• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTANG BANK (lanjutan) BANK LOANS (continued)

Dalam dokumen SGRO Laporan Keuangan 2014 FY (Halaman 75-87)

b. Utang bank jangka panjang (lanjutan) b. Long-term bank loans (continued)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Dalam Rupiah In Rupiah

Jatuh tempo dalam satu tahun 61.960.099 102.906.250 Current maturity

Dikurangi: biaya transaksi (1.243.420) (1.340.453) Less: transaction costs

Neto 60.716.679 101.565.797 Net

Setelah dikurangi bagian jatuh tempo

dalam satu tahun 1.314.502.360 996.677.627 Net of current maturity

Dikurangi: biaya transaksi (7.345.285) (5.201.211) Less: transaction costs

Neto 1.307.157.075 991.476.416 Net

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

Grup memperoleh pinjaman dari Mandiri sebagai berikut:

The Group obtained loan from Mandiri as follows:

Perusahaan dan entitas anak The Company and subsidiaries

Pada bulan Agustus 2012, Perusahaan dan entitas anak tertentu mendapat fasilitas Import General Facility (IGF) sebesar Rp30.000.000, yang bersifat revolving, digunakan untuk pembayaran supplier/vendor/kontraktor dengan maksimal tenor 180 hari. Pada bulan Mei 2013, fasilitas ini telah ditingkatkan menjadi Rp50.000.000. Fasilitas ini berlaku hingga bulan Mei 2015. Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 8,96% sampai dengan 9,52% pada periode 2014 (2013: 8,3% sampai dengan 9,47%). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp13.546.279 (2013: Rp15.310.829).

In August 2012, the Company and certain subsidiaries obtained Import General Facility

(IGF), revolving loan amounting to

Rp30,000,000, which is used for payment to supplier/vendor/contractor and is repayable within 180 days. In May 2013, the facility has

been increased to the amount of

Rp50,000,000. This facility remains available for drawdown until May 2015. The credit facility bears interest at 8.96% to 9.52% in 2014 (2013: 8.3% to 9.47%). The outstanding loan as of December 31, 2014 amounted to Rp13,546,279(2013: Rp15,310,829).

Perusahaan The Company

Pada bulan Juni 2010, Perusahaan mendapat fasilitas kredit investasi dari Mandiri sebesar Rp170.000.000, digunakan untuk perluasan kebun kelapa sawit yang akan dilunasi dalam jangka waktu maksimal delapan (8) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini dan akan jatuh tempo pada bulan Desember 2017. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp146.000.000 (2013: Rp166.000.000). Pada tahun 2014, Perusahaan telah melakukan pembayaran kepada Mandiri atas fasilitas pinjaman ini sebesar Rp20.000.000 (2013: Rp4.000.000). Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 10% sampai dengan 10,75% pada tahun 2014 (2013: 9,25% sampai dengan 10%).

In June 2010, the Company obtained investment credit facility from Mandiri amounting to Rp170,000,000, which was used for plantation expansion and is repayable in maximum eight (8) years starting from the loan agreement date. The Company has used all the loan facility amount which will be due in December 2017. The outstanding loan as of

December 31, 2014 amounted to

Rp146,000,000 (2013: Rp166,000,000). In 2014, the Company has repaid Mandiri for the credit facility amounting to Rp20,000,000 (2013: Rp4,000,000). The investment credit facility bears interest ranging from 10% to 10.75% in 2014 (2013: 9.25% to 10%).

b. Utang bank jangka panjang (lanjutan) b. Long-term bank loans (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Seluruh pinjaman dari Mandiri di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha berikut tanaman, bangunan perumahan, bangunan pabrik, dan mesin milik Perusahaan (Catatan 11 dan 12).

The facilities are collateralized by landrights, including plantation, buildings, and machineries of the Company (Notes 11 and 12).

