• Tidak ada hasil yang ditemukan

X Pengaruh langsung terhadap

(Y)

Pengaruh tidak langsung melalui R2Y (X.1,X.2, X.3,X.4, X.5,X.6,X .7 thitung : ttabel(1,9 80) Sig Keputusan n X.1.1 X.1.2 X.1.3 X.1.4 X.1.5 X.1.6 X.1.7 X.1.1 0,125 - 0,009 0,001 0,090 0,042 0,002 0,083 0,352 3,834 0,000 Ho ditolak X.1.2 0,001 0,009 - 0,000 0,010 0,005 0,000 0,008 0,033 0,399 0,691 Ho diterima X.1.3 0,000 0,001 0,000 - 0,001 0,005 0,000 0,001 0,008 0,034 0,973 Ho diterima X.1.4 0,166 0,090 0,010 0,001 - 0,050 0.003 0,106 0,426 4,500 0,000 Ho ditolak X.1.5 0,026 0,042 0,005 0,005 0,050 - 0,002 0,048 0,178 1,175 0.243 Ho diterima X.1.6 0,000 0,002 0,000 0,000 0,003 0,002 - 0,003 0.010 0,070 0,994 Ho diterima X.1.7 0,119 0,083 0,008 0,001 0,106 0,048 0,003 - 0,368 2,703 0,008 Ho ditolak R2 1,375

Berdasarkan hasil pengujian koefisien jalur, total pengaruh

vacationscape terhadap keputusan berkunjung ke Kota Bandung yaitu sebesar

1,375 atau 137,5%. Total pengaruh built and constructed (X1.1) terhadap keputusan berkunjung sebesar 0,352 atau 35,2% dan thitung = 3,384 > ttabel 1,980 Ho ditolak, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara built and constructed terhadap keputusan berkunjung, Hal tersebut dikarenakan wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung beranggapan bahwa Kota Bandung memiliki keunikan berupa banyaknya bangunan-bangunan seperti bangunan bersejarah yang memiliki ciri khas tersendiri serta museum yang menyediakan koleksi-koleksi yang menarik, kemudian lokasi bangunan pusat perbelanjaan yang sangat mudah untuk dikunjungi dan lokasi-lokasi daya tarik wisata yang mudah dijangkau menjadi alasan wisatawan untuk berkunjung ke Kota Bandung

Total pengaruh crowding (X1.2) terhadap keputusan berkunjung sebesar 0,033 atau 3,3% dan thitung = 0,399 < ttabel 1,980 Ho diterima, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara crowding terhadap keputusan berkunjung. Hal ini dikarenakan wisatawan beranggapan bahwa walaupun sering terjadi kepadatan ketika berkunjung ke Kota Bandung akan tetapi hal ini tidak mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung, dalam hal ini pemerintah Kota Bandung terus mencari cara untuk mengurangi terjadinya kepadatan di Kota Bandung yaitu pada saat weak and, libur nasional dan waktu luang, sehingga dalam hal ini pemerintah Kota Bandung bekerjasama dengan pemerintah setempat dalam mencari solusi untuk mengurangi kepadatan yang terjadi di Kota Bandung.

127

Total pengaruh vegetation (X1.3) terhadap keputusan berkunjung sebesar 0,08 atau 8% dan thitung = 0,034 < ttabel 1,980 Ho diterima, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara vegetation terhadap keputusan berkunjung. Hal ini dikarenakan wisatawan beranggapan bahwa Kota Bandung bukan hanya terkenal dengan alamnya yang sejuk akan tetapi Kota Bandung terkenal sebagai kota wisata belanja dan wisata kuliner, sehingga banyak dari wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung hanya untuk berwisata belanja dan berwisata kuliner, dalam hal ini pemerintah Kota Bandung terus berusaha memperbaiki aksesibilitas menuju daya tarik wisata tersebut.

