sedangkan pemodelan sistem berfokus pada sistem yang sedang dibangun. Perbedaan antara pemodelan bisnis dan pemodelan sistem :
Tabel 2.1 Perbedaan Pemodelan Bisnis dengan Pemodelan Sistem
Item Pemodelan Bisnis (Business Use Case) Pemodelan Sistem (Use Case) Use Case Menjelaskan apa yang bisnis kerjakan
Menjelaskan apa yang sistem
lakukan di bisnis
Aktor
Eksternal terhadap
organisasi
Eksternal terhadap sistem
(mungkin internal terhadap sistem)
Bisnis organisasi
Use Case
Use Case adalah bagian tingkat tinggi dari fungsionalitas yang disediakan oleh sistem. Dengan kata lain, use case menggambarkan bagaimana seseoarang menggunakan sistem.
Untuk mengidentifikasi use case, kita menjawab pertanyaan : apa yang sistem lakuakan terhadap dunia sekelilingnya ?. Dalam UML, use case dimodelkan dengan menggunakan ikon :
tambah data pegawai
Gambar 2.1 Notasi Use Case
Use case adalah independen terhadap implementasinya dan pandangan tingkat tinggi apa yang pemakai harapkan dari sistem. Dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Use case adalah independen terhadap implementasinya. Selama membuat use case, asumsikan bahwa anda sedang membangun sebuah sistem manual. Use case anada harus mampu dibangun dalam Java,
Visual Basic, C++, atau kertas. Use case berkonsentrasi pada apa yang system harus kerjakan, bukan bagaimana sistem mengerjakannya.
2. Use case adalah pandangan tingkat tinggi apa yang pemakai harapkan dari sistem. Use case yang sudah dikelompokkan memudahkan pelanggan memahaminya, pada level yang sangat tinggi dari sustu sistem.
3. Use case difokuskan pada apa yang pengguna dapatkan dari sistem. Masing-masing use case mempresentasikan transaksi lengkap antara pemakai dan sistem yang menghasilkan manfaat terhadap pemakai. Use case diberikan nama dalam termoniologi pemakai, bukan terminologi teknikal, dan harus bermakna terhadap pelanggan. Nama sebuah use case adalah kata kerja atau frase kata kerja dengan format ”<kata kerja><kata benda>” , dan menjelaskan apa yang pelanggan perhatikan sebagai hasil akhir.
Actor
Actor adalah seseorang atau apa saja yang berhubungan dengan sistem yang sedang dibangun. Use Case menggambarkan semua yang
ada dalam ruang lingkup sistem. Actor merupakan semua yang ada di
luar ruang lingkup sistem. Dalam UML, actor dimodelkan dengan
Petugas Pelaksana TU
Gambar 2.2 Notasi Actor
Ada 3 tipe actor, yaitu :
1. Pengguna sistem
Actor secara fisik atau seotang pengguna. Ini adalah gambaran actor secara umum, dan selalu ada pada setiap sistem. Untuk sistem sirkulasi klinik, actor-nya adalah orang-orang yang secara langsung menggunakan sistem. Ketika menamakan actor, gunakan nama peranan dan jangan gunakan nama posisi. Posisi dapat berubah, tetapi peranan dapat digantikan oleh siapa saja dan relatif tetap.
2. Sistem lain yang berhubungan dengan sistem yang dibangun 3. Waktu
Waktu dapat menjadi suatu actor ketika melalui sejumlah waktu tertentu memicu beberapa kejadian dalam sistem. Misalnya, bagian
promosi memberikan kesempatan pada pelanggan untuk
memenangkan tiket gratis. Setiap hari pada pukul 03.00 dini hari, sistem secara otomatis menyeleksi secara acak pelanggan-pelanggan untuk mendapatkan tiket gratis tersebut. Sebab waktu adalah di luar kendali kita, maka ia dapat menjadi actor.
Relasi
Kita telah membahas use case dan actor, sekarang akan dibahas
relasi antar use case untuk mendapatkan sistem secara utuh. Relasi asosiasi digunakan untuk menunjukkan relasi antara use case dan actor. Ada tiga tipe relasi antara use case : relasi include, relasi extend, dan relasi generalisasi. Sedangkan relasi antara actor hanya digunakan satu relasi yaitu generalisasi.
Relasi Assosiasi
Relasi antara actor dan use case adalah relasi assosiasi. Dalam UML,
relasi assosiasi digambarkan dengan menggunakan anak panah.
Gambar 2.3 Relasi Assosiasi
Dalam contoh, use case mengawali komunikasi dengan actor sistem
kredit. Selama use case ”Purchase Ticket” berjalan, sistem reservasi mengawali komunikasi dengan sistem kredit untuk mengecek kartu dan melengkapi transaksi. Meskipun aliran informasi terjadi dalam dua arah, dari reservasi sistem ke kartu kredit dan bolak-balik, arah panah mengindikasikan siapa yang mengawali komunikasi. Dengan
mengecualikan use case dalam relasi include dan relasi extend, setiap
Gambar 2.4 Relasi assosiasi dua actor
Relasi Include
Relasi include memungkinkan satu use case menggunakan
fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya. Relasi ini dapat digunakan dengan alasan salah satu dari dua hal, yaitu :
1. Jika dua atau lebih use case mempunyai bagian besar fungsionalitas yang identik, maka fungsionalitas ini dapat dipecah ke dalam use case tersendiri. Masing-masing use case kemudian menggunakan relasi
include terhadap use case baru dibuat tersebut.
2. Relasi include bermanfaat untuk situasi jika sebuah use case mempunyai
fungsionalitas besar yang tidak umum. Relasi include digunakan untuk
memodelkan dua buah use case yang lebih kecil tersebut.
Relasi include menyatakan bahwa satu use case selalu menggunakan
fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya.
Relasi Extend
Relasi extend memungkinkan satu use case secara opsional
menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya. Dalam
UML, relasi extend digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.6 Relasi extend