Seluruh pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan Perusahaan dapat memenuhi persyaratan rasio keuangan yang disebutkan dalam perjanjian kredit, melakukan penyertaan baru, bertindak sebagai penjamin, memindahtangankan agunan atau harta yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban Perusahaan kepada Bank, melakukan merger, pengambilalihan atau peleburan, mengajukan permohonan pailit dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi, kecuali pinjaman dari entitas anak. Pinjaman mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit.

The loan contains certain restrictions on the Company such as, among others, obtain new loan or give borrowing unless in the ordinary course of business of the Company and the Company is able to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreement, participate in new investment, provide guarantee, transfer of collateral or the Company’s assets which can have adverse effect to the Company’s ability to fulfill its obligation to Bank, conduct merger, acquisition or consolidation, file bankruptcy and pay interest or repay the loan to shareholder or affiliate companies, except loan from subsidiaries. The loan requires the Company to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreement.

Sungai Rangit Sungai Rangit

Pada bulan Agustus 2009, Sungai Rangit mendapat fasilitas kredit dari Mandiri dengan rincian sebagai berikut:

In August 2009, Sungai Rangit obtained loan facilities from Mandiri, with the following details:

a. Fasilitas maksimal Rp215.000.000, digunakan untuk membayar utang dari fasilitas kredit di PT Bank Central Asia Tbk, yang akan dilunasi dalam lima (5) tahun lima (5) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. Sungai Rangit telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini dan akan jatuh tempo pada bulan Desember 2014. Sisa saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rpnihil (2013: Rp64.000.000). Pada tahun 2014, Sungai Rangit telah melakukan pembayaran

a. Facility at the maximum credit amount of Rp215,000,000 to repay the investment credit from PT Bank Central Asia Tbk. The facility is repayable in five (5) years and five (5) months, starting from the loan agreement date. Sungai Rangit has used all the loan facility amount and will be due in December 2014. The outstanding loan as of December 31, 2014 was Rpnil (2013: Rp64,000,000). In 2014, Sungai Rangit has repaid Mandiri for such credit facility amounting to Rp64,000,000 (2013: Rp50,000,000).

20. UTANG BANK (lanjutan) 20. BANK LOANS (continued)

b. Utang bank jangka panjang (lanjutan) b. Long-term bank loans (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

Sungai Rangit (lanjutan) Sungai Rangit (continued)

Pada bulan Agustus 2009, Sungai Rangit mendapat fasilitas kredit dari Mandiri dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan)

In August 2009, Sungai Rangit obtained loan facilities from Mandiri, with the following details: (continued)

b. Fasilitas maksimal Rp85.000.000, digunakan untuk membiayai kebun dan pengeluaran modal serta kebutuhan lainnya, yang akan dilunasi dalam delapan (8) tahun enam (6) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. Sungai Rangit telah menggunakan seluruh fasilitas kredit ini dan akan jatuh tempo pada bulan Desember 2017. Sisa saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp61.000.000 (2013: Rp72.000.000). Pada tahun 2014, Sungai Rangit telah melakukan pembayaran kepada Mandiri atas fasilitas pinjaman ini sebesar Rp11.000.000 (2013: Rp8.000.000).

b. Facility at the maximum credit amount of Rp85,000,000 to expand the plantation activities and capital expenditure, which is repayable in eight (8) years and six (6) months, starting from the loan agreement date. Sungai Rangit has fully utilized the loan facility amount which will be due in December 2017. The outstanding loan as of December 31, 2014 amounted to Rp61,000,000 (2013: Rp72,000,000). In 2014, Sungai Rangit has repaid Mandiri for such credit facility amounting to Rp11,000,000 (2013: Rp8,000,000).

