• Tidak ada hasil yang ditemukan

Utilitas PLM

Dalam dokumen Proses Liquefaction (Halaman 31-38)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.2 Utilitas PLM

Unit utilities yang terdapat di Kilang PLM berfungsi sebagai penunjang opersi kilang agar berjalan dengan lancar dan baik. Akan tetapi tanpa adanya unit ini kilang tidak dapat beroperasi. Utilities di Kilang PLM terdiri dari :

Turbin Generator (Power Plant)

Water Treatment Unit (WTU)

Air Instrument

Air Staru Up

Hot Oil System

Cooling Water System

Fire Station

Setiap unit utilities yang disebut diatas memiliki tugas dan peran masing – masing.

4.7.1 Turbin Generator

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik, Kilang PLM memiliki 6 unit turbin generator. Setiap generator memiliki kapasitas 650 Kwh. Pada saat operasi berjalan normal digunakan 4 unit generator secara paralel, sedang 2 unit

dalam keadaan standby.

Bahan bakar yang digunakan untuk generator tersebut adalah lean gas yang di hasilkan dari Kilang PLM sendiri. Listrik yang dihasilkan generator dialirkan melalui system

syncronisasi ke switch gear atau bush bar kemudian

diteruskan ke transition panel. Dari transition panel kemudian hasil listrik didistrubusikan ke 8 (delapan) feeder panel, yaitu :

Kilang PLM, sebanyak 1 feeder panel

Stasion pengumpul A I dan A II, sebanyak 2 feeder

panel

Stasion pengumpul B I dan B II, sebanyak 2 feeder

panel

• Perumahan dan perkantoran Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat (DOH JBB) Mundu I dan Mundu II, sebanyak 2 feeder panel

Compression Booster station (transmisi gas dan NFG),

4.7.1 Water Treatment Unit

Unit ini berfungsi mengolah air agar memenuhi

persyaratan standar sebelum digunakan di kilang PLM. Air yang telah memenuhi standar biasanya digunakan untuk keperluan perkantoran yaitu kamar mandi serta laboratorium serta untuk proses di kilang yaitu sebagai make up cooling

water system (air pendingin).

Bahan baku air yang diolah di kilang PLM diambil dari sungai Kertasmaya dan dari kolam – kolam yang berada di sekitar kilang. WTU ini dapat mengolah air sekitar 24 K Liter/jam. Untuk mengolah air menjadi sesuai dengan standar terdapat beberapa bahan kimia yang digunakan, antara lain:

• Alumunium Sulfat, Al2(SO4)3 sebagai bahan untuk proses koagulasi (menggumpalkan kotoran).

• Polyelektrolit sebagai bahan pembantu proses koagulasi

• Soda Caustik sebagai bahan untuk menetralisirkan pH air. pH dijaga antara 6,7 – 7,2

Untuk menunjang proses penunjang proses ini terdapat beberapa peralatan yang terdapat di kilang PLM, antara lain :

Pulsator berfungsi sebagai pengaduk yang bekerja secara

pulsating untuk mempercepat proses pengendapan kotoran.

Water Filter (sand filter) berfungsi untuk menyaring

Carbon Filter berfungsi sebagai penyaring untuk

menghilangkan bau, warna serta zat pencemar

• Pompa dan tangki.

4.7.1 Air Instrument

Untuk keperluan instrumentasi, alat kontrol pneumatik, turbin kompressor serta start up turbin generator Kilang PLM

memiliki 5 unit kompressor udara. 2 unit diantaranya adalah sebagai air instrument (instrumentasi udara). Kedua kompressor itu adalah K-201A dan dan K-201B. K-201A digerakkan dengan motor listrik dan beroperasi secara terus menerus sedangkan K-201 B sebagai cadangan digerakkan

dengan mesin diesel. Udara yang dihasilkan dari K-201A sekitar 6m3/menit.

Tekanan udara instrumant yang diperlukan 4 Kg/cm2

s.d.5,5 Kg/cm2. Udara yang diperlukan harus bersih dan kering, oleh karena itu sebelum udara digunakan udara

tersebut dilewatkan terlebih dahulu ke filter dan dryer Z-204A, Z-204B yang diopersikan secara bergantian.

4.7.2 Air Start Up

Udara (air) start up digunakan sebagai turbin kompressor

feed gas, kompressor refrigerant, turbin generator serta

gangguan pada kompressor K-201A dab K-201B yang berfungsi sebagai air instrument.

