• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTANG PAJAK

Dalam dokumen PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK (Halaman 40-49)

31 Maret 2014 31 Desember 2013 US$ '000 US$ '000 Pajak penghasilan: Pasal 29 611 755 Pasal 21 656 684 Pasal 26 5 274 Pasal 4 (2) 47 167 Pasal 23 725 140 Pasal 15 - 4 Pasal 25 25 25 Pajak pertambahan nilai - bersih 594 344 Jumlah 2.663 2.393

UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013

20. PINJAMAN JANGKA PANJANG

31 Maret 2014 31 Desember 2013

US$ '000 US$ '000

Rupiah

Bank Negara Indonesia 61.358 52.386 Pinjaman Dana Reboisasi 1.752 1.949 Dollar Amerika Serikat

Pinjaman Berjangka - setelah dikurangi biaya perolehan pinjaman yang

belum diamortisasi 445.772 335.450 Jumlah 508.882 389.785 Dikurangi:

Bagian yang jatuh tempo dalam

waktu satu tahun 47.640 49.447 Bagian Jangka Pajang 461.242 340.338

Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman yang diperoleh adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

US$ '000 US$ '000

Saldo pinjaman jangka panjang

Biaya bunga yang masih harus 508.882 389.785 dibayar 2.966 2.966 Jumlah 511.848 392.751

Nilai biaya bunga pinjaman yang masih harus dibayar dicatat dalam akun biaya yang masih harus dibayar pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Bank Negara Indonesia (BNI)

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010 yang telah diperbaharui dengan perjanjian tanggal 9 Agustus 2012, GUM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa Kredit Investasi Kebun (KI-Kebun) dan Kredit Investasi Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (KI-PKS). Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.900 ha berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun, mess karyawan dan kantor, alat-alat berat dan pembangunan pabrik kelapa sawit. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 315.892 juta dan Rp 41.971 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank. Jangka waktu KI-Kebun sampai dengan 25 Desember 2021 termasuk masa tenggang selama 4 tahun dan jangka waktu KI-PKS sampai dengan tanggal 25 Juni 2019 termasuk masa tenggang selama 1 tahun.

Pada tanggal 3 Oktober 2013 GUM telah menandatangani perjanjian dengan BNI untuk penambahan fasilitas kredit berupa Kredit Investasi Refinancing dengan jumlah maksimum sebesar Rp 350.300.000.000,-. Dana tersebut digunakan untuk keperluan pembiayaan kembali pembangunan kebun sawit seluas 8.162 Ha beserta fasilitas pendukungnya. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10.75% (floating) dan jangka waktu sampai dengan 25 September 2020. GUM telah menggunakan seluruh fasilitas bank dan sebagian dana digunakan untuk melunasi Kredit Investasi sebelumnya.

UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013

Saldo pinjaman fasilitas Kredit Investasi GUM untuk Kredit Investasi Kebun pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 346.796 juta (setara dengan US$ 30.410 ribu) dan Rp 120.287 juta (setara dengan US$ 12.377 ribu). Sedangkan saldo pinjaman untuk Kredit Investasi Pabrik pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 35.156 juta (setara dengan US$ 3.083 ribu) dan Rp 10.492 juta (setara dengan US$ 1.080 ribu).

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010 yang telah diperbaharui dengan perjanjian kredit tanggal 9 Agustus 2012, TBSM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa KI-Kebundan KI-PKS. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.588 ha berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun, alat-alat berat dan pembangunan pabrik kelapa sawit. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 189.315 juta dan Rp 28.753 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank. Jangka waktu KI-Kebun sampai dengan tanggal 27 April 2020, termasuk masa tenggang selama 4 tahun dan jangka waktu KI-PKS sampai dengan 25 Juni 2019, termasuk masa tenggang selama 1 tahun.

Pada tanggal 28 Oktober 2013 TBSM telah menandatangani perjanjian dengan BNI untuk penambahan fasilitas kredit berupa Kredit Investasi Refinancing dengan jumlah maksimum sebesar Rp 152.900.000.000,-. Dana tersebut digunakan untuk keperluan pembiayaan kembali pembangunan kebun sawit seluas 3.176,13 Ha beserta fasilitas pendukungnya. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10.75% (floating) dan jangka waktu sampai dengan 25 September 2020. TBSM telah menggunakan seluruh fasilitas bank dan sebagian dana digunakan untuk melunasi Kredit Investasi sebelumnya.