Pada bulan Mei 2013, Sungai Rangit mendapat fasilitas kredit dari Mandiri. Fasilitas maksimal Rp550.000.000, digunakan untuk membiayai pengembangan usaha serta kebutuhan lainnya, yang akan dilunasi dalam jangka waktu maksimal 8 tahun terhitung sejak tanggal perjanjian kredit dan akan jatuh tempo pada Desember 2020. Sampai dengan 31 Desember 2014, Sungai Rangit telah menggunakan fasilitas pinjaman ini sebesar Rp492.000.000 (2013: Rp267.000.000). Pada tahun 2014, Sungai Rangit belum melakukan pembayaran kepada Mandiri atas fasilitas pinjaman ini karena masih dalam batas tenggang waktu pembayaran sampai dengan 31 Desember 2015.

In May 2013, Sungai Rangit obtained loan facility from Mandiri. The facility at the maximum credit amount of Rp550,000,000 is used to expand the plantation activities and capital expenditure, which is repayable in maximum 8 years, starting from the loan agreement date and will be due in December 2020. Until December 31, 2014, Sungai Rangit has used the loan facility amounting to Rp492,000,000 (2013: Rp267,000,000). In 2014, Sungai Rangit has not made payments to Mandiri for such credit facility because the loan is still within the grace period until December 31, 2015.

Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 10% sampai dengan 10,75% per tahun pada tahun 2014 (2013: 9,25% sampai dengan 10%).

The above facility bears interest at 10% to 10.75% per annum in 2014 (2013: 9.25% to 10%).

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan berikut tanaman, bangunan perumahan, bangunan pabrik, dan mesin milik Sungai Rangit (Catatan 11 dan 12).

The facility is collateralized by landrights and buildings usage rights, including plantation, buildings, and machineries of Sungai Rangit (Notes 11 and 12).

b. Utang bank jangka panjang (lanjutan) b. Long-term bank loans (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

Sungai Rangit (lanjutan) Sungai Rangit (continued)

Pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Sungai Rangit antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim, melakukan penyertaan baru, bertindak sebagai penjamin, memindahtangankan agunan atau harta, melakukan merger pengambilalihan atau peleburan, mengubah susunan pemegang saham Sungai Rangit, mengajukan permohonan pailit, dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi. Pinjaman mengharuskan Sungai Rangit untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on Sungai Rangit such as, among others, obtain new loan or give borrowing unless in the ordinary course of the business of the company, enter into new investment, act as guarantor, transfer of collateral or the company’s assets, enter into a merger or acquisition, change the composition of Sungai Rangit’s shareholders, file bankruptcy, and pay interest of loan to shareholder or affiliate companies. The loan requires Sungai Rangit to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreement.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)

Sawit Selatan (“SS”) dan Selatanjaya Permai (“SJP”)

Sawit Selatan (“SS”) and Selatanjaya Permai (“SJP”)

Pada bulan Agustus 2011, SS dan SJP, entitas anak, menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”).

In August 2011, SS and SJP, subsidiaries, signed Loan Agreements with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”).

SS dan SJP mendapat fasilitas kredit investasi (Pokok dan Interest During Construction “IDC”) dari BNI masing-masing sejumlah Rp244.123.689 (terbagi dalam 3 tranche) dan Rp425.833.257 (terbagi dalam 4 tranche), digunakan untuk investasi pembangunan kebun kelapa sawit Inti, masing-masing tranche mempunyai tenor sebelas (11) tahun termasuk empat (4) tahun masa tenggang untuk setiap tranche.

SS and SJP obtained investment loan facilities (Principal and Interest During Construction “IDC”) from BNI totaling to Rp244,123,689 (consist of 3 tranches) and Rp425,833,257 (consist of 4 tranches), respectively, for oil palm plantation expansion, the facility is repayable in eleven (11) years including four (4) years of grace period for each tranche.

Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 10,75% sampai dengan 11,75% pada tahun 2014 (2013: 10% sampai dengan 10,75%).

The above facilities bear interest ranging from 10.75% to 11.75% in 2014 (2013: 10% to 10.75%).

