BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Usulan Program Bimbingan Pribadi Sosial
Berdasarkan perhitungan uji item, maka item-item yang termasuk dalam kategori rendah akan dijadikan landasan dalam membuat usulan program bimbingan pribadi – sosial pada remaja putra panti asuhan Sancta Maria Boro. Usulan program bimbingan pribadi – sosial, tertuang dalam konsep program bimbingan yang dapat dilihat pada tabel 11 dan tabel 12 di halaman selanjutnya.
Usulan Program Kemampuan Mengelola Emosi Remaja Putra Panti Asuhan Sancta Maria Boro
No Jenis Kegiatan Minggu ke- I (Mar 2015) Minggu ke- II (Mar 2015) Minggu ke- III (Mar 2015) Minggu ke- IV (Mar 2015) Minggu ke- I (Apr 2015)
1 Kegiatan dengan topik “Bersyukur” 2 Kegiatan dengan topik “Percaya Diri”
3 Kegiatan dengan topik “Komunikasi Efektif” 4 Kegiatan dengan topik “Prioritas”
5 Kegiatan dinamika kelompok “Persahabatan”
Keterangan:
Kegiatan program kemampuan mengelola emosi ini diusulkan untuk dilaksanakan selama 5 minggu, dimulai dari bulan maret di minggu ke-1 sampai dengan bulan april minggu ke-1 tahun 2015. Rincian kegiatan dapat dilihat pada tabel 12.
Rincian Usulan Program Bimbingan Pribadi – Sosial
Berdasarkan Kategori Item Rendah Tentang Deskripsi Kemampuan Mengelola Emosi Remaja Putra Panti Asuhan Sancta Maria Boro
Panti Asuhan : Sancta Maria Boro Sasaran : Remaja Putra Panti Asuhan Layanan : Bimbingan Pribadi – Sosial
No Item Rendah Indikator Aspek Usulan Tema Tujuan Tugas Perkembangan
Metode Pelaksana 1 Saya tidak nyaman
memakai baju yang disumbangkandonatur
Peka terhadap emosi yang dapat ditoleransi
oleh orang lain
Merespon/menangga pi reaksi emosional orang lain
Bersyukur Remaja mampu meningkatkan rasa syukur
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya Rekoleksi (ceramah singkat, sharing, renungan, menulis surat) Pamong Panti Asuhan
2 Saya minder saat tampil di acara pentas seni
Mempunyai perasaan positif terhadap diri sendiri
Dipercayai Percaya diri Remaja memiliki dan mengembangka n kepercayaan diri yang baik
Menerima keadaan jasmani Pentas seni (ceramah singkat, dinamika kelompok, sharing) Pamong Panti Asuhan
3 Saat saya marah, volume dan nada suara saya meninggi
Mengontrol emosi diri Mengendalikan emosi Komunikasi efektif Remaja mampu berkomunikasi yang baik dan santun Perkembangan Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya Outbond (ceramah singkat, permainan outbond, refleksi) Pamong Panti Asuhan
4 Saya cemas tidak bisa menabung saat diberi uang oleh orang lain
Memahami emosi yang muncul dari dalam diri
Peka terhadap perasaan sendiri dan orang lain
Prioritas Remaja mampu meningkatkan sikap mandiri dalam kehidupan sehari-hari Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya Bimbingan klasikal (ceramah singkat, permainan, diskusi, sharing) Pamong Panti Asuhan 5 Saya mendorong badan teman yang telah membuat saya marah Mengendalikan perilaku agresif yang merugikan orang lain Mengatur ekspresi emosi dalam lingkungan sosial
Persahabatan Remaja mampu membina hubungan baik dengan teman sebaya Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya Bimbingan klasikal (ceramah singkat, menonton film, diskusi, sharing) Pamong Panti Asuhan
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi uraian kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan memuat proses dan hasil penelitian, sedangkan bagian saran diberikan sesuai dengan hasil penelitian yang ditujukan dengan pihak terkait.
A. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian adalah:
1. Hasil penelitian yaitu, secara umum deskripsi kemampuan mengelola emosi remaja Panti Asuhan Sancta Maria Boro sudah mampu mengelola emosi dengan baik. Hal ini tampak dari perolehan kategori sedang yang menunjukkan bahwa remaja putra Panti Asuhan Sancta Maria Boro sudah memiliki kemampuan mengelola emosi, namun kurang dikembangkan secara optimal.