Total pengaruh urban stressors (X.1.4) terhadap keputusan berkunjung sebesar 0,426 atau 42,6% dan thitung = 4,500 > ttabel 1,980 Ho ditolak, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara urban stressors terhadap keputusan berkunjung. . Hal ini dikarenakan, pemerintah Kota Bandung terus berusaha mengurangi segala penyebab yang dapat menimbulkan wisatawan strees ketika berkunjung, adapun yang dilakukan pemerintah Kota Bandung dalam upaya mengurangi penyebab stress wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung yaitu dengan menjaga serta memlihara aspek-aspek kualitas keindahan alam di Kota Bandung. Sehingga ketika wisatawan berkunjung ke Kota Bandung akan merasakan sesuatu yang lebih baik di bandingkan dengan dimana wisatawan tersebut berasal, dan akhirnya wisatawan akan mendapatkan kenyamanan dan ketenangan selama berada di Kota Bandung.

Total maintanace and upkeep (X1.5) terhadap keputusan berkunjung sebesar 0,178 atau 17,8% dan thitung = 1,173 < ttabel 1,980 Ho diterima, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara maintenance and upkeep terhadap keputusan berkunjung. Hal ini dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat dan wisatawan terhadap pemeliharaan kebersihan lingkungan akan daya tarik wisata yang dimiliki Kota Bandung masih kurang, sehingga pemerintah Kota Bandung terus berusaha menginformasikan akan pentingnya memelihara dan merawat segala aspek yang mendukung terciptanya lingkungan yang bersih.

Total signage (X.1.6) terhadap keputusan berkunjung sebesar 0,010 atau 1,0% dan thitung = 0,070 < ttabel 1,980 Ho diterima, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara signage terhadap keputusan berkunjung. Hal ini dikarenakan wisatawan beranggapan bahwa tingkat kejelasan informasi serta letak papan petunjuk arah dan peta wisata menuju daya tarik wisata di Kota Bandung masih kurang, oleh karena itu pemerintah Kota Bandung terus berusaha melengkapi memperbaiki segala kekurangan informasi mengenai petunjuk arah dan peta wisata dengan terus menambah papan petunjuk arah dan peta wisata menuju kawasan daya tarik wisata di Kota Bandung.

Sedangkan total comfort amenities (X.1.7) terhadap keputusan berkunjung sebesar 0,368 atau 36,8% dan thitung = 2,703 > ttabel 1,980 Ho ditolak, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara comfort amenities terhadap keputusan berkunjung. Hal ini dikarenakan ketersediaan rest area , rumah makan dan hotel di Kota Bandung sangat baik, sehingga dengan tersedianya rest area ,

129

rumah makan dan hotel akan memberikan kenyamanan bagi wisatawan kettika berkunjung ke Kota Bandung

Secara keseluruhan vacationscape yang memiliki pengaruh paling tinggi terhadap keputusan berkunjung yaitu dari dimensi urban stressor (X4) dengan total pengaruh langsung sebesar 0,426 atau 42,6%. Sementara vegetation (X3) memberikan total pengaruh terhadap keputusan berkunjung dengan nilai terendah sebesar 0,008 atau 8%.

Pengujian hipotesis melalui signifikasi dan uji-t menghasilkan penolakan terhadap Ho, karena ada nilai signifikasi lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 diantaranya yang terdapat pengaruh signifikan terhadap keputsun berkunjung yaitu maintanace and upkeep, built and constructed dan urban stressors. Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pengaruh

vacationscape terhadap keputusan berkunjung adalah sebesar 0,679 sedangkan

koefisien jalur variable lain diluar vacationscape ditentukan melalui

) 7 , 6 , 5 , 4 , 3 , 2 , 1 ( 2

1

Y X X X X X X X Z

R

P

 

=

10,679

= 0,321

Hal tersebut berarti bahwa X.1.1 sampai X.1.7 bersama-sama mempengaruhi keputusan berkunjung sebesar 67,9% dan sisanya (0,321)2 = 0,103x100% = 10,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk kedalam penelitian yaitu water element.

4.4.1 Penghitungan Ulang Matriks Korelasi Antara Sub Variabel

Vacationscape Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung

Berdasarkan hasil perhitungan ulang statistik yang di dasarkan pada angka-angka dari masing-masing yaitu variabel maka dilakukan kembali transformasi, secara lengkap hasil pengolahan ulang data pengaruh vacationscape terhadap keputusan berkunjung pada Tabel 4.23 sebagai berikut:

TABEL 4.23

PENGHITUNGAN ULANG MATRIKS KORELASI ANTARA SUB

Dokumen terkait