Udara instrument dihasilkan dari 3 unit kompressor yaitu K-202A, K-2012B dan K-202C. K202A dan C beropersi secara auto yang digerakkan dengan motor listrik. Sedangkan K-202B sebagai cadangan beropersi secara manual. Terdapat

drum yang berfungsi sebagai penampung air start up yaitu Drum D-207 yang dipertahankan tekananya pada kisaran 27 Kg/cm2g.

4.7.3 Hot Oil System

Bagian utilities ini berguna sebagai media pemanas

Rebioler dan Vaporizer. Hot oil yang dipakai dalam system ini adalah solar yang dipanaskan dalam Hot Oil Heater (F-201) hingga mencapai tempratur 230° C. Hot oil ini digunakan untuk :

1. Reboiler (E-106) untuk LPG (kolom de-buthanizer)

C-102 pada suhu 230°.

2. Reboiler E-105 kolom de-ethanizer C-101 pada kisaran suhu 190°C.

3. LPG Vapourizer E-109.

Sistem operasional Hot Oil System berupa siklus. Solar

dari drum penanampung D-206 dipompakan dengan P-205 A atau P-205 B, kemudian masuk ke Furnace untuk dipanaskan.

Dari furnace solar masuk ke Reboiler E-106 (LPG kolom C-102) kemudian masuk ke E-105 (de-ethanizer C-101).

Selanjutnya kembali lagi kedalam drum 206.

4.7.1 Cooling Water System

Untuk mendinginkan peralatan serta proses yang ada di Kilang PLM digunakan unit cooling water system. Sytem tersebut berjalan dengan sirkulasi menggunakan pompa

(P-204 A,B dan C).

Air pendingin yang telah digunakan untuk mendinginkan peralatan khusus cooler dikembalikan ke cooling tower untukn didinginkan kembali. Coling tower yang terdapat disini dapat mendinginkan air hingga 11 kembali. Coling tower yang

terdapat disini dapat mendinginkan air hingga 11 kembali. Coling tower yang terdapat disini dapat mendinginkan air hingga 11°C, dari 43°C menjadi 32°C.

Air yang digunakan dalam proses di Kilang ini, jumlahnya dapat berkurang. Untuk menanggulagi losses ini PLM

menambahkan air bersih ke system yang berasal dar unit

water treatment yang dikenal dengan istilah water make up.

Air pendingin yang digunakan harus memiliki kualitas yang baik. Untuk menjaga kualitas tersebut diinjeksikan beberapa bahan kimia yang antara lain :

• Inhibitor (Kuzaret S 112) berfungsi sebagai bahan anti korosi kerak dan anti kerak.

• Polycrin (A-401) dan polycrin (A-411) berfungsi sebagai pencegah timbulnya lumut sera mikroorganisme yang

lain.

• Cooling water filter yang berfungsi sebagai penyaring sebagian dari water yang masuk ke system air yang masuk ke sistem. Cooling water yang digunakan jumlahnya sekitar sekitar 3% dari jumlah air yang masuk

ke system.

4.7.1 Fire Station

Kilang PLM yang merupakan kilang pengolah gas alam, sangat rentan terhadap bahaya kebakaran bahkan ledakan. Di kilang tersebut terdapat beberapa hal yang dilakukan

sebagai usaha pencegahan serta penanggulangan dari bahaya kebakaran dan ledakan. Beberapa alat yang digunakan antara lain :

Gas Detector berfungsi mengetahui lebih dini jika

terdapat kebocoran gas didalam area kilang.

• Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang diletakkan disetiap tempat yang beresiko kebakarandan tempat yang mudah dijangkau untuk pengambilan APAR jika terjadi kebakaran.

Fire Fighting system yang dilengkapi dengan 2 buah

pompa jokey pum yang berfungsi untuk mempertahankan tekanan sebasar 10 Kg/cm2 pada

system. Selain itu fire finghting tersebut juga dilengkapi dengan 2 unit pompa diesel (P-206 A,B) yang dapat

beroperasi secara otomatis jika tekanan di line system menurun

Air hydrant yang tersedia di Fire Pound sebanyak 1000K liter.

4.7.1 Station Loading LPG dan Minasol

Unit ini berfungsi sebagai sarana untuk melayani konsumen yang akan mengangkut produk LPG maupun Minasol yang diangkut oleh mobil –mobil tangki.

Dalam dokumen Proses Liquefaction (Halaman 31-38)

Dokumen terkait