2. Hasil pengujian item deskripsi kemampuan mengelola emosi menunjukkan bahwa ada 5 butir yang masuk dalam kategori rendah yaitu (1) Saya kurang nyaman memakai baju yang disumbangkan donatur, (2) Saya minder saat tampil di acara pentas seni, (3) Saat saya marah, volume dan nada suara saya meninggi, (4) Saya cemas tidak bisa menabung saat diberi uang oleh orang lain, dan (5) Saya mendorong badan teman saya yang telah membuat saya marah. Item-item yang termasuk dalam kategorisasi rendah akan dijadikan pedoman untuk membuat usulan program layanan bimbingan.
B. Saran
Berikut ini dikemukakan beberapa saran yang sesuai dengan hasil penelitian, sebagai berikut:
1. Pimpinan Panti Asuhan Sancta Maria Boro
Pimpinan panti asuhan baiknya dapat membantu remaja putra panti asuhan dalam mengembangkan dan mengelola emosi dengan membuat kegiatan-kegiatan di luar panti asuhan maupun kegiatan lain seperti ke panti rehabilitasi penyandang cacat fisik, outbond, menonton film edukasi, retret, dan bimbingan klasikal.Kegiatan ini dapat membantu remaja putra mengembangkan kemampuan mengelola emosi dengan baik dan dapat digunakan untuk mengembangkan usulan program bimbingan pribadi – sosial.
2. Remaja Putra Panti Asuhan Sancta Maria Boro
Para remaja putra Panti Asuhan kiranya semakin memahami dan menyadari akan pentingnya kemampuan dalam mengelola emosi. 3. Peneliti Lain
Peneliti lain apabila ingin mengadakan penelitian terhadap topik dan subjek penelitian yang sama, diharapkan menggunakan penelitian yang terbaru karena hasil penelitian dari kemampuan mengelola emosi remaja bukanlah hasil penelitian yang tetap dikarenakan kemampuan mengelola emosi dapat berubah-ubah sesuai dengan cepat atau lambatnya remaja dalam mencapai tugas perkembangannya.
Daftar Pustaka
Ali, Mohammad. 2005.Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Alwi, Hasan, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ketiga. Jakarta: PT Balai Pustaka.
Ary, Donald. Jacob, LC. Razavied,A (Terjemahan). 2007. Pengantar Pendidikan
dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Azwar. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar Azwar. 2007. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Furchan, A. 2005. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Goleman, Daniel. 1999. Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi
(Terjemahan). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
_________ 2007. Emotional Intelegence – Kecerdasan Emosional Mengapa EI
Lebih Penting Daripada IQ (Terjemahan). Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Hurlock,E.B. 1988. Perkembangan Anak, Edisi keenam Jilid 2, (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
__________. 1991. Psikologi Perkembangan, Edisi kelima, (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana. Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius
Nurihsan, Juntika. 2011. Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja: Tinjauan
Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan. Bandung: PT Refika Aditama.
Safaria, Triantoro dan Saputra, N.E. 2009. Manajemen Emosi, Sebuah Panduan
Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif dalam Hidup Anda.
Santrock, J.W. 2007. Remaja, Edisi 11 Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya). Jakarta: Bumi Aksara.
Wahyuni, N.E. 2005. Jurnal Ilmiah Psiko-Edukasi: Model Pelatihan
Pengendalian Emosi. Vol 3, No 2. FKIP Unika Atma Jaya Jakarta.
Winkel &Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Yusuf, Syamsu. 2008. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
_______________ Juntika N. 2010. Landasan Bimbingan & Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Isi Identitas Diri Dulu Yaa...
Dalam kuesioner ini, setiap anak dapat memiliki jawaban yang berbeda. Peneliti mengharapkan kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner dengan jujur sesuai dengan pengalaman teman-teman. Jawaban yang teman-teman berikan akan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan berpengaruh terhadap rutinitas kehidupan di Panti Asuhan. Peneliti sangat menghargai dan berterima kasih atas kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini dengan baik.Petunjuk Pengisian Kuesioner:
1. Lengkapilah kolom identitas yang telah tersedia.
2. Tugas teman-teman adalah memilih salah satu pilihan yang paling sesuai atau mendekati dengan kehidupan teman-teman sehari-hari. 3. Berilah tanda (X) pada pilihan teman-teman berdasarkan kriteria:
a. SS (Sangat Sesuai) b. S (Sesuai)
c. TS (Tidak Sesuai)
d. STS (Sangat Tidak Sesuai)
4. Periksalah jawaban teman-teman, pastikan tidak ada yang terlewatkan.
5. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah, jawaban yang benar adalah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan teman-teman sesungguhnya.
