• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA KARTERITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA KARTERITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon)."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Guru SekolahDasar

Oleh

FITRI HADIYANTI 0903186

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS SUMEDANG

(2)

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon)

Oleh Fitri Hadiyanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© FitriHadiyanti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

i

ABSTRAK ………. i

KATA PENGANTAR ………... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………. iii

DAFTAR ISI ……….. v

DAFTAR TABEL ……….. vii

DAFTAR GAMBAR ………. viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………. 1

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah ……….. 8

C. Tujuan Penelitian ……….. 13

D. Manfaat Penelitian ……… 14

E. Batasan Istilah ……….. 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan IPS ……… 16

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ………... 16

2. Tujuan Pembelajaran IPS ………... 17

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS ……… 20

4. Hasil Belajar IPS ………. 22

B. Media dalam pembelajaran IPS ………. 23

1. Pengertian Media Pembelajaran ……….. 23

2. Karakteristik Media ………. 25

3. Pemilihan Media ……….. 27

4. Manfaat Media ……… 29

C. Penggunaan Karteritasi dalam Pembelajaran IPS ………. 30

1. Pengertian Karteritasi ……….. 30

2. Kelebihan Media Karteritasi ……… 33

3. Teori belajar yang mendukung pembelajaran menggunakan kartu kwartet seri transportasi ………. 34

4. Metode Kerja Kelompok ………. 36

5. Analisis Reabilitas Tes ……… 39

D. Materi Perkembangan Teknologi Transportasi ………. 39

1. Transportasi Darat ……….. 39

2. Transportasi Air ……….. 40

3. Transportasi Udara ……….. 41

4. Teknologi Transportasi Tradisional dan Modern ……… 41

E. Penelitian yang Relevan ……… 42

F. Hipotesis Tindakan ……… 44

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 45

1. Lokasi Penelitian ………. 45

(4)

ii

D. Prosedur Penelitian ……… 49

1. Langkah-langkah Penelitian ………. 49

E. Instrumen Penelitian ………... 51

1. Tes ……… 51

2. Pedoman Wawancara ……….. 52

3. Pedoman Observasi ………. 52

4. Catatan Lapangan ……… 52

F. Analisis Data dan Teknik Pengolahan ……….. 53

1. Analisis Data ……… 53

2. Teknik Pengolahan Data ……….. 53

G. Validasi Data ………. 55

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal ……… 57

B. Paparan Data Tindakan ………. 64

1. Paparan Data Tindakan Siklus I ………... 64

2. Paparan Data Tindakan Siklus II ………. 86

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ……… 109

C. Paparan Pendapat Siswa dan Guru ……… 129

1. Paparan Pendapat Siswa ……….. 130

2. Paparan Pendapat Guru ………... 131

D. Pembahasan ………... 132

1. Perencanaan Penggunaan Kartu Kwartet Seri Transportasi Untk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkembangan Teknologi Transportasi ………... 133

2. Pelaksanaan Penggunaan Kartu Kwartet Seri Transportasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkembangan Teknologi Transportasi ……… 133

3. Hasil Belajar Siswa dalam Penggunaan Kartu Kwartet Seri Transportasi ……….. 138

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 139

B. Saran ……….. 141 DAFTAR PUSTAKA

(5)

iii

1.1 Data Awal Kinerja Guru dan Aktivitas Siswa ………. 3

1.2 Data awal kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon ……… 5

2.1 Kurikulum IPS Kelas IV Semester II Sekolah Dasar ……… 22

3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ………. 46

3.2 Daftar Siswa-Siswi Kelas IV SDN 2 Suci ……… 47

3.3 Kriteria Pencapaian Indikator ………... 54

4.1 Data Hasil Observasi Awal Kinerja Guru ………. 58

4.2 Data Hasil Observasi Awal Aktivitas Siswa ………. 59

4.3 Data awal kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon ……… 61

4.4 Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas IV SDN 2 Suci Kec. Mundu Kab. Cirebon ……… 62

4.5 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ……….. 73

4.6 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ……….. 76

4.7 Persentase Aktivitas Siswa pada Pelaksanaan Siklus I ……. 77

4.8 Nilai Tes Tertulis Siklus I ………. 79

4.9 Analisis Hasil Observasi, Catatan Lapangan, dan Hasil Belajar Siklus I ……… 80

4.10 Perbandingan Hasil Belajar Data Awal dengan Hasil Belajar Siklus I ………. 85

4.11 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ……… 96

4.12 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II … 98 4.13 Nilai Tes Tertulis Pada Siklus II ………... 101

4.14 Analisis Hasil Observasi, Catatan Lapangan, dan Hasil Belajar Siswa Siklus II ………. 103

4.15 Perbandingan Hasil Belajar Data Awal sampai dengan Hasil Belajar Siklus II ………... 108

4.16 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ………... 119

4.17 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ……… 121

4.18 Nilai Tes Tertulis Siklus III ………... 123

4.19 Analisis Hasil Observasi, Catatan Lapangan, dan Hasil Belajar Siswa Siklus III ……… 126

[image:5.595.123.492.168.661.2]
(6)

iv

2.1 Gambar Pantai ……… 21

2.2 Gambar Radio ………. 25

2.3 Gambar OHP ……….. . 25

2.4 Gambar Televisi ……….. 27

2.5 Media Kartu Kwartet Seri Transportasi ……….. 31

2.6 Gambar jenis transportasi darat ……….. 40

2.7 Gambar jenis transportasi air ……….. 40

2.8 Gambar jenis transportasi udara ………. 41

3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart ………. 48

4.1 Grafik Persentase Peningkatan Hasil Belajar dan Ketuntasan Pelaksanaan Tindakan Siklus I ……… 86

4.2 Grafik Persentase Peningkatan Target Kinerja Guru pada Tindakan Siklus II ………. 98

4.3 Grafik Persentase Peningkatan Nilai Aktivitas Siswa pada Tindakan Siklus II ………. 100

4.4 Grafik Persentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Pada Tindakan Siklus II ………. 103

4.5 Grafik Persentase Peningkatan Hasil Belajar dan Ketuntasan Pelaksanaan Tindakan Siklus II ………. 109

4.6 Grafik Persentase Peningkatan Target Kinerja Guru pada Tindakan Siklus III ……… 120

4.7 Grafik Persentase Peningkatan Nilai Aktivitas Siswa pada Tindakan Siklus III ……… 123

[image:6.595.122.488.153.623.2]
(7)

v Lampiran Instrumen Penelitian

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………. 146

2. Lembar Kerja Siswa ……….. 157

3. Lembar Evaluasi ……… 162

4. Lembar Observasi Kinerja Guru ……… 164

5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ……… 172

6. Lembar Wawancara Guru ……….. 174

7. Lembar Wawancara Siswa ……… 175

8. Catatan Lapangan ……….. 176

Lampiran A 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Data Awal ……… 177

