• Tidak ada hasil yang ditemukan

Validasi Model Pendugaan Kerusakan Mangga Arumanis

Berdasarkan hasil validasi terhadap mangga arumanis, didapatkan nilai koefisien atenuasi mangga arumanis yang tidak terserang lalat buah terendah 34.86 Np/m, sedangkan koefisien atenuasi mangga arumanis terserang lalat buah terbesar sebesar 34.08 Np/m, sementara batas kerusakan mangga arumanis berdasarkan koefisien atenuasinya 34.76 Np/m sehingga dari hasil validasi menunjukkan bahwa model pada Persamaan 11 dan 12 adalah valid. Semua mangga yang terkategori tidak terserang lalat buah dapat dipilah secara sempurna manggunakan Persamaan 11, sedangkan mangga yang terserang lalat buah dan mangga yang rusak dapat terpilah deangan baik menggunakan Persamaan 12.

20 25 30 35 40 300 400 500 600 700 800 900 1000 Kecepatan (m/s) K o ef is ie n a te n u as i (N p /m ) Mangga normal

Mangga terserang larva lalat buah Mangga rusak/busuk

Bat as kerusakan

Gambar 26 menyajikan data validasi dan nilai batas kerusakan mangga arumanis berdasarkan koefisien atenuasi. Mangga yang tidak terserang lalat buah berada di atas garis batas kerusakan dan mangga yang terserang lalat buah atau rusak berada di bawah garis batas kerusakan.

Tingkat keberhasilan pemilahan pada beberapa nilai koefisien atenuasi disajikan pada Gambar 15, data dari Gambar ini menunjukkan bahwa sampai batas 34.80 Np/m mangga masih dapat terpilah dengan baik, namun pada batas nilai koefisien atenuasi 34.90 terdapat 2% data mangga tidak terserang lalat buah terpilah ke dalam mangga yang terserang lalat buah begitu juga secara berturut- turut pada batas nilai koefisien atenuasi 35.00 Np/m, 35.10 Np/m dan bernilai 25.20 Np/m mangga tidak terserang lalat buah yang terpilah ke dalam mangga rusak sebesar 6%, 8% dan 15%. Berdasarkan hal ini, nilai batas model sebagaimana persamaan 11 dan12 dapat diterapkan dalam pengembangan sortasi buah mangga arumanis berdasarkan koefisien atenuasi.

0% 20% 40% 60% 80% 100% 33.5 34.0 34.5 35.0 35.5

Nilai bat as pendugaan kerusakan berdasarkan koefisien at enuasi (Np/m)

K e b e rh a si l p e m il a h a n

mangga rusak terpilah ke dalam mangga normal mangga normal terpilah ke dalam mangga rusak mangga normal terpilah ke dalam mangga normal

Gambar 27 Keberhasilan pemilahan mangga arumanis berdasarkan koefisien atenuasi.

Nilai batas tersebut sudah aman kerena nilai batas kerusakan mangga yang terserang lalat buah pada model sebesar 34.76 Np/m sedangkan pada hasil validasi nilai koefisien atenuasi mangga tidak terserang lalat buah terendah sebesar 34.86 Np/m, artinya masih terdapat nilai selang toleransi sebesar 0.10 Np/m terhadap nilai koefisien atenuasi mangga arumanis yang tidak terserang lalat buah. Sementara terhadap nilai koefisien atenuasi mangga arumanis yang terserang lalat buah terdapat toleransi sebesar 0.68 Np/m karena nilai atenuasi mangga yang

47

terserang lalat buah terbesar adalah 34.08 Np/m. Mangga yang rusak tetapi tidak terserang lalat buah terdapat toleransi sebesar 0.1 Np/m karena nilai koefisien atenuasi mangga rusak tertinggi adalah 34.66 Np/m.

Tingkat keakuratan dalam memilah mangga yang tidak terserang lalat buah dapat ditingkatkan dengan memilih nilai koefisien atenuasi 34.80 Np/m atau ditingkatkan menjadi 34.90 Np/m, tetapi dengan konsekuensi terdapat 3.57% buah mangga tidak terserang lalat buah terpilah atau terkategori menjadi mangga yang terserang lalat buah.

Sedangkan nilai koefisien atenuasi kurang dari 34.76 Np/m tidak dipilih sebagai nilai batas untuk menghindari adanya mangga terserang lalat buah atau rusak terkategori atau terpilah menjadi mangga yang tidak terserang lalat buah, walaupun hasil validasi nilai tertinggi mangga terserang lalat buah 34.08 Np/m.