Pinjaman di atas dijamin dengan jaminan pengganti berupa Hak Guna Usaha berikut tanaman, bangunan kantor, dan pabrik kelapa

The facilities are collateralized by replacement warranty such as, landrights including plantation, office buildings and palm oil mill of

20. UTANG BANK (lanjutan) 20. BANK LOANS (continued)

b. Utang bank jangka panjang (lanjutan) b. Long-term bank loans (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) (lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) (continued)

Sawit Selatan (“SS”) dan Selatanjaya Permai (“SJP”) (lanjutan)

Sawit Selatan (“SS”) and Selatanjaya Permai (“SJP”) (continued)

Pinjaman di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak SS dan SJP antara lain untuk mengadakan merger, memindahtangankan dan/atau menyewakan perusahaan, mengubah bentuk dan status hukum perusahaan, membayar utang subordinasi, memberikan pinjaman, melakukan investasi, membagikan laba atau membayar dividen, menerima pinjaman, mengambil finance lease, mengikatkan diri sebagai penjamin, membubarkan perusahaan, dan merubah susunan direksi dan komisaris perusahaan. Pinjaman mengharuskan SS dan SJP untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit.

The loan contains certain restrictions on SS and SJP such as, among others, enter into merger, transfer and/or lease the companies, change legal status of the companies, repay subordinated loan, provide loan, enter into investment, pay dividend, obtain loan, obtain finance lease, act as guarantor, dissolve the companies, and change directors’ and commissioners’ of the companies. The loans require SS and SJP to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreements.

Sampai dengan 31 Desember 2014, SS dan SJP telah menggunakan fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp89.194.679 dan Rp134.232.833 (2013: Rp68.664.878 dan Rp89.249.591). Pembayaran angsuran fasilitas kredit investasi kepada BNI akan dimulai setelah empat (4) tahun masa tenggang untuk setiap tranche.

As of December 31, 2014, SS and SJP have utilized the loan facility amounting to Rp89,194,679 and Rp134,232,833 (2013:

Rp68,664,878 and Rp89,249,591),

respectively.Repayment of the loan to BNI will start after four (4) years of grace period for each tranche.

Lanang Agro Bersatu (“LAB”) Lanang Agro Bersatu (“LAB”)

Pada bulan Agustus 2012, LAB mendapat fasilitas kredit investasi (Pokok dan Interest During Construction “IDC”) dari BNI sejumlah Rp323.000.000 (terbagi dalam 3 tranche), digunakan untuk pembangunan kebun kelapa sawit, fasilitas kredit investasi tersebut mempunyai tenor sebelas (11) tahun termasuk empat (4) tahun masa tenggang untuk setiap tranche.

In August 2012, LAB obtained investment loan facilities (Principal and Interest During Construction “IDC”) from BNI totaling to Rp323,000,000 (consist of 3 tranches), for oil palm plantation expansion, the facilities are repayable in eleven (11) years including four (4) years of grace period for each tranche.

Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 10,75% sampai dengan 11,75% pada tahun 2014 (2013: 10% sampai dengan 10,75%).

The above facilities bear interest ranging from 10.75% to 11.75% in 2014 (2013: 10% to 10.75%).

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha berikut tanaman, bangunan, kendaraan dan alat-alat berat milik LAB (Catatan 11 dan 12). Pinjaman di atas juga dijamin dengan jaminan korporasi yang diberikan oleh Perusahaan.