10.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………. 183

11.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……… 201

12.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ……….. 219

13.Lampiran KKM ……….. 237

14.Daftar Nilai Data Awal ……….. 240

15.Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ……… 241

16.Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ……….. 244

17.Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ………. 247

18.Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus I ……… 250

19.Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus II ……….. 256

20.Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus III ………. 262

Lampiran B 21.Lembar Observasi Kinerja Guru Data Awal ………. 268

22.Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I ……….. 276

23.Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II ………. 284

24.Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus III ………... 292

25.Lembar Observasi Aktivitas Siswa Data Awal ………. 300

26.Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ……….. 303

27.Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ………. 306

28.Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ……… 309

29.Catatan Lapangan Siklus I ………. 312

30.Catatan Lapangan Siklus II ……… 314

31.Catatan Lapangan Siklus III ……….. 315

32.Wawancara Siswa ……….. 316

33.Wawancara Guru ……… 319

Lampiran C 34.Peraturan Permainan Karteritasi ……… 320

(8)

vi

(9)

1 A. Latar belakang

Pendidikan IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang memberikan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial kepada siswa. Pengetahuan sosial itu dapat berupa pengetahuan, mencakup masyarakat lokal dan global, sejarah suatu negara, peradaban suatu bangsa, kenampakan alam, kegiatan ekonomi, dan sebagainya.

Menurut Samlawi dan Maftuh (1998:1)

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya.

Sedangkan pengertian pendidikan IPS menurut Somantri (Sapriya, 2008:9) sebagai berikut „pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan‟.

Maka dapat disimpulkan pendidikan IPS merupakan seleksi dari ilmu-ilmu sosial dalam mengkaji gejala dan masalah sosial yang terjadi dimasyarakat.

Dalam pembelajaran IPS agar kemampuan berpikir kritis dan kreatif inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan sosial siswa meningkat maka diperlukan pembelajaran yang inovatif. Hal tersebut didukung oleh tujuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial berdasarkan KTSP (2006: 45) sebagai berikut:

1. mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya;

2. memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial;

3. memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan;

(10)

Mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan tujuan pembelajaran IPS SD kelas IV sekolah dasar yang tercantum diatas, selain mengajarkan kepada peserta didik tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial, dapat pula mengembangkan kemampuan berfikir beserta didik dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan baik nasional maupun global sehingga anak bisa mengikuti perkembangan jaman dan memiliki nilai-nilai yang luhur sehingga diharapkan menjadi bekal dalam kehidupannya, tetapi dalam hal ini sangat bertolak belakang karenanya harus ditingkatkan.

Pembelajaran IPS idealnya dapat membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa sehingga akan membentuk siswa dalam mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban dari pembelajaran itu sendiri serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Hal tersebut harus dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar.

Dalam mewujudkan ketercapaian pendidikan IPS diperlukan berbagai upaya pengembangan pembelajaran IPS. Upaya pengembangan tersebut antara lain dengan perencanaan pembelajaran yang optimal, pemanfaatan metode, dan penggunaan media pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan karakteristik dari anak sekolah dasar.

Usia anak sekolah dasar ada pada tahapan operasional konkret, itu berarti dalam proses pembelajaran hendaknya dalam menyampaikan materi ajar melalui benda konkret untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Untuk itu dalam proses belajar-mengajar perlu adanya media. Hal tersebut sependapat dengan pendapat Briggs (Sadiman, 2006: 6) bahwa „media adalah sebagai alat fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar‟.

(11)

lain, pesan itu ialah isi pelajaran yang berasal dari kurikulum yang disampaikan oleh guru kepada siswa.

[image:11.595.111.517.241.681.2]

Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 21 September 2012 terkait pembelajaran IPS di kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, dengan materi perkembangan teknologi transportasi maka diperoleh data-data sebagai berikut:

Tabel 1.1

Data Awal Kinerja Guru dan Aktivitas Siswa

Kinerja guru Aktivitas siswa

a. Pada saat awal pembelajaran berlangsung, guru tidak melakukan apersepsi.

a. Ada siswa yang belum siap untuk menerima materi yang akan diajarkan oleh guru tesebut.

b. Guru kurang menguasai pengelolaan kelas pada saat pembelajaran berlangsung.

b. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran kurang optimal karena guru kurang berbaur dengan siswa.

c. Tidak adanya penggunaan media dalam proses belajar-mengajar sehingga banyak peserta didik kurang memahami materi yang disampaikan.

c. Banyak siswa yang mengobrol pada saat proses belajar-mengajar.

d. Pada saat proses belajar-mengajar guru hanya berpijak pada buku paket saja.

d. Siswa tidak suka pada pelajaran IPS karena menurut siswa pelajaran IPS adalah pelajaran yang membosankan.

e. Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran.

(12)

Adapun fakta yang mewarnai pembelajaran IPS di sekolah dasar, menurut Hanifah (2010:147), diantaranya:

Pembelajaran mata pelajaran pengetahuan sosial sering dianggap sebagai suatu kegiatan yang membosankan, kurang menantang, tidak bermakna serta kurang terkait dengan kehidupan keseharian. Akibatnya banyak kritikan yang ditujukan kepada guru-guru yang mengajarkan pengetahuan sosial, antara lain rendahnya daya kreasi guru dan siswa dalam pembelajaran, kurang dikuasainya materi-materi pengetahuan sosial oleh siswa, dan kurangnya variasi pembelajaran.

Meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, akan membuat pembelajaran lebih bermakna dan berarti dalam kehidupan anak. Dikatakan demikian, karena (1) adanya keterlibatan siswa dalam menyusun dan membuat perencanaan proses belajar mengajar (2) adanya keterlibatan intelektual emosional siswa melalui dorongan dan semangat yang dimilikinya, (3) adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam mendengarkan dan memperhatikan apa yang disajikan guru.