Sementara kecepatan gelombang ultrasonik pada data validasi juga menunjukkan tidak adanya beda yang jelas antara mangga yang terserang lalat buah dengan yang tidak terserang lalat buah. Gambar 27 menyajikan kecepatan gelombang ultrasonik pada data validasi. Hal ini semakin menguatkan bahwa kecepatan gelombang ultrasonik tidak dapat dijadikan sebagai dasar pendugaan kerusakan mangga arumanis akibat serangan lalat buah.

200 400 600 800 1000 25 30 35 40 45 Koefisien atenuasi (Np/m) K e c e p a ta n ( m /s )

Mangga normal Mangga terserang larva lalat buah Mangga rusak/busuk

Gambar 28 Kecepatan gelombang ultrasonik mangga arumanis berdasarkan data validasi.

Berdasarkan validasi didapatkan nilai Mo mangga yang tidak terserang lalat buah tertinggi 4.55, mangga yang terserang lalat buah terendah 5.84

sementara nilai batas kerusakan mangga arumanis berdasarkan Mo sebesar 5.60 sehingga model pada Persamaan 12 dan 13 dinyatakan valid. Semua mangga yang tidak terserang lalat buah dapat terpilah dengan sempurna menggunakan Persamaan 12 dan mangga yang terserang lalat buah atau rusak juga dapat terpilah dengan sempurna menggunakan persamaan 13.

Data validasi nilai Mo dan batas kerusakan berdasarkan nilai Mo disajikan pada Gambar 29, mangga yang rusak atau terserang lalat buah berada di atas garis batas kerusakan, sementara mangga yang tidak terserang lalat buah berada di bawah garis batas kerusakan.

0 2 4 6 8 10 12 300 400 500 600 700 800 900 1000 Kecepatan (m/s) M o Mangga normal

Mangga terserang larva lalat buah Mangga rusak/busuk

Bat as keruskan

Gambar 29 Nilai Mo mangga arumanis berdasarkan data validasi

Keberhasilan nilai Mo dijadikan pembatas antara mangga yang terserang lalat buah dengan yang tidak terserang lalat buah disajikan Gambar 30. Nilai batas Mo 5.00-5.70 menunjukkan keberhasilan pemilahan 100%, sedangkan pada nilai Mo 4.91 terdapat 2% mangga tidak terserang lalat buah terpilah ke dalam mangga yang terserang lalat buah.

Nilai Mo 5.60 merupakan nilai pembatas yang aman untuk dipilih karena masih terdapat nilai toleransi terhadap mangga yang tidak terserang lalat buah sebesar 0.69, sedangkan nilai toleransi terhadap mangga yang terserang lalat buah sebesar 0.24 dan terhadap mangga yang rusak sebesar 0.12.

Namun untuk penerapan sortasi buah mangga arumanis yang tidak terserang lalat buah secara akurat dapat dipilih batas nilai Mo antara 5.00-5.60, atau 4.92 namun nilai 4.92 ini terlalu dekat dengan batas atas nilai Mo mangga

49

yang tidak terserang lalat buah sehingga memungkinkan mangga tidak terserang lalat buah terpilah menjadi mangga yang terserang lalat buah, walaupun pada validasi tidak terjadi.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa nilai batas kerusakan pada model dapat diterapkan dalam pengembangan sortasi buah mangga arumanis yaitu nilai koefisien atenuasi 34.76 Np/m atau nilai Mo 5.60, dimana jika mangga arumanis memiliki nilai atenuasi lebih besar dari 34.76 Np/m dapat diduga sebagai mangga yang tidak terserang lalat buah, sebaliknya jika koefisien atenuasi kurang dari atau sama dengan 34.76 Np/m diduga sebagai mangga yang terserang lalat buah. 0% 20% 40% 60% 80% 100% 4.00 4.50 5.00 5.50 6.00 6.50

Nilai batas pendugaan kerusakan berdasarkan nilai M o

K eb er h as il an p em il ih an

mangga rusak terpilah ke dalam mangga normal mangga normal terpilah ke dalam mangga rusak mangga normal terpilah ke dalam mangga normal

Gambar 30 Keberhasilan pemilahan mangga arumanis berdasarkan nilai Mo. Sementara untuk mangga arumanis yang memiliki nilai Mo lebih kecil dari 5.60 dapat diduga sebagai mangga yang tidak terserang lalat buah, sebaliknya jika nilai Mo lebih besar atau sama dengan 5.60 dapat diduga sebagai mangga yang terserang lalat buah.

4.9 Aplikasi Metode Gelombang Ultrasonik dalam Penanganan Pascapanen

Dokumen terkait