• Tidak ada hasil yang ditemukan

USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

ASUMSI ASSUMPTIONS Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Grup berpendapat bahwa PPJT memenuhi kriteria sebagai model aset takberwujud, di mana aset konsesi diakui sebagai aset tak berwujud sesuai dengan PSAK 19, “Aset Tak berwujud”.

The Group has made judgment that the PPJT qualifies under the intangible asset model, wherein the concession asset is recognized as an intangible asset in accordance with PSAK 19, “Intangible Assets”.

Grup diharuskan oleh ISAK 16 untuk menyajikan unsur pendapatan yang merefleksikan pendapatan dari jasa konstruksi atas aset konsesi atau peningkatan kemampuan aset konsesi yang dilakukan selama tahun berjalan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2 dan 11.

The Group is required by ISAK 16 to present an income line reflecting the income from construction or improvements to concession assets made during the year in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Further details are disclosed in Notes 2 and 11.

Estimasi dan asumsi Estimates and assumptions

CW mengakui pendapatan konstruksi aset konsesi dan biaya konstruksi atas aset konsesi sesuai dengan PSAK 34. CW mengukur pendapatan konstruksi atas aset konsesi pada nilai wajar atas imbalan yang diterima atau akan diterima. Jumlah yang sama diakui pada beban dari jasa konstruksi atas aset konsesi karena CW menunjuk pihak ketiga untuk menyediakan jasa konstruksidan tidak menambahkan marjin pada saat penentuan tarif awal jalan tol sebelum jalan tol dioperasikan.

CW recognizes construction revenue of concession asset and construction costs of concession asset in accordance with PSAK 34. CW measures construction revenue at the fair value of the consideration received or to be received. The same amount is recognized as construction cost over the concession assetssince CW hires third parties to provide the construction services and will not add the margin in determining the initial toll road tariff before the toll road is operated.

Karena jumlah masing-masing pendapatan konstruksi dan biaya konstruksi yang disajikan di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Grup adalah sama, maka peningkatan pendapatan konstruksi pada 2017 tidak mengakibatkan perubahan kenaikan di dalam laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA).

Because the respective amounts of construction revenue and construction cost that are presented in the Group's consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income are equal, the increase in construction revenue in 2017 did not result in a proportionate increase in the earnings before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA).

Asumsi utama masa depan dan ketidakpastian sumber estimasi utama yang lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun.

Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year, are described below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments however, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

ASUMSI (lanjutan) ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued) Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Impairment of non-financial assets

Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya.

Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.

Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Grup atau investasi signifikan dimasa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.

An impairment exists when the carrying value of an asset or cash generating unit exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing of the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The cash flows are derived from the budget for the next five years and do not include restructuring activities that the Group is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the cash generating unit being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.

Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan

menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2 dan 12.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives.

Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Notes 2 and 12.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued) Imbalan Pasca Kerja dan Pensiun Employee benefits

Penentuan utang dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup diakui segera pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan debit atau kredit ke saldo laba melalui penghasilan komprehensif lainnya dalam periode terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2 dan 25.

The determination of the Group’s obligations and cost for employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts.

Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income in the period which they occur. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Notes 2 and 25.

Pajak Penghasilan Income tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.

Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

Aset Pajak Tangguhan Deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diharuskan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.

Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2 dan 34.

Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.

Further details are disclosed in Notes 2 and 34.

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2018 2017

Kas Cash on Hand

Rupiah 6.531.288.058 5.351.785.990 Rupiah

Dolar Amerika Serikat United States Dollar

(US$ 15.419 tahun 2018 (US$ 15,419 in 2018

dan US$ 9.344 tahun 2017) 223.277.050 126.590.103 and US$ 9,344 in 2017)

Total Kas 6.754.565.108 5.478.376.093 Total Cash on Hand

Bank

Cash in Banks

Rupiah Rupiah

PT Bank Capital Indonesia Tbk 1.044.771.500.690 1.137.851.578.863 PT Bank Capital Indonesia Tbk

PT Bank Mandiri Syariah 162.670.820.473 8.835.167.243 PT Bank Mandiri Sharia

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 73.057.923.215 96.349.531.739 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat

Indonesia Tbk 50.375.502.290 73.759.644.223 Indonesia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 41.498.008.159 40.791.324.040 (Persero) Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

unit syariah 21.612.239.520 68.319.857.744 sharia unit

PT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan

Daerah Jawa Tengah Daerah Jawa Tengah

unit usaha syariah 32.880.207.273 22.818.129.435 sharia unit business

PT Bank Mega Tbk 29.605.987.705 14.180.113.569 PT Bank Mega Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 17.447.300.977 8.577.241.089 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 3.521.969.837 2.069.893.386 (Persero) Tbk

PT Bank Bukopin Tbk 531.909.333 868.228.158 PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk 528.245.611 10.822.048.300 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk 464.255.833 73.915.681 Jawa Barat dan Banten Tbk

PT Bank DKI 6.882.667 82.844.869 PT Bank DKI

PT Bank Permata Tbk 5.067.885 3.254.363.518 PT Bank Permata Tbk

PT Bank Ganesha Tbk 4.914.439 1.000.000 PT Bank Ganesha Tbk

PT Bank Panin Tbk 3.364.225 25.891.486 PT Bank Panin Tbk

PT Shinhan Bank Indonesia 2.127.376 - PT Shinhan Bank Indonesia

PT Bank Jasa Jakarta 851.111 - PT Bank Jasa Jakarta

PT Bank Danamon PT Bank Danamon

Indonesia Tbk - 128.581.928 Indonesia Tbk

Sub-total 1.478.989.078.619 1.488.809.355.271 Sub-total

Dolar Amerika Serikat United States Dollar

PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk

(US$ 48.701.103 tahun 2018) (US$ 48,701,103 in 2018)

dan US$ 28.386.462 tahun 2017) 705.240.669.646 384.579.784.602 and US$ 28,386,462 in 2017)

PT Bank Ganesha Tbk PT Bank Ganesha Tbk

(US$ 799.333 tahun 2017) - 10.829.362.740 (US$ 799,333 in 2017)

PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk

(US$ 46.880 pada tahun 2018 (US$ 46,880 in 2018

dan 353.033 pada tahun 2017) 678.867.108 4.782.886.837 and US$ 353,033 in 2017)

Sub-total 705.919.536.754 400.192.034.179 Sub-total

Total Bank 2.184.908.615.373 1.889.001.389.450 Total Cash in Banks