Saldo pinjaman fasilitas Kredit Investasi TBSM untuk KI Kebun pada tanggal 31Maret 2014 dan 2013 adalah masing-masing Rp 151.378 juta (setara dengan US$ 13.274 ribu) dan Rp 68.001 juta (setara dengan US$ 6.997 ribu). Sedangkan saldo pinjaman untukKreditInvestasi Pabrik pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 31.026 juta (setara dengan US$ 2.721 ribu) dan Rp 10.134 juta (setara dengan US$ 1.043ribu).

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 9 Agustus 2012, TBSMD memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa Kredit Investasi yang berasal dari pengambil alihan sebagian porsi utang TBSM. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 1.850 ha berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 41.815 juta dan Rp 6.075 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank dan dengan jangka waktu selama 8 tahun sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, termasuk masa tenggang sampai dengan 24 Juni 2012.

Pada tanggal 28 Oktober 2013 TBSMD telah menandatangani perjanjian dengan BNI untuk penambahan fasilitas kredit berupa Kredit Investasi Refinancing dengan jumlah maksimum sebesarRp 89.500 juta. Dana tersebut digunakan untuk keperluan pembiayaan kembali pembangunan kebun sawit seluas 2.620,99 Ha beserta fasilitas pendukungnya. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10.75% (floating) dan jangka waktu sampai dengan 25 September 2020. TBSMD telah menggunakan seluruh fasilitas bank dan sebagian dana digunakan untuk melunasi Kredit Investasi sebelumnya.

Saldo pinjaman fasilitas Kredit Investasi TBSMD pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 88.612juta (setara dengan US$ 7.770 ribu) dan Rp 22.799 juta (setara dengan US$ 2.346 ribu).

Pada tanggal 22 Oktober 2013 MKC telah menandatangani perjanjian dengan BNI untuk memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi Kebun. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi IDC dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 378.000 juta dan Rp 113.905 juta. Dana atas kredit ini digunakan untuk keperluan pembiayaan pembangunan kebun karet seluas 10.000 Ha berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun, mess karyawan dan alat-alat berat.. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% (floating) dan jangka waktu sampai dengan 25 Desember 2026. MKC baru menggunakan

UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013

sebagian fasilitas bank pada awal tahun 2014 dan saldo pinjaman fasilitas Kredit Investasi MKC pada tanggal 31 Maret 2014 adalah sebesar Rp 24.414 juta (setara dengan US$ 2.141 ribu). Seluruh fasilitas pinjaman GUM, TBSM, TBSMD dan MKC tersebut dijamin dengan persediaan, tanah dan bangunan, kendaraan dan alat berat dan peralatan kebun milik GUM, TBSM dan TBSMD dan jaminan perusahaan dari RIM.

Terkait dengan utang bank tersebut, GUM, TBSM, TBSMD dan MKC juga diwajibkan memenuhi rasio keuangan sebagai berikut:

• Rasiolancar minimal 100%;

• Rasio utang dengan modal maksimal 2,6 kali;

• Rasio EBITDA terhadapangsurandanbunga yang akanjatuh tempo minimal 100% (Debt Service Coverage).

Selain rasio keuangan tersebut diatas, GUM, TBSM, TBSMD dan MKC juga diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu seperti yang tercantum dalam perjanjian pinjaman.

Pada tanggal 31 Desember 2013, GUM, TBSM dan TBSMD memperoleh persetujuan untuk mengabaikan terhadap beberapa syarat tersebut.

Pinjaman Dana Reboisasi

Pinjaman dana reboisasi merupakan pinjaman yang diperoleh entitas anak yaitu, REP, KC dan KW dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia yang berasal dari dana reboisasi (DR) dan disalurkan melalui Bank Mandiri (Mandiri) untuk membiayai pengembangan hutan tanaman industri entitas anak tersebut. Perjanjian pinjaman DR tersebut juga menyebutkan adanya batasan-batasan seperti yang umumnya terdapat dalam suatu perjanjian kredit. Pinjaman DR tanpa bunga dibayar dengan angsuran setengah tahunan dan jatuh tempo antara 2015 sampai dengan 2017. Pinjaman ini dijamin dengan alat berat, hasil hutan tanaman industri, persediaan, piutang entitas anak tersebut dan jaminan Perusahaan dan entitas anak tertentu.

Pada tanggal 4 Juni 2009, REP merestrukturisasi utangnya yang diperpanjang hingga 15 Juli 2015. Pada 2014, REP melakukan pembayaran sebesar Rp 750.000.000 juta (setara dengan US$ 63,3 ribu).