Sehingga hasil belajar yang diharapkan pada pembelajaran IPS belum mencapai target yang diharapkan, itu terlihat dari hasil evaluasi siswa pada materi perkembangan teknologi transportasi, dari jumlah siswa secara keseluruhan yaitu 23 orang siswa, terdapat 86,96% siswa atau 20 orang siswa memperoleh nilai dibawah standar Kriteria Ketuntasan Minimum ( KKM ) yang ditetapkan oleh guru yaitu 63,00.

(13)

Tabel 1.2

Data awal kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon

No. Nama Siswa Skor Nilai

Keterangan

T BT

1 Akbar 6 60 - √

2 Amelia Fitriani 4 40 - √

3 Anis Prismasari 3 30 - √

4 Atika Ismaya 4 40 - √

5 Aura Sakira 3 30 - √

6 Feliah Khoirunisa 7 70 √ -

7 Fitriyanti 6 60 - √

8 Gunawan 2 20 - √

9 Intan Prawati 4 40 - √

10 Lusiyani 4 40 - √

11 Mohammad Rizal 4 40 - √

12 Novi Dwiyanti 7 70 √ -

13 Ratna Diar 5 50 - √

14 Rival Saputra 4 40 - √

15 Rini Dwi Fitriyani 5 50 - √

16 Sabrina Khoirunisa 2 20 - √

17 Sekartaji Puspa. N 4 40 - √

18 Siti Aminah 2 20 - √

19 Slamet Waluyo Djati 7 70 √ -

20 Supraptiwi Putri. A 5 50 - √

21 Widya Astuti 3 30 - √

22 Pangga Roy Khan. A 7 70 √ -

23 Firly Khoiroh Nabihah 7 70 √ -

Jumlah 105 1050 5 18

Presentasi 21,7% 78,3%

(14)

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi data awal tersebut, terlihat bahwa pelajaran IPS pada materi perkembangan teknologi transportasi pada kelas IV SDN 2 Suci, guru hanya melakukan metode ceramah dalam menyampaikan materi sehingga mayoritas siswa merasa kesulitan dalam mengingat materi pelajaran (keterampilan berpikir kreatif siswa) tidak tergali sehingga hasil belajar siswa tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum.

Adapun pendapat menurut Muhab (Primasiwi, 2012)

Tersedia: www.suaramerdeka.com, ketua umum JSIT Indonesia, menjelaskan mutu pendidikan di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Hal ini, terlihat dari menurunnya peringkat Indonesia dalam HDI (Human Development Index) pada tahun 2011 dari peringkat ke 111 dari 182 negara ke peringkat 124 dari 187 negara.

HDI mengukur peringkat suatu negara dalam bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan ekonomi. Menurunnya peringkat Indonesia tersebut khususnya dalam bidang pendidikan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sekolah-sekolah Indonesia belum dapat bersaing dalam tataran global.

Kondisi ini terjadi karena tidak jelasnya arah pendidikan di Indonesia, kualitas manajemen pendidikan yang rendah dan aspek-aspek lainnya yang kurang terperhatikan dengan baik. Maka kita selaku guru selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah melalui berbagai macam kegiatan yang bertujuan memformat model pendidikan yang berorientasi pada jaminan mutu.

(15)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk meujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didk secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Adapun pendapat lain Sagala (2006:4), mengatakan “pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) untuk dengan penuh tanggung jawab membimbing anak-anak didik menjadi kedewasaan”. Pendidikan seharusnya mengubah manusia menjadi lebih baik sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.

Maka dari itu, muncul suatu permasalahan yang perlu segera alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mengajukan sebuah media pembelajaran yang bisa melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat menghubungkan materi pelajaran dengan lingkungan sekitar siswa, dengan demikian pembelajaran akan membuahkan hasil yang berarti bagi siswa yaitu media karteritasi. Media karteritasi merupakan salah satu media pembelajaran yang diharapkan dapat mempermudah siswa dalam proses belajar-mengajar khususnya mata pelajaran IPS. Media karteritasi ialah singkatan dari kartu kwartet seri transportasi, yang diadopsi dari permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak yaitu kartu kwartet sehingga peserta didik tidak asing terhadap permainan kartu kwartet. Dengan adanya media karteritasi ini diharapkan peserta didik dapat lebih memahami materi perkembangan transportasi melalui permainan karteritasi. Diharapkan dengan penggunaan media karteritasi, pesan pembelajaran dapat diterima oleh siswa, seperti yang ditulis oleh Supriyatna (2009:146) bahwa “media dalam pengajaran IPS ialah suatu alat/benda yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPS sehingga materi pelajaran dapat sampai dan diterima oleh siswa secara utuh dan mendalam (tidak verbalis)”.

(16)

Guru sebaiknya lebih faham tentang bagaimana media yang tepat untuk menyampaikan materi yang ingin disampaikan, karenanya penggunaan media pun harus ditentukan secara tepat dan benar agar proses pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan rencana pengajaran antara lain ialah kebutuhan belajar, tujuan pengajaran, karakteristik siswa, isi pelajaran, metode pelajaran yang digunakan, serta tersedia tidaknya media yang dipilih.

Dari uraian di atas peneliti merencanakan suatu penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dikelas IV semester II pada materi perkembangan teknologi transportasi dalam proses belajar-mengajar yaitu dengan cara menggunakan media karteritasi. Dengan tindakan tersebut diharapkan siswa dapat berpikir kreatif untuk memahami materi pelajaran IPS sehingga hasil belajar siswa pun memenuhi standar KKM yang telah ditetapkan oleh guru.

Latar belakang tersebut mendorong peneliti untuk mengambil fokus penelitian dengan judul “Penggunaan media karteritasi pada materi perkembangan teknologi transportasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa”.

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas secara umum masalah pokok yang diteliti adalah bagaimana penggunaan media kartu kwartet seri transportasi diaplikasikan dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi perkembangan teknologi transportasi pada Kelas IV SDN 2 Suci kecamatan Mundu kabupaten Cirebon.

