• Tidak ada hasil yang ditemukan

Validasi data yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada pendapat Hopkins (dalam Wiriatmadja, 2005:168-171), yaitu:

a. Member check, memeriksa kembali keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan cara mengkonfirmasi dengan guru dan siswa melalui diskusi akhir pertemuan.

b. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif.

c. Audit Trail, yaitu mengecek kebenaran prosedur dan model pengumpulan data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing.

d. Expert Opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti kepada pakar professional, dalam hal ini peneliti mengkonfirmasikan temuan kepada pembimbing atau dosen. Dalam penggunaan validasi data dengan menggunakan member check, data-data yang diperoleh melalui hasil observasi atau wawancara oleh wali kelas IV serta siswa-siswi kelas IV SDN 2 Suci, kemudian peneliti dan guru kelas IV SDN 2 Suci memeriksa kembali dan melakukan suatu pembahasan terhadap proses observasi atau wawancara. Triangulasi digunakan untuk memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil

yang diperoleh guru kelas IV SDN 2 Suci. Audit Trail digunakan sebagai cara untuk mengecek dalam pengumpulan data dengan cara mendiskusikan dengan dosen pembimbing I Bapak Drs. H. Dadang Kurnia, M.Pd., dan dosen pembimbing II Bapak Asep Kurnia Jayadinata, M. Pd. . Expert Opinion untuk mendapatkan hasil terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti dan mengkonfirmasikan kepada guru kelas IV SDN 2 Suci serta dosen pembimbing I Bapak Drs. H. Dadang Kurnia, M.Pd. dan dosen pembimbing II Bapak Asep Kurnia Jayadinata, M. Pd.

139 A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan oleh peneliti pada bab sebelumnya, tentang pelaksanaan dan hasil tindakan dengan penggunaan karteritasi untuk meningkatkan hasil belajar pada materi perkembangan teknologi transportasi di kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan karteritasi untuk meningkatkan hasil belajar pada materi perkembangan teknologi transportasi terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

1. Pada tahap perencanaan dalam penelitian ini yang melakukan kegiatan di dalam tahap ini sepenuhnya dilakukan oleh guru. Kegiatan yang dilakukan meliputi mempersiapkan RPP, mempersiapkan media pembelajaran, mempersiapkan materi pembelajaran, mempersiapkan alat evaluasi dan instrumen penelitian. Pada tahap ini, kegiatan yang terpenting adalah mempersiapkan media pembelajaran yaitu kartu kwartet seri transportasi sebagai perwujudan dari penggunaan dalam permainan kartu kwartet untuk meningkatkan hasil belajar pada materi perkembangan teknologi transportasi. Kemudian hal yang penting kedua adalah pembuatan LKS dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, sehingga bisa membantu siswa dalam pembelajaran. Pada tahap perencanaan kinerja guru ini mengalami peningkatan setiap siklusnya. Adapun persentase ketercapaian indikator kinerja guru pada perencanaan ini dari setiap siklus, adalah tindakan siklus I, II dan III sebesar 100 %.

2. Pada tahap pelaksanaan, terdapat dua kegiatan yang dilakukan yaitu aktivitas siswa dan kinerja guru sebagai berikut.

a. Persentase kinerja guru berdasarkan data yang diperoleh, persentase ketercapaian target kinerja guru dalam penelitian ini adalah pada data awal sebesar 46,25%, pada tindakan siklus I sebesar 90,4%, pada tindakan siklus II sebesar 94,2%, dan tindakan siklus III sebesar 100% dengan target pencapaian

ketuntasan 100%. Kinerja guru pada tahapan ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal, guru mengkondisikan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan mengadakan apersepsi. Pada kegiatan inti, guru membagi siswa dalam enam kelompok, Membagikan setiap kelompok satu set kartu kwartet seri transportasi dengan jelas gambarnya, membagikan LKS, menjelaskan aturan permainan dan cara mengerjakan LKS, membimbing siswa dalam permainan dan diskusi, menyuruh perwakilan siswa presentasi hasil diskusi, dan tanya jawab dengan siswa. Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa menyimpulkan materi, mengadakan evaluasi kepada siswa, dan mengadakan tindak lanjut. Perbaikan pada kegiatan pada siklus II yaitu guru membimbing siswa dalam diskusi secara merata, menyuruh perwakilan siswa presentasikan hasil diskusi dengan menggunakan bahasa yang lebih sederhana sehingga mudah dipahami siswa.

b. Pada persentase rata-rata penilaian aktivitas siswa dari setiap siklusnya adalah untuk data awal sebesar 35,7%, tindakan siklus I sebesar 64,8%, tindakan siklus II sebesar 78,3%, dan tindakan siklus III sebesar 96,1% dengan target pencapaian ketuntasan ≥80%. Kemudian pada aktivitas siswa yang di dalamnya meliputi tiga aspek yang diobservasi yaitu ketepatan siswa dalam menjawab LKS, keaktifan siswa dalam pembelajaran, dan kerjasama siswa. Serangkaian aktivitas siswa tersebut pada setiap siklusnya dalam penelitian ini mengalami peningkatan. Hal ini diperoleh dari data hasil observasi penilaian aktivitas siswa.