Pada tanggal 2 Maret 2010, KW juga merestrukturisasi utangnya yang diperpanjang hingga 15 Juli 2016. Pada 2014, KW melakukan pembayaran sebesar Rp 1.500 juta (setara dengan US$ 126,6 ribu).

Pada tanggal 1 Maret 2013, KC juga merestrukturisasi utang yang diperpanjang hingga 15 Juli 2017 dan KC diwajibkan untuk melakukan pembayaran per semester mulai bulan Juli 2013 minimal Rp 2.000 juta. Pada 2014, KC melakukan pembayaran sebesar Rp 2.000 juta (setara dengan US$ 168,8 ribu).

Sesuai dengan perjanjian restrukturisasi pinjaman, entitas anak tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi-transaksi tertentu tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri.

UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013 Pinjaman Berjangka

31 Maret 2014 31 Desember 2013

US$ '000 US$ '000

Pinjaman Berjangka

Pinjaman berjangka US$ 220.000 ribu 197.469 209.525 Pinjaman berjangka US$ 150.000 ribu 126.328 125.925 Pinjaman berjangka US$ 265.000 ribu 121.975 -Jumlah pinjaman berjangka 445.772 335.450 Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (46.410) (46.410) Pinjaman berjangka - setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam satu

tahun 399.362 289.040

Pinjaman Berjangka US$ 220.000 ribu

Pada tanggal 29 September 2012, CAP menandatangani Fasilitas Pinjaman Berjangka sampai dengan nilai US$ 220.000 ribu dengan The Siam Commercial Public Company Limited dan Bangkok Bank Public Company Limited (Jakarta). Saldo pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

US$ '000 US$ '000

The Siam Commercial Bank Public

Company Limited 120.000 120.000 Bangkok Bank Public Company

Limited (Jakarta) 86.800 100.000 Jumlah 206.800 220.000 Biaya perolehan pinjaman yang belum

diamortisasi (9.331) (10.475) Bersih 197.469 209.525 Dikurangi:

Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (26.400) (26.400) Bagian jangka panjang 171.069 183.125

Bangkok Bank Public Company Limited bertindak sebagai agen dan DB Trustess (Hongkong) Limited bertindak sebagai agen sekuritas. PBI, SMI dan AC bertindak sebagai penjamin.

Dana yang diperoleh dari pinjaman digunakan untuk membeli kembali seluruh sisa 12,875% Senior Secured Guaranteed Notes dan pembayaran biaya-biaya terkait.

Pinjaman ini dijamin antara lain dengan asuransi jaminan fidusia atas aset bergerak, hipotik atas tanah dan hipotik atas tanah peringkat pertama, rekening CAP yang ditempatkan pada pemberi pinjaman dan saham entitas anak CAP, kecuali SMI.

CAP diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan sebagai berikut: • Rasio Interest Service Coverage diatas 1,75 : 1.

UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013

• Rasio jumlah pinjaman terhadap kapitalisasi tidak melebihi 50%.

CAP juga diwajibkan untuk menjaga saldo tertentu pada Debt Service Accrual Account yang ditempatkan pada Bangkok Bank Public Company Limited Cabang Jakarta dan Debt Service Reserve Account yang ditempatkan pada Deutsche Bank AG, Singapura (Catatan 14).

Perjanjian ini mencakup persyaratan tertentu yang membatasi CAP dan entitas anak (sebagai penjamin) untuk tidak melakukan hal-hal tertentu yang tercantum dalam perjanjian.

Pelunasan pinjaman dilakukan dalam 12 kali cicilan, dengan jadwal sebagai berikut: Pelunasan pokok pinjaman/ Repayment of principal % 18 6,00 24 6,00 30 6,00 36 6,00 42 8,00 48 8,00 54 8,00 60 8,00 66 11,00 72 11,00 78 11,00 84 11,00 Jumlah/Total 100,00 Bulan setelah tanggal

penarikan pinjaman/ Months after drawdown

Pada tanggal 31 Desember 2013, CAP dan entitas anak telah memenuhi syarat dan kondisi pinjaman yang ditetapkan bank.

Tingkat bunga per tahun adalah LIBOR + persentase tertentu. Pembayaran bunga dilakukan secara 3 bulanan.

UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013

Pinjaman Berjangka US$ 150.000 ribu

Pada tanggal 21 Nopember 2011, CAP memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dengan nilai US$ 150.000 ribu dari beberapa bank dalam dan luar negeri. Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

US$ '000 US$ '000

Standard Chartered Bank, Singapura 26.142 26.142 The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC), Jakarta 21.665 21.665 Indonesia EXIM Bank 17.332 17.332 Bank Danamon Indonesia 16.899 16.899 Bank Ekonomi Raharja 16.032 16.032 DBS Bank Ltd. Singapura 15.960 15.960 Bank DBS Indonesia 15.960 15.960 Jumlah 129.990 129.990 Biaya perolehan pinjaman yang belum

diamortisasi (3.662) (4.065) Bersih 126.328 125.925 Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam satu tahun (20.010) (20.010) Bagian jangka panjang 106.318 105.915

Bank

PT Bank DBS Indonesia bertindak sebagai agen fasilitas dan DB Trustees (Hongkong) Limited bertindak sebagai agen sekuritas. PBI, SMI dan AC bertindak sebagai penjamin.

Dana yang diperoleh dari pinjaman digunakan mendanai pengeluaran modal untuk proyek turunan C4.

Pinjaman ini dijamin antara lain dengan asuransi jaminan fidusia atas aset bergerak, hipotik atas tanah dan hipotik atas tanah peringkat pertama, rekening CAP yang ditempatkan pada pemberi pinjaman dan saham AC, entitas anak CAP.

Klaim dari bank-bank diatas terhadap jaminan berperingkat minimal paripassu dengan klaim dari semua kreditur lain tanpa jaminan dan kreditur unsubordinated milik CAP kecuali kreditur yang piutangnya wajib diutamakan oleh hukum yang berlaku umum untuk CAP.

Perjanjian ini mencakup persyaratan tertentu yang membatasi CAP dan entitas anak (sebagai penjamin) untuk tidak melakukan hal-hal tertentu yang tercantum dalam perjanjian.

UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013 Pelunasan pokok pinjaman/ Repayment of principal % 18 6,67 24 6,67 30 6,67 36 6,67 42 10,00 48 10,00 54 10,00 60 10,00 66 8,33 72 8,33 78 8,33 84 8,33 Jumlah/Total 100,00 Bulan setelah tanggal

penarikan pinjaman/

Months after drawdown

Tingkat bunga per tahun adalah LIBOR + persentase tertentu. Pembayaran bunga dilakukan secara 3 bulanan.

Pada tanggal 3 Oktober 2012, telah dilakukan amandemen atas perjanjian fasilitas pinjaman ini. Berdasarkan amandemen tersebut, CAP diwajibkan untuk menjaga rasio sebagai berikut:

Rasio Interest Service Coverage diatas 1,75 : 1

• Rasio jumlah pinjaman terhadap kapitalisasi tidak melebihi:

i. 40% setiap waktu hingga tanggal keputusan investasi pertama atas proyek ekspansi. ii. 50% untuk periode dari dan setelah tanggal keputusan investasi final pertama atas proyek

ekspansi hingga 31 Desember 2015.

iii. 45% untuk periode setelah 31 Desember 2015.

Amandemen tersebut juga mengubah tingkat bunga pinjaman per tahun menjadi LIBOR + persentase tertentu dimulai sejak 10 Oktober 2012.

CAP diwajibkan untuk menjaga saldo Debt Service Reserve Account dan Debt Service Accrual Account pada PT Bank DBS Indonesia (Catatan 14).

Pada tanggal 31 Desember 2013, CAP dan entitas anak telah memenuhi syarat dan kondisi pinjaman yang ditetapkan bank.

Pada tahun 2013, CAP telah membayar cicilan pertama dari fasilitas kredit berjangka US$ 150.000 ribu sebesar US$ 20.010 ribu.

UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013

21. PINJAMAN KEPADA PIHAK BERELASI

31 Maret 2014 31 Desember 2013

US$ '000 US$ '000

Loan to Magna Resources

Corporation Pte. Ltd. (MRC) 141.000 141.000

Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman kepada pihak berelasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

US$ '000 US$ '000

Pinjaman kepada pihak berelasi 141.000 141.000 Biaya bunga yang masih harus

dibayar 94 94 Jumlah 141.094 141.094

Nilai biaya bunga pinjaman yang masih harus dibayar dicatat dalam akun biaya yang masih harus dibayar pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Pada tanggal 16 Mei 2008, Perusahaan menerima penawaran untuk menerbitkan surat utang tanpa jaminan (unsecured notes) melalui UBS AG – Singapura sebagai arranger dengan maksimum sebesar US$ 200.000 ribu. Pembayaran pokok akan dilakukan sekaligus pada saat jatuh tempo tahun 2011, tetapi pada tanggal 18 Maret 2011 perjanjian ini diperpanjang sampai 2014. Perusahaan memiliki opsi untuk melunasi setiap saat tanpa denda.