Adapun permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

(17)

b. Bagaimana pelaksanaan dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan media karteritasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi perkembangan teknologi transportasi pada Kelas IV SDN 2 Suci kecamatan Mundu kabupaten Cirebon?

c. Bagaimana hasil belajar dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan media karteritasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi perkembangan teknologi transportasi pada Kelas IV SDN 2 Suci kecamatan Mundu kabupaten Cirebon?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan pengamatan (observasi) yang dilakukan pada hari jum‟at, 21 September 2012 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS dengan materi perkembangan teknologi transportasi, hasil belajar siswa masih banyak dibawah nilai dalam KKM IPS, yaitu 63,00.

Oleh karena itu, untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan di atas perlu diterapkan suatu desain pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut (Supriatna, 2009:146), mengemukakan bahwa “Media pembelajaran merupakan peralatan pembawa pesan atau wahana dari pesan yang oleh sumber pesan (guru) ingin diteruskan kepada penerima pesan (siswa)”.

Oleh karena itu, makna belajar dalam media pembelajaran merupakan proses pembawa pesan (pengetahuan) dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru, pemahaman pengetahuan, praktik pengetahuan dan pengalaman serta refleksi pengetahuan yang telah siswa dapat.

Adapun alternatif pengembangannya yang ingin diterapkan yaitu penggunaan sebuah media pembelajaran yaitu media karteritasi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi perkembangan teknologi transportasiserta menyelesaikan masalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terjadi dikelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.

(18)

perkembangan teknologi transportasi. Sehingga memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dalam proses belajar-mengajar di dalam mengkonkritkan konsep-konsep sendiri siswa akan menemukan sendiri dengan diarahkan oleh guru dalam mengidentifikasi perkembangan teknologi transportasi melalui diskusi kelompok kecil yang dapat mengarahkan siswa bertanya di dalam pembelajaran.

Menurut pengamatan peneliti, media karteritasi merupakan jenis kartu yang terdiri atas beberapa jumlah kartu bergambar, pada kartu tersebut tertera keterangan berupa tulisan yang menerangkan gambar tersebut. Biasanya tulisan judul gambar ditulis paling atas pada kartu dan tulisannya lebih diperbesar/dipertebal. Sedangkan tulisan gambar, ditulis dua/empat baris secara vertikal di tengah-tengah/dipinggir antara judul/gambar. Tulisan yang menerangkan gambar itu biasanya ditulis dengan tinta berwarna.

Berikut contoh desain media karteritasi perkembangan teknologi transportasi.

Gambar 1.1 Media karteritasi

Media karteritasi merupakan inovasi media pembelajaran yang diadaptasi dari kartu seri yang sering dimainkan oleh anak-anak dan dikemas melalui permainan kartu. Pada karteritasi ini terdapat beragam bentuk transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara berserta jenis-jenis alat

01

Becak Delman

Kuda Sepeda

[image:18.595.113.514.268.648.2]
(19)

transportasinya. Dengan demikian siswa akan lebih mudah mempelajari materi perkembangan teknologi transportasi.

Adapun cara permainan karteritasi:

a. Karteritasi ini terdiri dari satu set kartu yang terdiri dari 80 lembar kartu. Satu set kartu ini disusun dalam lima bentuk teknologi transportasi, dan setiap satu bentuk teknologi terdapat empat alat transportasi.

b. Giliran bermain ditentukan dengan cara hompimpah dan posisi duduk disesuaikan dengan giliran bermain.

c. Selanjutnya satu set kartu dibagi dua dan pemain pertama mengkocok kartu kemudian membagikan pada masing-masing pemain empat buah kartu, sisa kartu diletakkan ditengah meja dengan posisi tertutup.

d. Untuk memulai permainan, pemain pertama bertanya pada pemain lain apakah mereka mempunyai kartu dengan judul dan alat transportasi yang sama. Jika jawaban “tidak”, pemain tersebut kemudian mengambil satu kartu yang berada diatas meja dan permainan dilanjutkan ke pemain berikutnya. Jika jawaban “Ya”, pemain tersebut menerima kartu yang dicarinya.

e. Kartu yang lengkap disimpan oleh pemain untuk dihitung pada akhir permainan.

f. Permainan berakhir jika semua kartu telah habis dimainkan.

g. Dikatakan sebagai pemenang jika telah mengumpulkan karteritasi yang telah dimainkan dengan jumlah paling banyak.

h. Setelah itu, setiap kelompok mendiskusikan LKS mengenai perkembangan teknologi transportasi.

i. Jawaban LKS ditulis pada kolom jawaban yang terdapat pada lembar kerja siswa.

j. Setelah selesai diskusi kelompok, perwakilan setiap kelompok maju kedepan kelas untuk membacakan hasil diskusi kelompok.

Berdasarkan pemecahan masalah di atas, rincian target yang ditetapkan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media karteritasi pada materi perkembangan teknologi transportasi adalah sebagai berikut:

(20)

a. Kinerja Guru

1) Guru mempersiapkan RPP

2) Guru mempersiapkan media karteritasi 3) Guru mempersiapkan materi pelajaran 4) Guru mempesiapkan LKS

5) Guru mempersiapkan alat evaluasi 2. Pelaksanaan (100%)

a. Kegiatan Awal (± 10 menit)

1) Guru mengkondisikan kelas agar siap untuk belajar

2) Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. 3) Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru mengenai perkembangan

teknologi transportasi yang ada di Indonesia b. Kegiatan Inti (± 85 menit)

1) Guru membagi siswa ke dalam enam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3-4 orang pemain

2) Guru menjelaskan peraturan permainan karteritasi dan pengerjaan LKS. 3) Guru membagikan setiap kelompok masing-masing satu set karteritasi

pekembangan teknologi transportasi secara acak. 4) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok. 5) Guru membimbing siswa dalam permainan dan diskusi

6) Perwakilan setiap kelompok maju ke depan kelas untuk membacakan hasil diskusi kelompok pada setiap masing-masing kelompok.