6. Kami sangat menghargai kejujuran dan keterbukaan teman-teman. Umur :
SELAMAT MENGERJAKAN
No Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
1 Saat saya marah, volume dan nada suara saya meninggi
2 Saya bersikap sabar saat ada teman yang menghina fisik saya
3 Apabila saya sedih, saya akan menyendiri di kamar dan tidak mau diganggu
4 Saat saya kesal, saya merusak buku tulis saya sendiri
5 Apabila saya diberikan uang dari orang lain, saya cepat-cepat
membelanjakannya
6 Saat saya mendapatkan kabar bahagia, saya memukul pundak teman saya tanpa sadar
7 Saya merasa percaya diri saat memimpin doa
8 Saya bertanya ke teman saat saya kurang paham dengan tugas sekolah saya
9 Saya ceroboh saat mengambil
piring/gelas sehingga ada piring/gelas yang pecah
10 Apabila ada peralatan mandi saya yang hilang, saya curiga kepada salah satu teman saya
11 Saya bertanggungjawab saat menjadi
kepada teman-teman secara baik 13 Saya minder saat tampil di acara pentas
seni
14 Saya pernah memarahi teman saya karena teman saya menyapu tidak bersih
SS S TS STS
15 Saya mempercayakan teman satu kelompok saya untuk memimpin doa makan
16 Saya berbagi lauk dengan teman kelompok lain yang belum mendapatkannnya
17 Saya siap berperan apapun dalam pentas seni
18 Saya memilih bermain daripada membantu menyapu halaman
19 Saya pernah membiarkan teman saya piket sendirian
20 Saya lebih suka menyendiri saat bermain
21 Aturan yang ada di panti asuhan mengajarkan saya untuk lebih mandiri 22 Saya cuek saat melihat teman yang
masih tidur disaat bel/lonceng berbunyi 23 Saya menjaga ketenangan saat
menonton TV bersama
24 Saya menganggap semua teman-teman yang ada di panti asuhan adalah saudara 25 Saya mengambil makanan
sebanyak-banyaknya saat makan
mengganggu teman yang sedang belajar 28 Saya lebih memilih tidak makan saat
saya kurang suka dengan menu makanan yang dihidangkan
29 Saat bel/lonceng pagi berbunyi, saya lekas bangun pagi dan membangunkan teman lainnya.
SS S TS STS
30
Saya berinisiatif merapikan rak buku yang berantakan
31 Saat saya lapar, saya mencuri makanan di dapur secara diam-diam
32 Saat saya bercanda berlebihan, saya membuat teman saya sampai menangis 33 Saya membanting buku saat saya
jengkel dengan orang lain
34 Saya mengucapkan terimakasih saat saya dipuji
35 Saat saya sakit hatidengan perkataan teman, saya menendang kursi atau barang lainnya
36 Saya selalu tersenyum dan menoleh saat disapa orang lain
37 Saya tertawa berlebihan sehingga mengganggu teman yang sedang belajar
38 Ketika ada teman yang sedang sedih setelah ditegur oleh kepala panti asuhan, saya langsung menertawakannya
39 Saya merasa bahagia ketika ada orang yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya
40 Guru saya akan merasa senang apabila saya bisa menjawab pertanyaan dengan baik dan benar
oleh teman saya
43 Ketika ada teman yang merasa bingung mengerjakan PR, saya mengejeknya
44 Orang tua merasa lebih bangga ketika saya memenangkan perlombaan
45 Pimpinan panti asuhan akan merasa bangga ketika saya jujur
46 Saya cemberut saat diberi kado pada perayaan ulang tahun saya
SS S TS STS
47 Saya tidak nyaman memakai baju yang disumbangkan donatur
48 Saya selalu ingat tanggal lahir kepala panti asuhan
49 Saya jengkel kalau disuruh membersihkan ruang makan
50 Saya pernah ditegur saat saya berkata tidak baik/perkataan kotor
51 Saya senang ketika mendapatkan hadiah dari guru saya karena saya mendapatkan hasil ulangan yang baik
