• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan) SHORT-TERM LOANS (Continued)

Dalam dokumen Laporan Keuangan Tengah Tahunan 2014 () (Halaman 61-63)

3 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

17. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan) SHORT-TERM LOANS (Continued)

PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk

Pada tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit Pinjaman Aksep dan Pinjaman Rekening Koran (PRK) dari PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) dengan masing-masing batas kredit

maksimum sebesar Rp 15.000.000.000 dan

Rp 5.000.000.000 yang akan digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas Pinjaman Aksep dan PRK dikenakan bunga sebesar 12% dan 13% per tahun.

On March 21, 2012, the Company received credit facility Acceptance loan and Overdraft from PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) with maximum credit facility of IDR 15,000,000,000 and IDR 5,000,000,000, respectively and will be used for Company’s working capital. Acceptance loan and Overdraft facility bear interest at 12% and 13% per annum.

Pada tanggal 27 Februari 2013, fasilitas kredit dirubah dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Maret 2015 berupa Pinjaman Aksep 1, Aksep 2, rekening koran dan Usance / Sight L/C sublimit Aksep 3 masing-masing

dengan jumlah maksimum Rp 15.000.000.000,

Rp 10.000.000.000, Rp 10.000.000.000 dan

AS$ 1.000.000.

On February 27, 2013, the credit facility amended and has extended until March 28, 2015 and consist of Acceptance 1, Acceptance 2, Overdraft Facility and Usance / Sight L/C sublimit Acceptance 3, with maximum limit of IDR 15,000,000,000, IDR 10,000,000,000, IDR 10,000,000,000 and US$ 1,000,000, respectively.

Pinjaman kredit ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut:

These credit facilities guaranteed with the following Company’s assets:

a. Tanah dengan SHGB No. 141/Tarahan yang terletak di Lampung Selatan

b. Piutang dagang

a. Land with SHGB No. 141/ Tarahan which located

at South Lampung

b. Trade receivables

Sehubungan dengan pinjaman tersebut diatas, Perusahaan diwajibkan memenuhi persyaratan tertentu, antara lain, Perusahaan dilarang untuk melakukan hal-hal berikut:

In relation to the above loans, the Company is obliged to fulfill certain requirements, which, among others, restrict the Company from doing the following:

1. Mengadakan merger, akuisisi dan konsolidasi.

2. Mengalihkan, menghibahkan, dan/atau

menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain atau mengikat diri sebagai penjamin suatu hutang.

3. Mendapat pinjaman dari pihak lain atau

meminjamkan uang kepada pihak lain manapun

termasuk kepada afiliasi, perusahaan atau

melakukan pembayaran utang sebelum jatuh tempo kecuali untuk usaha sehari-hari.

4. Mengadakan rapat umum pemegang saham yang

acaranya merubah anggaran dasar Perusahaan, permodalan, susunan Direksi dan Komisaris serta pemegang saham.

5. Melakukan pembagian dividen tunai, dividen saham, dan/atau saham bonus.

6. Mengadakan investasi baru atau penyertaan pada suatu usaha.

7. Melakukan transaksi dengan cara diluar praktek- praktek dan kebiasaan-kebiasaan dagang yang ada yang merugikan nasabah sendiri

1. Merger, acquisition and consolidation.

2. Divert, grant, and/or pledge Company’s assets to

other party or act as guarantor for a debt.

3. Obtain credit from other party and give loan to

other party include to affiliation, company or pay debt before its due except for daily business.

4. Hold annual general meeting of shareholders that

its agenda is to change Company’s article of association, capital structure, the composition of Directors and Commissioners and shareholders.

5. Pay cash dividend, share dividend, and/or bonus

share.

6. Perform new investment or participate in a

business.

7. Do transactions in a manner outside the practices

and habits that no adverse trade customers themselves

17. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan) 17. SHORT-TERM LOANS (Continued)

PT Bank Capital Indonesia Tbk (Lanjutan) PT Bank Capital Indonesia Tbk (Continued)

8. Merubah kegiatan usaha atau merubah bentuk status hukum Perusahaan atau membubarkan Perusahaan. 9. Mengalihkan kepada pihak lain sebagian atau

seluruh hak atau kewajiban nasabah yang timbul dari perjanjian atau dokumen agunan.

8. Change the business activities or the legal status of

the Company or dissolve the Company.

9. Redirect to another party some or all of the rights or

obligations arising from treaties customer or collateral documents.

PT Emperor Finance Indonesia PT Emperor Finance Indonesia

Pada tanggal 22 Maret 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000, yang telah diperpanjang beberapa kali dan perpanjangan terakhir akan jatuh tempo pada tanggal 22 September 2014.

On March 22, 2013, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 25,000,000,000, which has been extended several times and last extension will due on date of September 22, 2014.

Pada tanggal 25 Juli 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000, yang telah diperpanjang beberapa kali dan perpanjangan terakhir akan jatuh tempo pada tanggal 29 Oktober 2014.

Pada tanggal 19 Desember 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesar Rp 24.500.000.000, yang telah diperpanjang beberapa kali dan dilunasi sebagian. Maka

batas maksimum telah berubah menjadi Rp

24.000.000.000, fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Pada tanggal 23 Desember 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas maksimum sebesarRp 18.500.000.000, yang akan berakhir pada tanggal 23 Januari 2014. Pada saat jatuh tempo, Perusahaan telah melunasi fasilitas ini.

On July 25, 2013, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 25,000,000,000, which has been extended several times and last extension will due on date of October 29, 2014.

On December19, 2013, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR 24,500,000,000, which has been extended several times and partially repaid. Therefore this facility maximum limit becomes IDR 24,000,000,000 and will expire on December 31, 2014.

On December 23, 2013, the Company made a factoring agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR18,500,000,000, and will expire on January 23, 2014. On the due date, the Company has settled and closed this facility.

Fasilitas ini dilakukan secara With Recourse yaitu bahwa risiko tidak tertagihnya piutang yang dilakukan oleh EFI kepada debitur akibat adanya pengalihan piutang ini seluruhnya tetap ada di tangan Perusahaan. Perusahaan menjaminkan Piutang Usaha atas pinjaman anjak piutang dari EFI (Catatan 6).

This facility is performed in With Recourse, which is the risk of bad debt receivable of EFI to debtor due to the transfer of receivables is entirely owned by the Company. The Company collaterized trade receivables for factoring facility from EFI (Note 6).

18. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA 18. TRADE PAYABLES – THIRD PARTIES

Dalam dokumen Laporan Keuangan Tengah Tahunan 2014 () (Halaman 61-63)

Dokumen terkait