The facilities are collateralized by landrights including plantation, building, vehicles and heavy equipment of LAB (Notes 11 and 12). The facilities are also collateralized by corporate guarantee from the Company.

b. Utang bank jangka panjang (lanjutan) b. Long-term bank loans (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) (lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) (continued)

Lanang Agro Bersatu (“LAB”) (lanjutan) Lanang Agro Bersatu (“LAB”) (continued)

Pinjaman di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak LAB antara lain mengadakan merger, mengubah bentuk atau status hukum perusahaan, mengubah anggaran dasar perusahaan atau susunan pengurus atau pemegang saham, menggunakan dana perusahaan untuk tujuan di luar usaha, mengalihkan usahanya kepada pihak lain, menjamin dalam bentuk apapun kepada pihak lain, menerima fasilitas kredit baru, membagikan laba atau membayar dividen, membuka usaha baru, atau bertindak sebagai penjamin, melakukan investasi baru, membayar hutang subordinasi, menjual dan/atau menyewakan harta, membubarkan perusahaan, dan interfinancing antar Grup selain dalam rangka meningkatkan kinerja bisnis dan keuangan perusahaan. Pinjaman mengharuskan LAB untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit.

The loan contains certain restrictions on LAB such as, among others, merger, change company’s business entity or legal status, change the Articles of Association or management or shareholders, use company fund not for company's aim/profit, divert/transfer to another party, give any form of guarantee to another party, accept new credit facilities, share profit or pay dividend, open new business, or act as guarantor, make new investment, repay subordinated loan, sell and/or leased assets, dissolve the company, and do interfinancing between work Groups unless for increasing the company’s work performance and finance. The loans require LAB to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreements.

Sampai dengan 31 Desember 2014, LAB telah menggunakan fasilitas pinjaman ini sebesar Rp107.046.442 (2013: Rp72.241.908). Pembayaran angsuran fasilitas kredit investasi kepada BNI akan dimulai setelah empat (4) tahun masa tenggang untuk setiap tranche.

As of December 31, 2014, LAB has utilized the loan facilities amounting to Rp107,046,442 (2013: Rp72,241,908).Repayment of the loan to BNI will start after four (4) years of grace period for each tranche.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”)

Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) dan Telaga Hikmah (“TH”)

Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) and Telaga Hikmah (“TH”)

Pada bulan Juli 2011, MBJ dan TH, entitas anak, menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”).

In July 2011, MBJ and TH, subsidiaries, signed Loan Agreements with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”).

MBJ dan TH mendapat fasilitas kredit investasi dari BRI masing-masing sebesar Rp127.600.000 dan Rp122.900.000, digunakan untuk refinancing dan pengembangan kebun kelapa sawit Inti.

MBJ and TH obtained investment loan facilities from BRI amounting to Rp127,600,000 and Rp122,900,000, respectively, for refinancing and expanding the oil palm Inti plantation. The facilities are repayable in ten (10) years

20. UTANG BANK (lanjutan) 20. BANK LOANS (continued)

b. Utang bank jangka panjang (lanjutan) b. Long-term bank loans (continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) (lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) (continued)

Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) dan Telaga Hikmah (“TH”) (lanjutan)

Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) and Telaga Hikmah (“TH”) (continued)

Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 11% sampai dengan 12% pada tahun 2014 (2013: 10% sampai dengan 11%).

The above facilities bear interest ranging from 11% to 12% in 2014 (2013: 10% to 11%).

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha berikut tanaman, bangunan perumahan, dan mesin masing-masing milik MBJ dan TH (Catatan 11 dan 12).

The facilities are collateralized by landrights including plantation, buildings, and machineries of MBJ and TH (Notes 11 and 12).

Pinjaman di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak MBJ dan TH antara lain untuk mengajukan permohonan pailit, mengikatkan diri sebagai penjamin, memperoleh pinjaman investasi, mengubah Anggaran Dasar atau susunan pengurus atau pemegang saham, membayar bunga atau utang pemegang saham dan menyewakan aset. Pinjaman mengharuskan MBJ dan TH untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit. Pinjaman juga membatasi hak MBJ dan TH, apabila tidak memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit, antara lain untuk melakukan investasi atau penyertaan modal kecuali di bidang usaha sejenis, membagi keuntungan atau dividen tunai, melakukan merger dan/atau akuisisi kecuali di bidang usaha sejenis, memberikan pinjaman kepada pemegang saham di luar core business dan memberikan pinjaman kepada perusahaan afiliasi, di luar piutang usaha.