52 Saya mendorong badan teman saya yang telah membuat saya marah
53 Saya memberikan ucapan selamat kepada teman yang berhasil memenangkan perlombaan
54 Saya berusaha tidak memukul orang lain yang telah mengejek saya
55 Saya memukul meja saat saya merasa senang karena mendapatkan nilai baik dalam ulangan
56 Saya bersabar tidak berkata kotor/kurang patas saat saya dijahili teman saya
terbahak-bahak sehingga mengganggu teman lainnya
59 Saya menahan diri tidak melukai teman saya saat saya sedang marah
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
A. Topik/Pokok Bahasan : Bersyukur B. Bidang Bimbingan : Pribadi – Sosial C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan
E. Tujuan Umum : Remaja memiliki dan mengembangkan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari F. Tujuan Khusus : Sesudah mengikuti kegiatan ini, peserta
diharapkan:
1. Menjelaskan pengertian bersyukur 2. Menyebutkan manfaat bersyukur dalam
kehidupan sehari-hari
3. Remaja mampu mengaplikasikan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari 4. Remaja dapat berlatih mengembangkan
rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari
G. Sasaran Pelayanan Bimbingan: Remaja Panti Asuhan Putra Sancta Maria Boro
H. Materi Pelayanan :
1. Pengertian bersyukur 2. Manfaat bersyukur I. Metode dan langkah-langkah kegiatan:
1. Metode (pendekatan) : ceramah singkat, sharing, renungan, menulis surat
2. Langkah-langkah Kegiatan:
No Intrakulikuler Waktu (menit) 1. Pembimbing membuka kegiatan dengan berdoa 2’ 2. Pembimbing memberikan pengantar dan
menjelaskan tujuan kegiatan
8’
3. Pembimbing bercerita mengenai semangat hidup orang cacat
5’
4. Pembimbing meminta remaja untuk merenungkan bagaimana jika diposisi orang lain yang memiliki kelemahan cacat fisik
5’
5. Pembimbing meminta masing-masing remaja menuliskan surat yang nantinya akan dibakar bersama-sama sebagai perwujudan niat dari rasa syukur
20’
6. Pembimbing meminta perwakilan remaja untuk sharing tentang surat yg ditulisnya
10’
7. Pembimbing memberikan peneguhan dan menutup kegiatan hari ini dengan menghanyutkan kapal dari kertas sebagai usaha dari masing-masing remaja untuk memulai rasa syukur setiap harinya
10’
Total 60’
J. Tempat Penyelenggaraan : Sedangsono (Tempat Ziarah) K. Waktu : 60 menit L. Penyelenggara pelayanan : Pembimbing Kegiatan
M. Alat : Kertas, alat tulis, gitar, speaker kecil, kertas
origami N. Evaluasi:
Spesifik:
1. Jelaskan pengertian bersyukur! 2. Sebutkan manfaat bersyukur!
O. Sumber :
1. http://ruangpsikologi.com/kesehatan/apa-kata-psikologi-mengenai-bersyukur/#ixzz3OIFj0tSJ
Yogyakarta, ___________________ Pimpinan Panti, Pembimbing
Kegiatan,
Handout
Bersyukur
A. Pengertian Bersyukur
Bersyukur adalah suatu perasaan terima kasih, rasa senang atas suatu kejadian yang memberikan kedamaian.
B. Manfaat Bersyukur:
1. Dapat memotivasi seseorang untuk membantu orang lain 2. Lebih banyak memiliki perasaan positif
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
A. Topik/Pokok Bahasan : Percaya Diri B. Bidang Bimbingan : Pribadi – Sosial C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan
E. Tujuan Umum : Remaja memiliki dan mengembangkan kepercayaan diri yang baik
F. Tujuan Khusus : Sesudah mengikuti kegiatan ini, peserta diharapkan:
1. Menjelaskan pengertian percaya diri. 2. Menyebutkan ciri-ciri orang yang
percaya diri.
