• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTANG BANK (Lanjutan) BANKS LOAN (Continued)

Dalam dokumen PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk (Halaman 54-61)

SIGNIFIKAN 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

13. UTANG BANK (Lanjutan) BANKS LOAN (Continued)

PT Bank Sinarmas Tbk (Lanjutan) PT Bank Sinarmas Tbk (Continued)

a. PT Karya Bersama Takarob (Lanjutan) a. PT Karya Bersama Takarob (Continued)

Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas seluruh piutang yang timbul dari hasil penyewaan kios dan counter yang terletak di mall Cirebon Super Blok dengan minimal sebesar 150% dari jumlah maksimum atau saldo terutang. Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Sinarmas diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta melunasi pinjaman pemegang saham sepanjang umur pinjaman kredit investasi tersebut.

The loan facility is fiduciary secured by all accounts receivables arising from the rental stand and counters are located in the mall Cirebon Super Blok with a minimum of 150% of the maximum credit or outstanding balance. The entire loan agreement with Bank Sinarmas above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: borrowing money or credit from other parties; make distributions of dividends, as well as repay the shareholder loan over the life of the investment loan.

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini adalah Rp 35.840.470.552. Pada bulan April 2013 fasilitas kredit ini telah dilunasi sepenuhnya.

As of 31 December 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 35,840,470,552. The credit facility has been fully paid in April 2013.

b. PT Tristar Land Development b. PT Tristar Land Development

Pada bulan Juli 2012, PT Tristar Land Development (“TLD”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit modal kerja (unrevolving loan) dari Bank Sinarmas dengan jumlah maksimum sebesar Rp 225.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan utang kepada pemegang saham dan investasi. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir 48 bulan sejak pencairan kredit termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan dikenakan bunga tahunan sebesar 15% pada tahun 2013 dan 2012. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin atas tanah sebanyak 2 (dua) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama TLD sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman ini.

On July 2012, PT Tristar Land Development ("TLD"), a Subsidiary, obtained working capital credit facility (unrevolving loan) from Bank Sinarmas with maximum credit amounted to Rp 225,000,000,000. This facility is used for debt repayment to shareholders and investment. The loan facility will expire 48 months since the disbursement of loan including a grace period of 12 months which must be returned after the grace period with monthly installments and bears annual interest of 15% in 2013 and 2012. The loan facility is secured on the land by 2 (two) certificates Hak Guna Bangunan in the name of the TLD as a guarantor for the loan facility agreement.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini masing-masing sebesar Rp 199.432.764.246 dan Rp 225.000.000.000.

As of 31 December 2013 and 2012, outstanding balance this credit facility amounted to Rp 199,432,764,246 and Rp 225,000,000,000, respectively.

PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk

PT Tristar Land PT Tristar Land

Pada bulan September 2012, PT Tristar Land (“TL”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dan rekening koran dari PT Bank Pan Indonesia Tbk

dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar

Rp 150.000.000.000 dan Rp 10.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai proyek pusat perbelanjaan The Park Solo dan modal kerja. Fasilitas pinjaman jangka panjang tersebut akan berakhir 28 September 2020 termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun. Sedangkan fasilitas pinjaman rekening koran berakhir pada tanggal 28 September 2013 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 11,5% pada tahun 2013 dan 2012. Pada tanggal 25 November 2013, TL menandatangani perubahan perjanjian kredit dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman rekening koran sampai dengan 17 Oktober 2014.

On September 2012, PT Tristar Land ("TL"), a Subsidiary, obtained a long-term loan and overdraft from PT Bank Pan Indonesia Tbk with maximum amounting to Rp 150,000,000,000 and Rp 10,000,000,000, respectively. This facility is used to fund projects shopping center The Park Solo and working capital. The long-term loan facility will expire 28 September 2020, including a grace period of 12 months and must be returned after the grace period with monthly installments and bears interest of 11.5% per annum. While overdraft loan facility expires on 28 September 2013 and bear annual interest of 11.5% in 2013 and 2012. On 25 November 2013, TL signed the changes of loan agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk to extend the term of the loan overdraft facility until 17 October 2014.