7) Siswa dan guru mengadakan tanya-jawab mengenai LKS pada materi perkembangan teknologi transportasi

8) Guru memberikan lembar evaluasi kepada siswa c. Kegiatan Akhir (± 10 menit)

1) Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan kembali materi yang telah dipelajari

(21)

3. Aktivitas Siswa (80%)

a. Seluruh siswa diharapkan dapat mengerjakan LKS mengenai materi perkembangan teknologi transportasi

b. Seluruh siswa diharapkan aktif dalam proses belajar-mengajar berlangsung dan permainan karteritasi

c. Siswa dapat menciptakan kerja sama di dalam kelompoknya dengan cara permainan dengan menggunakan karteritasi dan dalam diskusi kelompok. 4. Target hasil (80%)

a. Siswa dapat memahami dan mengerjakan soal-soal mengenai materi perkembangan teknologi transportasi.

b. Siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan klasikal 80% dari 23 orang jumlah seluruh siswa kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, dengan ketuntasan pemahaman setiap individu sama dengan atau melebihi KKM yaitu 63,00.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum untuk mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi perkembangan teknologi transportasi di Kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Adapun tujuan diadakan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perencanaan dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan media karteritasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi perkembangan teknologi transportasi di Kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan media karteritasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi perkembangan teknologi transportasi di Kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.

(22)

perkembangan teknologi transportasi di Kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa, guru, dan sekolah dalam pengajaran IPS seperti berikut ini:

1. Manfaat bagi siswa

a. Dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS khususnya materi perkembangan teknologi transportasi

b. Dapat memahami jenis-jenis transportasi masa lalu dan masa sekarang. c. Dapat mengetahui manfaat serta dampak adanya alat transportasi masa lalu

dan masa sekarang. 2. Manfaat bagi guru

a. Mengembangkan kompetensi guru dalam merancang dan menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran lainnya b. Membantu para guru untuk lebih kreatif memilih media pembelajaran

yang tepat dalam proses pembelajaran, sehingga hasil yang ingin dicapai oleh siswa lebih optimal.

3. Manfaat bagi sekolah

Untuk meningkatkan kualitas dan fungsi sekolah dasar sebagai sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan visi dan misi SDN 2 Suci.

4. Manfaat bagi UPI Kampus Sumedang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai kajian pembelajaran di UPI PGSD Kampus Sumedang.

E. Batasan Istilah

(23)

2. Karteritasi

Karteritasi adalah singkatan dari kartu kwartet seri transportasi. Kartu adalah kertas tebal, berbentuk persegi panjang (untuk berbagai

keperluan, hampir sama degan karcis) (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003:448). Kwartet adalah kelompok, kumpulan dan sebagainya yang terdiri atas empat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:533). Media kartu kwartet perkembangan teknologi transportasi adalah media pembelajaran yang

terdiri atas 20 kartu yang bergambarkan jenis-jenis alat transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara dan enam kartu yang berisi masalah yang bekaitan dengan perkembangan teknologi transportasi.

3. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:1158)

4. Transportasi adalah pengangkutan barang oleh berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan teknologi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:1210)

5. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar adalah tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar adalah saat terselesaikannya bahan pelajaran. (Dimyati dan Mudjiono, 2006:250-251)

(24)

45 A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian karena peneliti menjadi salah satu pendidik di SDN 2 Suci, sehingga peneliti mengetahui bagaimana karakteristik peserta didik. Selain itu karakteristik SDN 2 Suci yang baik, sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk menunjang proses pembelajaran, namun diadakan peningkatan dalam pembelajaran khususnya pada aspek pemahaman kearah lebih baik. Potensi siswa SDN 2 Suci dapat dikatakan cukup baik namun harus ditunjang dengan sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran. Lokasi SDN 2 Suci yang terletak diperbatasan antara kota dan kabupaten Cirebon menjadi alasan peneliti karena siswa kurang memahami perkembangan teknologi transportasi baik darat, air, maupun udara.

2. Waktu penelitian

(25)
[image:25.595.102.578.166.486.2]

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

No Uraian

Kegiatan

TAHUN 2012/2013

Desember Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan

Proposal

2 Seminar

Proposal

3 Revisi dan Bimbingan 4 Perencanaan 5 Pelaksanaan Siklus I Siklus II Siklus III

6

Pengolahan

dan analisis data

7

Penyusunan

dan revisi skripsi

8 Sidang

skripsi

B. Subjek peneliti

Adapun subjek utama dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SDN 2 Suci, yang berjumlah 23 orang siswa, dengan 6 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Alasan peneliti mengambil sampel kelas IV yaitu karena permasalahan ditemukan ketika peneliti mengajar di kelas IV.

(26)
[image:26.595.125.494.162.618.2]

Tabel 3.2

Daftar Siswa-Siswi Kelas IV SDN 2 Suci

No. Nama Siswa Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

1 Akbar √ −

2 Amelia Fitriani − √

3 Anis Prismasari − √

4 Atika Ismaya − √

5 Aura Sakira − √

6 Feliah Khoirunisa − √

7 Fitriyanti − √

8 Gunawan √ −

9 Intan Prawati − √

10 Lusiyani − √

11 Mohammad Rizal √ −

12 Novi Dwiyanti − √

13 Ratna Diar − √

14 Rival Saputra √ −

15 Rini Dwi Fitriyani − √

16 Sabrina Khoirunisa − √

17 Sekartaji Puspa. N − √

18 Siti Aminah − √

19 Slamet Waluyo Djati √ −

20 Supraptiwi Putri. A − √

21 Widya Astuti − √

22 Pangga Roy Khan. A √ −

23 Firly Khoiroh Nabihah − √

Jumlah 6 17

C. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode penelitian

(27)

penelitian dengan mudah dapat dilakukan tanpa mengganggu proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hopkins (Wiriatmadja, 2005:12) mengemukakan

Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dan upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Berdasarkan pendapat diatas bahwa penelitian tindakan kelas merupakan upaya perbaikan yang dilakukan guru dengan melakukan tindakan-tindakan yang bertujuan memperbaiki kualitas pembelajaran agar menjadi lebih baik.