3. Menyebutkan hal-hal yang menghambat untuk meningkatkan percaya diri
4. Remaja dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam kehidupan sehari-hari
5. Remaja dapat percaya diri di dalam berkegiatan
G. Sasaran Pelayanan Bimbingan: Remaja Panti Asuhan Putra Sancta Maria Boro
H. Materi Pelayanan :
1. Pengertian kepercayaan diri. 2. Ciri-ciri orang yang percaya diri.
3. Hal-hal yang menghambat untuk meningkatkan percaya diri
I. Metode dan langkah-langkah kegiatan:
1. Metode (pendekatan) : ceramah singkat, dinamika kelompok, Sharing
2. Langkah-langkah Kegiatan:
No Intrakulikuler Waktu (menit) 1. Pembimbing membuka kegiatan dengan berdoa 2’ 2. Pembimbing memberikan pengantar menjelaskan
tujuan kegiatan
8’
3. Pembimbing membagi remaja dalam 5-6 kelompok 10’ 4. Pembimbing meminta remaja mempersiapkan
pentas seni
45’
5. Pembimbing memilih secara acak pementasan tiap kelompok
38’
6. Pembimbing meminta perwakilan kelompok untuk mensharingkan makna drama yg ditampilkan
10’
7. Pembimbing meminta masing-masing siswa membuat kata motivasi untuk diri sendiri
5’
8. Pembimbing merangkum kegiatan hari ini 2’
Total 120’
J. Tempat Penyelenggaraan : Aula Panti Asuhan Sancta Maria Boro K. Waktu : 120 menit
L. Penyelenggara pelayanan : Pembimbing Kegiatan
M. Alat : Kertas, alat tulis, koran, gitar,
N. Evaluasi: Spesifik:
1. Jelaskanlah pengertian percaya diri!
2. Sebutkanlah ciri-ciri orang yang percaya diri!
3. Sebutkanlah hal-hal yang menghambat untuk meningkatkan percaya diri!
O. Sumber :
1. Rika, F. 2008. Jurnal Psikologi Edukasi: Hubungan Antara
Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Sosial Siswa
Kelas VIII SMP Santa Maria Fatima . Vol 6, No 21-33. Guru BK,
SMP Mutiara Bangsa Jakarta.
2. Sukiman, S. 2012. Jurnal Bimbingan dan Konseling: Konseling
Kelompok dengan Teknik Restrukturisasi Kognitif untuk
Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa. Vol 1, No 2. Universitas
Negeri Semarang.
Yogyakarta, _________________ Pimpinan Panti, Pembimbing Kegiatan,
(Br.Ignatius Wakidi FIC) (Bertha Nur Endah Wibowo)
Handout
A. Pengertian percaya diri
Percaya diri merupakan suatu keyakinan terhadap diri sendiri untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
B. Ciri-ciri orang yang percaya diri:
1. Menerima dan menghargai dirinya sendiri maupun orang lain
2. Optimis dan memiliki keyakinan akan dirinya dan kemampuan yang dimiliki
3. Tidak takut dan berani melakukan hal-hal dalam situasi apapun
4. Sportif dimana berani berani bertanggungjawab dan mau menerima kekurangan dan kegagalam yang dimilikinya
5. Mandiri yang tidak berarti tidak selalu bergantung pada orang lain dan tidak perlu membandingkan dirinya dengan orang lain
C. Hambatan dalam meningkatkan percaya diri:
1. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri rendah dalam kehidupan
pribadinya diliputi dengan keragu-raguan untuk menentukan suatu tindakan, mudah cemas, selalu tidak yakin, dan mudah patah semangat
2. Seseorang yang kurang percaya diri seringkali menunjukkan sikap
yang pasif, merasa malu, menarik diri dari pergaulan, komunikasi terbatas, kurang berani menampilkan kreatifitas dan kurang inisiatif
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
A. Topik/Pokok Bahasan : Komunikasi efektif B. Bidang Bimbingan : Pribadi – Sosial C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan
E. Tujuan Umum : Remaja mampu berkomunikasi yang baik dan santun
F. Tujuan Khusus : Sesudah mengikuti kegiatan ini, peserta diharapkan:
1. Menjelaskan pengertian dari komunikasi
2. Menyebutkan tujuan komunikasi 3. Menjelaskan pentingnya
keterampilan komunikasi
4. Remaja mampu mengembangkan komunikasi yang efektif dalam kehidupan sehari-hari
5. Remaja dapat menerapakan komunikasi yang efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain G. Sasaran Pelayanan Bimbingan: Remaja Panti Asuhan Putra Sancta Maria
Boro H. Materi Pelayanan :
1. Pengertian komunikasi 2. Tujuan komunikasi
3. Pentingnya keterampilan komunikasi
I. Metode dan langkah-langkah kegiatan:
diskusi
2. Langkah-langkah Kegiatan:
No Intrakulikuler Waktu
(menit) 1. Pembimbing membuka kegiatan dengan berdoa 2’ 2. Pembimbing memberikan pengantar menjelaskan tujuan
kegiatan
8’
3. Pembimbing membagi kelompok remaja dalam 5-6 kelompok 15’ 4. Pembimbing memulai outbond 60’ 5. Pembimbing meminta remaja untuk mendiskusikan ke dalam
kelompok tentang makna komunikas iefektif di dalam kegiatan outbond yang telah dilakukan
20’
6. Pembimbing meminta perwakilan kelompok untuk sharing 10’ 7. Pembimbing merangkum kegiatan hari ini 5’
Total 120’