3. Hasil belajar dalam penelitian ini merupakan hasil pengolahan nilai tes tertulis. Pada penelitian ini metoda reabilitas yang digunakan adalah Test-retest method (metoda tes ulang). Untuk nilai tertulis persentase rata-rata kelas dalam setiap siklusnya adalah data awal 45,6%, tindakan siklus I sebesar 61,9%, tindakan siklus II sebesar 68,3%, dan tindakan siklus III sebesar 82,3%. Sedangkan peningkatan nilai aktivitas siswa telah dijelaskan di atas. Nilai hasil belajar tersebut dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), jika nilai siswa kurang dari KKM, maka dinyatakan belum tuntas, dan jika nilai siswa sama dengan atau lebih dari KKM, maka dinyatakan tuntas.

Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan adalah 63. Sehingga peningkatan hasil belajar siswa pada materi perkembangan teknologi transportasi dapat dilihat dari persentase ketuntasan siswa. Adapun persentase ketuntasan untuk data awal adalah 21,7%, tindakan siklus I adalah 39,2%, tindakan siklus II adalah 60,9%, dan untuk tindakan siklus III adalah 86,9% dengan target pencapaian ketuntasan ≥80%.

Berdasarkan gambaran yang telah peneliti paparkan di atas, telah membuktikan bahwa “Jika pembelajaran perkembangan teknologi transportasi menggunakan media karteritasi, maka hasil belajar siswa kelas IV di SD 2 Suci kecamatan Mundu kabupaten Cirebon pada materi perkembangan teknologi transportasi akan meningkat”.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai penggunaan karteritasi untuk meningkatkan hasil belajar pada perkembangan teknologi transportasi di kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, maka peneliti mengemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Saran untuk Guru

Berdasarkan pada keberhasilan penggunaan karteritasi untuk meningkatkan hasil belajar pada materi perkembangan teknologi transportasi di kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, maka diharapkan agar penggunaan kartu kwartet seri transportasi sebagai media pembelajaran dapat dikembangkan dan diterapkan pada materi dan mata pelajaran yang lainnya. Selain itu, agar pembelajaran yang dilakukan dapat berlangsung secara efektif, kondusif dan optimal, guru hendaknya berusaha untuk mengelola kelas dengan baik, melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dengan baik, serta guru harus bertindak sebagai fasilitator untuk membimbing siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

2. Saran untuk Siswa

Dalam penelitian ini terbukti dengan penggunaan karteritasi dengan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar.

Diharapkan dampak pengiring setelah pembelajaran pada materi perkembangan teknologi transportasi dapat meningkatkan sikap kerjasama siswa baik dalam permainan maupun dalam diskusi kelompok dan siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. Selain itu sikap sosial yang perlu diaplikasikan oleh siswa adalah sikap bekerjasama, bertanggung jawab, berkompetisi dan kepercayaan diri dalam mengungkapkan pendapat atau pertanyaan.

3. Saran untuk Lembaga

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, lembaga hendaknya lebih memfasilitasi mahasiswa dari segi pengadaan buku-buku, bahan informasi dan inovasi-inovasi baru pada pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan kartu kwartet ini hendaknya dikembangkan pada materi dan mata pelajaran lainnya.

4. Saran untuk Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi pada penelitian lain yang berkaitan dengan penggunaan kartu kwartet. Dan untuk penelitian selanjutnya agar lebih baik lagi dari segi penulisan, isi, dan kelengkapan.

143

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 3 SD. [Online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6598. [18 Oktober 2012]

Budiningsih, Asri. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dahar, Ratna Wilis. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BP

DHARMA BHAKTI.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Fathoni, Abdurrahmat. (2005). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skipsi. Garut: PT. Rineka Cipta.

Hanifah, dkk. (2010). Ragam model pembelajaran di sekolah dasar. Bandung: UPI PRESS.

Ischak, S.U. (2007). Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Nisak, Ainun. (2010). Pengaruh penggunaan media kartu kwartet terhadap minat dan keterampilan berbicara bahasa jerman siswa kelas X SMA Negeri 1

Malang. [Online].

Tersedia:http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail47431.html. [18 Oktober 2012]

Primasiwi, Andika,. (2012). Mutu Pendidikan Indonesia Makin Mengkhawatirkan. [Online]: Tersedia http://suaramerdeka.com. [16 Maret 2012]

Pujiati, Retno Heny dan Yuliati, Umi. (2008). Cerdas Pengetahuan Sosial untuk kelas 4 SD/MI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Purwanto, Ngalim. (2012). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

Sadiman, dkk. (2006). Media Pendidikan (Pengertian, pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Samlawi, Fakih dan Maftuh, Bunyamin. (1998). Konsep Dasar IPS. Bandung: Depdikbud.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sapriya. (2008). Pendidikan IPS. Bandung: Laboratorium PKN UPI Press.

Saskia, Kiki Rizki. (2011). Penggunaan Kartu Kwartet seri peniggalan sejarah Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi peninggalan sejarah Indonesia mata pelajaran IPS. Skripsi Sarjana pada PGSD UPI Kampus Sumedang: Tidak diterbitkan.

Sihabuddin, Rabad. (2006). Indahnya Pelangi dalam Kesadaran Multikultural Masyarakat Indonesia. Jakarta: Depdiknas.

Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2005). Metodologi penelitian pendidikan kompetensi dan praktiknya. Yogyakarta : PT Bumu Aksara

Supriatna, Nana, dkk. (2009). Pendidikan IPS SD. Bandung: UPI PRESS.

Wahyudin, Uyu, dkk. (2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS. Wibawa dan Mukti. (1992). Media Pengajaran. Jakarta: Depdikbud.

Wiriatmadja, Rochiati. (2005). Metode penelitian tindakan kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dokumen terkait