13. UTANG BANK (Lanjutan) 13. BANKS LOAN (Continued)

PT Bank Pan Indonesia Tbk (Lanjutan) PT Bank Pan Indonesia Tbk (Continued) PT Tristar Land (Lanjutan) PT Tristar Land (Continued)

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: The loans are secured by:

- Tanah sebanyak 1 (satu) sertifikat Hak Guna

Bangunan atas nama PT Tristar Land Development (“TLD”), Entitas Anak, sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman.

- Tanah sebanyak 9 (sembilan) sertifikat Hak Guna

Bangunan atas nama PT Semesta Dunia Usaha (“SDU”), Entitas Anak, sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman.

- Fidusia piutang atas sewa mall.

- Corporate guarantee dari PT Mega Inti Perdana

Utama.

- Land with 1 (one) certificate Hak Guna Bangunan on

behalf of PT Tristar Land Development ("TLD"), a Subsidiary, as guarantors of the loan facility agreement.

- Land with 9 (nine) certificate Hak Guna Bangunan on

behalf of PT Semesta Dunia Usaha ("SDU"), a Subsidiary, as guarantors of the loan facility agreement.

- Fiduciary rent receivable from rent of mall.

- Corporate guarantee from PT Mega Inti Perdana

Utama.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas pinjaman jangka panjang masing-masing sebesar Rp 150.000.000.000 dan Rp 81.005.000.000. Sedangkan saldo terutang atas fasilitas pinjaman rekening koran masing-masing sebesar Rp 9.891.937.223 dan Rp 10.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

As of 31 December 2013 and 2012, outstanding balance long-term loan facility amounting to Rp 150,000,000,000 and 81,005,000,000, respectively. While the outstanding balance on the overdraft facility amounting to Rp 9,891,937,223 and Rp 10,000,000,000 as of 31 December 2013 and 2012, respectively.

PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk

a. PT Karya Bersama Takarob a. PT Karya Bersama Takarob

Pada bulan April 2010, PT Karya Bersama Takarob (“KBT”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit modal kerja (revolving loan) dari PT Bank Capital Indonesia Tbk (“Bank Capital”) sebesar Rp 7.700.000.000 (“KMK I”). Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek KBT. Fasilitas pinjaman tersebut berakhir pada tanggal 28 April 2011 dan dikenakan bunga sebesar 13% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas tanah sebanyak 25 sertifikat Hak Guna Bangunan dengan nilai pengikatan sebesar Rp 7.700.000.000.

On April 2010, PT Karya Bersama Takarob ("KBT"), a Subsidiary, obtained working capital credit facility from PT Bank Capital Indonesia Tbk ("Bank Capital") amounting to Rp 7,700,000,000 ("KMK I"). This facility was used to finance KBT’s projects. The loan facility expired on 28 April 2011 and bear interest of 13% per annum. The loan facility is secured by a fiduciary on the land with 25 certificates Hak Guna Bangunan with value of Rp 7,700,000,000.

Pada bulan Juni 2010, KBT memperoleh tambahan atas fasilitas kredit modal kerja berupa pinjaman modal kerja sebesar Rp 90.000.000.000 (“KMK II”). Tambahan fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas tanah sebanyak 58 Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan nilai pengikatan sebesar Rp 90.000.000.000. Fasilitas pinjaman tersebut berakhir pada tanggal 28 April 2011 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 13% pada tahun 2011.

On June 2010, KBT obtain additional working capital credit facility in the form of working capital loans amounted to Rp 90,000,000,000 ("KMK II"). The loan facility secured with additional fiduciary land with 58 with certificate Hak Guna Bangunan with a binding value of Rp 90,000,000,000. The loan facility expired on 28 April 2011 and bear annual interest of 13% in 2011.

Pada bulan Mei 2011, Bank Capital menyetujui perpanjangan waktu fasilitas kredit modal kerja jangka pendek dari tanggal 28 April 2011 menjadi 28 April 2012 dan menurunkan fasilitas modal kerja KMK I dari Rp 7.700.000.000 menjadi Rp 6.100.000.000.

On May 2011, Bank Capital agreed extension of time for short-term working capital credit facility from 28 April 2011 to 28 April 2012 and lower working capital facility KMK I from Rp 7,700,000,000 to Rp 6,100,000,000.