J. Tempat Penyelenggaraan : Halaman PantiAsuhan Sancta Maria Boro K. Waktu : 120 menit
L. Penyelenggara pelayanan : Pembimbing Kegiatan
M. Alat : Kertas, alattulis, tali raffia, krayon/pensil warna
N. Evaluasi: Spesifik:
1. Jelaskan pengertian komunikasi! 2. Sebutkan tujuan komunikasi!
O. Sumber :
1. Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: Kanisius
2. Susanta, A. 2008. Merancang Outbond Training Profesional. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
3. Untung, E. 2010. Kumpulan Permainan Seru. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Yogyakarta, ___________________ Pimpinan Panti, Pembimbing Kegiatan,
(Br.Ignatius Wakidi FIC) (Bertha Nur Endah Wibowo)
Komunikasi Efektif
1. Pengertian komunikasi
Komunikasi adalah proses perpindahan informasi/pesan dari seseorang kepada orang lain (penerima) melalui sarana/saluran/metode tertentu yang saling dapat dipahami untuk suatu tujuan tertentu.
2. Tujuan komunikasi
Pada umumnya orang berkomunikasi mempunyai tujuan antara lain:
a. Mampu saling memahami
Seseorang dapat saling memahami, pertama-tama kita harus saling percaya. Sesudah saling percaya, kita harus saling membuka diri, yakni saling mengungkapkan tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi.
b. Mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kita secara tepat dan jelas
Kemampuan ini harus disertai kemampuan menunjukkan sikap hangat dan rasa senang serta kemampuan mendengarkan dengan cara menunjukkan bahwa kita memahami lawan komunikasi kita. c. Mampu saling menerima dan saling memberikan dukungan
Kita harus mampu menanggapi keluhan orang lain dengan cara-cara yang bersifat menolong, yaitu menunjukkan sikap memahami dan bersedia menolong.
d. Mampu memecahkan konflik dan bentuk-bentuk masalah antarpribadi lain
Melalui cara yang semakin mendekatkan kita dengan lawan komunikasi kita dan menjadikan komunikasi itu semakin tumbuh dan berkembang. Kemampuan ini sangat penting untuk
mengembangkan dan menjaga kelangsungan komunikasi kita. 3. Pentingnya komunikasi
Komunikasi antar pribadi sangat penting dalam hidup kita. Johnson (1981) menunjukan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antarpribadi dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia; Komunikasi antarpribadi membantu perkembangan intelektual dan sosial kita
a. Identitas atau jati diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain
b. Dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain tentang realitas yang sama.
c. Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain, lebih-lebih orang yang merupakan tokoh-tokoh signifikan.
1. Estafet Tepung
Alat dan bahan :
Mangkok plastik kecil
Ember
Tepung terigu Cara permainan :
Peserta berkelompok 8-10 orang.
Setiap orang dibagikan satu mangkok kecil.
Kemudian berbaris memanjang ke belakang.
Setiap kelompok harus berkompetisi secara estafet memindahkan tepung yang sudah disiapkan di depan menuju ember yang ada di belakang dengan syarat mangkok harus melalui atas kepala dan peserta tidak boleh menoleh ke belakang.
Kompetisi dibatasi hanya dua menit.
Kelompok dengan tepung paling banyak yang menang.
2. Benang Kusut
Alat :
Tali sejumlah peserta Cara permainan :
Setiap kelompok dibagikan tali pada masing-masing anggotanya.
Kemudian trainner meminta kembali tali tersebut dan dikumpulkan menjadi satu.
Trainner memegang bagian tengah tali-tali tadi.
Masing-masing peserta diinstruksikan untuk memegang bagian ujung atas dan bawah tali yang digenggam instruktur tadi.
Setelah semuanya memegang tali masing-masing, instruktur melepaskan genggamannya.
Secara otomatis tali akan kusut. Maka setiap kelompok berkompetisi untuk mengurai tali yang kusut tersebut tanpa harus melepaskan tali yang