Sehubungan dengan akuisisi CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) oleh Perusahaan, Perusahaan hanya mencairkan US$ 180.000 ribu dari fasilitas ini. Pada tanggal 30 Mei 2008, MRC, pemegang saham mayoritas Perusahaan, telah menyetujui untuk membeli seluruh surat utang tanpa jaminan tersebut. Pada bulan Agustus 2008, Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar US$ 30.000 ribu.

Pada tanggal 9 Juni 2010, Perusahaan menerbitkan kembali surat utang tanpa jaminan sebesar US$ 25.000 ribu. Surat utang tanpa jaminan tersebut dibeli seluruhnya oleh MRC.

Dana yang diperoleh tersebut seluruhnya digunakan untuk pembelian obligasi tukar sebesar US$ 24.400 ribu yang diterbitkan oleh RIM kepada Forrestal Holdings, Ltd (Forrestal).

Surat hutang tersebut diatas memiliki tingkat bunga 3% per tahun dimana pembayaran dilakukan setiap enam bulan.

Setelah melakukan pemberitahuan kepada MRC, Perusahaan diperbolehkan untuk melunasi seluruh atau sebagian surat utang tanpa jaminan sebesar pokok beserta bunga yang diakui pada tanggal pelunasan. Perusahaan telah membayar sebagian utang senilai US$ 25.000 ribu pada September 2012.

Pada 19 Nopember 2013, Perusahaan melakukan pelunasan sebagian surat utangnya sebesar US$ 9.000 ribu.

Pada 31 Desember 2013, Perusahaan dan MRC mengamandemen atas surat utang yang diterbitkan Perusahaan kepada MRC untuk melakukan perpanjangan sampai dengan 23 Juni 2017.

UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013

Terdapat perubahan pada jangka waktu pembayaran bunga yang sebelumnya dilakukan setiap enam bulan menjadi setiap tahunan dan akan dilakukan pembayaran setiap tanggal 23 Desember. Bunga harus dibayarkan sesuai jadwal dan jika terdapat kondisi dimana Perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran, maka pembayaran bunga yang terutang dapat dilakukan kapitalisasi sebagai pokok surat utang dengan persetujuan dari MRC terlebih dahulu.

22. INSTRUMENT KEUANGAN DERIVATIF

CAP mengadakan kontrak swap tingkat bunga (interest rate swap) dengan beberapa Bank sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari bank, dengan rincian sebagai berikut:

Tanggal Bank Nilai nasional awal Tanggal penghentian Bunga pertahun per tahun 31 Maret 2014 31 Desember 2013

US$ '000 US$ '000 US$ '000

Aset Keuangan Derivatif

40.000

Jumlah 1.574 1.574

Liabilitas Keuangan Derivatif

The Hongkong and Shanghai Bank Corporation Limited (Jakarta)

Jumlah 242 242

109 Nilai wajar

10 April 2012 PT Bank DBS Indonesia 30.000 21 November

2018 1,20% 133 133 93 468 207 327 479 327

11 April 2013 Siam Commercial Bank PCL. 30.000 29 September

2019 1,00% 479 11 April 2013 Siam Commercial Bank PCL. 25.000 29 September

2019 0,97%

468

11 April 2013 Siam Commercial Bank PCL. 15.000 29 September

2019 0,95% 207 0,76% 1,19% 93 109 24 April 2012 21 November 2018 21 November 2018 10 Januari 2013 PT Bank DBS Indonesia 15.000 30.000

11 April 2013 Siam Commercial Bank PCL. 30.000 29 September

2019 0,92%

Perjanjian swap suku bunga mengharuskan CAP untuk membayar suku bunga tetap dan menerima suku bunga mengambang dihitung dari jumlah pokok nosional yang disetujui, dengan cara penyelesaian bersih antara suku bunga tetap dan mengambang tersebut. Jangka waktu perjanjian swap sesuai dengan jangka waktu utang. Eksposur terhadap risiko kredit pihak lawan (counterparty) dianggap rendah karena perjanjian ini dibuat dengan lembaga keuangan terpercaya dengan peringkat kredit yang kuat yang diharapkan memenuhi ketentuan sesuai dengan perjanjian.

Nilai nosional akan disesuaikan dengan jadwal pembayaran cicilan sesuai dengan perjanjian.

Dalam dokumen PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK (Halaman 40-49)

Dokumen terkait