2. Desain penelitian

Adapun desain penelitian ini mengacu pada desain penelitian yang dilakukan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yaitu model spiral. Dalam perencanaan Kemmis dan Mc. Taggart menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana (Plan), tindakan (Act), pengamatan (Observe), refleksi (Reflect), dan perencanaan kembali. Sebagaimana tampak pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.1

[image:27.595.113.504.251.741.2]
(28)

Secara mendetail Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2008: 66) menjelaskan tahap-tahap penelitian tindakan yang dilakukannya. Berdasarkan bagan di atas merujuk pada pendapat Kemmis dan Taggart, pada kotak perencanaan (plan), peneliti membuat rencana tindakan yang akan dilakukan yaitu perencanaan penelitian dan perencanaan pembelajaran. Setelah rencana tersusun barulah pada tahap selanjutnya yaitu pada kotak tindakan (act) mulai dilakukan tindakan berupa langkah-langkah pembelajaran. Pada kotak pengamatan (observe), ketika pelaksanaan tindakan berlangsung peneliti diobsevasi oleh guru kelas IV SDN 2 Suci berdasarkan lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti. Kemudian pada kotak refleksi (reflect), berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti melakukan refleksi atau tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

Jika hasil refleksi menunjukan perlunya perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang dari apa yang telah diperbuat sebelumnya dan seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian penggunaan media karteritasi pada materi perkembangan teknologi transportasi menggunakan PTK terdiri dari tiga siklus. Oleh karena itu, penelitian mengacu pada model penelitian siklus Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari empat komponen yaitu, rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

1. Langkah-langkah penelitian

Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk sebuah siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus tergantung dari keberhasilan target yang akan dicapai, setiap siklus bisa terdiri dari satu pertemuan bahkan bisa lebih.

a. Perencanaan tindakan

(29)

teknologi transportasi baik transportasi darat, air maupun udara yaitu dengan menerapkan media pembelajaran. Adapun langkah-langkah perencanaannya yaitu: 1) Pengkajian standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang selanjutnya ditunjukkan bersama-sama dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2) Mempersiapkan media pembelajaran yaitu gambar kartu kwartet seri transportasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sebagai upaya peningkatan hasil belajar

3) Mempersiapkan materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran 4) Mempersiapkan LKS

5) Mempersiapkan alat evaluasi b. Pelaksanaan tindakan

Dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan yang mengacu pada perencanaan yang telah dibuat dan dilaksanakan sesuai jadwal penelitian yang ada, serta melakukan pengamatan terhadap proses tindakan yang sedang berlangsung, mulai dari awal perencanaan sampai dengan seluruh tindakan dilaksanakan. Tindakan yang akan dilakukan pada siklus satu mencakup:

1) Tahap Inti Pembelajaran

a) Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3-4 orang pemain

b) Guru memberikan setiap kelompok masing-masing 1 set kartu kwartet seri pekembangan teknologi transportasi secara acak.

c) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

d) Guru menjelaskan peraturan permainan kartu kwartet dan pengerjaan LKS. e) Guru memantau jalannya permainan dengan berkeliling setiap kelompok. f) Setelah permainan berakhir dan menemukan pemenang pada setiap

kelompok, lalu setiap kelompok mulai mengerjakan LKS

(30)

h) Setelah selesai diskusi kelompok, perwakilan setiap kelompok maju kedepan kelas untuk membacakan hasil diskusi kelompok pada setiap masing-masing kelompok.

i) Siswa dan guru berkomentar mengenai LKS pada materi perkembangan teknologi transportasi

j) Guru memberikan lembar evaluasi kepada siswa

k) Siswa mulai mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan oleh guru c. Observasi

Tahapan ini terdiri dari proses pengumpulan data yang mencatat setiap aktivitas siswa dan kinerja guru saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Observer mengamati apa saja yang dilakukan baik oleh guru sebagai praktikan maupun siswa dengan mengacu pada lembar observasi.

Observasi ini dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengamati seluruh aktivitas yang sedang berlangsung dalam pembelajaran menggunakan instrumen pengumpulan data yaitu pedoman observasi, pedoman wawancara, tes hasil belajar, dan cacatan lapangan.

d. Refleksi

Refleksi berguna untuk memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang telah dilakukan. Hasil dari refleksi ada yang dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus berikutnya yang berkelanjutan sampai pembelajaran dinyatakan berhasil. Peneliti akan melakukan refleksi di akhir pembelajaran untuk mengevaluasi yang telah diakukan, apakah sudah mencapai target atau belum. Sehingga dapat mendiskusikan hasil pelaksanaan dengan guru praktikan dan rekan-rekan untuk menentukan langkah berikutnya pada siklus selanjutnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu: 1. Tes

(31)

yang dapat menunjukkan ke dalam angka”. Tes yang digunakan peneliti untuk mengukur hasil belajar siswa dalam menjelaskan perkembangan teknologi transportasi yaitu tes tertulis berupa LKS dan soal-soal evaluasi.

2. Pedoman wawancara

Menurut Hopkins (Wiriaatmadja, 2005:117) „wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain‟. Melalui wawancara, data bisa diperoleh dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Data diperoleh melalui wawancara yang dilakukan peneliti yaitu guru dan siswa kelas IV SDN 2 Suci. Pedoman wawancara ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh guru dan siswa mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan, apakah sudah sesuai dengan indikator pencapaian target perbaikan.

3. Pedoman observasi

Menurut Fahtoni (2005:104) mengemukakan bahwa “observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran”. Pedoman observasi pada penelitian ini digunakan sebagai bahan pengumpulan data secara pelaksanaan. Tujuannya adalah agar langkah-langkah yang terjadi baik pada kinerja guru maupun aktifitas siswa akan terlihat pencapaian keberhasilan target yang telah ditentukan pada perencanaan sebelumnya.

4. Catatan lapangan

(32)

F. Analisis Data dan Teknik Pengolahan

1. Analisis data

Peneliti menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif, yang termasuk analisis kuantitatif yaitu berupa hasil tes atau hasil evaluasi. Sedangkan yang termasuk analisis kualitatif yaitu berupa data observasi, catatan lapangan dan wawancara. Seperti yang diungkapkan oleh Miles and Huberman (Sugiyono, 2005:91), mengemukakan bahwa „aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh‟. Maka dalam penelitian ini analisis data kualitatif yang digunakan berupa observasi kinerja guru, observasi aktivitas siswa, catatan lapangan dan wawancara guru serta siswa-siswi SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.

2. Teknik pengolahan data

Teknik pengolahan data yang digunakan oleh peneliti, sesuai dengan instrumen yang telah ditetapkan, yaitu observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes. Peneliti menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif.