The loan contains certain restrictions on MBJ and TH such as, among others, file bankruptcy, act as guarantor, obtain new loan, change the Articles of Association or management or shareholder, pay interest or principal to shareholders and leased assets. The loan requires MBJ and TH to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreements. The loan also restrict MBJ and TH, provided certain financial ratios as mentioned in the loan agreements are not met, among others, enter into investment unless in the same business, pay cash dividends, merger and/or acqusition unless in the same business, provide loan to shareholders beyond core business and provide loan to affiliated company, except trade receivables.

Sampai dengan 31 Desember 2014, MBJ dan TH telah menggunakan fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp87.100.000 dan Rp96.126.000 (2013: Rp87.100.000 dan Rp95.050.000).

As of December 31, 2014, MBJ and TH have utilized the loan facility amounting to Rp87,100,000 and Rp96,126,000 (2013:

Rp87,100,000 and Rp 95,050,000),

b. Utang bank jangka panjang (lanjutan) b. Long-term bank loans (continued)

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)

Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) Sampoerna Bio Fuels (“SBF”)

Pada bulan September 2010, SBF mendapat fasilitas kredit dari DBS dengan rincian sebagai berikut:

In September 2010, SBF obtained loan facilities from DBS, with the following details:

a. Fasilitas pinjaman modal kerja maksimal Rp35.000.000 digunakan untuk membiayai modal kerja entitas anak (National Sago Prima) yang harus dilunasi dalam satu (1) tahun sejak tanggal perjanjian. Pada 2011, fasilitas pinjaman ini telah ditingkatkan menjadi maksimum sebesar Rp70.000.000. Pada 2014, jangka waktu pinjaman telah diperpanjang satu (1) tahun. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp70.000.000 (2013: Rp70.000.000). Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 10,05% sampai dengan 10,98% pada tahun 2014 (2013: 8,80% sampai dengan 11,48%).

a. Working capital loan facility at the maximum of Rp35,000,000 to finance the subsidiary’s (National Sago Prima) working capital requirement which is repayable in one (1) year from the agreement date. In 2011, the loan facility has been increased to maximum amount of Rp70,000,000. In 2014, the term of the loan has been extended for one (1) year. The outstanding loan as of December 31, 2014 amounted to Rp70,000,000 (2013: Rp70,000,000). The above facility bears interest ranging from 10.05% to 10.98% in 2014 (2013: 8.80% to 11.48%).

b. Fasilitas pinjaman investasi maksimal Rp115.000.000, digunakan untuk membiayai pengeluaran entitas anak (National Sago Prima) untuk tahun 2010 sampai 2011 antara lain pembangunan infrastruktur, rehabilitasi, dan penanaman kembali perkebunan sagu serta pengadaan kendaraan/peralatan dan pembangunan pabrik tepung sagu tahap pertama, yang akan dilunasi dalam delapan (8) tahun sejak penandatanganan perjanjian termasuk delapan belas (18) bulan masa tenggang. SBF telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini dan akan jatuh tempo pada bulan September 2018. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp99.906.250 (2013: Rp107.812.500). Pada tahun 2014, SBF telah melakukan pembayaran kepada DBS atas pinjaman investasi sebesar Rp7.906.250 (2013: Rp5.031.250). Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 10,50% sampai dengan 11,35% pada tahun 2014 (2013: 10,00% sampai dengan 10,50%).

b. Investment loan facility at the maximum of Rp115,000,000, used to finance the subsidiary’s (National Sago Prima) capital expenditure requirement in 2010 until 2011 which includes the development of infrastuctures, rehabilitation and replanting of sago plantation, acquisition of vehicles/equipment and first stage of sago starch factory, which is repayable in eight (8) years from the signing date including

Dalam dokumen SGRO Laporan Keuangan 2014 FY (Halaman 75-87)

Dokumen terkait