Pada bulan April 2012, KBT dan Bank Capital menandatangani perubahan perjanjian pemberian fasilitas perbankan, dimana Bank Capital menyetujui perpanjangan waktu fasilitas kredit modal kerja jangka pendek dari tanggal 28 April 2012 menjadi 28 April 2013 dan menurunkan fasilitas modal kerja Kredit Modal Kerja I (“KMK I”) dari Rp 6.100.000.000 menjadi Rp 5.300.000.000.

On April 2012, KBT and Bank Capital signed an amendment of banking facilities, in which Bank Capital approve to extend time of short-term working capital facilities from 28 April 2012 to 28 April 2013 and lower working capital facilities Working Capital Credit I ("KMK I ") from Rp 6,100,000,000 to Rp 5,300,000,000.

13. UTANG BANK (Lanjutan) 13. BANKS LOAN (Continued)

PT Bank Capital Indonesia Tbk (Lanjutan) PT Bank Capital Indonesia Tbk (Continued)

a. PT Karya Bersama Takarob (Lanjutan) a. PT Karya Bersama Takarob (Continued)

Pada bulan Mei 2012, KBT dan Bank Capital menandatangani perubahan fasilitas perbankan, dimana Bank Capital menurunkan fasilitas Kredit Modal Kerja II

(“KMK II”) dari Rp 90.000.000.000 menjadi

Rp 88.000.000.000.

On May 2012, KBT and Bank Capital signed an amendment of banking facilities, which Bank Capital lowers Working Capital Credit facility II ("KMK II”) from Rp 90,000,000,000 to be Rp 88,000,000,000.

Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak KBT untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan KBT; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain.

The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: limitation the right of KBT to conduct merger, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of KBT’s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies.

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp 93.245.833.000. Pada bulan April 2013 fasilitas kredit ini telah dilunasi sepenuhnya.

As of 31 December 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 93,245,833,000. The credit facility has been fully paid in April 2013.

b. PT Grahita Dana b. PT Grahita Dana

Pada bulan Maret 2012, PT Grahita Dana (“GD”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit angsuran berjangka dari Bank Capital sebesar Rp 20.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan proyek hotel GD. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada tanggal 22 Maret 2017, termasuk 12 bulan masa tenggang

(grace period), dimana setelah masa tenggang harus

dikembalikan dengan cicilan bulanan dan dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin atas tanah sebanyak 1 (satu) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Semesta Dunia Usaha (“SDU”), Entitas Anak, sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman ini.

On March 2012, PT Grahita Dana ("GD"), a Subsidiary, obtained a credit facility term installment from Bank Capital amounted to Rp 20,000,000,000. This facility used to finance the GD’s hotel project. The loan facility will expire on 22 March 2017, including a grace period of 12 months, which after the grace period must be returned with monthly installments and bear interest of 12.5% per annum. The loan facility is secured on the land with one (1) certificate Hak Guna Bangunan on behalf of PT Semesta Dunia Usaha ("SDU"), a Subsidiary, as the guarantor for the loan facility agreement.

Pada bulan Maret 2013, GD dan Bank Capital menandatangani perubahan perjanjian pemberian fasilitas perbankan, dimana Bank Capital menyetujui kenaikan fasilitas kredit dari Rp 20.000.000.000 menjadi Rp 32.000.000.000.

On March 2013, GD and Bank Capital signed an amendment of banking facilities, which Bank Capital agreed to increase the credit facility from Rp 20,000,000,000 to be Rp 32,000,000,000.

Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak GD untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan GD; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain.

The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: limitation the right of GD to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of GD’s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini masing-masing sebesar Rp 28.990.938.829 dan Rp 20.000.000.000.

As of 31 December 2013 and 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 28,990,938,829 and Rp 20,000,000,000, respectively.

13. UTANG BANK (Lanjutan) 13. BANKS LOAN (Continued)

PT Bank Capital Indonesia Tbk (Lanjutan) PT Bank Capital Indonesia Tbk (Continued)

c. PT Tristar Land Development c. PT Tristar Land Development

Pada bulan Juni 2012, PT Tristar Land Development (“TLD”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman angsuran berjangka dari Bank Capital sebesar Rp 35.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan proyek ruko. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada tanggal 4 Juni 2015 termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin atas tanah sebanyak 1 (satu) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Surya Lima Karya (“SLK”), Entitas Anak, sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman ini.