Data yang akan diolah dalam penelitian ini adalah data pelaksanaan tindakan dan hasil belajar siswa. Data pelaksanaan yang dimaksud adalah deskripsi dari proses pembelajaran yang berkaitan dengan materi perkembangan teknologi transportasi dengan menggunakan media kartu karteritasi. Data pelaksanaan diperoleh dari pedoman wawancara, pedoman observasi, dan catatan lapangan. Sedangkan data hasil belajar siswa yang akan diolah dalam penelitian ini yaitu berupa hasil tes tertulis siswa secara individual. Instrumen yang digunakan yaitu soal isian singkat dan format penilaian.

(33)

a. Teknik pengolahan data untuk kinerja guru dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, melalui interpretasi dari jumlah skor dan persentase indikator yang dicapai dengan target keberhasilan yang diharapkan yaitu jika mencapai 100%.

b. Teknik pengolahan data untuk aktivitas siswa pada proses pembelajaran diinterpretasikan sesuai dengan aspek yang diamati dan dari setiap aspek memiliki skor mulai dari 1-3, kemudian dijumlahkan dari setiap masing-masing aspek perolehan skor yang dimiliki lalu di bagi skor maksimal dan dikali 100, maka dapat diperoleh bahwa siswa itu baik, cukup atau kurang sesuai dengan kriteria skor pada setiap masing-masing siswa. Berikut rumusan penilaian menurut Purwanto, (2012:102) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan R = skor mentah yang diperoleh siswa

[image:33.595.120.495.320.666.2]

SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = bilangan tetap

Tabel 3.3

Kriteria Pencapaian Indikator

Persentase Interpretasi 81% - 100%

61% - 80% 41% – 60% 21% - 40% 1% - 20%

Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang sekali

Persentase pencapaian indikator tersebut diinterpretasikan dengan target keberhasilan yang diharapkan yaitu jika mencapai ≥ 80% (baik). Data pelaksanaan ini dikatakan telah mencapai hasil yang diharapkan apabila yang dilaksanakan

(34)

mencapai kategori 100% untuk kinerja guru dan kategori baik untuk aktivitas siswa jika 80%.

Sedangkan teknik pengolahan hasil belajar siswa yang berupa hasil tes tertulis siswa secara berkelompok dan tes individu dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan cara memberikan soal pada tes individu soal berjumlah tujuh soal dan setiap masing-masing soal berbeda dalam pemberian skornya yaitu pada nomor 1 skornya 1, sedangkan pada nomor 2 skornya 4, lalu nomor 3 skornya 3, soal nomor 4 skornya 2, soal nomor 5 skornya 2, soal nomor 6 skornya 2, dan soal nomor 7 skornya 3, jadi jumlah skor secara keseluruhan berjumlah 17. Pengolahan nilai dapat dihitung dengan cara nilai yang diperoleh dibagi nilai keseluruhan dikali 100. Setelah nilai didapat maka dilihat bahwa siswa apakah sudah memenuhi KKM yang telah ditentuka yaitu 63,00.

G. Validasi Data

Validasi data yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada pendapat Hopkins (dalam Wiriatmadja, 2005:168-171), yaitu:

a. Member check, memeriksa kembali keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan cara mengkonfirmasi dengan guru dan siswa melalui diskusi akhir pertemuan.

b. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif.

c. Audit Trail, yaitu mengecek kebenaran prosedur dan model pengumpulan data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing.

d. Expert Opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti kepada pakar professional, dalam hal ini peneliti mengkonfirmasikan temuan kepada pembimbing atau dosen.

(35)
(36)

139 A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan oleh peneliti pada bab sebelumnya, tentang pelaksanaan dan hasil tindakan dengan penggunaan karteritasi untuk meningkatkan hasil belajar pada materi perkembangan teknologi transportasi di kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan karteritasi untuk meningkatkan hasil belajar pada materi perkembangan teknologi transportasi terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

1. Pada tahap perencanaan dalam penelitian ini yang melakukan kegiatan di dalam tahap ini sepenuhnya dilakukan oleh guru. Kegiatan yang dilakukan meliputi mempersiapkan RPP, mempersiapkan media pembelajaran, mempersiapkan materi pembelajaran, mempersiapkan alat evaluasi dan instrumen penelitian. Pada tahap ini, kegiatan yang terpenting adalah mempersiapkan media pembelajaran yaitu kartu kwartet seri transportasi sebagai perwujudan dari penggunaan dalam permainan kartu kwartet untuk meningkatkan hasil belajar pada materi perkembangan teknologi transportasi. Kemudian hal yang penting kedua adalah pembuatan LKS dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, sehingga bisa membantu siswa dalam pembelajaran. Pada tahap perencanaan kinerja guru ini mengalami peningkatan setiap siklusnya. Adapun persentase ketercapaian indikator kinerja guru pada perencanaan ini dari setiap siklus, adalah tindakan siklus I, II dan III sebesar 100 %.

2. Pada tahap pelaksanaan, terdapat dua kegiatan yang dilakukan yaitu aktivitas siswa dan kinerja guru sebagai berikut.

(37)

ketuntasan 100%. Kinerja guru pada tahapan ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal, guru mengkondisikan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan mengadakan apersepsi. Pada kegiatan inti, guru membagi siswa dalam enam kelompok, Membagikan setiap kelompok satu set kartu kwartet seri transportasi dengan jelas gambarnya,

membagikan LKS, menjelaskan aturan permainan dan cara mengerjakan LKS, membimbing siswa dalam permainan dan diskusi, menyuruh perwakilan siswa presentasi hasil diskusi, dan tanya jawab dengan siswa. Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa menyimpulkan materi, mengadakan evaluasi kepada siswa, dan mengadakan tindak lanjut. Perbaikan pada kegiatan pada siklus II yaitu guru membimbing siswa dalam diskusi secara merata, menyuruh perwakilan siswa presentasikan hasil diskusi dengan menggunakan bahasa yang lebih sederhana sehingga mudah dipahami siswa.

b. Pada persentase rata-rata penilaian aktivitas siswa dari setiap siklusnya adalah untuk data awal sebesar 35,7%, tindakan siklus I sebesar 64,8%, tindakan siklus II sebesar 78,3%, dan tindakan siklus III sebesar 96,1% dengan target pencapaian ketuntasan ≥80%. Kemudian pada aktivitas siswa yang di dalamnya meliputi tiga aspek yang diobservasi yaitu ketepatan siswa dalam menjawab LKS, keaktifan siswa dalam pembelajaran, dan kerjasama siswa. Serangkaian aktivitas siswa tersebut pada setiap siklusnya dalam penelitian ini mengalami peningkatan. Hal ini diperoleh dari data hasil observasi penilaian aktivitas siswa.

3. Hasil belajar dalam penelitian ini merupakan hasil pengolahan nilai tes tertulis. Pada penelitian ini metoda reabilitas yang digunakan adalah Test-retest method (metoda tes ulang). Untuk nilai tertulis persentase rata-rata kelas

(38)

Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan adalah 63. Sehingga peningkatan hasil belajar siswa pada materi perkembangan teknologi transportasi dapat dilihat dari persentase ketuntasan siswa. Adapun persentase ketuntasan untuk data awal adalah 21,7%, tindakan siklus I adalah 39,2%, tindakan siklus II adalah 60,9%, dan untuk tindakan siklus III adalah 86,9% dengan target pencapaian ketuntasan ≥80%.

Berdasarkan gambaran yang telah peneliti paparkan di atas, telah membuktikan bahwa “Jika pembelajaran perkembangan teknologi transportasi menggunakan media karteritasi, maka hasil belajar siswa kelas IV di SD 2 Suci kecamatan Mundu kabupaten Cirebon pada materi perkembangan teknologi transportasi akan meningkat”.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai penggunaan karteritasi untuk meningkatkan hasil belajar pada perkembangan teknologi transportasi di kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, maka peneliti mengemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Saran untuk Guru

Berdasarkan pada keberhasilan penggunaan karteritasi untuk meningkatkan hasil belajar pada materi perkembangan teknologi transportasi di kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, maka diharapkan agar penggunaan kartu kwartet seri transportasi sebagai media pembelajaran dapat dikembangkan dan diterapkan pada materi dan mata pelajaran yang lainnya. Selain itu, agar pembelajaran yang dilakukan dapat berlangsung secara efektif, kondusif dan optimal, guru hendaknya berusaha untuk mengelola kelas dengan baik, melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dengan baik, serta guru harus bertindak sebagai fasilitator untuk membimbing siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

2. Saran untuk Siswa

(39)

Diharapkan dampak pengiring setelah pembelajaran pada materi perkembangan teknologi transportasi dapat meningkatkan sikap kerjasama siswa baik dalam permainan maupun dalam diskusi kelompok dan siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. Selain itu sikap sosial yang perlu diaplikasikan oleh siswa adalah sikap bekerjasama, bertanggung jawab, berkompetisi dan kepercayaan diri dalam mengungkapkan pendapat atau pertanyaan.

3. Saran untuk Lembaga

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, lembaga hendaknya lebih memfasilitasi mahasiswa dari segi pengadaan buku-buku, bahan informasi dan inovasi-inovasi baru pada pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan kartu kwartet ini hendaknya dikembangkan pada materi dan mata pelajaran lainnya.

4. Saran untuk Peneliti Lain

(40)

143

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 3 SD. [Online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6598. [18 Oktober 2012]

Budiningsih, Asri. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dahar, Ratna Wilis. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BP

DHARMA BHAKTI.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Fathoni, Abdurrahmat. (2005). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skipsi. Garut: PT. Rineka Cipta.

Hanifah, dkk. (2010). Ragam model pembelajaran di sekolah dasar. Bandung: UPI PRESS.

Ischak, S.U. (2007). Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Nisak, Ainun. (2010). Pengaruh penggunaan media kartu kwartet terhadap minat dan keterampilan berbicara bahasa jerman siswa kelas X SMA Negeri 1

Malang. [Online].

Tersedia:http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail47431.html. [18 Oktober 2012]

Primasiwi, Andika,. (2012). Mutu Pendidikan Indonesia Makin Mengkhawatirkan. [Online]: Tersedia http://suaramerdeka.com. [16 Maret 2012]

Pujiati, Retno Heny dan Yuliati, Umi. (2008). Cerdas Pengetahuan Sosial untuk kelas 4 SD/MI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Purwanto, Ngalim. (2012). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

Sadiman, dkk. (2006). Media Pendidikan (Pengertian, pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

(41)

Samlawi, Fakih dan Maftuh, Bunyamin. (1998). Konsep Dasar IPS. Bandung: Depdikbud.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sapriya. (2008). Pendidikan IPS. Bandung: Laboratorium PKN UPI Press.

Saskia, Kiki Rizki. (2011). Penggunaan Kartu Kwartet seri peniggalan sejarah Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi peninggalan sejarah Indonesia mata pelajaran IPS. Skripsi Sarjana pada PGSD UPI Kampus Sumedang: Tidak diterbitkan.

Sihabuddin, Rabad. (2006). Indahnya Pelangi dalam Kesadaran Multikultural Masyarakat Indonesia. Jakarta: Depdiknas.

Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2005). Metodologi penelitian pendidikan kompetensi dan praktiknya. Yogyakarta : PT Bumu Aksara

Supriatna, Nana, dkk. (2009). Pendidikan IPS SD. Bandung: UPI PRESS.

Wahyudin, Uyu, dkk. (2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS. Wibawa dan Mukti. (1992). Media Pengajaran. Jakarta: Depdikbud.

Gambar

Tabel
Gambar Pantai ……………………………………………  Gambar Radio ……………………………………………. Gambar OHP …………………………………………….
Tabel 1.1 Data Awal Kinerja Guru dan Aktivitas Siswa
gambar ditulis
+5

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan PS, yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS selama tiga tahun. 93 93 7.1.5.1 Jumlah

yang berarti tidak terdapat stock selection skills.Akan tetapi Panin Dana Maksima malah memiliki beta > 1 (1,418 > 1),yang berarti setiap reksa dana terdapat. market

Jika pada suatu pohon hasil DFS atau BFS , semua simpulnya sudah tidak memiliki tetangga yang belum dikunjungi, namun pada graf tersebut masih ada simpul yang belum

Hal inilah yang menjadi suatu ketertarikan sendiri bagi penulis untuk menelusuri masalah ini, sehingga penulis memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul

[r]

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.. MEDAN

6) Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2014 tentang Kualifikasi Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik;.. 7) Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2015 tentang Pendelegasian

Dan selanjutnya ditarik garis tegak lurus dengan sumbu X hingga memotong di titik B pada bidang II, sehingga A2–B merupakan panjang garis yang sebenarnya. Jadi bila garis B1–A