On June 2012, PT Tristar Land Development ("TLD"), a Subsidiary, obtained an installment term loan facility from Bank Capital of Rp 35,000,000,000. This facility was used to finance the construction of a shop house project. The loan facility will expire on 4 June 2015, including a grace period of 12 months which must be returned after the grace period with monthly installments and bear interest of 12.5% per annum. The loan facility is secured on the land with one (1) certificate Hak Guna Bangunan on behalf of PT Surya Lima Karya ("SLK"), a Subsidiary, as the guarantor for the loan facility agreement.

Pada bulan Desember 2013, TLD dan Bank Capital menandatangani perubahan fasilitas perbankan, dimana Bank Capital memberikan tambahan fasilitas pinjaman berjangka II sebesar Rp 15.000.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun termasuk 6 bulan masa tenggang dan fasilitas pinjaman aksep sebesar Rp 10.000.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun.

On December 2013, TLD and Bank Capital signed amendment of banking facilities, which Bank Capital provide additional term loan facility II amounting to Rp 15,000,000,000 for a period of 3 years including a grace period of 6 months and promissory loan facility amounting to Rp 10,000,000,000 with maturities 1 year.

Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak TLD untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan TLD; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain.

The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among other things: limitation the right of TLD to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of TLD’s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini masing-masing sebesar Rp 48.089.494.695 dan Rp 35.000.000.000.

As of 31 December 2013 and 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 48,089,494,695 and Rp 35,000,000,000, respectively.

d. PT Danadipa Aluwung d. PT Danadipa Aluwung

Pada bulan Mei 2013, PT Danadipa Aluwung (“DA”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman angsuran berjangka dari Bank Capital sebesar Rp 70.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan pusat perbelanjaan. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada tanggal 3 Mei 2020 termasuk 24 bulan masa tenggang (grace period) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12% pada tahun 2013. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas tanah sebanyak 14 sertifikat Hak Guna Bangunan.

On May 2013, PT Danadipa Aluwung ("DA"), a Subsidiary, obtained term loan installment facility from Bank Capital amounted to Rp 70,000,000,000. This facility was used to finance the construction of shopping centers. The loan facility will expire on 3 May 2020, including a grace period of 24 months and bear annual interest of 12% in 2013. The loan facility is secured by a fiduciary land with 14 certificate of Hak Guna Bangunan.

13. UTANG BANK (Lanjutan) 13. BANKS LOAN (Continued)

PT Bank Capital Indonesia Tbk (Lanjutan) PT Bank Capital Indonesia Tbk (Continued)

d. PT Danadipa Aluwung (Lanjutan) d. PT Danadipa Aluwung (Continued)

Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak DA untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan DA; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain.

The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: limitation the right of DA to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of DA’s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies.

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo terutang atas

fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp 70.000.000.000. As of 31 December 2013, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 70,000,000,000.

e. PT Buana Baru Prima e. PT Buana Baru Prima

Pada bulan Mei 2013, PT Buana Baru Prima (“BBP”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman angsuran berjangka dari Bank Capital sebesar Rp 20.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan pusat perbelanjaan. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada tanggal 3 Mei 2020 termasuk 24 bulan masa tenggang (grace period) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12% pada tahun 2013. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas tanah sebanyak satu (1) sertifikat Hak Guna Bangunan.

On May 2013, PT Buana Baru Prima ("BBP"), a Subsidiary, obtained installment term loan facility from Bank Capital of Rp 20,000,000,000. This facility was used to finance the construction of shopping centers. The loan facility will expire on 3 May 2020, including a grace period of 24 months and bear annual interest of 12% in 2013. The loan facility is secured by a fiduciary on the land with one (1) certificate of Hak Guna Bangunan.

Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak BBP untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan BBP; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain.

Pada bulan Juli 2013 fasilitas kredit ini telah dilunasi sepenuhnya.

The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the

Dalam dokumen PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk (Halaman 54-61)

Dokumen terkait